Judul Disertasi: Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar IPA Kelas V di SD Islam Athirah Antang Makassar. Penelitian ini menguji pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar IPA siswa kelas V di SD Islam Athirah Antang Makassar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar IPA siswa kelas V SD Athirah Islam Antang Makassar. Seberapa besar pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar IPA? siswa kelas V SD Athirah Islam Antang Makassar.
Tujuan dari penelitian ini adalah Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang sejauh mana pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar IPA siswa kelas V SDA Thirah Islam Antang Makassar. Populasi penelitian ini adalah jumlah siswa kelas V Athirah Antang Makassar yang berjumlah 50 siswa dan sampelnya berjumlah 35 siswa. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD Islam Athirah Antang Makassar berada pada kategori sedang. Hasil belajar mata pelajaran IPA kelas V di SD Islam Athirah Antang Makassar berada pada kategori rendah.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Uno, motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal siswa untuk belajar guna melakukan perubahan tingkah laku, umumnya dengan beberapa indikator atau unsur pendukung. Menurut Dimyati dan Mujiono dalam Lukman Sunadi (2013:5), ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu (1) cita-cita atau cita-cita siswa (2) keterampilan belajar (3) kondisi jasmani dan rohani siswa (4) kelas kondisi lingkungan (5) unsur dinamis pembelajaran (6) upaya guru dalam belajar siswa. Kondisi lingkungan kelas dalam pembelajaran mempengaruhi motivasi belajar yang tersirat dari kondisi lingkungan kelas yaitu kenyamanan tempat belajar dan juga fasilitas belajar yang memadai.
Menurut Imron Anjayani (2013:4) menjelaskan bahwa lingkungan fisik dan unsur dinamis dalam pembelajaran mempengaruhi motivasi belajar. Faktor yang tidak kalah penting ditinjau dari pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa adalah faktor eksternal, dan faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar, yang berkaitan dengan judul penulis Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah sains kelas 5. Mata pelajaran di SD Islam Athira Antang Makassar”, yang penulis bahas adalah lingkungan sekolah yang mempunyai pengaruh kuat terhadap motivasi belajar siswa. Dari uraian di atas jelas bahwa untuk mencapai hasil belajar yang efektif, kedisiplinan di sekolah, hubungan antara guru dan siswa, serta hubungan antara siswa dengan lingkungan sekolah memegang peranan yang sangat penting, karena dimaksudkan sebagai penunjang atau faktor yang mempengaruhi. tercapainya hasil belajar bagi siswa dan sebagai motivasi belajar siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah.
Untuk itu judul ini saya angkat untuk membandingkan hasil belajar siswa yang mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap, dengan sekolah yang tidak mempunyai atau kekurangan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran IPA di sekolah dasar yang akan mempengaruhi motivasi belajar siswa. . Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Dampak Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar IPA Pada Siswa Kelas V SD Athirah Islam Antang Makassar”.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat penelitian
Kajian Pustaka 1. Lingkungan Sekolah
- Motivasi Belajar
- Belajar
- Pembelajaran
- Pentingnya Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran
- Konsep Dasar Mata Pelajaran IPA di SD
Perangkat pembelajaran erat kaitannya dengan cara belajar siswa, karena perangkat pembelajaran yang digunakan guru pada saat mengajar digunakan siswa untuk menerima materi yang diajarkan. Alat bantu pembelajaran yang kurang akan membuat penyajian materi pembelajaran menjadi kurang efektif sehingga akan menimbulkan kendala belajar bagi siswa khususnya pada pembelajaran praktik. Sekolah hendaknya menyediakan alat bantu pembelajaran yang menunjang pembelajaran siswa agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam belajar. Selain penyediaan sarana pembelajaran yang tepat guna menunjang pembelajaran, gedung sekolah yang kurang memadai juga dapat menjadi penyebab berkurangnya motivasi siswa dalam belajar di sekolah. Apabila hal-hal tersebut tidak diperhatikan maka proses belajar mengajar akan terhambat dan materi pembelajaran tidak akan tercapai secara maksimal.Kondisi gedung sekolah yang memadai akan memberikan pengaruh positif bagi siswa jika didukung dengan pemilihan waktu sekolah yang tepat. . Waktu sekolah adalah waktu berlangsungnya proses belajar mengajar, di sekolah waktu itu bisa pagi, siang, siang, atau malam hari.
Hubungan guru dan siswa yang baik artinya siswa akan menyukai gurunya dan juga menyukai mata pelajaran yang diajarkannya sehingga siswa akan berusaha belajar dengan sebaik-baiknya.Guru yang tidak berinteraksi dengan baik dengan siswa menyebabkan proses belajar mengajar tidak berjalan baik. prosesnya kurang lancar. Disiplin sekolah erat kaitannya dengan ketekunan siswa dalam bersekolah dan belajar. Disiplin sekolah meliputi disiplin guru dalam mengajar, pegawai sekolah dalam bekerja, kepala sekolah dalam manajemen sekolah dan PB dalam memberikan pelayanan. Semua staf sekolah yang menjunjung aturan dan bekerja dengan disiplin menciptakan . Alat peraga sangat erat kaitannya dengan cara siswa belajar, karena alat peraga ini digunakan oleh siswa untuk memperoleh bahan pembelajaran dan digunakan oleh guru pada saat mengajar.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah bersifat fisik, sosial dan budaya, dan semua itu secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa di sekolah. Menurut MC Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Pandangan lain juga mengatakan bahwa motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan.
Oleh karena itu, diperlukan adanya motivasi dalam proses pembelajaran untuk mempercepat tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran tertentu. Karena pembelajaran merupakan suatu sistem, maka diperlukan peran masing-masing komponen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak yang berasal dari dalam dan luar diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar.
Sekolah dasar diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup bermasyarakat dan mempersiapkan peserta didik memasuki pendidikan menengah (UUSPN 1989 Pasal 3). Proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah dasar, termasuk mata pelajaran IPA, harus mengacu pada kurikulum 2006. IPA merupakan mata pelajaran di sekolah dasar yang bertujuan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisir tentang alam. lingkungan hidup, yang diperoleh dari pengalaman melalui sejumlah proses ilmiah, antara lain penelitian, penyusunan, dan penyajian gagasan.
Kerangka Pikir
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisir tentang lingkungan alam, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah, meliputi penelitian, penyiapan, dan pengujian gagasan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan cara mengamati, bereksperimen, menyimpulkan, membentuk teori, sehingga siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep tentang lingkungan alam yang diperolehnya. dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah, termasuk penelitian, persiapan dan penyajian gagasan.
HipotesisPenelitian
Jenis Penelitian
Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel Penelitian
Populasi dan Sampel 1. Populasi
- Sampel
Instrument Penelitian 1. Angket atau Kuesioner
Teknik Pengambilan Data 1. Angket atau kuesioner
Riduwan berpendapat bahwa “dokumentasi bertujuan untuk memperoleh data langsung dari pihak penelitian, antara lain buku-buku yang relevan, peraturan, laporan kegiatan, foto, dokumenter, dan data yang relevan dengan penelitian.” Jawaban sangat setuju/selalu diberi skor 1 Jawaban setuju/sering diberi skor 2 Jawaban tidak setuju/kadang diberi skor 3 Jawaban sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 4 2.
Teknik Analisis Data
Menurut Riduwan, uji normalitas data dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu (a) Uji kertas probabilitas normal; (b) Tes Liliefors; (c) Uji Chi-Kuadrat”. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Peneliti menggunakan program SPSS versi 22 untuk menghitung normalitas data. Hasil uji normalitas dengan uji Lilliefors dapat dilihat pada keluaran Uji Normalitas bagian Kolmogorov-Smirnov pada nilai Sig.
Menurut Riduwan, regresi sederhana adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis apa yang paling mungkin terjadi di masa depan berdasarkan informasi masa lalu dan masa kini yang tersedia sehingga kesalahan dapat diminimalkan.Dengan kata lain, regresi dapat diartikan sebagai upaya untuk memperkirakan perubahan. .
PEMBAHASAN
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN 1. Hasil Penelitian
- Teknis Analisis Data
Untuk mengetahui jumlah raport siswa dan hasil belajar siswa pada data IPA dan sekolah tahun 2016-2017. Hasil penelitian yang dilakukan disajikan dalam bentuk gambaran persentase pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa, yang kemudian dianalisis melalui statistik deskriptif, serta memberikan gambaran mengenai pengaruh sekolah. lingkungan sekitar hasil belajar siswa yang disajikan dalam bentuk statistik inferensial dengan menggunakan uji korelasi product moment dan uji F-uji Asumsi Dasar yang digunakan untuk mengetahui pola dan varian serta linearitas suatu populasi (data) Di bawah ini beberapa bagian dari uji asumsi dasar yaitu uji normalitas dan uji linearitas. 1) Uji normalitas.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data populasi berdistribusi normal atau tidak. Di bawah ini adalah hasil uji normalitas pengaruh variabel lingkungan sekolah siswa terhadap hasil belajar siswa di SD Islam Athirah Antang Makassar.
PENGUJIAN HIPOTESIS
- Analisis Pendahuluan
- Analisis Uji Hipotesis
Perhitungan analisis regresi sederhana pada tabel di atas menghasilkan arah beta regresi sebesar 0,224 dan konstanta sebesar 48,657. Kuatnya korelasi lingkungan sosial dengan prestasi belajar ditunjukkan dengan koefisien korelasi product moment sebesar rxy1 = 0,224. Selanjutnya uji keberartian koefisien korelasi dilakukan dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai t hitung sebesar 4,636 > ttabel 1,666. Berdasarkan hasil uji signifikansi dinyatakan bahwa hubungan antara pengaruh lingkungan sekolah dengan prestasi belajar adalah sangat signifikan. Hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan positif antara variabel lingkungan sosial dengan kinerja belajar maka teruji kebenarannya.
Pembahasan
Kemudian uji validitas lapangan bertujuan untuk menyaring angka mana yang benar-benar layak digunakan dan mudah diterima siswa. Selanjutnya dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah sebaran tersebut normal atau tidak.Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 for Windows.normal.
DESKRIPSI HASIL PENELITIAN 3. Hasil Penelitian
- Teknis Analisis Data
Uji asumsi dasar digunakan untuk mengetahui pola dan varian serta linieritas suatu populasi (data), berikut beberapa bagian uji asumsi dasar yaitu uji normalitas dan uji linieritas. 2) Uji Normalitas.
PENGUJIAN HIPOTESIS
- Analisis Pendahuluan
- Analisis Uji Hipotesis
Pembahasan
KESIMPULAN
SARAN
Karena guru mengetahui bahwa motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, maka guru harus mampu bahkan terpaksa menawarkan beberapa metode dalam pembelajaran. Dari hasil penelitian yang diperoleh, sebaiknya siswa lebih meningkatkan motivasi belajarnya agar hasil yang dicapai dalam pembelajaran mata pelajaran sains tidak mengecewakan di kemudian hari, mereka terus berusaha. Peneliti dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai sumber pengetahuan atau referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya agar hasil yang diperoleh lebih baik dari sebelumnya.