• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan pengetahuan tentang sadari pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan pengetahuan tentang sadari pada"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Wanita yang pernah menderita fibroadenoma payudara memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara sebesar 8,95%. Pada tahun 2006 kasus kanker payudara meningkat menjadi 8.328 kasus dan pada tahun 2007 jumlahnya tidak jauh berbeda walaupun terjadi sedikit penurunan yaitu 8.277 kasus (Departemen Kesehatan, 2008). Angka kejadian kanker payudara di Kabupaten Karanganyar mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir dan tergolong tinggi.

Kasus kanker payudara di Kabupaten Karanganyar menurut data laporan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2008 sebanyak 402 kasus, tahun 2009 meningkat menjadi 473 kasus, tahun 2010 meningkat menjadi 515 kasus dan pada tahun 2011 meningkat lagi. dengan 685 kasus (Departemen Kesehatan RI, 2012b). Pengetahuan yang tinggi tentang kanker payudara akan cenderung membentuk sikap positif yang tercermin melalui perilaku (Notoatmodjo, 2007). Semakin banyak pengetahuan yang diperoleh akan membawa kemajuan positif dalam mendorong pemeriksaan payudara mandiri secara teratur dan deteksi dini kanker payudara.

Survei awal yang dilakukan di SMA Negeri 1 Batang Natal, dari 10 siswa yang diwawancarai, hanya 5 orang yang mengetahui tentang tindakan SADARI untuk deteksi dini kanker payudara.

Tujuan Penelitian

Remaja putri dengan kampanye kesadaran di SMA-N1 Batang Natal, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing, Natal 2016.?”.

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan

Mengetahui diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya, juga pada tingkat pengetahuan ini, yaitu mengingat sesuatu yang spesifik dari seluruh materi yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Penerapan diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari dalam situasi atau kondisi dunia nyata. Analisis adalah kemampuan menguraikan suatu materi atau suatu objek dalam komponen-komponennya, namun tetap dalam suatu struktur organisasi dan permasalahannya saling berkaitan.

Sintesis mengacu pada kemampuan untuk menempatkan atau menghubungkan bagian-bagian menjadi satu kesatuan yang baru. Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek penilaian berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh diri sendiri. Hal ini dilakukan dengan mengulangi pelajaran yang didapat dari penyelesaian masalah sebelumnya.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.

Remaja

Seorang remaja pada tahap ini masih takjub dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan yang menyertai perubahan tersebut. Mereka mengembangkan pemikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan teman, mereka senang jika banyak teman yang menyukai mereka.

Ada kecenderungan “narsistik”, yaitu mencintai diri sendiri dengan menyukai teman yang mempunyai kualitas yang sama dengan diri sendiri. Tahap ini merupakan masa konsolidasi menuju masa dewasa dan ditandai dengan tercapainya lima hal yaitu. Egosentrisme (terlalu fokus pada diri sendiri) digantikan oleh keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dan kepentingan orang lain.

Kanker Payudara

Kadang-kadang kanker ini dapat dirasakan dan pada mammogram tampak sebagai bintik-bintik kecil dari timbunan kalsium (mikrokalsifikasi). Menurut Sastrosudarmo (2005), penyebabnya belum diketahui, namun ada beberapa faktor risiko yang membuat seorang wanita lebih mungkin menderita kanker payudara. Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif memiliki risiko tertinggi terkena kanker payudara.

Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker mempunyai risiko 3 kali lebih besar terkena kanker payudara. Jika seorang wanita memiliki salah satu gen tersebut, maka risiko terkena kanker payudara sangat tinggi. Risiko wanita yang menderita kanker payudara lebih tinggi dibandingkan wanita yang menderita penyakit payudara non-kanker.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa obesitas sebagai faktor risiko kanker payudara mungkin disebabkan oleh tingginya kadar estrogen. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan bahan kimia yang mirip dengan estrogen (ditemukan dalam pestisida dan produk industri lainnya) dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Paparan radiasi (terutama pada dada) pada masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker rahim, ovarium, dan usus besar serta riwayat kanker dalam keluarga dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Wanita yang berusia di atas 40 tahun disarankan untuk menjalani mamografi rutin setiap 1-2 tahun sekali. Menurut Sastrosudarmo (2005), diagnosis kanker payudara ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan berikut.

Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakukan terhadap individu yang mempunyai risiko terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus menstruasi yang normal merupakan populasi yang berisiko terkena kanker payudara.

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan sebulan sekali dan dapat menjadi alat skrining yang efektif untuk mendeteksi lesi payudara (Dr. Suparyanto, 2009). Sedangkan menurut Smeltzer (2005), SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri antara hari ke 5 sampai hari ke 10 siklus menstruasi, dengan hari pertama menstruasi dianggap sebagai hari ke-1. Deteksi Dini Kanker Payudara merupakan program transparan untuk mengidentifikasi kanker payudara. ketika masih kecil dan sebelum kanker mempunyai kesempatan untuk menyebar.

Tujuan pemeriksaan payudara sendiri adalah untuk mendeteksi secara dini adanya benjolan pada payudara, terutama bila diduga ganas, sehingga angka kematian dapat diturunkan. Meski angka kejadian kanker payudara pada remaja putri tergolong rendah, namun mempelajari SADARI sejak dini sangat penting agar terbiasa ketika sudah tua. Namun sebagian wanita yang peduli terhadap kesehatan payudaranya memeriksakan payudaranya ke dokter sejak dini berdasarkan kesadarannya sendiri (Mardiana, 2009).

Apabila selama proses pemeriksaan Anda menemukan adanya benjolan di sekitar payudara, sebaiknya konsultasikan ke dokter sesegera mungkin. Semakin cepat Anda berkonsultasi ke dokter, semakin cepat Anda bisa memastikan apakah benjolan tersebut bersifat kanker atau tidak. Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan pada wanita mulai usia 20 tahun yang dapat dilakukan secara rutin sebulan sekali selama 10 menit.

Pemeriksaan payudara sendiri pada wanita berumur ≥ 20 tahun boleh dilakukan setiap tiga bulan. Menurut Lusa (2009), pemeriksaan payudara boleh dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan berbaring. Pemeriksaan payudara boleh dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan berbaring.

Lihatlah ke depan cermin untuk melihat perubahan bentuk dan ukuran payudara, perubahan pada puting dan kulit payudara. Kemudian tekan payudara dengan kedua tangan untuk melihat keluarnya cairan abnormal dari puting.

Gambar 1. Tahap 1 Melihat Perubahan Payudara
Gambar 1. Tahap 1 Melihat Perubahan Payudara

Kerangka Konsep

Hipotesis Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

  • Desain dan Metode Penelitian
  • Waktu dan Tempat penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Alat Pengumpul Data
  • Prosedur Pengumpulan Data
  • Defenisi Operasional
  • Analisa Data

Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas X dan kelas XI SMA Negeri 1 Batang Natal tahun 2016 yang berjumlah 73 orang. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner yang memuat pernyataan tentang pengetahuan tentang kanker payudara dan pengetahuan tentang SADARI serta tindakan terkait SADARI. Kuesioner pengetahuan remaja tentang kanker payudara dan pengetahuan tentang SADARI yang berisi 20 soal dengan aspek pengukuran, dengan rumus statistik.

Jika nilai α ≥ 0,05 maka Ha ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara kesadaran pengetahuan pada remaja dengan tindakan kesadaran, sedangkan jika nilai α ≤ 0,05 maka Ho ditolak. Bab ini menyajikan hasil penelitian mengenai hubungan kesadaran pengetahuan pada remaja dengan tindakan kesadaran di SMA Negeri 1 Batang Natal tahun 2016. Analisis bivariat ini menggunakan uji statistik Chi-Square untuk menguji hubungan kesadaran pengetahuan melihat. dan kampanye kesadaran di kalangan remaja, dengan hasil sebagai berikut.

Berdasarkan tabel silang diatas dapat dilihat antara pengetahuan terhadap Aksi Penyadaran di SMAN-1 Batang Natal Kabupaten Batang Natal Tahun 2016 diantara 73 responden didapatkan bahwa dari 14 orang yang mempunyai pengetahuan baik terdapat 6 orang ( 8,2%) yang kinerjanya baik, 5 orang (6,9%) kinerjanya cukup. Berdasarkan hasil uji P-value Chi Square yaitu 0,01 maka dapat disimpulkan bahwa P-value < α = 0,05 sehingga Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara pengetahuan tentang kesadaran pada remaja dengan kesadaran. tindakan di SMA Negeri 1 Batang Natal tahun 2016. Berdasarkan tabulasi silang antara variabel pengetahuan dengan variabel tindakan Kesadaran di SMAN-1 Batang Natal Kabupaten Batang Natal tahun 2016 terhadap 73 responden diketahui bahwa dari 14 orang yang mempunyai kinerja baik Pengetahuan, terdapat 6 orang (8,2%) yang kinerjanya baik, 5 orang (6,9%) yang kinerjanya cukup baik, dan 3 orang (4,2%) yang kinerjanya kurang baik.

Dimana terdapat hubungan antara pengetahuan kesadaran diri remaja dengan tindakan kesadaran di SMA Negeri 1 Batang Natal tahun 2016. Semakin baik pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) maka remaja tidak akan terkena kanker payudara. Setelah dilakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan kesadaran remaja dengan tindakan kesadaran remaja di SMA Negeri 1 Batang Natal tahun 2016, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.

Ada hubungan antara pengetahuan tentang kesadaran pada remaja dengan tindakan kesadaran di SMA Negeri 1 Batang Natal tahun 2016, ditunjukkan dari hasil uji chi-square dengan p-value = 0,01. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang SADARI Dengan Perilaku SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswa Kebidanan DIV FK UNS.

Tabel 3.1 Defenisi Operasional N o Variabel Defenisi
Tabel 3.1 Defenisi Operasional N o Variabel Defenisi

HASIL PENELITIAN

Hasil Uji Bivariat

Berdasarkan penelitian (Angesti Nugraheni, 2010) yang berjudul hubungan tingkat pengetahuan tentang kesadaran dengan perilaku kewaspadaan sebagai deteksi dini kanker payudara pada mahasiswa DIV Kebidanan FK UNS dari 93 responden dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang positif dan positif. hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang SADARI dengan perilaku.SADARI dengan tingkat korelasi sedang. Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan yang peneliti alami yaitu kesulitan dalam membantu responden mengisi kuesioner. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan sebagai wadah pengembangan ilmu pengetahuan agar dapat terus mengembangkan penelitian mengenai BSE.

Oleh karena itu, diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan aspek yang lebih luas mengenai SADARI. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Dengan Perilaku SADARI Pada Mahasiswa Non Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dengan menandatangani formulir persetujuan ini, berarti saya bersedia dengan tulus berpartisipasi dalam penelitian ini tanpa ada paksaan dari siapapun.

1 Kanker payudara adalah benjolan keras di payudara yang jika tidak ditangani dapat menyebar ke bagian tubuh lain. 7 Menstruasi pertama pada usia lebih dari 13 tahun merupakan salah satu faktor terjadinya kanker payudara √ 8 Wanita yang mengalami menopause pada usia 50 tahun. 9 Keluarnya cairan dari puting susu yang tidak normal, biasanya berdarah atau berwarna kuning, bahkan mungkin bernanah, merupakan tanda kanker payudara.

11 Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan bagian penting dari sistem layanan kesehatan yang dapat melindungi terhadap risiko kanker payudara. 12 SADARI mengajarkan perempuan untuk mengidentifikasi payudara yang normal √ 13 SADARI secara rutin tidak bisa. 14 Lakukanlah SADARI ketika masih muda agar terbiasa melakukannya ketika sudah tua √ 15 SADARI sejak dini.

18 Posisi tegak dan miring adalah cara yang digunakan untuk SADARI √ 19 SADARI antara hari ke 5 dan ke 5.

PEMBAHASAN

Keterbatasan Penelitian

Setelah mendengar penjelasan peneliti dan membaca keterangan penelitian, saya memahami bahwa penelitian ini akan menjunjung tinggi hak saya sebagai responden.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Gambar

Gambar 1. Tahap 1 Melihat Perubahan Payudara
Gambar 2. Tahap 2 Periksa Payudara Dengan Angkat Tangan
Gambar 3. Tahap 3 Berdiri tegak di depan cermin Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri
Gambar 4. Tahap 4 Menegangkan otot-otot bagian dada
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri dalam upaya deteksi dini kanker payudara..

Pada penelitian yang dilakukan Suastina (2013) mengenai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara di

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Wanita Usia Subur (Wus) Di

Handayania, S, 2001, Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Wanita Usia Subur Terhadap Pengetahuan Tentang SADARI sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara,

Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Sadari terhadap Pengetahuan dan sikap Remaja Putri dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di SMK Bisnis Manajemen Administrasi Perkantoran

Bertolak dari pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “ Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri dalam upaya deteksi dini kanker payudara..

Penelitian ini adalah untuk mengukur hubungan pengetahuan kanker payudara dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Analisis kuesioner skala likert dengan