• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Kayu Laut Tahun 2015 Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal diperoleh data jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 221 orang. Jumlah ibu hamil yang menjalani pemeriksaan kehamilan baik primigravida maupun multigravida, jumlah K1 (kunjungan kehamilan ke-1) mencapai 216 orang (97,7%) dan jumlah K4 (kunjungan kehamilan ke-4) mencapai 173 orang (78,2%).

Rumusan Masalah

Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti di Puskesmas Kayu Laut Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal pada bulan Januari, dari 10 ibu hamil di Puskesmas Kayu Laut masih terdapat 3 ibu yang tidak memeriksakan kehamilannya. bukan. , antara lain ketidaktahuan ibu akan pentingnya pemeriksaan kehamilan, sikap ibu hamil yang tidak peduli terhadap kehamilannya atau kurangnya perilaku sehat pada ibu dan keluarga. Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kunjungan antenatal care (ANC) di wilayah Puskesmas Kayu Laut Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care (ANC) di wilayah Puskesmas Kayu Laut Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016. 4). Untuk mengetahui hubungan sikap ibu hamil dengan kunjungan antenatal care (ANC) di wilayah Puskesmas Kayu Laut Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016. 5).

Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui distribusi persentase sikap ibu hamil mengenai kunjungan Antenatal Care (ANC) di Kawasan Puskesmas Kayu Laut Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016. 3). Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kunjungan antenatal care (ANC) di wilayah Puskesmas Kayu Laut Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan

Dimaknai sebagai kemampuan menggunakan materi yang dipelajari dalam situasi atau keadaan nyata (aktual). Evaluasi ini mengacu pada kemampuan untuk membenarkan atau menilai suatu materi atau objek.

Sikap

Misalnya: bagaimana pendapat anda mengenai pelayanan dokter di RS Cipto. Hal ini dapat dilakukan secara langsung dengan pernyataan hipotesis, kemudian meminta pendapat responden. Berbagai faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap tersebut antara lain adalah pengalaman pribadi, budaya orang lain yang dianggap penting, media massa, lembaga atau lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan serta faktor emosi individu. Menurut Nursalam (2008), untuk mengukur sikap dengan banyaknya skor yang diperoleh responden dengan menggunakan kuesioner, sikap dapat dikategorikan menjadi 3 bagian sebagai berikut.

Antenatal Care (ANC)

Tujuan pelayanan obstetri pada masa kehamilan pada prinsipnya adalah memberikan pelayanan atau bantuan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, guna tercapainya kesehatan keluarga. Keuntungan dari pemeriksaan kehamilan dini adalah memperoleh gambaran dasar mengenai perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan dan berbagai kelainan yang berhubungan dengan kehamilan dini sehingga dapat diperhitungkan dan dapat dilakukan persiapan untuk membantu persalinan (Manuaba, 2009). . Menurut Kementerian Kesehatan RI (2014), setiap ibu hamil mendapat kunjungan minimal empat kali selama masa kehamilannya, sesuai jadwal.

Berat badan ibu tiba-tiba bertambah lebih dari 0,5 kg dalam satu minggu atau lebih dari 2 kg dalam satu bulan. Pertambahan berat badan ibu selama kehamilan sebagian besar disebabkan oleh penambahan berat bayi, plasenta, dan cairan ketuban, dan sebagian lagi disebabkan oleh penambahan berat badan ibu. berat badan, sendirian. Menurut WHO, jika seorang ibu belum pernah mendapat imunisasi TT seumur hidupnya, ia harus menerima setidaknya dua suntikan selama kehamilan (pertama pada kunjungan antenatal pertama dan kedua empat minggu setelah kunjungan pertama). Selama kehamilan, seorang ibu hamil sebaiknya mengonsumsi minimal 90 tablet suplemen darah (misalnya) karena sulit mendapatkan cukup zat besi dari makanan.

Zat besi penting untuk mengimbangi peningkatan volume darah selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin yang memadai. PMS yang terjadi pada masa kehamilan menyebabkan kelainan kongenital atau kelainan pada janin dengan segala akibatnya. Tujuannya untuk mengetahui usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian janin mana saja yang letaknya di fundus rahim (bagian atas lambung ibu).

Tujuannya adalah untuk mengetahui bagian janin mana (kepala atau bokong) yang terletak di bagian bawah perut ibu dan apakah bagian janin tersebut mempengaruhi pintu masuk panggul bagian atas. Tujuannya untuk memastikan kembali bagian janin mana yang berada di perut bagian bawah ibu dan mengetahui sudah seberapa jauh bagian bawah janin sudah masuk ke pintu masuk atas panggul.

Tabel 2.3.4. Informasi Kunjungan Kehamilan
Tabel 2.3.4. Informasi Kunjungan Kehamilan

Kerangka Konsep

Ha : Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kunjungan antenatal care (ANC) di wilayah Puskesmas Kayu Laut Tahun 2016. Ho : Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan pelayanan antenatal (ANC) kunjungan di kawasan Puskesmas Kayu Laut pada tahun 2016. Lokasi Penelitian ini akan dilaksanakan di Puskesmas Kayu Laut Kecamatan Panyabungan Selatan Kabupaten Mandailing Natal.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Kayu Laut Kabupaten Mandailing Natal yang berjumlah 100 orang pada tahun 2016. Sampel dalam penelitian ini dikumpulkan dari seluruh ibu hamil di wilayah Puskesmas Kayu Laut Kabupaten Mandailing Natal. 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara sikap ibu hamil dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan di wilayah Puskesmas Kayu Laut tahun 2016.

Bagaimana hubungan pengetahuan tentang ibu hamil dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan di wilayah Puskesmas Kayu Laut tahun 2016. Bagaimana hubungan sikap ibu hamil dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan di wilayah Puskesmas Kayu Laut tahun 2016? HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DALAM KUNJUNGAN ANTICIPITY (ANC) DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN LAUT KAYU.

Hipotesis Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Waktu dan Tempat penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Alat Pengumpul Data
  • Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
  • Prosedur Pengumpulan Data
  • Defenisi Operasional
  • Analisa Data

Pada penelitian ini sampel diambil dari ruang KIA tempat pemeriksaan ibu dan anak di Puskesmas Kayu Laut pada minggu keempat bulan Juni 2016. Untuk mendukung kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, Puskesmas Kayu Laut menyediakan fasilitas imunisasi yang terdiri dari: Berdasarkan tabel tabulasi silang hasil pengetahuan kunjungan antenatal care (ANC) di atas diketahui bahwa dari 67 ibu, 14 ibu berpengetahuan, yaitu 10 ibu (14,9%) yang rutin melakukan kunjungan ANC. dan 4 ibu (5,9%) yang kunjungan ANCnya tidak teratur.

Berdasarkan tabel diatas hasil tabulasi silang sikap terhadap kunjungan Antenatal Care (ANC), diketahui bahwa dari 67 orang ibu terdapat 13 orang yang memiliki pengetahuan baik yaitu 9 orang ibu (13,4%) yang rutin mengunjungi ANC dan 4 ibu (5,9%) yang kunjungan ANC tidak teratur. Berdasarkan tabel pengetahuan hasil cross tab pengetahuan kunjungan Antenatal Care (ANC), diketahui dari 67 ibu terdapat 14 orang yang memiliki pengetahuan baik yaitu 10 ibu (14,9%) yang rutin melakukan kunjungan ANC. dan 4 ibu (5,9%) yang kunjungan ANCnya tidak teratur. Dari hasil penelitian hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di wilayah Puskesmas Kayu Laut Tahun 2016 disimpulkan bahwa berdasarkan pengetahuan 67 ibu, pengetahuan responden mayoritas tergolong miskin sebanyak 28 orang (41,8%) dan kelompok minoritas berpengetahuan baik sebanyak 28,14 orang (20,9%).

Dari hasil survei hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan kunjungan antenatal care (ANC) di wilayah Puskesmas Kayu Laut tahun 2016, diketahui bahwa berdasarkan pandangan 67 ibu, mayoritas responden mempunyai pandangan yang sama. kelompok miskin sebanyak 35 orang (52,2%) dan kelompok minoritas yang bersikap baik sebanyak 35,13 orang (19,4%). Dari hasil penelitian pengetahuan kunjungan antenatal care (PVN) dapat disimpulkan bahwa diantara 67 orang ibu terdapat 14 orang yang berpengetahuan baik yaitu 10 orang ibu (14,9%) yang rutin mengunjungi PVN dan 4 orang ibu (5,9%). %) yang menghadiri ANC tidak teratur. Dari hasil Survei Sikap dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) dapat disimpulkan bahwa dari 67 ibu, 13 ibu mempunyai sikap baik yaitu 9 ibu (13,4%) yang rutin mengikuti ANC dan 4 ibu (5,9%). ). ), yang mengunjungi ANC Tidak Teratur.

Tabel 3.7 Defenisi Operasional N o Variabel Defenisi
Tabel 3.7 Defenisi Operasional N o Variabel Defenisi

HASIL PENELITIAN

Analisa Univariat

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa mayoritas pendidikan terakhir responden adalah SMA sebanyak 23 orang (34,3%) dan sebagian kecil berpendidikan SD sebanyak 9 orang (13,4%). Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sumber informasi responden mayoritas sebanyak 27 orang (40,3%) dan golongan minoritas sebanyak 7 orang (10,4%) pada PNS. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa mayoritas sumber informasi responden adalah Tenaga Kesehatan sebanyak 38 orang (56,7%) dan minoritas Teman/Komunikasi Keluarga sebanyak 4 orang (6,0%).

Berdasarkan tabel diatas terlihat mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 28 orang (41,8%) dan sebagian kecil berpengetahuan baik sebanyak 14 orang (20,9%). Berdasarkan tabel diatas terlihat sikap responden mayoritas kurang baik sebanyak 35 orang (52,2%) dan sikap responden minoritas baik sebanyak 13 orang (19,4%). Berdasarkan tabel di atas terlihat sebagian besar kunjungan ANC responden tidak teratur sebanyak 44 orang (65,7%) dan minoritas teratur sebanyak 23 orang (34,3%).

Tabel 4.2.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Di Puskesmas Kayulaut Tahun 2016.
Tabel 4.2.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Di Puskesmas Kayulaut Tahun 2016.

Hasil Uji Statistik

Menurut pendapat tersebut (Pusdiknakes, 2009), pengetahuan yang baik dan sikap mendukung merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan perilaku melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Namun terlihat masih rendahnya kesadaran ibu hamil mengenai pemeriksaan rahim di fasilitas kesehatan, sehingga sebenarnya faktor-faktor yang dapat dicegah atau komplikasi kehamilan yang dapat diperbaiki dan diobati tidak dapat segera ditangani, seringkali datang dalam kondisi yang tidak baik. Menurut asumsi peneliti, kurangnya pengetahuan ibu mengenai kunjungan antenatal care (ANC) sangat mempengaruhi jalannya kehamilan.

Sebab jika pengetahuan responden baik maka ia cenderung melakukan kunjungan rutin ke Antenatal Care (ANC) karena responden tersebut. Berdasarkan tabel sikap dan hasil tabulasi silang antara sikap dengan kunjungan antenatal care (ANC), diketahui bahwa dari 67 ibu, 13 orang mempunyai pengetahuan baik yaitu 9 ibu (13,4%) yang rutin melakukan kunjungan ANC dan 4 ibu (5,9%) yang kunjungan ANC tidak teratur. Jika sikapnya baik maka sikap responden akan keteraturan responden dalam melakukan kunjungan pemantauan kehamilan, namun sikap tersebut merupakan faktor penting dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak sehingga angka kematian ibu dan anak dapat dikurangi dan dicegah.

Kami berharap para ibu menambah wawasan dan mencari informasi mengenai kunjungan antenatal care (ANC) untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan mengetahui status kehamilannya khususnya janin yang dikandungnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan sebagai wadah pengembangan ilmu pengetahuan sehingga dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut mengenai hal-hal terkait kunjungan antenatal care (ANC). Oleh karena itu, kami berharap bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan survei dengan aspek yang lebih luas mengenai kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil demi kelengkapan penelitian ini. 2009) Kehamilan, persalinan dan gangguan kehamilan.

Salah satu tujuan utama pelayanan ibu hamil adalah untuk mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam nyawa ibu dan bayinya 13. Imunisasi tetanus toksoid sebaiknya diberikan kepada ibu hamil untuk memberikan kekebalan pada janin terhadap infeksi tetanus 18.

Tabel 4.3.2 Distribusi Frekuensi Hubungan Sikap Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Puskesmas Kayu Laut Tahun 2016.
Tabel 4.3.2 Distribusi Frekuensi Hubungan Sikap Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Puskesmas Kayu Laut Tahun 2016.

PEMBAHASAN

Hubungan Pengetahuan Dengan Kunjungan Antenatal Care

Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mempunyai keterbatasan yaitu kesulitan dalam membantu responden untuk mengisi kuesioner. Penyakit menular seksual yang terjadi pada masa kehamilan akan menyebabkan kelainan atau cacat bawaan pada janin. 2 Menurut ibu, apabila melakukan tes kehamilan didampingi suami. 3 Menurut ibu, pada saat hamil sebaiknya melakukan tes kehamilan. 4 Menurut ibu, pada saat hamil hindari konsumsi.

5 Sebaiknya para ibu lebih mengenal bahaya kehamilan 6 Selama hamil, ibu disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi. 7 Selama hamil, ibu diimunisasi Tetanus Toxoid 8 Menurut ibu, selama hamil 9-28 minggu harus menjaga payudara, sebaiknya hindari mengkonsumsinya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

TIDAK. Pernyataan Reguler (jika >4 kunjungan) Tidak teratur (jika <4 kunjungan) 1 Ibu melakukan pemeriksaan kontrol.

Gambar

Tabel 2.3.4 Informasi Kunjungan Kehamilan..................................... 20 Tabel 2.3.5 Pemberian Imunisasi TT.................................................
Tabel 2.3.4. Informasi Kunjungan Kehamilan
Tabel 2.3.5 Pemberian Imunisasi TT Antigen Interval (selang
Gambar 1. Leopold 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian air susu ibu eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Muara Badak Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 28 orang yang pengetahuan

BAB IV HASIL PENELITIAN Bagian ini menguraikan tentang Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Perubahan Fisik Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause, yang diperoleh