HUBUNGAN PASIEN DENGAN INTERDIALYSIS WEIGHT GAIN (IDWG) DI RUANG HEMODIALISIS RUMAH SAKIT SULTAN IMANUDDIN Pangkalan BUN. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh keakraban pasien CKD dengan kenaikan berat badan interdialisis di ruang hemodialisis RSU Sultan Imanuddin.
PENDAHULUAN
RumusanMasalah
- Relevansi Penelitian
- Hemodialisis
- Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien GGK Dengan Interdialytic Weight Gain
- Kerangka Teori
Untuk mengetahui pengetahuan pasien gagal ginjal kronik dengan kenaikan berat badan interdialitik di ruang hemodialisis RSUD Sultan Imanuddin. Identifikasi pengetahuan pasien gagal ginjal kronik dengan kenaikan berat badan interdialitik di ruang hemodialisis RSU Sultan Imanuddin. Identifikasi kenaikan berat badan interdialitik pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RS Sultan Imanuddin.
Menganalisis hubungan antara pengetahuan pasien gagal ginjal kronik dengan kenaikan berat badan interdialitik di ruang hemodialisis RSU Sultan Imanuddin.
Hipotesis
IDWG adalah pertambahan berat badan pasien antara dua kali dialisis, penambahan ini dihitung dari selisih berat badan sebelum hemodialisis BB Pre HD 1 dan BB Post HD 2 (IPDI, 2017). IDWG pada pasien gagal ginjal kronik adalah berat badan pre HD1 dan berat badan post HD 2, selisih berat badan pada pasien gagal ginjal persisten yang terjadi pada penurunan berat badan pada orang yang mengalami gangguan ginjal progresif, untuk mengukur IDWG pasien gagal ginjal menggunakan lembar observasi bobot sebelum bobot HD1 dan bobot pasca HD2. Jika berat badan pasien masuk kategori ringan maka komplikasi akan terhindari, jika pasien masuk kategori sedang kemungkinan besar pasien akan mengalami komplikasi, sedangkan pasien dalam kategori berat akan mengalami komplikasi.
Desain Peneitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 2 minggu pada bulan Agustus – September 2022 untuk mengumpulkan data dan melakukan penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan variabel terikat adalah pertambahan berat badan interdialitik dengan restriksi cairan pada pasien gagal ginjal kronik.
Kerangka Kerja
Populasi Sample dan Samping 1. Populasi
Aspek yang diketahui dan dapat diingat oleh responden tentang upaya pencegahan kekambuhan gagal ginjal kronik dengan idwg.
Instrument Penelitian
Uji Validitas dan Reabilitas
Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang kita inginkan, dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti dengan baik (Arikunto, 2010). Dalam hal ini peneliti menggunakan kuesioner komposit, untuk menyatukannya secara tepat harus diuji, untuk tingkat validitas ini instrumen akan diuji terlebih dahulu pada 30 orang penderita gagal ginjal kronik. Menurut Arikunto (2010), rumus korelasi yang dapat digunakan adalah rumus yang digunakan oleh orang tersebut yang dikenal dengan korelasi product-moment-person, karena untuk ≤0,05 butir pertanyaan dikatakan valid atau berdasarkan nilai r dimana soal dinyatakan valid jika r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5% sehingga soal dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.
Berdasarkan uji validitas pada 30 pasien di RS Sultan Imanuddin pada tanggal 5 September 2022 diperoleh nilai corrected item-total korelasi paling banyak 0,847 pada taraf kesalahan 5% diperoleh dengan n = 30 diperoleh r tabel = 0,361 hasil uji validitas r skor lebih dari nilai r tabel. Reliabilitas adalah kesamaan pengukuran atau hasil pengamatan ketika fakta atau kenyataan hidup telah diukur atau diamati berkali-kali pada waktu yang berbeda. Alat dan metode untuk mengukur atau mengamati keduanya berperan penting sekaligus (Nursalam, 2016).
Instrumen yang terpercaya, yang reliabel, akan memberikan data yang reliabel. Jika datanya besar, berapa kali pun digunakan, tetap akan sama (Arikunto, 2010). Setelah item pertanyaan valid, proses selanjutnya adalah memasukkan uji reliabilitas kuesioner dengan cara yang sama seperti otomatisasi menggunakan 760's Alpha Cronbach sehingga kuesioner disimpulkan reliabel.
Pengumpulan Data dan Pengolahan Data 1. Pengumpulan Data
- Analisis Data
Data yang terkumpul merupakan data kualitatif dan kuantitatif yang harus dibaca sekali lagi untuk memastikan apakah data yang ada dapat digunakan sebagai bahan analisis atau tidak (Notoatmodjo, 2012). Dalam melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kejelasan lembar jawaban kuesioner serta penyesuaian data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan. Proses pemasukan dan pengolahan data menggunakan aplikasi perangkat lunak komputer dengan menggunakan program SPSS.
Secara umum, analisis ini menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari masing-masing variabel, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, dan variabel interdialisis yang bergantung pada pertambahan berat badan. Penelitian ini melakukan uji normalitas terhadap dua data variabel, yang tujuannya adalah untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Data survei tidak berdistribusi normal, sehingga uji yang digunakan adalah uji non parametrik, sehingga digunakan skala sperma.
Hasil analisis Spearman Rank Test antara Hubungan Pengetahuan dengan Interdialytic Weight Gain (IDWG) di ruang hemodialisa RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Hasil uji statistik diperoleh dengan Spearman Rank p-value sebesar 0,009 dimana p-value < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya ada hubungan antara pengetahuan pasien gagal ginjal kronik dengan kejadian penyakit gagal ginjal kronik. penambahan berat badan interdialitik di ruang hemodialisa RSU Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Nilai koefisien korelasi sebesar 469 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara pengetahuan dengan pertambahan berat badan intradialitik.
Etika Penelitian
Confidentiality yaitu kerahasiaan meliputi informasi yang diberikan oleh responden meliputi nama, alamat dan apa yang akan diberikan. Peneliti bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan atau tekanan langsung maupun tidak langsung oleh peneliti terhadap calon responden atau sampel yang akan diteliti.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Gambaran Lokasi Penelitian
Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel 5.2, jenis kelamin responden yang menjalani hemodialisis di RSU Sultan Imanuddin saat ini mayoritas berjenis kelamin perempuan, tidak kurang dari 16 (53,3%). Berdasarkan tabel 5.3 terlihat bahwa tingkat pendidikan responden yang menjalani hemodialisis di RS Sultan Imanuddin saat ini sebagian kecil berpendidikan SD sebanyak 10 orang (33,3%). Berdasarkan tabel 5.4 terlihat bahwa pekerjaan responden yang menjalani hemodialisis di RS Sultan Imanuddin saat ini sebagian kecil adalah IRT yaitu sebanyak 9 orang (30,3%).
Berikut ini akan dipaparkan hasil tabulasi silang hubungan antara kognisi pasien gagal kronis dengan kenaikan berat badan interdialitik di ruang hemodialisis RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Berdasarkan data pada Tabel 5.5 tampak bahwa pengetahuan responden yang menjalani hemodialisis di RS Sultan Imanuddin saat ini sebagian besar pengetahuan responden berada pada kategori kurang yaitu 15 (50,0%). Berdasarkan Tabel 5.6, pertambahan berat badan interdialitik responden yang menjalani hemodialisis di RS Sultan Imanuddin saat ini terbanyak responden kategori berat sebanyak 24 (80,0%).
Distribusi karakteristik responden berdasarkan analisis hubungan antara pengetahuan pasien gagal ginjal kronik dengan kenaikan berat badan interdialisis (IDWG) di ruang hemodialisis RSU Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Pengetahuan adekuat pasien gagal ginjal dengan kategori kenaikan berat badan interdialitik ringan sebanyak 0 responden (0,0%), sedang 3 responden (42,9%) dan berat 4 responden (57,1%). Pengetahuan pasien gagal ginjal yang tidak mengalami kenaikan berat badan interdialisis kategori ringan pada 0 responden (0%), sedang pada 0 responden (0%) dan kuat pada 15 responden (100%).
Pembahasan
Identifikasi kenaikan berat badan interdialitik pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RS Sultan Imanuddin. Analisis hubungan antara pengetahuan pasien gagal ginjal kronik dengan pertambahan berat badan interdialitik di ruang hemodialisis RSUD Sultan Imanuddin. Berdasarkan hasil analisis Uji Spearman Rank Test Hubungan Pengetahuan dengan Interdialytic Weight Gain (IDWG) di Ruang Hemodialisa RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p-value Spearman Rank sebesar 0,009, dimana p-value < 0,05, sehingga H1 diterima yang berarti ada hubungan antara pengetahuan pasien gagal ginjal kronik dengan pertambahan berat badan interdialitik. di ruang hemodialisis Rumah Sakit Umum Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan pasien gagal ginjal kronik dengan kenaikan berat badan interdialitik di ruang hemodialisa RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan pasien gagal ginjal kronik dengan kenaikan berat badan interdialitik (IDWG) di ruang hemodialisis RSUD Sultan Imanuddin dapat disimpulkan sebagai berikut.
Pengetahuan pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisis RSU Sultan Imanuddin sebagian besar responden masuk dalam kategori pengetahuan kurang. Pertambahan berat badan interdialitik pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisis RSU Sultan Imanuddin termasuk dalam kategori berat pada separuh responden. Ada hubungan antara pengetahuan pasien gagal ginjal kronik dengan kenaikan berat badan interdialitik di ruang hemodialisis RSU Sultan Imanuddin.
Saran
Sebagai pedoman informasi dan referensi pada saat melakukan penelitian di bidang keperawatan agar peneliti sejenis di masa yang akan datang dapat memberikan pengalaman, arahan, pengetahuan dan edukasi menjelaskan cara menjaga fungsi ginjal dan minum air putih yang cukup pada pasien gagal ginjal serta memotivasi mereka untuk menjaga kesehatan . Hubungan kepatuhan Pengendalian asupan cairan dengan penambahan nilai interdialytic weight gain (IDWG) pada pasien yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD Kotabara. Peningkatan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis melalui intervensi psikologis di unit hemodialisis RS Royal Prima Medan.
Hubungan Asupan Cairan Dengan Interdialytic Weight Gain (IDWG) Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Di Unit Hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Telemetri berat berguna untuk mengurangi kenaikan berat badan selama dialisis pada pasien penyakit ginjal stadium akhir yang menjalani hemodialisis. Konsultan Spesialis Penyakit Dalam Ginjal dan Hipertensi Rumah Sakit Premier Surabaya, Penyakit Ginjal Kronis, diakses 03 Okt 2020, rs-premiersurabaya.com.
Judul: Hubungan Pengetahuan Pasien Gagal Ginjal Kronis dengan Interdialytic Weight Gain (IDWG) di Ruang Hemodialisa RS Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Bahwa saya telah diminta untuk berpartisipasi dalam penulisan ilmiah ini sebagai responden dengan mengisi kuesioner yang disediakan oleh penulis. Sebelumnya saya telah diberikan penjelasan tentang tujuan dari penulisan ilmiah ini dan saya mengerti bahwa peneliti akan menjaga kerahasiaan responden, data dan informasi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN (IDWG)
DI RUANG HEMODIALISIS RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN KALIMANTAN TENGAH
Pada pasien gagal ginjal kronik, peningkatan nilai kenaikan berat badan interdialitik yang terlalu tinggi dapat menimbulkan efek buruk pada kondisi pasien antara lain hipotensi, kram otot, hipertensi, sesak napas, mual dan muntah (Fazriyansyah, 2018). Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis harus mengetahui nilai Interdialytic weight gain (IDWG), yaitu suatu proses peningkatan volume cairan yang diwujudkan dengan peningkatan berat badan sebagai dasar untuk mengetahui jumlah asupan cairan selama periode interdialitik. Penelitian yang dilakukan oleh Kamaluddin (2009) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan asupan pada pasien gagal ginjal kronik di RSUP Prof. RSUD.
Analisis hubungan antara pengetahuan pasien gagal ginjal kronik dengan kenaikan berat badan interdialitik di ruang hemodialisis RSU Sultan Imanuddin. Sumber : Data Primer Tahun 2022 Berdasarkan tabel 5.7 diperoleh hasil bahwa pengetahuan baik pasien gagal ginjal memiliki kategori kenaikan berat badan interdialitik ringan sebanyak 2 responden (6,7%), sedang sebanyak 1 responden (12,5%) dan berat sebanyak 5 responden ( 62,5%). Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan pasien gagal ginjal kronik di Ruang Hemodialisa RS Sultan Imanuddin berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 30 responden didapatkan 8 responden memiliki pengetahuan baik (26,7). % ), 7 responden (23,3%) memiliki pengetahuan cukup, dan 15 responden (50,0%) kurang pengetahuan.
Tabel 5.6 menunjukkan hasil kenaikan berat badan interdialisis pada pasien CKD di ruang hemodialisis RSU Sultan Imanuddin. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa jumlah kategori responden terbanyak adalah dengan kenaikan berat badan interdialisis yang kuat. 0,7% responden, 4 (13,3%) responden mengalami kenaikan berat badan interdialisis dalam kategori sedang. Menurut peneliti, hubungan antara pengetahuan pasien CKD dengan kenaikan berat badan interdialisis sebagian besar disebabkan kurangnya pengetahuan dalam menerima informasi yang diberikan oleh perawat, dokter dan tim ahli gizi. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara pengetahuan pasien CKD dengan kenaikan berat badan interdialitik (IDWG) di ruang hemodialisis RS Sultan Imanuddin, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.