• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan pengetahuan ibu tentang inisiasi menyusu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan pengetahuan ibu tentang inisiasi menyusu"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

Peneliti memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menulis disertasi yang berjudul 'Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini Dengan Partisipasi Ibu dalam Inisiasi Menyusu Dini'. di Desa Sigama Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Stikes Aufa Royhan Padangsisimpuan. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa tingkat pemberian ASI dini pada masyarakat dunia di hanya 43% dari angka kelahiran pada tahun 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang inisiasi menyusui dini dengan partisipasi ibu dalam IMD di desa Sigama kecamatan Padang Bolak kabupaten Padang Lawas Utara pada tahun 2010. 2018.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan partisipasi ibu dalam inisiasi menyusui dini (IMD) dengan nilai probabilitas p=0,011 (p<0,05).

PENDAHULUAN

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian .1 Tujuan Umum .1 Tujuan Umum

  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Definisi
  • Tingkat pengetahuan
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Pemahaman diartikan sebagai kemampuan menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan mampu menafsirkan materi dengan benar. Penerapan diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari dalam situasi atau kondisi nyata (aktual). Sintesis adalah kemampuan untuk menempatkan atau menghubungkan bagian-bagian menjadi satu kesatuan yang baru.

Dengan kata lain sintesis adalah kemampuan mengembangkan formulasi baru dari formulasi yang sudah ada.

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

  • Tahapan yang Dilakukan Bayi dalam IMD
  • Manfaat IMD
  • Penghambat Inisiasi Menyusu Dini
  • Manfaat Inisiasi Menyusu Dini

Bayi yang diletakkan di dada ibunya segera setelah dilahirkan akan mendapat kehangatan sehingga mengurangi risiko terjadinya hipotermia sehingga angka kematian akibat hipotermia dapat diturunkan. B). Saat berada di dada ibu, bayi akan merasa terlindungi dan kuat secara psikologis, sehingga lebih tenang dan tidak stres sehingga pernapasan dan detak jantungnya lebih stabil. IMD memungkinkan bayi untuk pertama kali bersentuhan dengan bakteri ibu yang tidak berbahaya atau memiliki anti-antigen dalam ASI, sehingga bakteri tersebut membentuk koloni di usus dan kulit bayi yang akan mampu bersaing dengan bakteri paling mematikan. di lingkungan eksternal.

Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih besar kemungkinannya untuk berhasil memberikan ASI eksklusif dan mempertahankan ASI dibandingkan bayi yang menunda menyusu dini. F). Sentuhan, ciuman dan jilatan puting susu ibu oleh bayi akan merangsang keluarnya hormon oksitosin yang penting untuk kontraksi rahim, membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan, sehingga mencegah anemia, dan merangsang hormon lain yang membuat bayi tidak hamil. ibu tenang dan santai. dan menyayangi bayinya serta merangsang keluarnya ASI dari payudara. G). Berdasarkan penelitian Dr. Niels Bergman (2005) menemukan bahwa suhu payudara ibu yang pernah melahirkan lebih tinggi 1°C dibandingkan suhu payudara ibu yang tidak melahirkan.

Pelepasan oksitosin saat kontak kulit dan saat bayi disusui sejak dini membantu menenangkan ibu. Suntikan vitamin K dan obat tetes mata untuk mencegah gonore sebaiknya diberikan segera setelah lahir. Selain sebagai imunisasi pertama dan mengurangi penyakit kuning pada bayi baru lahir, kolostrum juga melindungi dan mematangkan dinding usus muda.

Anak yang mampu menyusui sejak dini akan lebih mudah menyusui di kemudian hari, sehingga secara signifikan mengurangi kegagalan menyusui. Saat bayi menyentuh payudara ibu, ibu menerima rangsangan sensorik yang kemudian memerintahkan otak untuk memproduksi hormon oksitosin dan prolaktin.

Pengetahuan Bidan Tentang IMD

Langkah pertama yang harus dilakukan bidan adalah berusaha untuk siap menyusui segera setelah lahir, agar bayi mau dan mampu menyusu dari ibu sebelum setengah jam setelah lahir. Berdasarkan penelitian Idris (2009) menyatakan bahwa pengetahuan bidan memegang peranan penting dalam praktik inisiasi menyusui dini. Informasi tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terutama diperoleh dari bidan yang melakukan pemeriksaan kehamilan dan persalinan, hal ini menjadi kendala karena informasi tersebut tidak selalu dikomunikasikan oleh bidan jauh sebelum praktik IMD dilakukan, bahkan terkadang sesaat setelah pemberian informasi. . kelahiran.

Dengan pengetahuan seorang bidan tentang IMD, ia dapat memberikan informasi kepada pasien yang datang untuk kontrol kehamilan tentang ASI eksklusif dan IMD, meskipun informasi ini terkadang diberikan ketika usia kehamilan mendekati persalinan.

Pengetahuan Ibu tentang IMD

Kerangka Konsep

Hipotesa

Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian .1 Lokasi dan Waktu Penelitian

  • Sampel
  • Data Primer
  • Data Sekunder

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan desain cross-sectional untuk mempelajari hubungan pengetahuan ibu tentang inisiasi menyusui dini dengan partisipasi ibu dalam pelaksanaan IMD di desa Sigama kecamatan Padang Bolak kabupaten Padang Lawas Utara tahun 2018 Data primer yang dicari dalam penelitian ini meliputi pengetahuan ibu tentang inisiasi menyusui dini yang diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden. Data sekunder diperoleh dari kantor kabupaten Padang Bolak yaitu data yang berkaitan dengan demografi penduduk, serta gambaran umum kabupaten Padang Bolak dan data pendukung lainnya.

DEFINISI OPERASIONAL .1 Variabel Bebas

  • Variabel terikat
  • Karakteristik responden

Praktik inisiasi menyusu dini adalah perilaku ibu yang segera menyusui anaknya setelah melahirkan dengan meletakkan bayi di dada ibu yang ditutup dengan kain kering, dan membiarkan bayi merangkak mencari payudara ibu. Inisiasi Menyusui Dini b) Tidak Ada Inisiasi Menyusui Dini Skala Skala nominal yang digunakan adalah. Pekerjaan ibu adalah jenis pekerjaan yang dilakukan ibu untuk melayani keluarga dan menafkahi dirinya sendiri selama ibu bekerja.

Analisis Data

Analisislah variabel-variabel yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsi untuk mengetahui karakteristik subjek penelitian.

Hasil Penelitian

  • Hasil Univariat

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa dari 43 responden, pekerjaan mayoritas adalah ibu rumah tangga sebanyak 18 orang (41,9%), sedangkan pekerjaan responden minoritas sebanyak 9 orang (20,9%). Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa dari 43 responden, mayoritas responden pada kelompok berpendidikan rendah (SD, SMP) sebanyak 22 orang (51,2%), dan sebagian kecil responden pada kelompok berpendidikan tinggi sebanyak 21 orang (51,2%). orang (48,8%). %). Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa dari 43 responden, sebagian besar responden sebanyak 27 orang (62,8%) mempunyai pengetahuan cukup, sedangkan sebagian kecil responden sebanyak 7 orang (16,3%) berpengetahuan kurang.

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa dari 43 responden, mayoritas responden ikut serta sebanyak 25 orang (58,1%) dalam pelaksanaan IMD dan sebagian kecil responden tidak ikut serta sebanyak 18 orang dalam pelaksanaan IMD. IMD (41,9%).

Tabel  4.3  Distribusi  Frekuensi  Pendidikan  ibu  di  Desa  Sigama  Kecamatan  Padang Bolak  Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pendidikan ibu di Desa Sigama Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018

Hasil Bivariat

  • Hubungan Pengetahuan Dengan Partisipasi IMD
  • Distribusi Frekuensi Umur ibu DI Desa Sigama
  • Distribusi Frekuensi Pekarjaan ibu DI desa Sigama
  • Distribusi Frekuensi Pendidikan ibu di Desa Sigama
  • Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu tentang Imd di desa Sigama Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki
  • Partisipasi ibu dalam melakukan IMD di Desa Sigama

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti tentang hubungan pengetahuan ibu tentang inisiasi menyusui dini (IMD) dengan partisipasi ibu dalam pelaksanaan IMD di desa Sigama kecamatan Padang Bolak kabupaten Padang Lawas Utara tahun 2018 adalah sebagai berikut: hasilnya adalah : diperoleh : 5,1 Analisis univariat. Berdasarkan hasil penelitian terlihat sebagian besar wanita yang melahirkan normal di Desa Sigmama berusia >35 tahun yaitu sebanyak 25 orang (58,1%). Pada masa ini seorang wanita memulai kodratnya sebagai seorang wanita, yaitu hamil, melahirkan dan menyusui bayinya. Berdasarkan hasil survei dari 43 responden, mayoritas responden adalah ibu rumah tangga (housewives) yaitu sebanyak 18 orang (41,9%).

Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berada pada kelompok pendidikan rendah (SD, SMP) sebanyak 22 orang (51,2%). Menurut pendapat Roesli yang dikutip oleh Nurfitriana (2015), semakin tinggi pendidikan maka semakin mudah menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat sikap terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan, termasuk mengenai Pemberian ASI Dini.

Dalam proses pendidikan formal, seorang perempuan akan mempelajari pengetahuan mulai dari tahap pengetahuan hingga evaluasi pengetahuan. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah pula ia menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula informasi yang diterimanya sehingga mempengaruhi pengetahuannya (Notoatmodjo, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 25 orang (58,1%) yang mengikuti inisiasi menyusui dini. Keikutsertaan responden dalam melakukan IMD sebagian besar bersifat spontan dalam memeluk bayinya, di luar kontak visual dan ibu yang membelai bayinya.

Analisa Bivariat

  • Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Partisipasi melakukan IMD Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara

Komunikasi akan meningkatkan hubungan batin antara bayi dan ibu; dengan dilaksanakannya IMD maka bayi akan mengalami penurunan stres hormonal dan dipercaya dapat menurunkan kejadian depresi saat persalinan (Pratiwi, 2015). Semakin tinggi pendidikan maka akan semakin mudah menerima dan beradaptasi terhadap hal-hal baru. Sedangkan bagi ibu yang pengetahuannya kurang dan tidak memberikan ASI sejak dini, terdapat beberapa hal yang menghambat IMD, antara lain ketakutan bayinya kedinginan, ibu yang terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya di satu jam pertama, petugas kesehatan. tidak tersedia dan tidak responsif terhadap praktik IMD.

Berdasarkan hasil survei hubungan pengetahuan ibu tentang inisiasi menyusui dini (IMD) dengan partisipasi ibu dalam melaksanakan IMD di Desa Sigama Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara tahun 2018 diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Distribusi frekuensi umur responden, sebagian besar wanita yang melahirkan normal di Desa Sigama berumur >35 tahun sebanyak 25 orang (58,1%), distribusi frekuensi pekerjaan responden mayoritas responden adalah ibu rumah tangga (Housewives) 18 orang (41, 9). %), Distribusi frekuensi pendidikan responden terbanyak pada kelompok dengan pendidikan rendah (SD, SMP) sebanyak 22 orang (51,2%), dan distribusi frekuensi pengetahuan responden terbanyak . pengetahuan cukup sebanyak 27 orang (62,8%). Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang inisiasi menyusui dini (IMD) dengan partisipasi ibu dalam pelaksanaan IMD di Desa Sigama, dengan nilai probabilitas p=0,013 (p<0,05).

Saran

Pengaruh pendidikan terhadap perubahan pengetahuan dan sikap Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada ibu hamil di Kota Pare-pare. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang IMD Dengan Praktik Inisiasi Menyusu Dini Di RB Harapan Bunda Pajang Tahun 2016, Tesis Program Studi Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Faktor pendukung keberhasilan inisiatif pemberian ASI dini di rumah sakit swasta dan pemerintah di Jakarta.

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif, Inisiasi Menyusui Dini Dan Pelayanan Obstetri Terhadap Gizi Prelaktal Bayi 0-5 Bulan Di Wilayah Puskesmas Balai Agung Kota Sekayu 2012, Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Kesehatan Masyarakat Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan IMD pada pasien nifas di BPM Ratna Wilis Palembang. Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang inisiasi menyusui dini (IMD) dengan keikutsertaan ibu dalam IMD di ruang bersalin RS Wava Husada.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa STIKes Aufa Royhan Padangsidimpuan program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bersama ini saya sampaikan bahwa saya akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Inisiasi Menyusu Dini Dengan Partisipasi Ibu Dalam Inisiasi Menyusu Dini Di Desa Sigama Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018”. Setelah menjelaskan tujuan penelitian, saya bersedia untuk diwawancarai dalam penelitian yang dilakukan oleh kakak Sonja Elisna Dewi Siregar, mahasiswi STIKes Aufa Royhan Padangsidimpuan yang sedang melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Menyusui Dini dan Menyusui Dini”. Partisipasi Ibu Dalam Inisiasi Menyusu Dini Di Desa Sigama Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018”.

Karakteristik Responden No. Responden

Pengetahuan Responden

Setelah bayi lahir, segera dibersihkan dan dibalut dan diletakkan di dada ibu, dan biarkan bayi mencari puting susu ibu. Setelah bayi dibersihkan, letakkan bayi di dada ibu dan biarkan bayi mencari puting susu ibu dalam waktu kurang dari satu jam setelah bayi lahir.

Partisipasi Responden Melakukan IMD 1. Ibu mencari tahu informasi tentang IMD

Frequency Table

Crosstabs

Gambar

Tabel  4.2  Distribusi  Frekuensi  Pekarjaan  ibu  di  desa  Sigama  Kecamatan  Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018
Tabel  4.1  Distribusi  Frekuensi  Umur  ibu    Di  Desa  Sigama  Kecamatan  Padang  Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018
Tabel  4.3  Distribusi  Frekuensi  Pendidikan  ibu  di  Desa  Sigama  Kecamatan  Padang Bolak  Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018
Tabel  4.6  Tabulasi  Silang  Pengetahuan  dengan  Partisipasi  ibu  inisiasi  menyusu dini di Desa Sigama Kecamatan Padang Bolak  Kabupaten Padang  Lawas Utara Tahun 2018

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini di Poliklinik Ibu Hamil RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun

Berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu gavida I ten- tang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah pendidikan dengan besar responden berada pada

Dari hasil penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini Di RSIA Siti Fatimah Makassar, maka. dapat

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 37 responden didapatkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang inisiasi menyusu dini khususnya tentang perilaku bayi pada

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti (2016), tentang pengetahuan ibu bersalin terhadap pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui adanya Hubungan Empati dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada

Hasil: Didapatkan hasil pengetahuan yang baik tentang inisiasi menyusu dini menurut kelompok umur ada pada kelompok umur &lt;20 tahun (100%), menurut pendidikan terakhir ada

Kesimpulan Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat tentang IMD di Desa Tamanlanrea Peningkatan Pengetahuan Ibu Usia Reproduktif Tentang Inisiasi Menyusui Dini IMD Pasca Persalinan