PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tenaga kerja bongkar muat (TKBM) merupakan bagian masyarakat pekerja yang perlu mendapat perhatian, karena proses kerja yang dilakukannya banyak mengandung risiko kesehatan. Berdasarkan survei awal pada 11 April 2022 tentang bongkar muat di PT J&T CARGO Medan, peneliti mengamati keluhan subjektif pekerja. Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap 50 pekerja, terdapat 40 pekerja yang mengalami kelelahan otot lengan akibat membawa beban yang berlebihan, posisi membawa yang tidak sesuai standar ergonomis, dan masa kerja lebih dari 5 tahun.
Proses bongkar muat yang dilakukan di PT J&T CARGO meliputi mengangkat, mendorong, menarik dan menahan beban berat dengan posisi beban yang salah. Pekerja bongkar muat di PT J&T CARGO Medan sering mengeluhkan nyeri otot tangan pada bagian pergelangan tangan karena tugasnya mengangkat dan mengangkut barang yang tidak memenuhi standar ergonomis, beban yang memberikan tekanan pada area pergelangan tangan selama pengangkutan. Pekerja bongkar muat mempunyai aktivitas kerja dengan membagi 2 shift, 1 shift bekerja selama 12 jam dari jam kerja. Setiap pekerja mendapat BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, gaji yang diterima pekerja sesuai UMR.
Kegiatan ini dilakukan setiap hari, bongkar muat yang dilakukan antara lain AC, kipas angin, kulkas, TV, sepatu, blender, LED speaker, dispenser, sepatu, cat dan lain-lain rata-rata 5-7 ton per hari. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Beban Angkutan, Posisi Angkut, Masa Kerja Dengan Kelelahan Otot Tangan Pekerja Pada Pemuatan dan Kehilangan Pekerja di PT J&T Cargo Medan”.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
Untuk mengetahui hubungan membawa beban dengan kelelahan otot tangan pada pekerja di PT J&T Cargo Medan. Untuk mengetahui hubungan posisi menggendong dengan kelelahan otot tangan pada pekerja di PT J&T Cargo Medan. Untuk mengetahui hubungan masa kerja dengan kelelahan otot tangan pada pekerja di PT J&T Cargo Medan.
Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
- Manfaat Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan masukan dan memperluas pengetahuan di bidang kesehatan dan pendidikan guna meningkatkan kualitas keselamatan dan kesehatan kerja di PT J&T CARGO Medan.
TINJAUAN PUSTAKA
- Tinjauan Peneliti Terdahulu
- Telaah Teori
- Definisi Ergonomi
- Definisi Kelelahan
- Kelelahan Otot
- Beban Angkut
- Posisi Angkut
- Masa Kerja
- Jenis-Jenis Posisi Kerja
- Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan Otot
- Fisiologi Kerja
- Kerja Otot
- Faktor Risiko Kelelahan Otot Tangan
- Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Kerangka Teori
- Hipotesis
Pada penelitian ini disimpulkan terdapat hubungan antara pengalaman kerja (p=0.003<0.05) dengan keluhan carpal tunnel syndrome, sedangkan sikap kerja (p=0.399>0.05) tidak ada hubungan dengan keluhan carpal tunnel syndrome (12 ) ). Kelelahan monoton yaitu kelelahan yang disebabkan oleh aktivitas kerja yang rutin dan monoton atau lingkungan kerja yang membosankan. Masa kerja merupakan salah satu faktor risiko yang sangat mempengaruhi seorang pekerja untuk meningkatkan risiko terjadinya keluhan muskuloskeletal terutama pada jenis pekerjaan yang menggunakan tenaga kerja tinggi.
Bekerja dalam jangka waktu lama dengan aktivitas yang berfokus pada kekuatan manusia dapat menyebabkan penyakit semakin parah. Jam kerja merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam bekerja, karena bekerja terlalu lama akan menimbulkan resiko keluhan yang diderita oleh pekerja. Posisi kerja merupakan penilaian terhadap kecukupan alat kerja yang digunakan pekerja dalam bekerja, dengan pengukuran antropometri pekerja dan pengukuran yang telah ditentukan.
Menurut Sugiyono (2018) “Pekerja bongkar muat adalah semua pekerja yang terdaftar pada perusahaan/pelabuhan dalam negeri yang melakukan pekerjaan bongkar muat di perusahaan/pelabuhan tersebut”. Terdapat hubungan antara masa kerja dengan kelelahan otot tangan pada pekerja bongkar muat di PT J&T Cargo Medan.
METODOLOGI PENELITIAN
- Desain Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Populasi
- Sampel
- Kerangka Konsep
- Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran
- Definisi Operasional
- Aspek Pengukuran
- Metode Pengumpulan Data
- Jenis Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Uji Validitas dan Reliabilitas
- Metode Pengolahan Data
- Analisis Data
- Analisis Univariat
- Analisis Bivariat
Hasil pengujian valid untuk membawa beban, posisi membawa dan kelelahan otot tangan ditunjukkan pada tabel berikut. Hasil survei dan penjelasan jawaban responden berdasarkan pertanyaan kelelahan otot tangan dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan hasil uji statistik Chi-square pada α = 0,05 diperoleh p-value sebesar 0,000 (p < α) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara beban membawa dengan kelelahan otot tangan di PT.
Berdasarkan hasil uji statistik Chi-square pada α = 0,05 diperoleh p-value sebesar 0,000 (p < α), sehingga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara posisi memegang dengan kelelahan otot tangan pada PT. Berdasarkan hasil uji statistik Chi-square pada α = 0,05 diperoleh p-value sebesar 0,001 (p < α) sehingga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan kelelahan otot tangan pada PT. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi-square pada α = 0,05 diperoleh p-value sebesar 0,000 (p < α) sehingga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara membawa beban dengan kelelahan otot tangan pada PT.
Kelelahan otot tangan akibat aktivitas mengangkat yang berulang-ulang meningkatkan risiko nyeri pada tangan (25). Berdasarkan asumsi penelitian, pengangkutan beban berhubungan dengan kelelahan otot tangan pada saat bongkar muat pekerja. Berdasarkan hasil uji statistik Chi-square pada α = 0,05 diperoleh p-value sebesar 0,000 (p < α), menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara posisi menggendong dengan kelelahan otot tangan pada PT.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi-square pada α = 0,05 diperoleh p-value sebesar 0,001 (p < α), menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan kelelahan otot tangan pada PT. Berdasarkan asumsi penelitian, masa kerja merupakan salah satu hal yang berhubungan dengan kelelahan otot tangan pada pekerja bongkar muat. Setelah melakukan penelitian mengenai hubungan antara membawa beban, posisi membawa selama masa kerja dengan kelelahan otot tangan pekerja pada saat bongkar muat pekerja di PT.
HUBUNGAN GIGI, POSISI ANGKUTAN, MASA KERJA DAN KELEPATAN OTOT TANGAN PEKERJA. HUBUNGAN BEBAN ANGKUTAN, POSISI ANGKUTAN, MASA KERJA DAN BEBAN OTOT TANGAN PEKERJA DALAM bongkar muat pekerja di PT J&T CARGO MEDAN. HUBUNGAN BEBAN ANGKUTAN, POSISI ANGKUTAN, MASA KERJA DAN BEBAN OTOT TANGAN PEKERJA DALAM BONGKAR DAN bongkar muat pekerja di PT J&T CARGO MEDAN TAHUN 2022.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Data Geografis
- Visi dan Misi
- Motto J&T Cargo
Hasil Penelitian
- Karakteristik Responden
- Analisis Univariat
- Analisis Bivariat
Hasil penelitian dan penjelasan tanggapan responden berdasarkan pertanyaan beban angkutan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Yaitu dari 50 responden, 11 responden (22,0%) mempunyai beban risiko rendah, 27 responden (54,0%) mempunyai beban risiko sedang, dan 12 responden (24) mempunyai beban risiko tinggi (0%). Hasil penelitian dan penjelasan jawaban responden berdasarkan pertanyaan posisi transportasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
J&T Cargo Medan tahun 2022 yaitu dari 50 responden, 10 responden merasakan kelelahan otot tangan ringan (20,0%), 15 responden merasakan kelelahan otot tangan sedang (30,0%), dan 15 responden merasakan kelelahan otot tangan berat, sebanyak 25 responden (50,0) %). Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu Beban Mengangkat, Posisi Menggendong dan Masa Kerja dengan Kelelahan Otot Tangan menggunakan tabulasi silang dengan menggunakan uji chi-square yaitu nilai sig-p < sig- α = 0,05.
Pembahasan
- Hubungan Beban Angkut dengan Kelelahan
- Hubungan Posisi Angkut dengan Kelelahan
- Hubungan Masa Kerja dengan Kelelahan Otot
Penelitian tahun 2018 oleh Entianopa dkk yang berjudul Hubungan antara aktivitas berulang, sikap kerja dan posisi transportasi dengan keluhan kelelahan otot pada pekerja karet diperoleh hasil uji statistik menggunakan uji chi square antara posisi transportasi dengan keluhan akibat kelelahan otot. dapat ditentukan nilai chi-square diperoleh nilai p = 0,01 < 0,05 yang berarti ada hubungan antara posisi transpor dengan keluhan kelelahan otot (26). Posisi menahan beban adalah pekerjaan yang dilakukan pekerja dengan cara membungkuk, mendorong, menarik, mengangkat, menahan beban, memikul dan menggendong. Berdasarkan asumsi penelitian, posisi menggendong merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kelelahan otot lengan pada pekerja yang melakukan pekerjaan bongkar muat.
Jika posisi menggendong yang tidak tepat seperti membungkuk, menggendong, membawa dan menahan beban tidak selalu sesuai dengan ergonomi, maka akan lebih mudah mengalami kelelahan otot tangan bahkan menyebabkan cedera tangan. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 oleh Cris Purwandari Mulyawati Agustin dkk berjudul Hubungan Masa Kerja Dan Sikap Kerja Dengan Terjadinya Carpal Syndrome Pada CV Pembuat Batik. Pusaka Beruang Lasem, berdasarkan hasil analisis diketahui terdapat hubungan yang bermakna antara usia kerja dengan kejadian carpal syndrome pada CV pembatik.
Masa kerja merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang timbulnya gangguan muskuloskeletal akibat kerja. Proporsi carpal tunnel syndrome tampak lebih tinggi pada pekerja yang telah bekerja >4 tahun, dibandingkan dengan pekerja dengan masa kerja 1-4 tahun yang mengalami kelelahan pada otot tangan. Berdasarkan hal tersebut disebutkan bahwa pegawai yang telah bekerja selama 4 sampai 6 tahun lebih besar kemungkinannya untuk mengalami kelelahan otot tangan, sedangkan pegawai yang telah bekerja selama 1 sampai 3 tahun juga mengalami kelelahan otot tangan.
Beban angkut, posisi angkut, masa kerja dan umur dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja bongkar muat. Pengaruh mengangkat dan memegang terhadap kelelahan otot tangan pekerja unit logistik di Pt Indo Acidatama Tbk Kemiri Kebakkramat. Hubungan Masa Kerja Dan Sikap Kerja Dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Penenun Ulos Galeri Ulos Sianipar Medan Tahun 2020.
Hubungan Masa Kerja dan Beban Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal pada Pengrajin Gerabah di Desa Pulutan Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa. Hubungan postur kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja pemanen kelapa sawit di perkebunan Ptpn III Pulau Mandi Tahun 2017. Hubungan aktivitas berulang, postur kerja dan jam kerja dengan keluhan kelelahan otot pada pekerja lateks karet.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Angkutan Di Pasar Angso Duo Jambi. Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Angkutan Di Pasar Angso Duo Jambi. Petunjuk: Berikut rangkaian pertanyaan, Anda diharapkan membaca setiap pertanyaan dengan cermat, untuk setiap pertanyaan Anda akan diminta memberi tanda checklist (√) pada pilihan di bawah ini. Petunjuk: Berikut rangkaian pertanyaan, Anda diharapkan membaca setiap pertanyaan dengan cermat, untuk setiap pertanyaan Anda akan diminta memberi tanda checklist (√) pada pilihan di bawah ini.