• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum Adat Minangkabau (Lengkap)

N/A
N/A
Kholilullah MR

Academic year: 2024

Membagikan "Hukum Adat Minangkabau (Lengkap)"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Hukum, hukum, adat, hukum adat dan hukum adat, hukum adat Minangkabau dan hukum adat. Hukum Adat dan Hukum Adat serta Hukum Islam Hukum Islam dalam masyarakat Minangkabau. Perkembangan Hak dan Kewajiban Urang Sumando di Minangkabau.

Memahami tanah dan pentingnya dalam hukum. Pengertian tanah dan pentingnya dalam hukum adat Minagkabau. Muchtar Naim Penelitian hukum pertanahan dan hukum waris di Minangkabau Penelitian hukum pertanahan dan hukum waris di Minangkabau Chaidir Ali SH. Zenwen Pador SH Baganti Baruak dengan sistem pemerintahan Cigak Nagari di Baganti Baruak dengan sistem pemerintahan Cigak Nagari di Minangkabau.

Dalam sejarah Melayu yang ditulis oleh Tun Sri Lanang: Keturunan Dalam sejarah Melayu yang ditulis oleh Tun Sri Lanang: Keturunan Sang Sapurba yang turun ke Bukit Siguntang Mahameru Sang Sapurba yang turun ke Bukit Siguntang Mahameru (Palembang) memerintah di Minangka.

Tahun 1005 ada tulisan yang menyebut Maharaja Tahun 1005 ada tulisan yang menyebut Maharaja

Tahun 1275 Karena pertikaian Aliran Budha Hinayana yang Tahun 1275 Karena pertikaian Aliran Budha Hinayana yang

Raja Sriwijaya pindah ke utara (antara Jambi dan Sumbar Raja Sriwijaya pindah ke utara (antara Jambi dan Sumbar

Minangkabau turun temurun (Aditiawarman)

Tahun 1343, yang menjadi raja Minangkabau adalah Tahun 1343, yang menjadi raja Minangkabau adalah

Pada tahun 1343, raja Minangkabau Aditiawarman membuat patung leluhurnya Manju Aditiawarman, membuat patung leluhurnya Manju Shri (Manja Sari) = yang paling suci, terbuat dari emas. Menurut catatan Ibnu Bathuthah yang datang ke Pasai Aceh, Raja Al Malikus Salih, yang datang ke Pasai Aceh, Raja Al Malikus Salih.

Aditiawarman dan Malikus Shalih sezaman, mungkin Aditiawarman dan Malikus Shalih sezaman, mungkin

Shech Burhanudin, Murid Abdurrauf dan Nurudin Arraniri, penganut Shech Burhanudin, Murid Abdurrauf dan Nurudin Arraniri, penganut

Shech Burhanudin, murid Abdurrauf dan Nurudin Arraniri, penganut paham Ahlussunnah, Wihadatussuhud, alam bekas kekuasaan Tuhan Ideologi Ahlussunnah, Wihadatussuhud, alam bekas kekuasaan Tuhan, datang ke Ulakan Pariaman karena mendengar pengaruhnya terhadap Ulakan Pariaman datang karena mendengar pengaruh Hamzah Fanshuri dan Syamsuddin Samatrani yang meyakini Hamzah Fanshuri dan Syamsuddin Samatrani yang memahami Wihdatul Wujud bahwa alam adalah bagian dari Tuhan, ibarat buih Wihdatul Wujud bahwa alam adalah bagian dari Tuhan, ibarat buih laut adalah bagian dari ombak, berpusat pada Cangking.

Tahun 1801 (Permulaan abad 19) datang gerakan baru yang amat Tahun 1801 (Permulaan abad 19) datang gerakan baru yang amat

Menurut Van Volenhoven yang dikenal sebagai bapak hukum adat, dahulu wilayah Hindia Belanda terdiri atas 19 Rechtkringen/adat. Suatu kawasan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang pola hidupnya, termasuk hukum adatnya, hampir bersamaan bercirikan. Dari penjelasan Van Volenhoven terlihat bahwa Minangkabau merupakan salah satu daerah adatrechkring (daerah hukum adat) yang terdapat di Hindia Belanda, yaitu suatu daerah yang terletak di Sumatera Barat-Tengah, dengan sistem sosial Matrilineal, dengan bahasa pengantar Minang. sistem perkawinannya adalah Sumando, eksogami dan matrilokal; sedangkan struktur sosial terdiri dari perkumpulan hukum adat yang bersifat genealogis berupa marga, paruik, masyarakat yang terhimpun dalam persekutuan hukum adat teritorial yang disebut nagari yang juga terhimpun di Luhak dan Rantau.

Selain itu, Minangkabau biasa menyebut salah satu etnis masyarakat Indonesia, yaitu suku Minangkabau. Sekelompok laki-laki dan perempuan yang ibunya adalah anggota suatu suku yang keberadaannya diakui di salah satu nagari di Minangkabau. Memiliki suku yang diakui keberadaannya di desa yang bersangkutan. Tahu yang namanya Panguluparuik, asal usul ibunya.

Penggunaan Hukum Dalam Masyarakat

Sebagai norma hukum, hukum adalah setiap kesepakatan antara dua atau lebih manusia tentang apa

Ada tiga kelompok pandangan orang mengenai hukum

Pandangan Normatif-> Utrecht : Hukum ialah himpunan peraturan yang ditetapkan oleh penguasa masyarakat yang

Pandangan Sosiologis -> Djojodigoeno : Hukum ialah karya seluruh rakyat yang bersifat pengugeran yang berarti

Sosiologis Normatif-> Ahmad Sanusi : Hukum ialah norma yang ditaati dan gejala sosial yang diharuskan

Adat dari bahasa Sangskerta A + dato/Datu

A= tidak Dato = orang yang mementingkan kesengan dunia (jelek) Dato = dukun ilmu hitam

Hukum adat adalah hukum yang lahir tumbuh berkembang dan dipertahankan dalam kehidupan

Hukum sebagai suatu sistem sosial : hukum adalah segala proses dalam kehidupan masyarakat untuk mencapai perdamaian dalam kehidupan bersama.

Cicero : (Zaman Yunani Kuno) ubi societas ibi ius

Masyarakat = dua atau lebih manusia yang hidup berdampingan ditandai oleh adanya komunikasi di

Cara Lahirnya Hukum

Otonom : Melalui gejala sosial (prilaku nyata) wara masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,->hukum

Aeteronom : Melalui ketetapan penguasa masyarakat dengan sengaja membuat peraturan hukum, ->UU

Snouck Hurgronje : Hukum adat ialah seluruh hukum yang ditemukan Belanda di Hinda Belanda (De Atjehers)

Van Vollenhoven : Hukum adat adalah hukum yang tidak bersumber kepada peraturan-peraturan yang dibuat oleh

Snouck Hurgronje: Hukum adat adalah semua hukum yang ditemukan oleh orang Belanda di Hindia Belanda (De Atjehers). Pasokan tersebut mempunyai kekuatan hukum. Dalam sistem hukum baru Indonesia, untuk menghindari kesalahpahaman, istilah hukum adat digunakan sebagai sinonim dari hukum yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan (non-statutory law), hukum yang ada sebagai konvensi dalam badan hukum negara (Parlemen, Dewan Provinsi). , dsb.), hukum yang timbul karena keputusan hakim (Hakim membuat hukum), dan hukum yang hidup sebagai suatu kaidah adat yang dilestarikan dalam kehidupan bermasyarakat, baik di kota maupun di desa (Hukum Adat).

Bellefroid: Undang-undang adat ialah peraturan hidup yang walaupun tidak diisytiharkan oleh pemerintah tetapi dihormati dan dipatuhi oleh rakyat dengan kepercayaan bahawa peraturan itu adalah undang-undang. Seminar Hukum Adat 1975 di Yogyakarta: Hukum Adat ialah undang-undang asal bangsa Indonesia yang sana sini dipengaruhi unsur agama. Hukum adat ialah sedimen (sisa) akhlak dalam masyarakat, iaitu peraturan adat yang berbentuk peraturan moral yang kebenarannya telah mendapat pengiktirafan umum dalam masyarakat.

Common law ialah kaedah moral yang melibatkan kebakaran, ancaman paksaan, ancaman undang-undang atau penguatkuasaan undang-undang.

Van Den Berg, Receptio in Comlexu

Snouck Hurgronje, Receptie Theorie

Ter Haar, Beslissingen leer

Hazairin, Receptio contrario

Seminar Hukum Adat di Yogyakarta, 1975

  • Pra Islam (Nagari Merupakan Negara mandiri diatur berdasarkan hukum adat )
  • Zaman HIndia Belanda (Nagari merupakan pelaksanaan Pemerintahan dan digunakan untuk membantu pemerintahan
  • Pengertian Hukum Perkawinan Adat Minangkabau dan Pembidangannya
  • Sistem Perkawinan Adat Minangkabau

30 Hukum adat Minangkabau adalah hukum yang lahir, tumbuh, berkembang dan dipelihara dalam kehidupan nyata masyarakat Minangkabau yang mempunyai ketentuan hukum yang akan dilaksanakan secara nyata. Tugas yang berlaku untuk setiap slot. Masyarakat Adat : ​​Sekelompok masyarakat yang merasa merupakan satu kesatuan yang utuh, baik karena kesamaan keturunan maupun tempat tinggal, mempunyai organisasi dan personel yang jelas;

Islam, berasal dari bahasa Aran "Qaumin artinya Islam, berasal dari bahasa Aran" Qaumin artinya sekelompok orang yang mempunyai ciri-ciri yang sama, sekelompok orang yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Anak Nagari : setiap orang yang ibunya berasal dari suatu suku yang keberadaannya diakui dalam masyarakat hukum adat yang bersangkutan. 9/2000 Pasal 1 angka (7), Nagari adalah kesatuan masyarakat hukum adat di Wilayah Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari kumpulan berbagai suku yang mempunyai batas wilayah tertentu, mempunyai kekayaan sendiri, mempunyai hak untuk mengatur dan mengurus. rumah tangga, dan memilih pemerintahnya.

2 Tahun 2007 Pasal 1 angka 7, nagari adalah kesatuan masyarakat hukum adat yang mempunyai batas wilayah tertentu, serta berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan falsafah adat Minangkabau (Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah) dan/ atau berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Nagari merupakan kesatuan masyarakat adat yang bersifat genealogis dan historis, mempunyai batas-batas dalam suatu wilayah tertentu, mempunyai kekayaan sendiri, mempunyai kewenangan memilih pemimpinnya melalui musyawarah, serta mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan falsafah dan kode adat, Adat Basandi. Sayarak, Syarak Basandi Kitabullah, dan/atau berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat di wilayah Provinsi Sumatera Barat.

Larangan Syarak dimuat dalam Surat Annisak ayat 23

Masa Sumando Pinjam Jago (sebelum Islam)

Saat itu, Urang Sumando belum menetap sebagai undangan untuk tinggal bersama istri dan anak setelah menikah. Pada masa ini mulai bermunculan harta sukang, yaitu harta bersama suami istri yang diperoleh melalui usaha bersama, di samping harta warisan sanak saudara istri.

Matrilokal 63

Matrilokal adalah sistem perkawinan dengan mana setelah perkawinan berlangsung suami isteri

Karena itu, jika mencari laki-laki minang yang telah kawin carilah dia ke rumah istrinya, kecuali kalau dia

Pola ini terjadi dalam masyarakat minang perantauan yang kehidupan mereka telah bebas dari pengaruh

Pada masa ini kehidupan suami isteri dan anak-anak mereka telah digantungkan sepenuhnya kepada

Kehidupan Rumah Tangga a. Japuik Marapulai (Domisili)

Semua anggota kelompok merasa berhak terhadap semua bidang tanah dalam wilayah pengembaraaan

Semua anggota merasa berhak untuk memungut hasil dari smua bidang tanah dalam wilayah pengembaraan

Hak persorangan belum ada, baru muncul setelah masyarakat mulai menetap, sehingga hak perseorangan tetumpang di atas hak

68 Hak persekutuan atas tanah (hak pelepasan=hak ulayat) adalah wewenang persekutuan hukum adat atas setiap jengkal tanah dalam wilayah persekutuan.

Kewenangan persekutuan untuk memanfaatkan bidang tanah tertentu untuk keperluan persekutuan, kantor lembaga adat,

Mengumpul produk: mengambil kayu, rotan, damar, kayu gaharu, ikan, haiwan liar, dalam wilayah mazhabnya. Haiwan liar, dalam wilayah mazhabnya.

Dengan izin perekutuan, membuka dan mengusahakan terus menerus bidang tanah tertentu dalam wilayah persekutuan

Dengan izin persekutuan melakukan transaksi tanah dan transaksi yang berhubungan dengan tanah dengan berbagai pihak

Tempat pemenuhan kebutuhan hidup (living area) misal: tempat pemenuhan kebutuhan hidup (living area) misal: tempat tinggal, mengumpulkan hasil hutan, menangkap binatang, lahan untuk tinggal, mengumpulkan hasil hutan, menangkap hewan, lahan pertanian, dll dari anggota asosiasi. Masyarakat yang mempunyai tanah luas dipandang sebagai suatu kelompok. Masyarakat yang memiliki lahan luas dipandang sebagai kelompok pertama yang membuka wilayah. Tempat bersemayamnya roh nenek moyang dan roh pelindung aliansi. Tempat bersemayamnya roh nenek moyang dan roh penjaga aliansi.

Tempat pengebumian warga persekutuan yang meninggal dunia.

Perjanjian jual beli tanah dengan janji Perjanjian jual beli tanah dengan janji dapat dibeli oleh pemilik tanah. Memicu jika bagi hasil yang harus diserahkan adalah 1/3. Perjanjian Kerja Perjanjian Ketenagakerjaan   perjanjian bagi hasil (perjanjian bagi hasil antara Pemerintah Republik Indonesia dengan perusahaan bagi hasil) antara Pemerintah Republik Indonesia dengan suatu perusahaan.

Bagikan bangunan dan situs; kesepakatan antara pemilik tanah atas bangunan dan tanah; perjanjian antara pemilik tanah dengan pihak lain untuk mendirikan suatu bangunan tertentu dengan pihak lain untuk mendirikan suatu bangunan tertentu, biasanya berupa harta eceran, dengan ketentuan setelah selesai dibangun biasanya merupakan harta eceran, dengan ketentuan setelah selesai pembangunannya, maka kepemilikan atas Setelah selesainya bangunan tersebut dibagi, maka kepemilikan bangunan tersebut secara konstruktif terbagi antara pemilik tanah dan pihak lain.

Harta Bawaan

Harta Bersama : harta yang diperoleh dari usaha suami isteri selama perkwinan berlangsung (gono-gini di Jawa, suarang di

Ter Haar (Asas dan Sistem Hukum Adat): Hukum adat mengenai pewarisan mencakup peraturan hukum yang berkaitan dengan suatu proses yang sangat mengesankan dan berkelanjutan mengenai suksesi dan pewarisan kekayaan berwujud dan tidak berwujud dari satu generasi ke generasi berikutnya. Wirjono Projodikoro (Hukum Waris di Indonesia) : Warisan adalah persoalan apakah dan bagaimana berbagai hak dan kewajiban yang berkaitan dengan harta kekayaan seseorang apabila ia meninggal dunia akan berpindah kepada orang lain yang masih hidup. Surojo Wignjodipuro (Pengantar dan Asas Hukum Adat : ​​Hukum adat tentang waris memuat norma-norma hukum yang menentukan harta benda baik yang berwujud maupun tidak berwujud dari harta warisan seseorang yang dapat diwariskan kepada keturunannya dan sekaligus juga mengatur waktunya, cara dan proses pemindahannya.

Sistem pewarisan kolektif: harta benda tetap tidak terbagi di antara beberapa ahli waris secara bersamaan.

Sistem Kewarisan Kolektif: Harta kekayaan tetap tinggal tak terbagi di antara sejumlah ali waris, yang secara bersama-sama

Warisan Tinggi: Kekayaan yang diwarisi turun-temurun selama tiga atau lebih generasi. Warisan Rendah: Harta yang asalnya diwarisi tetapi telah diturunkan melalui generasi berturut-turut kurang daripada tiga generasi. Harta pusaka suami, untuk anak dan cucu adalah pusaka janda, tetapi bagi cicit perempuan itu adalah harta pusaka yang tinggi.

Tanah yang pada mulanya diperoleh oleh seseorang individu, sama ada dengan membeli atau membuka tanah, diuruskan bersama oleh keturunannya selepas kematiannya. Jadi ia adalah harta keluarga. Jika diwarisi semula, ia menjadi hak milik kaum kerabat. Apabila dati (ahli keluarga) yang menguasai tanah itu habis, tanah itu jatuh kepada dati yang mempunyai hubungan yang paling rapat. Tanah Wawekes un Teranak, tanah milik bersama yang tidak boleh dibahagikan, adalah lambang perpaduan keluarga. Jika dibahagi, ia tidak boleh digunakan.

Batak: Hanya kanak-kanak lelaki yang mewarisi kekayaan bapa mereka, yang kemudiannya menjadi hak milik klan. Tanah Semendo di Sumatera Selatan: Anak perempuan sulung mempunyai hak majoriti ke atas harta peninggalan ibu bapanya.

Sistam Kewarisan Individual: Harta warisan dibagi-bagi di antara para ahli waris

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menentukan dan merumuskan pelaksanaan perkawinan sesuku menurut perspektif Hukum Adat Minangkabau dan untuk memahami sanksi

Masyarakat hukum adat dipimpin oleh Pemangku Adat/Penghulu yang memiliki kewenangan mengatur kehidupan Masyarakat hukum adat dalam berbagai kepentingan. Dalam kehidupan

matrilineal sebagai contoh daerah Minangkabau yang menganut sistem matrilineal dimana dalam sistem kepemimpinan didaerah minangkabau dikenal adanya penghulu yang merupakan salah

tidak sedikit dari mereka yang masih menggunakan hukum adat Minangkabau dalam.. penyelesaian masalah-masalah yang terjadi, khususnya dalam

Diana Arma, 2001, Eksistensi Sistem Hukum Adat Pidana Minangkabau dalam Kehidupan Masyarakat, Praktek Penegakan Hukum dan Pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia,

Digunakannya hukum adat Aceh dalam hal pembagian warisan pada masyarakat Minangkabau, merupakan suatu pilihan masyarakat Minangkabau yang sudah memahami bahwa harta

Hukum adat yang berlaku di Minangkabau bukan suatu hukum yang salah, melainkan suatu bentuk hukum yang tepat, dikarenakan pemberian pusaka yang ditujukan pada garis keturunan

ADAT ISTIADAT • ADALAH ADAT SEBAGAI ATURAN ATAU KAIDAH YANG TELAH DITENTUKAN OLEH NENEK MOYANG LELUHUR, YANG MENURUT MASYARAKAT ADAT MINANGKABAU BERASAL DARI NINIK KATAMANGGUNGAN