• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM ADAT MINANGKABAU - MATARI IBUK NENENG

N/A
N/A
Kholilullah MR

Academic year: 2024

Membagikan "HUKUM ADAT MINANGKABAU - MATARI IBUK NENENG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM ADAT MINANGKABAU

BY NENENG OKTARINA,SH,MH

(2)

ASAL USUL MINANGKABAU

• Pada masa dulu antara benua Afrika dan

benua Amerika, ada sebah benua yang besar yang bernama benua Atlantik

• Pada masa Nabi Nuh, meletuslah sebuah gunung di tanah itu, sehingga terjadilah gempa besar, hanya Nabi Nuh dan

pengukutnya yang selamat karena menaiki perahu, yang dibawa air bah itu sampai ke puncak gunung Ararat di tanah Syam.

(3)

lanjutan

• Pengikut Nuh lalu pergi mencari tempat

tinggal ke tempat lain seperti Cina, Jepang dan India, ke Eropa dan ke Indonesia.

• Karena hawa yang berebda beda, maka kulit mereka pun berbeda beda, ada yang putih, hitam dan merah.

• Setelah itu datanglah orang orang dari India ke ke Indonesia,

(4)

lanjutan

• Lalu

(5)

ADAT NAN AMPEK

1. BANJAR 2. TARATAK 3. KOTO

4. NAGARI

(6)

ADAT NAN AMPEK

1. ADAT NAN SABANA ADAT 2. ADAT NAN DIADATKAN 3. ADAT NAN TERADAT

4. ADAT ISTIADAT

(7)

ADAT NAN SABANA ADAT

• ADALAH SEGALA SESUATU YANG TELAH DIATUR OLEH ALLAH SWT DAN SEGALA

SESUATU YANG DITERINA NABI MUHAMMAD SAW MENURUT ATURAN YANG TELAH

DITETAPKAN DI DALAM AL QUR’AN.

(8)

ADAT NAN DIADATKAN

• YAITU ADAT YANG DIBUAT OLEH AHLI HUKUM ADAT MINANGKABAU YAITU DATUK

KATUMANGGUNGAN DAN DATUK PERPATIH NAN SABATANG.

ADAT NAN TERADAT : ADALAH KEBIASAAN BERTINGKAH LAKU YANG DIPAKAI KARENA TIRU MENIRU DIANTARA ANGGOTA

MASYARAKAT.

(9)

ADAT ISTIADAT

• ADALAH ADAT SEBAGAI ATURAN ATAU KAIDAH YANG TELAH DITENTUKAN OLEH NENEK

MOYANG (LELUHUR), YANG MENURUT

MASYARAKAT ADAT MINANGKABAU BERASAL DARI NINIK KATAMANGGUNGAN NINIK

PERPATIH NAN SABATANG.

(10)

HUKUM NAN AMPEK

1. HUKUM BAJINAH = SAKSI KETERANGAN 2. HUKUM QARINAH =TINGKAH LAKU

3. HUKUM IJTIHAD =DALIL NYATA 4. HUKUM ILMU = PENELITIAN

(11)

UNDANG UNDANG NAN AMPEK

1. UNDANG UNDANG LUHAK RANTAU

2. UNDANG UNDANG PEMBENTUKAN NAGARI 3. UNDANG UNDANG DALAM NAGARI

4. UNDANG UNDANG NAN 20

(12)

NAGARI

• NAGARI TERTUA : PARIANGAN

• NAGARI ADALAH : PERSEKUTUAN HUKUM

YANG TERDIRI DARI FAKTOR TERRITORIAL DAN FATOR GENEOLOGIS.

• DI DALAM SUATU NAGARI TERDAPAT BATAS BATAS NAGARI DAN HARUS TERDAPAT

SEKURANG KURANGNYA 4 BUAH SUKU, YAITU BODI, KOTO, PILIANG, CANIAGO

(13)

KOTO NAN AMPEK

1. TARATAK 2. DUSUN

3. KOTO/JORONG 4. NAGARI

(14)

PERANGKAT NAGARI

1. PANGHULU 2. MALIN

3. MANTI

4. DUBALANG

(15)

HUKUM HARTA KEKAYAAN MINANGKABAU

1. SAKO ARTINYA WARISAN YANG TIDAK BERSIFAT BENDA, SEPERTI GELAR/GALA

SAKO : SEGALA KEKAYAAN ASAL YANG TIDAK

BERWUJUD ATAU HARTA TUA BERUPA HAK ATAU KEKAYAAN TANPA WAJUD

PUSAKO KEBESARAN : 2. GELAR PENGHULU 3. SAKO INDU

4. PEPATAH PETITIH DAN HUKUM ADAT

5. TATA KRAMA ATAU ADAT SOPAN SANTUN

(16)

2. PUSAKO (harato pusako)

Pusako adalah segala kekayaan materi atau harta benda yang juga disebut dengan pusako harato.

Yang termasuk pusako : 1. hutan tanah

2. sawa ladang

3. Tabek dan parak

4. rumah dan pekaranga 5. Pandam pakuburan

6. perhiasan dan uang 7. balai dan mesjid

8. peralatan dan lain

(17)

Harta pusako terbagi 2

1. Pusako tinggi adalah segalaharta pusaka yang diwarisi secara turun temurun

2. Pusako rendah adalah segala harta sebagai hasil pencaharian dari orang tua (ayah dan ibu) selama ikatan perkawinan ditambah dengan pemberian mamak dan tangganai kepada kemenakannya sebagai hasil

pencaharian mamak dan tangganai itu sendiri

Referensi

Dokumen terkait

Bagi masyarakat Dayak Ngaju, hadat (adat) adalah kebiasaan yang turun- temurun dalam masyarakat yang berasal dari nenek moyang Ngaju. 83

Salah satu tradisi nenek moyang, yang hingga saat ini masih dilakukan masyarakat Minangkabau adalah tradisi Meminang dengan Carano dalam setiap pernikahan..

Digunakannya hukum adat Aceh dalam hal pembagian warisan pada masyarakat Minangkabau, merupakan suatu pilihan masyarakat Minangkabau yang sudah memahami bahwa harta

Kearifan local merupakan warisan nenek moyang dalam khasanah tata nilai kehidupan yang menyatu dalam bentuk kepercayaan, budaya dan adat-istiadat. Lubuk larangan merupakan

Hukum adat yang berlaku di Minangkabau bukan suatu hukum yang salah, melainkan suatu bentuk hukum yang tepat, dikarenakan pemberian pusaka yang ditujukan pada garis keturunan perempuan

Dalam rangkaian perkawinan di Minangkabau pada umumnya hampir sama dengan daerah lainnya, namun dalam aturan adat yang dibuat oleh masyarakat adat di Nagari Salimpaung berbeda dengan

Pengaruh intervensi hukum adat Minangkabau terhadap prinsip dan praktik hukum Islam dapat memberikan kontribusi dalam harmonisasi antara hukum adat dan hukum Islam di masyarakat

Istilah Aluk Todolo sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Toraja yaitu "aluk" dan "todolo". Kata aluk memiliki arti aturan atau cara hidup, sementara todolo berarti nenek moyang. Dengan demikian, Aluk Todolo berarti agama para leluhur, atau cara/aturan hidup para