Telah diuji dan dipertahankan di hadapan sidang ujian skripsi pada tanggal 19 Desember 2013 dan diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I) dari Program Studi Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Makasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu studi kasus perkawinan di bawah umur di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
Latar Belakang Masalah
Jika angka pernikahan remaja meningkat maka efektivitas KUA akan dipertanyakan, karena usia ideal menikah dan tata cara menikah diatur dalam UU Perkawinan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji sejauh mana kinerja kepala suku dalam melayani pasangan muda dan faktor penyebabnya di KUA Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
Rumusan Masalah
Kasus pernikahan dini di Kecamatan Bontonompo Desa Tamallayang terjadi satu kali pada tahun 2011 dan dua kasus pada tahun 2012, sedangkan di Kecamatan Kalebarembeng terdapat lima kasus pada tahun 2011 dan lima kasus pada tahun 2012. Pernikahan dini dapat terjadi karena banyak faktor, antara lain perhatian masyarakat setempat. pimpinan dan dinas KUA.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang perkawinan dan kepala suku. Manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi penting bagi para pengambil kebijakan mengenai pernikahan remaja di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
Kinerja Penghulu
Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang penghulu dalam menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan
Inisiatif adalah prakarsa atau kemampuan seorang penghulu untuk mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan suatu
Jumlah pekerjaan. Variabel ini berkembang berdasarkan kenyataan bahwa pekerjaan itu berbeda-beda satu sama lain di mana
Pengertian Perkawinan
Sebagai ikatan lahir, perkawinan merupakan suatu hubungan hukum antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk hidup bersama sebagai suami istri. Persatuan laki-laki dan perempuan dalam terbentuknya suatu keluarga (rumah tangga) merupakan kelompok sosial terkecil dalam masyarakat karena anggota keluarga terdiri dari suami, istri dan anak.
Pengertian Perkawinan Menurut Hukum Agama
Hak dan kedudukan suami isteri seimbang, baik dalam rumah tangga mahupun dalam hubungan dengan masyarakat (Sadarsono, 1992: 9). Hikmahnya manusia hidup berpasangan, dua kekasih sebagai suami isteri, dan membina rumah tangga yang aman dan teratur.
Rukun Nikah
Syarat ijab kabul harus berdasarkan kata-kata yang disebutkan dalam Al-Qur'an yaitu lafadz nikah dan tazwij atau terjemahannya seperti trou dan nikah. Oleh karena itu, tidak boleh menerima dan menerima kata-kata ibadah (halal) atau menghibahkan (memberi), seperti: Saya akan halal (memberi) anak saya.
Hubungan darah terdekat (nasab)
Kegagalan memenuhi syarat-syarat perkawinan tersebut di atas akan mengakibatkan batalnya atau batalnya perkawinan (fasid). Saudara laki-laki dan perempuan ibu (khalal), saudara laki-laki dan perempuan (khalal), saudara laki-laki dan perempuan (khalal) dan saudara laki-laki dan perempuan (khalal). Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa seorang laki-laki dilarang mengawini seorang perempuan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) dalam garis keturunan lurus ke bawah dari garis ayah dan dari garis ibu tanpa batas, 2) dalam garis keturunan keturunan ke atas dan lurus ke atas dan ke bawah dari keturunan pihak ayah dan keturunan dari pihak ibu tanpa batas, dan 3) anak dari kakek-nenek, sedangkan cucu/cicitnya diperbolehkan menikah.
Hubungan susuan
Anak susuan anak lelaki/ cucu lelaki - Anak perempuan susuan/ cucu perempuan - Keturunan anak susuan. Keturunan lima orang abang susuan di atas - Susuan susu ibu daripada lima orang abang susuan di atas - Susuan anak kepada saudara perempuan.
Hubungan persemendaan
Saudara perempuannya (berdasarkan keturunan dan susuan) daripada lelaki yang melahirkan bapa susuan dan daripada perempuan yang melahirkan ibu susuan. Larangan mengahwini anak tiri tidak terpakai sekiranya dia tidak mempunyai hubungan langsung dengan ibu anak tiri tersebut. Maka jika seorang lelaki mengahwini seorang perempuan bernama A, kemudian si A ini meninggal dunia atau bercerai sebelum disetubuhi, maka anak si A ini boleh dinikahkan oleh lelaki tersebut.
Li’an (sumpah)
Talak bain Kubro
Kemudian dipisahkan kali kedua dengan talak satu, kemudian dikahwinkan atau dirujuk semula dan kemudian dipisahkan lagi dengan talak satu. Seperti nombor 2 di atas, hanya talak pertama dijatuhkan dua kali, kemudian untuk kali kedua digugurkan sekali. Selagi iddah itu belum berakhir, dipisahkan lagi dengan talak satu, atau dipisahkan dahulu dengan talak satu, kemudian selagi masih dalam iddah, dipisahkan lagi dengan talak dua atau sebaliknya.
Abu Bakar masih hidup dan dua tahun memasuki pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khatab: “Tiga perceraian dan satu jatuh, bukan tiga.” Hal ini juga berlaku pada Pengadilan Agama yang ada di Indonesia, begitu menurut pendapat seseorang.
Permaduan
Poligami
Masih bersuami/ dalam iddah
Perbedaan agama
Ihram Haji/Umrah
Dengan demikian, menurut mazhab Imam Ahmad dikatakan bahwa “seorang laki-laki yang berzina tidak boleh mengawini perempuan yang dijaga keselamatannya sampai ia bertaubat” (Qadir, dkk. 2012).
Pengertian Pernikahan Dini
Pandangan secara psikologis
Al Maragi mengartikan wassalihi, laki-laki atau perempuan yang mampu menikah, mampu menjalankan hak-hak suami istri. Berdasarkan perbedaan penafsiran tersebut, terdapat penjelasan yang keliru mengenai batas usia perkawinan, karena tidak ada penafsiran yang mengkuantifikasi jumlah batas usia baligh (dewasa). 1 Tahun 1974 sebagai hukum positif yang berlaku di Indonesia, menetapkan batas usia perkawinan 19 tahun bagi laki-laki dan 16 tahun bagi perempuan pada Pasal 7 ayat (1).
Namun batasan usia tersebut bukanlah batasan usia seseorang yang cukup dewasa untuk bertindak, melainkan batasan usia tersebut hanyalah usia minimal seseorang untuk menikah.
Tugas dan Peran Kantor Urusan Agama (KUA)
Fungsi teknis
Fungsi administratif
Jika dicermati pasal-pasal dalam UU No. 1 Tahun 1974, seseorang yang menikah tidak perlu mencapai usia yang ditentukan dalam UU. “Kantor Agama Kecamatan yang selanjutnya disebut KUA Kecamatan adalah Kantor Departemen Agama di Kecamatan yang melaksanakan sebagian tugas Kantor Departemen Agama di bidang Agama Islam.” Melaksanakan sebagian tugas Kantor Departemen Agama Kabupaten Gowa bidang Agama Islam di wilayah Kecamatan Bontonompo.
Kerangka Pikir
Penghulu bukan sahaja mementingkan perkahwinan yang dibuat oleh seseorang yang sudah cukup umur, tetapi juga tentang seseorang yang berkahwin pada usia muda. Pendapat Imam Abu Hanifah yang masyhur ialah kanak-kanak dikira baligh jika berumur 18 tahun bagi lelaki dan 17 tahun bagi perempuan. Manakala menurut Imam Esh Siafi dan pengikutnya, kedua-dua lelaki dan perempuan telah baligh apabila berumur 13 tahun.
Banyaknya pernikahan yang terjadi di usia muda bisa disebabkan oleh banyak faktor dan tidak sedikit pula pernikahan muda yang gagal.
Jenis Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Sumber Data Penelitian
Informan dan Fokus Penelitian
Definisi Operasional Variabel
Apabila calon pengantin belum berumur 21 tahun, maka harus mendapat izin dari orang tua (wali) yang dituangkan dalam bentuk surat izin sebagai salah satu syarat untuk melangsungkan perkawinan, dan bagi calon pengantin. dan calon pengantin pria yang berumur di bawah 16 tahun mendapat dispensasi dari pengadilan.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melihat langsung kinerja kepala sekolah dan staf KUA Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini berupa tanya jawab dengan ketua nikah, imam nikah, orang yang menikah di usia muda, dan orang tua yang menikahkan di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Metode dokumentasi merupakan suatu metode penelitian untuk memperoleh informasi dengan cara meneliti dan mencatat laporan dokumen yang ada.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data kegiatan para kepala petugas di KUA dan data jumlah perkawinan di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
Teknik Analisis Data
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Takalar 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Takalar
- Kantor KUA Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa
- Perwakafan
- Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP-4) a. Kursus calon pengantin (suscatin) klasikal atau face to face
- Pelayanan Ibadah Sosial a. Pembinaan majlis taklim
KUA Kecamatan Bontonompo terletak di Pinggiran Tamallaeng, Desa Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa dengan alamat Jalan Bontocaradde No. Lahan yang ditempati KUA Kecamatan Bontonompo semula merupakan tanah Pemerintah Kabupaten Gowa yang berada di lokasi Kantor Bupati Bontonompo. Sebagian tanah seluas 327 m² diserahkan kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bontonompo untuk dijadikan Kantor Urusan Agama.
Standar pelayanan yang telah ditetapkan pada Kantor Agama Kecamatan Bontonompo dan jam pelayanannya adalah:
Kinerja Penghulu dalam Pelayanan Pernikahan Usia Dini di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa
Untuk mengetahui lebih jauh sejauh mana pengetahuan masyarakat di Kecamatan Bontonompo mengenai batasan usia menikah menurut undang-undang, berikut tanggapan informan mengenai batasan usia menikah menurut undang-undang. Hal serupa juga terjadi pada enam responden lainnya yaitu (Lim), (Mas), (Sya), (Yel), (Ras) dan (Sul) yang semuanya menyatakan tidak mengetahui adanya batasan usia. untuk menikah menurut UU Perkawinan. Untuk mengetahui efektivitas kegiatan KUA Bontonompo dalam sosialisasi hukum perkawinan, dilakukan wawancara dengan Imam Desa Kalebarembeng dan Imam Desa Tamallayang.
Majid selaku Imam Desa Kalebarembeng sama-sama menyatakan bahwa penerapan undang-undang tersebut berhasil dilaksanakan dalam pelayanan.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Pernikahan Usia Dini di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa
- Faktor Pendidikan
- Faktor Pemahaman Agama
- Faktor telah Melakukan Hubungan Biologis
- Hamil sebelum Menikah
Dalam keadaan seperti ini, orang tua anak perempuan cenderung segera menikahkan anaknya karena menurut orang tua anak perempuan itu karena ia sudah tidak perawan lagi. Imam Desa Tamallayang Mustari Gading mengatakan, jika kondisi anak perempuan sedang hamil, maka orang tua cenderung akan menikahkan anaknya. Bahkan ada beberapa kasus yang terjadi, walaupun pada dasarnya orang tua gadis tersebut tidak setuju dengan calon menantunya, namun karena kehamilan gadis tersebut, orang tuanya terpaksa menikahkan gadis tersebut.
Sehingga orang tua tidak punya pilihan selain memberikan kesempatan pada anaknya untuk menikah dengan orang yang menghamilinya.
Dampak Pernikahan Usia Dini dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah di Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa
Dampak Fisik
Pada usia yang lebih tua, di atas 20 tahun, sel-selnya sudah matang sehingga risikonya lebih kecil. Dari segi kesehatan, pasangan muda dapat mempengaruhi tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan rendahnya tingkat kesehatan ibu dan anak. Menurut ilmu kesehatan, usia yang berisiko kecil untuk melahirkan adalah antara 20-35 tahun, artinya melahirkan pada usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun mempunyai risiko yang tinggi.
Ibu hamil berusia 20 tahun ke bawah sering mengalami prematuritas (lahir prematur), dengan risiko tinggi mengalami cacat lahir, fisik dan mental, kebutaan dan tuli.
Dampak Psikologis a. Depresi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di lingkungan Kantor Urusan Agama Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, berhasil dihimpun beberapa informasi mengenai dampak positif dan negatif pernikahan muda, diantaranya dampak positifnya yaitu dampak sosial ekonomi, yang menyatakan bahwa pernikahan muda akan memberikan ruang bagi anak untuk mandiri mencari nafkah dan membiayai hidupnya, orang tua merasa bangga jika anaknya cepat menikah dan berkeluarga. Di sisi lain, dampak negatif dari mereka yang menikah di usia muda memberikan dampak psikologis pada anak karena belum siap dan paham akan hubungan seksual, sehingga akan menimbulkan trauma psikologis jangka panjang pada jiwa anak, yang nantinya akan menimbulkan trauma psikologis jangka panjang pada jiwa anak. menjadi sulit untuk disembuhkan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, rata-rata penderita infeksi rahim dan kanker serviks adalah wanita yang menikah pada usia muda atau di bawah 19 tahun.
Selain itu, risiko kematian akibat preeklamsia juga banyak terjadi pada wanita yang menikah di usia muda.
Pembahasan
Pendaftaran Nikah
Calon pasangan pengantin kemudian melaporkan keinginannya ke Kantor Urusan Agama (KUA) di wilayah tempat akad nikah akan dilaksanakan paling lambat 10 hari kerja sebelum upacara pernikahan. Dalam mewujudkan asas ini, perkawinan hendaknya didasarkan atas persetujuan kedua calon pengantin untuk mencegah terjadinya kawin paksa. Diselesaikan untuk menjamin wali calon pengantin, agar tidak terjadi kesalahan yang dilakukan oleh wali dalam pelaksanaan akad nikah.
Surat persetujuan orang tua bagi calon pengantin yang belum mencapai umur menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 6 ayat (2-6) dan Pasal 7 ayat (2).
Pemeriksaan dan Pengawasan Nikah
Simpulan
Saran
Kepala KUA Kecamatan Bontonompo Kecamatan Gowa
Imam Desa
Masyarakat
Dalam implementasi UU Perkawinan, penyuluhan dilakukan sebulan sekali di kantor desa, bersama aparat pemerintah dan tokoh agama dan masyarakat yang ada. Sukses dalam pelayanannya karena mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi, karena masyarakat perlu memahami atau memahami hukum perkawinan. Saya kurang tahu soal batasan usia dalam UU Perkawinan, Pak. Jika jawaban pertanyaan di atas memenuhi syarat usia sah menurut Undang-Undang Perkawinan, maka lanjutkan ke pertanyaan berikutnya). Jika tidak, apa alasan Anda menikahkan putra/putri Anda?
Saya tidak tahu pak apa hukum pernikahannya karena saya hanya tamat SD. Jika jawaban pertanyaan di atas adalah umur menurut UU Perkawinan, lanjutkan ke pertanyaan berikutnya), jika tidak, apa alasan menikahkan anak laki-laki/perempuan tersebut?