HUKUM & HAM
Siti umasugi 202221013
Earth Huma
n
Rights
Topik
CEDAW/
ICEDAW
01 UN- CRC
02
CRPD 03
UNDRIP
04
It’s the biggest planet in the Solar
System
05
01 CEDAW/
ICEDAW
•
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan.
•
CEDAW mengamanatkan negara yang meratifikasi untuk mengadopsi prinsipprinsip dan ketentuan untuk menghapus
kesenjangan, subordinasi, dan tindakan diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, yang merugikan perempuan tidak hanya di bidang sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya, serta di ruang publik dan privat, namun juga termasuk tindakan dalam kebijakan dan peraturan perundang-undangan.
•
CEDAW memuat 3 (tiga) prinsip yaitu: Prinsip Kesetaraan Substantif , Kedua, Prinsip Non-Diskriminasi, dan Prinsip Kewajiban Negara.
nwoma
1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
3. .Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum.
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan Kerjasama Pemulihan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
6. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Keharusan Melaksanakan
Pengarusutamaan Gender (PUG) di seluruh Bidang Pembangunan Tingkat Nasional Maupun Daerah.
Lanjooot
! UU terkait
●
Indonesia telah meratifikasi KHA pada tanggal 25 Agustus 1990 melalui Keputusan
Presiden Nomor 36 Tahun 1990. Dan mulai berlaku di Indonesia mulai 5 Oktober 1990.
●
Tujuan untuk memastikan bahwa setiap anak
mendapatkan akses dan
kesempatan dalam mencapai potensi mereka dengan
maksimal tanpa terkecuali.
●
memiliki 4 prinsip yaitu non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak untuk hidup, dan partisipasi anak.
UN-CRC / KHA
child
DASAR HUKUM
• UUD 1945 hasil amandemen BAB X DAN XA
• UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
• UU NO 4 tahun 1979 tentang kesejahtaeraan anak
• UU Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
• UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
• UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
• UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002
• UU Nomor 17 Tahun 2016
• UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
03. Konvensi Hak- hak Penyandang Disabilitas
Convention on the Rights of Persons with Disabilities (CRPD)
1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Konvensi Internasional Hak- hak Penyandang disabilitas.
2. Dalam Konvensi International Hak-Hak Penyandang Cacat dan Protokol Opsional Terhadap Konvensi
(Resolusi PBB 61/106 13 Desember 2006) penyandang cacat berarti setiap orang yang tidak mampu menjamin oleh dirinya sendiri, seluruh atau sebagian, kebutuhan individual normal dan/atau kehidupan sosial, sebagai hasil dari kecacatan mereka, baik yang bersifat bawaan maupun tidak, dalam hal kemampuan fisik atau
mentalnya.
3. Secara yuridis Indonesia juga telah memiliki Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat. Namun ketentuan tentang penyandang cacat dalam UU No. 8 TAHUN 2016
Saturn Fig.
VII Fig. VI
Fig. III
8. hak atas kebebasan dari eksploitasi, kekerasan, dan pelecehan; 9. hak untuk mendapatkan penghormatan atas integritas mental dan fisiknya atas dasar kesetaraan dengan yang lainnya; 10. hak untuk memperoleh dan mengubah kewarganegaraan; 11. hak untuk hidup secara mandiri dan dilibatkan dalam
masyarakat; 12. hak atas mobilitas pribadi; 13. hak atas kebebasan berekspresi dan berpendapat serta akses terhadap informasi; 14. hak memperoleh penghormatan terhadap keleluasaan pribadi; 15. hak memperoleh penghormatan terhadap rumah dan keluarga; 16. hak atas pendidikan, kesehatan, habilitasi dan rehabilitasi; 17. hak atas pekerjaan dan lapangan kerja; 18. hak untuk mendapatkan standar kehidupan dan perlindungan sosial yang layak bagi mereka sendiri dan keluarganya; 19. hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik dan publik; 20. hak untuk
berpartisipasi dalam kegiatan budaya, rekreasi, hiburan dan olah raga hak untuk memperoleh jaminan hak asasi manusia dan kebebasan fundamental.
Disabilitas yang telah disahkan dengan UU No. 19 Tahun 2011 meliputi: 1. hak atas aksesibilitas; 2. hak untuk hidup; 3. hak memperoleh jaminan perlindungan dan keselamatan penyandang disabilitas dalam situasi berisiko, termasuk situasi konflik bersenjata, darurat kemanusiaan, dan terjadinya bencana alam; 4. hak atas
kesetaraan pengakuan di hadapan hukum; 5. hak atas akses terhadap keadilan; 6.
hak atas kebebasan dan keamanan; 7. hak atas kebebasan dari penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat manusia.
HAK- HAK
b.
c.
Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Penduduk Asli adalah deklarasi yang disahkan Majelis Umum PBB dalam sesi ke-61-nya di New York, 13 September 2007.
Deklarasi ini menggariskan hak individual dan kolektif para penduduk asli (pribumi), dan juga hak mereka terhadap budaya, identitas,bahasa, pekerjaan, kesehatan,
pendidikan dan isu-isu lainnya.
1. UU pasal 18 B ayat 2
2. UU pasal 18 I ayat 3
3. UU No 5 tahun 1960 pasal ayat 3 4. UU No 5 Tahun 1990 pasal 6 ayat 1
5. UU No 41 tahun 1999
pasal 67 ayat 1
04. Hak Masyarakat Adat
pengakuan atas hak-hak masyarakat adat akan bermanfaat meningkatkan keharmonisan dan hubungan kerjasama antara negara dan masyarakat adat, yang
didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan, demokrasi,
penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, tanpa
diskriminasi dan dapat dipercaya
a.
Konvensi
•
Di Indonesia ditandai dengan penandatanganan konvensi pada 22
September 2004 oleh Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda di New Yourk AS.
•
2 Mei 2012 RUU ini disahkan menjadi UU No. 6 Tahun 2012 tentang pengesahan Konvensi
Internasional mengenai Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
•
UU No 13 tahun 2004 pasal 1: Pekerja Migran Indonesia/Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu
tertentu dengan menerima upah.
•
Pasal 1 UU No. 13/2003 yang menyatakan bahwa tenaga kerja asing adalah warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah
Indonesia.
Konvensi Internasional Protection of the Rights of All Migrant Workers and Members of their Families.
JUSTICE
—NAJWA SHIHAB
“keadilan jadi barang sukar, ketika hukum hanya tegak pada yang
bayar.”
Born to humanbe
TERIMA KASIH
@sitiumasugi.c