• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan tingkat kecemasan terhadap tingkat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan tingkat kecemasan terhadap tingkat"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemp dan Mitchell menyatakan bahwa aktivitas sehari-hari pada lansia dipengaruhi oleh kecemasan dan depresi. Kemudian Tiara et al (2020) xiv juga melaporkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan Kruskall Wallis, diperoleh nilai ρ sebesar 0,000 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan tingkat kemandirian dalam Activities of Daily Living pada lansia.

Rumusan Masalah dan Pertanyaan Peneliti

  • Rumusan Masalah
  • Pertanyaan Peneliti

Namun belum diketahui data mengenai hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat kemandirian ADL (Activity of Daily Living) pada lansia usia 60 tahun ke atas di Desa Cimandala Kabupaten Bogor. Bagaimana hubungan tingkat kecemasan dengan tingkat kemandirian ADL (Activity of Daily Living) pada lansia usia 60 tahun ke atas di Desa Cimandala Kabupaten Bogor.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan
  • Manfaat penelian

Faktor internal meliputi usia, pengalaman, aset fisik, dan faktor eksternal meliputi pengetahuan, pendidikan, keuangan/materi, keluarga, obat-obatan, dukungan sosial budaya (Mubarak, 2015). Sehingga dapat dilihat bahwa tingkat kecemasan pada lansia berhubungan dengan tingkat kemandirian ADL (Activity of Daily Living).

Ruang Lingkup

KAJIAN PUSTAKA

  • ADL (Activity Of Daily Living)
    • Macam – Macam ADL
    • Cara Pengukuran ADL
  • Kecemasan
    • Tingkat Kecemasan (ANXIETY)
    • Jenis – Jenis Kesemasan (ANXIETY)
    • Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan (ANXIETY)
    • Pengukuran Generalized anxiety disorder
  • Lansia
    • Batasan Lansia
  • Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Tingkat Kemandirian ADL (ACTIVITES

Sehubungan dengan berpakaian di pagi hari, beberapa lansia penyandang disabilitas kognitif akan membutuhkan pengawasan lebih dari perawat terkait dengan kebutuhan keamanan lansia. Studi terbaru menunjukkan melalui Hidayanti dan Sri (2020) mengungkapkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara tingkat kecemasan dan tingkat kemandirian ADL (Activity Of Daily Living) pada lansia, dimana hasil korelasi negatif berarti bahwa semakin tinggi tingkat kecemasan maka semakin rendah tingkat kemandirian pada lansia. Kemudian, Tiara et al (2020) juga melaporkan hasil pengujian hipotesis menggunakan Kruskall Wallis diperoleh nilai ρ sebesar 0,000 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan tingkat kemandirian dalam Activities of Daily Living pada lansia.

Ida Bagus dan Iga Indah (2018) melaporkan hasil penelitiannya dengan judul “Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Tingkat Instrumental Activities of Daily Living (IADL) pada Lansia dengan Hipertensi di Puskesmas Penumping”. pada hasil uji statistik menggunakan Logistic Regression menghasilkan p-value sebesar 0,923. Nilai tersebut berarti bahwa penelitian ini tidak memiliki hubungan yang signifikan antara “Tingkat Kecemasan Aktivitas Sehari-hari pada Lansia di Panti Sosial Werdha Wana Seraya”.

Gambar 2. 1 Indeks Katz  2.2.   Kecemasan
Gambar 2. 1 Indeks Katz 2.2. Kecemasan

KERANGKA KONSEP

Kerangka Konsep

Definisi Operasional Variabel

Hipotesis Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan analisis brivariat untuk mengetahui tingkat kecemasan terhadap tingkat kemandirian ADL (Activity of Daily Living) pada lansia usia 60 tahun ke atas di Desa Cimandala Kab. Tiara Sonza, dkk (2020), Jurnal Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Tingkat Kemandirian dalam Aktivitas Kehidupan Sehari-hari pada Lansia. 1 Tiara Sonza, dkk (2020), Jurnal Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Tingkat Kemandirian dalam Aktivitas Kehidupan Sehari-hari pada Lansia.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan penelitian cross-sectional dimana variabel bebas dan terikat dikumpulkan dalam periode yang sama dan dampaknya diukur sesuai dengan kondisi pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini menganalisis variabel yang berhubungan dengan pengaruh tingkat kecemasan terhadap tingkat kemandirian ADL (Activity of Daily Living) pada lansia usia 60 tahun ke atas di Desa Cimandala Kab.

Lokasi dan Waktu Penelitian

  • Lokasi Penelitian
  • Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan rumus Slovin, karena pada saat pengambilan sampel jumlahnya harus representatif agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan, dan perhitungannya tidak memerlukan tabel jumlah sampel, tetapi dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 1793 lansia yang berusia lebih dari 60 tahun, sehingga prosentase suplemen yang digunakan adalah 10%, dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Berdasarkan perhitungan di atas, maka sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini disesuaikan sebanyak 100 orang atau sekitar 8,6% dari seluruh lansia di Desa Cimandala yang berjumlah 1.793 orang. pengolahan dan hasil pengujian yang lebih baik.

Kriteria Insklusi dan Eksklusi

  • Kriteria Insklusi
  • Kriteria Ekskluasi

sampel diambil berdasarkan teknik probability sampling; pengambilan sampel acak sederhana di mana peneliti memberikan setiap anggota populasi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel acak terlepas dari strata dalam populasi itu sendiri.

Metode Pengumpulan Data

  • Kusioner
  • Observasi
  • Wawancara
  • Dokumen

Pengumpulan data primer dalam penelitian ini juga dilakukan dengan observasi di desa Cimandala, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Observasi dilakukan untuk menganalisis tingkat kecemasan terhadap tingkat kemandirian ADL (Activity of Daily Living) pada lansia usia 60 tahun ke atas di Desa Cimandala Kabupaten Bogor Jawa Barat yang menjadi variabel dependen dalam penelitian. Responden yang diambil dalam teknik pengumpulan data ini adalah lansia yang berusia 60 tahun ke atas yang berdomisili di Desa Cimandala, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Metode Analisis Data

  • Analisa Data
  • Kelayakan Instrumen Penelitian
  • Pengolahan Data dan Penyajian Data
  • Pengolahan Data

Untuk memperoleh informasi data yang diperlukan digunakan pengolahan dan penyajian data yang merupakan penunjang dalam penelitian yaitu dengan cara sebagai berikut. Pengkodean yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menyederhanakan kategori data kuantitatif untuk respon terhadap hubungan tingkat kecemasan dengan kemandirian ADL (Activity of Daily Living) pada lansia usia 60 tahun ke atas. Pendaftaran dalam penelitian ini dilakukan setelah semua isian kuesioner diisi dengan lengkap dan benar serta dilakukan enkripsi, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data untuk dianalisis.

Pengujian Hipotesis

Cleaning atau pembersihan data adalah kegiatan peneliti dalam memeriksa kembali data yang telah dimasukkan ke dalam pengecekan ulang terhadap data yang telah dimasukkan ke dalam aplikasi perangkat lunak komputer untuk mengolah data tersebut, apakah ada kesalahan pada data tersebut atau tidak dan apakah data tersebut benar. hilang atau tidak. . Jika nilai ≥ α value = 0,05 maka H0 diterima, tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat kemandirian ADL (Activity of Daily Living). Jika nilai ≤ nilai α = 0,05 maka H0 ditolak, ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat kemandirian ADL (Activity of Daily Living).

Kegiatan Dan Waktu

Etika Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan frekuensi tingkat kecemasan dalam kategori normal sebanyak 15 orang (15%), tingkat kecemasan ringan sebanyak 37 orang (37%), tingkat kecemasan sedang sebanyak 38 orang (38%). , dan tingkat kecemasan berat sebanyak 10 orang (10%) dari (N=100). Ida Bagus Gede Hendra Kusuma, dkk (2018) Jurnal hubungan tingkat kecemasan dengan aktivitas sehari-hari pada lansia di Panti Jompo Wana Seraya Denpasar – Bali. 1 Ida Bagus Gede Hendra Kusuma, dkk (2018) Jurnal hubungan tingkat kecemasan dengan aktivitas sehari-hari pada lansia di Panti Jompo Wana Seraya Denpasar – Bali.

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

Desa Cimandala merupakan salah satu desa di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor dengan luas 316 ha pada ketinggian 400 meter (DPM) dan curah hujan 220 m3. Desa Cimandala terdiri dari 64 RT dengan 10 RW dan terletak di antara Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Prevalensi jumlah lansia terbanyak terdapat di Jawa Barat yaitu di Kabupaten Bogor sebanyak 253.040 orang dan jumlah lansia di desa Cimandala sebanyak 1.793 orang.

Gambar 5. 1 Kecamatan Sukaraja
Gambar 5. 1 Kecamatan Sukaraja

Hasil Analisis Univariat

  • Hasil Analisis Deskriptif Karakteristik Responden
  • Hasil Analisis Deskriptif Karakteristik Variabel

20 Tahun 2003 dengan jumlah lansia paling sedikit 80 orang dengan kategori pendidikan dasar dengan persentase 80%, pendidikan menengah paling sedikit 16 orang lansia dengan persentase 16% dan pendidikan tinggi paling sedikit 4 orang lansia dengan persentase 4 orang. %. Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa frekuensi status perkawinan lebih tinggi pada lansia yang menikah atau berpasangan yaitu 55 orang dengan frekuensi 55%. Berdasarkan tabel di atas, variabel ADL untuk kategori Mandiri sebanyak 35 lansia dengan persentase 35% dan kategori Ketergantungan sebanyak 65 lansia dengan persentase 65%.

Tabel 5. 3 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin  No.  Jenis Kelamin  Frekunsi  Presentasi
Tabel 5. 3 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekunsi Presentasi

Hasil Analisis Bivariat

  • Hasil Uji Prasyarat Analisis (Uji Normalitas)
  • Uji Chi-Square

Berdasarkan hasil uji frekuensi tingkat kecemasan pada lansia usia 60 tahun ke atas di desa Cimandala Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor tahun 2021 menunjukkan variabel tingkat kecemasan berada pada kategori normal sebanyak 15 orang (15%), ringan tingkat kecemasan 37 orang (37%), tingkat kecemasan sedang 38 orang (38%), dan tingkat kecemasan berat 10 orang (10%) dari (N = 100). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari pada lansia di panti asuhan. Hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat ADL (Activity Of Daily Living) menunjukkan hasil yang signifikan dengan menggunakan model uji Chi-Square dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05.

Tabel 5. 10  Normalitas Distribusi Variabel ADL Dengan Tingkat Kecemasan  Variabel  Hasil Uji Normalitas  Keterangan
Tabel 5. 10 Normalitas Distribusi Variabel ADL Dengan Tingkat Kecemasan Variabel Hasil Uji Normalitas Keterangan

PEMBAHASAN

Frekuensi Tingkat Kecemasan Lansia Di Desa Cimandala Kecamatan Sukaraja

Menurut Steven Schwartz, S., masalah tingkat kecemasan yang sering terjadi pada lansia adalah kecemasan yang berasal dari kata latin anxius yang berarti meremas atau mencekik. Menurut Heidrich dalam buku Abnormal Psychology, hal ini secara langsung akan menimbulkan gangguan kecemasan atau kecemasan pada lansia akan masalah kesehatannya. Geriatric Mental Health Foundation mengidentifikasi kecemasan sebagai masalah kesehatan mental nomor satu pada lansia.

Frekuensi ADL (Activity Of Daily Living) Lansia Di Desa Cimandala Kecamatan

Tingkat kemandirian aktivitas hidup sehari-hari pada lansia berhubungan dengan kecemasan karena kecemasan dapat membentuk persepsi risiko dan merangsang terjadinya kecemasan yang pada akhirnya akan membatasi tingkat aktivitas sehari-hari, sehingga tingkat kecemasan semakin tinggi. semakin rendah aktivitas hidup sehari-hari pada lansia, dan sebaliknya semakin rendah tingkat kecemasan maka semakin tinggi aktivitas hidup sehari-hari pada lansia (Kurniawan, 2018). Anxiety atau kecemasan adalah gangguan mental, dimana seseorang dengan gangguan kecemasan akan memiliki ciri-ciri seperti rasa takut atau khawatir yang berulang, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kecemasan dan kehilangan konsentrasi, yang mengurangi kinerja aktivitas sehari-hari. Berdasarkan data Dinas Kesehatan tahun 2018 diketahui bahwa tingkat kemandirian terendah berada di Puskesmas Baloi Permai yaitu sebesar 11,94% dengan jumlah lansia sebanyak 7.621 orang dan dilakukan survei pendahuluan pada tanggal 24 Mei melalui survei menemukan bahwa 99% lansia memiliki tingkat kemandirian A, 0,28% lansia dengan tingkat kemandirian B dan 0,026%.

Hubungan SDengan Kualitas Hidup Pada Lansia

Hal ini mungkin dikarenakan masih banyaknya lansia yang tidak bekerja, sehingga lansia cenderung merasa cemas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan sebagian besar lansia adalah perempuan dimana kecemasan lebih cenderung menyerang perempuan. dari beberapa ahli yang mengatakan bahwa pria memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dibandingkan wanita. Hubungan antara dukungan emosional pasangan dengan pemenuhan aktivitas sehari-hari seperti yang dijelaskan oleh Utami (2017) yang meneliti hubungan antara dukungan emosional pasangan dengan pemenuhan aktivitas sehari-hari lansia, penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan emosional dengan pemenuhan aktivitas sehari-hari lansia. pasangan untuk pemenuhan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari bagi lansia karena Lansia yang mendapatkan dukungan emosional yang tinggi membuat mereka lebih bersemangat untuk melakukan aktivitas. Keberadaan pasangan memegang peranan penting dalam dukungan sosial karena pasangan memiliki fungsi pendukung dalam berbagai hal, seperti emosi, pemecahan masalah, keuangan dan pengasuhan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Hidayati Indah Sari, dkk (2020), Jurnal Hubungan Tingkat Kecemasan dan Tingkat Kemandirian ADL (Activity Of Daily Living) Pada Lansia. Pada penelitian ini, Anda akan diberikan kuesioner yang memiliki form informed consent, kuesioner aktivitas harian dan kuesioner kecemasan. Saya juga berjanji untuk merahasiakan identitas Anda dari pihak yang tidak berhak, informasi yang diterima hanya untuk kepentingan penelitian.

Jika Anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, mohon menandatangani formulir persetujuan penelitian yang telah disediakan. Jika ada hal-hal terkait penelitian yang ingin ditanyakan lebih lanjut, dapat menghubungi saya “Brilian Nasrulloh Azmi” melalui nomor telepon.

Gambar

Gambar 2. 1 Indeks Katz  2.2.   Kecemasan
Tabel 3. 1 Definisi Operasional
Tabel 4. 1 Kegiatan Dan Waktu
Tabel 5. 1 Batas Wilayah Desa Cimandala
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kecemasan dalam hal materi, kesulitan mencari pasangan yang cocok, ketakutan sering bertengkar nantinya dalam rumah tangga ataupun ketakutan akan perceraian dan

Gangguan Cemas Menyeluruh merupakan gangguan kecemasan yang ditandai dengan adanya kekhawatiran berlebih dan tidak terkendali sehingga Cognitive Behavior Therapy

Kartono mendefinisikan kecemasan sebagai semacam kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak jelas atau kabur. Dapat berupa perasaan

Jika menilik pada tiga ciri gangguan psikologis, yaitu: mengalami disfungsi psikologis yaitu keadaan dimana emosi, perilaku, dan kognitif seseorang mengalami

Gangguan cemas menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder, GAD) merupakan kondisi gangguan yang ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan dan tidak rasional

Menurut DSM-IV yang dimaksud gangguan cemas menyeluruh adalah suatu keadaan ketakutan atau kecemasan yang berlebih-lebihan, dan menetap sekurang kurangnya selama enam bulan mengenai

Fokus kecemasan dan kekhawatiran tidak terbatas pada gangguan aksis I, misalnya kecemasan atau ketakutan adalah bukan tentang menderita suatu serangan panik

Kecemasan kognitif (cognitive anxiety) ditandai dengan rasa gelisah dan ketakutan akan sesuatu yang akan terjadi, sedangkan yang kedua adalah kecemasan somatik