• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KONSUMSI FAST FOOD, AKTIVITAS FISIK, TINGKAT STRES DAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA SISWA REMAJA AWAL DI KOTA DEPOK - Repository UPN Veteran Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "HUBUNGAN KONSUMSI FAST FOOD, AKTIVITAS FISIK, TINGKAT STRES DAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA SISWA REMAJA AWAL DI KOTA DEPOK - Repository UPN Veteran Jakarta"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

47

Zahra Zhafirah Zuhairanty, 2023

HUBUNGAN KONSUMSI FAST FOOD, AKTIVITAS FISIK,TINGKAT STRES DAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA SISWA REMAJA AWAL DI KOTA DEPOK

UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Kesehatan, S1 Gizi

[www.upnvj.ac.id-www.library.upnvj.ac.id-www.repository.upnvj.ac.id]

BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan

a. Hasil karakteristik responden mengindikasikan bahwa sebagian besar siswa SMPI Al-Hamidiyah dan SMPIT Nururrahman memiliki rentang usia responden antara 12-15 tahun yang didominasi oleh responden berusia 13 tahun.

b. Konsumsi fast food (p-value = 0,001) dan kejadian obesitas pada siswa remaja awal di Kota Depok memperlihatkan adanya hubungan. Hasil odds ratio didapat senilai 5,036 (CI = 1,939-13,077) maknanya responden yang sering mengsonsumsi fast food mempunyai resiko 5,036 kali lebih besar mengalami obesitas dikomparasikan dengan responden yang jarang mengonsumsi fast food.

c. Aktivitas fisik (p-value = 0,619 ) dan kejadian obesitas pada siswa remaja awal di Kota Depok memperlihatkan tidak adanya hubungan. Hasil odds ratio didapat senilai 1,747 (CI = 0,278-10,997) maknanya responden yang kurang beraktivitas fisik mempunyai risiko 1,747 kali lebih besar mengalami obesitas dikomparasikan dengan yang cukup beraktivitas fisik.

d. Tingkat stres (p-value = 0,034) dan kejadian obesitas pada siswa remaja awal di Kota Depok memperlihatkan adanya hubungan. Hasil odds ratio didapat senilai 0,232 (CI = 0,067-0,798) Siswa yang mengalami stres memiliki risiko 0,232 kali lebih besar dikomparasikan dengan siswa yang tidak mengalami stres.

e. Konsumsi sayur dan buah (p-value = 0,000 ) dan kejadian obesitas pada siswa remaja awal di Kota Depok memperlihatkan adanya hubungan.

Hasil odds ratio didapat senilai 5,638 (2,262-12,050) maknanya responden yang kurang mengonsumsi sayur dan buah mempunyai risiko 5,638 kali lebih besar mengalami obesitas dikomparasikan dengan responden yang baik mengonsumsi sayur dan buah.

(2)

48

Zahra Zhafirah Zuhairanty, 2023

HUBUNGAN KONSUMSI FAST FOOD, AKTIVITAS FISIK,TINGKAT STRES DAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA SISWA REMAJA AWAL DI KOTA DEPOK

UPN Veteran Jakarta, Fakultas Ilmu Kesehatan, S1 Gizi

[www.upnvj.ac.id-www.library.upnvj.ac.id-www.repository.upnvj.ac.id]

V.2 Saran

V.2.1 Bagi Responden

Perhatikan dan pantau status gizi mereka untuk mencegah problematika kesehatan yang mungkin terjadi di kemudian hari.

V.2.2 Bagi Sekolah

Sekolah perlu secara rutin memberikan penyuluhan pada siswa perihal gizi dan makanan yang harus mereka makan. Sekolah juga diharapkan bisa menyelenggarakan aktivitas pemantauan antropometri secara rutin atau bulanan, seperti mengukur berat dan tinggi badan murid dan siswa. Lalu memperhatikan jajanan dilingkungan sekolah dengan menjual makanan makanan sehat.

V.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Harapannya bisa dipakai sebagai referensi saat menjalankan penelitian di masa yang akan datang dengan memperluas variabel, memakai metode studi yang berbeda atau perbedaan tujuan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Pengetahuan Gizi, Kebiasaan Konsumsi Fast Food dengan Kejadian Overweight pada Remaja Putri di SMK Batik Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Sejalan dengan penelitian sebelumnya (23) yang menjelaskan adanya hubungan antara konsumsi fast food lokal dengan kejadian obesitas, yaitu konsumsi fast food lokal ≥

Dari penelitian ini di sarankan agar untuk penelitian selanjutnya dapat di kaji lebih dalam hubungan konsumsi Fast Food dan Soft Drink terhadap kejadian obesitas dengan

Dari penelitian ini di sarankan agar untuk penelitian selanjutnya dapat di kaji lebih dalam hubungan konsumsi Fast Food dan Soft Drink terhadap kejadian obesitas dengan

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian overweight pada remaja stunting dan variabel bebas adalah total energi, lemak, natrium, serat pada fast food,

Simpulan: Frekuensi konsumsi western fast food, total energi fast food, total lemak western fast food, dan total natrium fast food merupakan faktor risiko kejadian overweight

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui angka kejadian dan hubungan konsumsi makanan cepat saji (Fast Food) tersebut dengan kejadian obesitas, agar kiranya kelak para

FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN KUANTITAS TIDUR SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN OBESITAS PADA SISWA SMA INSTITUT INDONESIA