• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengamalan dan Kemasyarakatan

N/A
N/A
Asnawi Hidayatullah

Academic year: 2024

Membagikan " Pengamalan dan Kemasyarakatan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAMALAN DAN SOSIAL KEMASYARAKATAN DALAM AJARAN ALUK TODOLO

Oleh : KELOMPOK 12

Olifia Ramadani (30500122037) Rahmat Zulfitra ( 30500122015 ) Ramanda Ukrawi ( 30500122040 )

PRODI STUDI AGAMA AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2024

(2)

PEMBAHASA N

A. Pengertian Aluk Todolo.

Istilah Aluk Todolo sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Toraja yaitu

"aluk" dan "todolo". Kata aluk memiliki arti aturan atau cara hidup, sementara todolo berarti nenek moyang. Dengan demikian, Aluk Todolo berarti agama para leluhur, atau cara/aturan hidup para leluhur.1

B. Pengamalan Dan Sosial Kemasyarakatan Dalam Ajaran Aluk Todolo.

Ajaran Aluk Todolo adalah sistem kepercayaan tradisional yang

dipraktikkan oleh suku Toraja di Sulawesi Selatan, Indonesia. Pengamalan dan sosial kemasyarakatan dalam Aluk Todolo sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat Toraja. Berikut ini adalah uraian lebih detail mengenai pengamalan dan sosial kemasyarakatan dalam Aluk Todolo.

1. Pengamalan.

a. Kepercayaan Kosmologi dan Spiritualitas

Aluk Todolo mengatur pandangan masyarakat Toraja terhadap alam semesta, manusia, dan hubungan dengan roh leluhur. Keyakinan ini menekankan harmoni dan keseimbangan antara dunia material dan spiritual. Masyarakat Toraja percaya bahwa roh-roh leluhur memainkan peran penting dalam kehidupan

mereka, dan upacara-upacara adat bertujuan untuk menjaga hubungan yang baik dengan roh-roh tersebut. Ritual-ritual dilakukan untuk memuliakan leluhur, menghormati alam, serta memastikan kesejahteraan spiritual dan fisik bagi komunitas.

b. Ritual dan Upacara Adat

Upacara adat memiliki peran sentral dalam kehidupan masyarakat Toraja yang mengikuti ajaran Aluk Todolo. Salah satu contoh paling terkenal adalah upacara pemakaman Toraja yang dikenal dengan sebutan "Rambu Solo". Upacara ini melibatkan serangkaian ritual yang kompleks dan rumit untuk mengantarkan

1 Roberto Salu Situru, Makna Budaya Pemali Bagi Pendidikan Karakter, JOURNAL Vol.

4 No. 2. h.144

(3)

roh orang yang meninggal ke alam roh. Upacara ini tidak hanya sebagai wujud penghormatan kepada leluhur, tetapi juga sebagai cara untuk menjaga

keseimbangan kosmologis dalam masyarakat.

c. Kepercayaan pada roh atau kuasa gaib

Aluk tudolo juga percaya akan adanya roh atau kuasa gaib yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, sehingga mereka melakukan berbagai upaya untuk menjaga keseimbangan dengan alam dan meraih keberuntungan.

2. Keadaan Sosial Kemasyarakatan a. Struktur Sosial dan Pembagian Tugas

Aluk Todolo juga mengatur struktur sosial masyarakat Toraja. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab yang berdasarkan pada status sosial dan kedudukan dalam masyarakat. Misalnya, ada pemimpin adat yang disebut

"Puang", yang memimpin dalam urusan adat dan spiritual. Selain itu, ada pula peran-peran yang ditetapkan dalam upacara-upacara adat, seperti "Ma'randing"

(pemimpin upacara) dan "To Matorro" (pemimpin musik tradisional). Struktur sosial ini tidak hanya mengatur kehidupan sehari-hari, tetapi juga memperkuat identitas dan solidaritas dalam komunitas

b. Etika dan Moral

Aluk Todolo mendorong praktik etika dan moral yang tinggi dalam interaksi sosial masyarakat Toraja. Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, saling menghormati, serta solidaritas dalam membantu sesama menjadi bagian penting dari pengamalan Aluk Todolo. Etika ini tidak hanya berlaku dalam hubungan antarmanusia, tetapi juga dalam pengelolaan sumber daya alam dan hubungan dengan alam sekitar.

c. Penjagaan Tradisi dan Adaptasi

Meskipun Aluk Todolo merupakan sistem kepercayaan yang kaya akan tradisi dan adat istiadat, masyarakat Toraja juga mengalami adaptasi terhadap perubahan zaman dan pengaruh luar, seperti masuknya agama-agama lain ke dalam wilayah mereka. Namun, upaya untuk mempertahankan tradisi dan identitas budaya tetap kuat dalam pengamalan Aluk Todolo.

(4)

d. Peran Tongkonan.

Tongkonan rumah ada toraja, berfungsi sebagai pusat kehidupan sosial dan spiritual. Selain sebagai tempat tinggal, tongkonan juga menjadi tempat

pertemuan, upacara adat, dan penyimpanan benda-benda sakral.2

2 IAIN Palopo, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENDUNG PENGARUH AJARAN ALUK TODOLO DI TANA TORAJA SULAWESI SELATAN, Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 4 No.2, 2016

(5)

KESIMPULAN

Istilah Aluk Todolo sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa

Toraja yaitu "aluk" dan "todolo". Kata aluk memiliki arti aturan atau cara hidup, sementara todolo berarti nenek moyang. Dengan demikian, Aluk Todolo berarti agama para leluhur, atau cara/aturan hidup para leluhur. Pengamalan dan sosial kemasyarakatan dalam Aluk Todolo sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat Toraja, termasuk dalam hal kepercayaan spiritual, ritual adat, struktur sosial, serta nilai-nilai etika dan moral serta peran tongkonan.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Roberto Salu Situru, Makna Budaya Pemali Bagi Pendidikan Karakter, JOURNAL Vol. 4 No. 2.

IAIN Palopo, PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENDUNG PENGARUH AJARAN ALUK TODOLO DI TANA TORAJA SULAWESI SELATAN, Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 4 No.2, 2016

Referensi

Dokumen terkait

Kata “Desa” berasal dari bahasa India yakni Swadesi yang berarti tempat asal, tempat tinggal, negeri asal, atau tanah leluhur yang merujuk pada satu kesatuan hidup, dengan

Bioteknologi adalah istilah yang berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata bio yang berarti “hidup” dan teknos yang berarti “teknologi” serta logos yang berarti

Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos) , atau “peraturan, aturan, hukum” dan secara garis besar

Dalam istilah Jawa, guru artinya “digugu lan ditiru”, kata ditiru berarti dicontoh atau dalam arti lain diteladani.(Jamil Suprihatiningrum, 2014:107)

Umumnya istilah ini berarti mengatur segala sesuatu, memilah sesuai dengan aturan atau prinsip tertentu atau dengan kata lain memisahkan barang-barang yang diperlukan dalam

Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani “Metadhos”. Kata ini berasal dari dua suku kata yaitu metha yang berarti melalui dan hodhos berarti jalan atau cara.

Kata “Desa” sendiri berasal dari bahasa india yakni “swadesi” yang berarti tempat asal, tempat tinggal, negeri asal, atau tanah leluhur yang merujuk pada suatu kesatuan hidup, dengan

Hal ini bisa dimenegrti karena istilah culture berasal dari bahsa latin colere yang berarti pemeliharaan, pemgolahan tanah pertanian, Pada arti kiasan kata itu juga berarti