• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU PENGHUNI TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU PENGHUNI TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS "

Copied!
79
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

RumusanMasalah

TujuanPenelitian

ManfaatPenelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi warga dan instansi terkait dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan dan kebijakan perencanaan kesehatan khususnya untuk mengatasi masalah tuberkulosis paru di Kelurahan Huta Koje Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan pada tahun 2018. . Sebagai cara untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, peneliti melakukan analisis hubungan antara kondisi fisik rumah dengan perilaku penghuninya terhadap kejadian tuberkulosis paru. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat khususnya program kesehatan lingkungan terkait kondisi fisik rumah dan perilaku penghuni dengan kejadian tuberkulosis paru.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Rumah
  • KomponenRumah
  • PerilakuPenghuni
  • Data KejadianTuberkulosis
  • KerangkaTeori
  • KerangkaKonsep
  • HipotesisPenelitian

Menurut Azwar (1990), peranan faktor lingkungan sebagai predisposisi artinya berperan dalam mendukung terjadinya suatu penyakit pada seseorang, misalnya keluarga yang tinggal di rumah dengan udara lembab di daerah endemis tuberkulosis. Pasien tuberkulosis paru yang positif BTA memiliki risiko penularan yang lebih besar dibandingkan pasien tuberkulosis paru yang negatif BTA. Rumah sehat adalah bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu mempunyai jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan rumah yang cukup dan lantai rumah tidak kotor. (Departemen Kesehatan, 2005).

Rumah yang tidak sehat dapat menjadi reservoir penyakit bagi seluruh lingkungan, apabila kondisi tidak sehat tersebut tidak hanya terjadi pada satu rumah saja, melainkan pada sekelompok rumah (lingkungan perumahan). Kondisi rumah yang tidak sehat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya penyakit, khususnya penyakit berbasis lingkungan. Berdasarkan pedoman teknis penilaian rumah sehat Kementerian Kesehatan RI (2007), salah satu aspek rumah yang harus dinilai adalah komponen rumah yang terdiri dari: langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar tidur, ruang tamu, keluarga. dan jendela salon, ventilasi, dapur dan penerangan..

Bahan pemasangan plafon yang dituangkan dalam kriteria rumah sederhana sehat (RSS) adalah kayu lapis (Mukono, 2011). Tipe lantai rumah yang tidak memenuhi syarat, sulit dibersihkan, berdebu, cenderung lembab dan gelap merupakan kondisi ideal bagi bakteri untuk bertahan hidup (Mahpudin dan Mahkota, 2007). Penerangan alami diperoleh dengan cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan melalui jendela, celah atau bagian rumah lainnya yang terbuka.Selain untuk penerangan, cahaya ini juga mengurangi kelembapan ruangan, mengusir nyamuk atau serangga lain, dan membunuh kuman penyebab penyakit tertentu.

Perilaku merupakan reaksi atau reaksi individu terhadap rangsangan yang berasal dari luar atau dalam diri. Respon terhadap stimulus terlihat jelas dalam tindakan atau praktik yang dapat dengan mudah diamati atau dilihat oleh orang lain. Dari batasan perilaku Skiner, perilaku sehat merupakan respons seseorang terhadap rangsangan atau objek yang berkaitan dengan penyakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman, dan lingkungan.

Kerangka konseptual penelitian bertajuk Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Perilaku Warga Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru Di Kelurahan Huta Koje Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2018 adalah sebagai berikut. Ho = Tidak ada hubungan antara kondisi fisik rumah dengan perilaku penghuninya terhadap kejadian penyakit tuberkulosis paru di Kelurahan Huta Koje Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2018. Ha = Ada hubungan antara kondisi fisik rumah rumah dan perilaku warga terhadap kejadian penyakit tuberkulosis paru di Kelurahan Huta Koje Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2018.

METODELOGI PENELITIAN

Tempat Dan WaktuPenelitian

Populasi Dan SampelPenelitian

TeknikPengambilanSampel

AspekPengukuran

MetodePengumpulan Data

DefenisiOperasional

Hasil tabel 4.4 mayoritas responden tidak pernah mengalami TBC paru yaitu sebanyak 50 orang (73,5%), dan sebagian kecil responden pernah mengalami TBC paru sebanyak 18 orang (26,5) Hasil tabel 4.5 terdapat 16 responden yang kondisi fisik lemah di rumah tidak memenuhi syarat, sebagian besar responden mengalami kejadian TBC paru sebanyak 14 orang (87,5%), sedangkan dari 52 orang responden yang kondisi rumahnya memenuhi syarat, sebagian besar responden tidak pernah mengalaminya. kejadian TBC Paru sebanyak 48 orang (92,3. Hasil tes p-value = 0,000, hal ini menunjukkan Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara kondisi fisik rumah dengan prevalensi TBC paru di Huta Desa Koje Padangsidimpuan Tenggara pada tahun 2018.

Hasil Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 16 responden yang perilaku rumah tangganya buruk, mayoritas responden pernah menderita tuberkulosis paru sebanyak 10 orang (62,5%). Sedangkan dari 52 responden yang perilaku rumah tangganya baik, mayoritas belum pernah menderita tuberkulosis paru sebanyak 44 orang (84,6%). Hasil uji p-value = 0,001 menunjukkan Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara perilaku berumah tangga dengan kejadian tuberkulosis paru di desa Huta Koje Padangsidimpuan Tenggara tahun 2018.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Geofani Simarmata (2017) yang menyatakan bahwa perilaku penghuni rumah tangga erat kaitannya dengan kejadian TBC paru. Hal ini sesuai dengan penelitian Zain Hadifah (2013) yang menyatakan bahwa lingkungan kumuh berhubungan dengan kejadian TBC paru yaitu 56. Kondisi rumah yang dapat mempengaruhi tingginya kejadian TBC paru adalah kondisi perumahan yang tidak sehat.

Penelitian ini didukung oleh Rusnoto (2012) yang menyatakan bahwa kondisi rumah yang dibawah standar mempunyai risiko 16,9 kali lebih besar untuk terkena tuberkulosis paru dibandingkan dengan rumah yang patuh dengan nilai p = 0,002. Hasil observasi menunjukkan masih banyak responden (masyarakat) yang tidak membuka jendela ruang tamu dan kamar tidur setiap hari sehingga meningkatkan risiko penularan tuberkulosis paru. Rumah dengan jendela di bawah standar menghalangi pertukaran udara yang baik, memungkinkan asap dapur dan asap rokok berkumpul di dalam rumah, menyebabkan penghuni rumah menghirup asap dan rentan terhadap tuberkulosis paru.

Hal ini didukung oleh penelitian Andi Amri (2010) yang menyatakan bahwa perilaku berumah tangga berpengaruh terhadap kejadian TB paru dengan hasil p = 0,024. Penelitian lain juga dilakukan oleh Oktaviani (2016) yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku penghuni keluarga dengan kejadian TB paru dengan skor P = 0,007. Dampak penderita tuberkulosis paru dan kondisi perumahan terhadap pencegahan kemungkinan penularan tuberkulosis paru pada rumah tangga di Kabupaten Tapanul Utara.

Faktor risiko lingkungan fisik domestik dan karakteristik daerah sebagai determinan kejadian tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura. Hubungan lingkungan rumah dengan kejadian penyakit tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Mandala Kecamatan Medan Tembung.

Tabel 4.1  Gambaran  Karekteristik Responden Berdasarkan JenisKelamin, Umur,  Pekerjaan,  Pendapatan,  Pendidikan  di  Desa  Huta  Koje  KecamatanPadangsidimpuan Tahun 2018
Tabel 4.1 Gambaran Karekteristik Responden Berdasarkan JenisKelamin, Umur, Pekerjaan, Pendapatan, Pendidikan di Desa Huta Koje KecamatanPadangsidimpuan Tahun 2018

Gambar

Table 3.2. Matrik Penelitian
Table 3.7.  Defenisi Operasional  Variabel  Defenisi
Tabel 4.1  Gambaran  Karekteristik Responden Berdasarkan JenisKelamin, Umur,  Pekerjaan,  Pendapatan,  Pendidikan  di  Desa  Huta  Koje  KecamatanPadangsidimpuan Tahun 2018
Tabel  4.2  Distribusi  Frekuensi  responden  tentang  kondisi  fisik  rumah  di  Desa  Huta  Koje  Kecamatan  Padangsidimpuan  Tenggara  Tahun  2018
+3

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Responden Kepada Yth : Saudara Calon Responden di RSD Mangusada Badung Dengan hormat, Saya mahasiswa D-III Keperawatan Politeknik Kesehatan

Lampiran 3 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth : Bapak/Ibu Orang Tua Anak Autis Calon Responden Di : UPTD Pusat Layanan Disabilitas Kota Denpasar Dengan hormat, Saya