7, I
j:\
KEMENTERIAN LINGKUNGAN
HIDUPDAN
KEHUTANANDIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM NOMOR
:?.b/??l
/eeT. lKurn.t
1 r t+0rBTENTANG
PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT PEDULI API DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM Menimbang :
Mengingat :
a.
b.
c.
d.
e.
1.
bahwa Peraturan Direktur
JenderalPerlindungan Hutan dan Konservasi
AlamNomor P.2/lV-Setl2OL4
tentangPembentukan dan Pembinaan
MasyarakatPeduli Api sudah tidak relevan
dengankondisi saat ini;
bahwa berdasarkan
ketentuan
Pasal96
ayat(3) huruf b, Peraturan Menteri
LingkunganHidup
dan Kehutanan Nomor P.32lMenLHK/Setjen/Kum.I I 3 I
2016 tentang
PengendalianKebakaran Hutan dan Lahan, tata
carapembentukan dan pembinaan
MasyarakatPeduli
Api diatur
dengan PeraturanDirektur
Jenderal;bahwa
berdasarkanketentuan
Pasal6
ayat(21
dan (3) Peraturan Menteri
LingkunganHidup dan
Kehutanan Nomor P.84/MenLHK- Setjen/Kum.1 ILLl2016 tentang
ProgramKampung Iklim dalam rangka
pelaksanaanpengendalian perubahan iklim di tingkat
1okal;
bahwa perlu meningkatkan
peranMasyarakat Peduli Api sebagai Non
PartyStakeholder (NPS) untuk
mendukungimplementasi Nationallg
DeterminedContibution (NDC)
di
tingkat lokal;bahwa berdasarkan
pertimbangan sebagaimana dimaksud padahuruf a
sampaidengan d, perlu menetapkan
PeraturanDirektur Jenderal
Pengendalian PerubahanIklim tentang
Pembentukandan
Pembinaan Masyarakat Peduli Api.Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
danKehutanan Nomor P.lSlMenLHK-Ill2Ol5
tentang Organisasi dan Tata
KerjaKementerian Lingkungan Hidup
danKehutanan.
Yxant ffi
Komite Akreditasi Nasional Lerhbaga Sertifikasi Sistem Mutu
LSSM.OO2-IDN Certificate No. QSC 01469
/xax
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
danKehutanan Nomor
P.32/MenLHK/Setjen/Kum.ll312016 tentang
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
danKehutanan Nomor
P.84/MenLHK/Setjen/Kum. 1 /
ll 12016 tentang
Program KampungIklim.
4. Peraturan Direktur Jenderal
Pengendalian PerubahanIklim
Nomor P. 1/PPI/Set/Kum. 1/2l2Ol7 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program KampungIklim.
5. Peraturan Direktur Jenderal
Pengendalian PerubahanIklim
Nomor P.5/PPI/Set/Kum. 1/12l2ol7 tentang Pedoman
PenghituganEmisi
Gas Rumah KacaUntuk Aksi
Mitigasi PerubahanIklim
Berbasis Masyarakat.MEMUTUSI(AN:
Menetapkan:
PERATURAN DIREKTUR
JENDERALPENGENDALIAN PERUBAHAN
IKLIM
TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT PEDULI API.BAB
I
KETENTUAN UMUM Pengertlan
Pasal
I
Dalam Peraturan
ini
yang dimaksud dengan:1. Hutan adalah suatu kesatuan
ekosistemberupa
hamparanlahan yang berisi
sumberdayaalam hayati yang
didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnyatidak
dapat dipisahkan.2. Lahan adalah suatu hamparan
ekosistemdaratan di luar
kawasan yang peruntukannya
untuk
usaha dan atau kegiatan ladang dan atau kebun bagi masyarakat.3.
Kawasanhutan
adalah wilayahtertentu
yang ditetapkan olehpemerintah untuk dipertahankan keberadaannya
sebagaihutan
tetap.4. Taman
Nasionalselanjutnya disingkat TN adalah
KPA yangmempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem
zonasiyang- dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya,
pariwisata, dan rekreasi.Komite Akedhsi lhsional Lq@s Sottifikad S&e.n ltnu
LSStljo2.lDN Certificate No. QSC 01469
5. Kebakaran hutan dan lahan yang selanjutnya
disebutkarhutla
adalahsuatu
peristiwa terbakarnyahutan dan/atau lahan, baik
secaraalami maupun oleh perbuatan
manusia,sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan
yangmenimbulkan
efekkerugian
ekologi, ekonomi, sosial budaya dan politik.6.
Pengendalian kebakaranhutan dan lahan yang
selanjutnyadisebut dalkarhutla adalah
usaha/ kegiatan/ tindakanpengorganisasian, pengelolaan sumberdaya manusia
dan sarana prasarana serta operasional pencegahan, pemadaman,penanganan pasca kebakaran, dukungan evakuasi
danpenyelamatan, dan dukungan manajemen
pengendalian kebakaranhutan dan/atau
lahan.7.
Pencegahankarhutla adalah semua usaha, tindakan
atau kegiatanyang dilakukan untuk
mencegahatau
mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran hutandan/atau
lahan.8.
Pemadamankarhutla adalah semua usaha, tindakan
ataukegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan
atau mematikan api yang membakar hutandan/atau
lahan.9.
Penanganan pascakarhutla adalah
semuausaha,
tindakanatau kegiatan yang meliputi inventarisasi, monitoring
dan koordinasi dalamrangka
menanganihutan dan /atau
lahansetelah terbakar.
10. Daerah Operasio yang selanjutnya disebut Daops
adalah organisasi pelaksatugas teknis
ManggalaAgni di
lapanganyang dipimpin oleh
Kepala Daopsyang
bertanggung jawab kepadaDirektur
Jenderal.11.
Manggala Agni adalah organisasi kebakaranhutan
dan 1ahan padatingkat
Pemerintahan Pusat yang mempunyai tugas danfungsi pencegahan, pemadaman, penanganan
pascakebakaran, dukungan evakuasi dan penyelamatan,
sertadukungan
manajemen yangdibentuk dan menjadi
tanggung jawab Menteri.12.
Masyarakat PeduliApi
yang selanjutnyadisebut
MpA adalahmasyarakat yang secara sukarela peduli
terhadap pengendalian kebakaranhutan dan lahan yang telah dilatih atau diberi
pembekalanserta dapat diberdayakan untuk membantu kegiatan pengendalian kebakaran hutan
dan lahan.13.
Perubahaniklim adalah
berubahnyaiklim yang
diakibatkan langsung atautidak
langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkanperubahan komposisi atmosfir
secara globaldan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang
dapat dibandingkan.14. Adaptasi Perubahan Iklim adalah upaya yang
dilakukanuntuk meningkatkan
kemampuandalam
menyesuaikandiri terhadap dampak perubahan iklim, termasuk
keragamanVtutt
Komite Ak edtrsi lbsionel Loi$asa S.niflod Se&n llttu
LSSmio2JDN Certificate No. QSC 01469
iklim dan
kejadianiklim ekstrim
sehingga potensi kerusakanakibat
perubahaniklim
berkurang, peluang yangditimbulkan oleh
perubahaniklim
dapat dimanfaatkan,dan
konsekuensi yangtimbul
akibat perubahaniklim
dapat diatasi.15. Mitigasi
PerubahanIklim adalah
serangkaian kegiatan yangdilakukan
dalam upaya menurunkantingkat
emisi gas rumahkaca sebagai bentuk upaya penanggulangan
dampak perubahaniklim.
16. Program Kampung Iklim yang selanjutnya disebut
Proklimadalah program berlingkup nasional yang dikelola
oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangkameningkatkan keterlibatan masyarakat dan
pemangkukepentingan lain untuk melakukan penguatan
kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahaniklim dan
penurunan emisi gasrumah
kaca serta memberikan pengakuan terhadapupaya adaptasi dan mitigasi perubahan ikiim yang
telahdilakukan
yang dapat meningkatkan kesejahteraanditingkat
lokal sesuai dengan kondisi wilayah.17. Kampung Iklim adalah lokasi yang berada
diwilayahadministratif paling rendah setingkat rukun warga
ataudusun dan
palingtinggi
setingkatkelurahan atau
desa, atau wilayah yang masyarakatnya telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahaniklim
secara berkesinambungan.18. Pembinaan adalah
proses,meningkatkan
kemampuan, kearah yang lebih baik.19. Desa sasaran adalah desa yang ditetapkan untuk direncanakan pelaksanaan kegiatan pembentukan
MPAmeliputi
desa rawan kebakaranhutan dan lahan,
desa yangberbatasan dengan kawasan hutan, dan/atau desa
yangditetapkan oleh Kepala Kesatuan Pengelolaan
Hutan
atau izin usaha pemanfaatan kawasan.20. Unit
pelaksana teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah pelaksana teknis yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab pengendalian kebakaran hutandan/atau
lahan.21.
Kesatuan Pengelolaan Hutan yang selanjutnya disingkat KPHadalah wilayah
pengelolaanhutan dan/atau terkecil
sesuaifungsi
pokokdan
peruntukannya, yang dapat dikeiola secaraelisien dan lestari, meliputi hutan produksi, lindung
dankonservasi.
22. Izin usaha
pemanfaatan kawasanyang selanjutnya
disebutIUPK adalah izin yang diberikan untuk
memanfaatkan kawasan padahutan
lindungdan/atau
hutan produksi.23.
PemegangIzin adalah badan usaha &
perseorangan yang diberikanizin di
kawasanhutan
atau lahan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-
undangan.upaya atau kegiatan untuk
ketrampilan dan
pengetahuan/twt
Konite lt edtrsl lalioml Lrn@a S6nift.rl Si.*n ltrtu
LSS {02.{D}l Certificate No. QSC 01469
24. Direktur Jenderal adaiah Direktur
Jenderaltugas dan tanggung jawab di
bidangPerubahan
Iklim.
25. Direktur adalah direktur yang diserahi
tugas jawab di bidang pengendalian kebakaranhutan
yang
diserahi Pengenda-liandan
tanggung dan lahan.Maksud dan Tujuan Pasal 2
(1) Maksud penyusunan peraturan ini yaitu
sebagai pedomandan arahan dalam pelaksanaan pembentukan dan pembinaan MPA agar dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
(2)
T\rjuan penyusunan peraturanini
adalah:a. Membentuk dan/atau menguatkan
kelembagaan masyarakat peduli api;b. Memberi pembekalan pengetahuan dan
keterampiian bidangdalkarhutla dan/atau
upaya adaptasi dan mitigasi perubahaniklim
di tingkat lokal;c. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
upayadalkarhutla dan/atau upaya adaptasi dan
mitigasiperubahan
iklim
di tingkat lokal;d.
Meningkatkan kapasitas anggota MPA.Ruang
Lingkup
Pasal 3 Ruang
lingkup
peraturanini,
meliputi:a.
Pembentukan kelompok MPA;b.
Pembinaan kelompok MPA;c.
Organisasi;d.
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan; dane.
Pembiayaan.BAB
II
PEMBENTUKAN KELOMPOK MPA Pasal
4
Pembentukan kelompok MPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
huruf
a,meliputi
tahapan kegiatan persiapan dan pelaksanaan.Pasal
5
(1)
Persiapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputi:a.
Penetapan desa atau wilayah setingkat desa/kelurahan yang menjadi sasaran;b.
Sosialisasi pembentukan kelompok MPA;/xnx
Komile Akedtlsi ilaeional tqtioga S6iifffad S6la ftuu
LSS {02.lDN Certificate No. QSC 01469
(2)
(3)
(4)
c.
Identi{ikasi potensi kelompok MPA.Desa sasaran sebagaimana
dimaksud
padaayat (l) huruf
a,ditetapkan oleh Kepala
Unit
Pelaksana Teknisatau
KesatuanPengelolaan Hutan atau
PemegangIzin dan/atau
Camatberdasarkan data tingkat kerawanan dan kejadian karhutla.
Sosialisasi pembentukan kelompok MPA
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b dapat
dilaksanakan bersamaan dengan kegiatanpatroli,
kampanye,dan
kegiatan pencegahankarhutla
lainnYa.Identifikasi potensi kelompok MPA
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf
cditujukan untuk
mendapatkan data dan informasi awal calon kelompok MPA'Pasal 6
Pelaksanaan pembentukan ketompok MPA sebagaimana dimaksud
dalam pasal 4 meliputi rekrutmen, pembekalan teknis,
danpenetapan.
(1)
Pasal 7
Rekrutmen calon anggota MPA sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
a.
Warga Negara Indonesia (WNI);b. Masyarakat yang bertempat
tinggal di desa sasaran;c.
Sehat jasmani dan rohani;d.
Berusiaminimal
17 tahun;e.
Berkelakuan baik;f.
Mendaftarkandiri
sebagai tenaga relawan;g.
Membuat surat pernyataan sebagai tenaga relawan; danh. Mengikuti pembekalan teknis bidang
pengendalian kebakaranhutan
dan lahan, upaya adaptasi dan mitigasi perubahaniklim.
Calon anggota
MPA sebagaimana dimaksudpada ayat
(1),berasal dari desa sasaran yang berada dalam
satukecamatan.
Jumlah satu kelompok Masyarakat Peduli Api
(MPA)sekurang-kurangnya
terdiri dari 2
(dua) regu, masing-masingregu terdiri dari 15 (lima
betas) anggota masyarakat daiam satu desa.Format surat pernyataan sebagai tenaga relawan sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1)huruf
g, sebagaimana Lampiran I peraturanini.
(2t
(3)
(4\
Pasal 8
Setiap perorangan
dan/atau kelompok pencinta alam,
kaderkonsirvasi,
kelompokjasa pemandu wisata di taman
nasional,Konite
Vtwt
Akedti3i lalional Ld$6ga S€dinod S6Gdt ffnuLSSt{io2.tDN Certificate No. QSc 01469
pemerhati
lingkungan, duta lingkungan dan
pekerjaatau
profesi iainnya dapat membangun kelompok Masyarakat PeduliApi
(MPA)sesuai dengan kebutuhannYa.
(4)
(s) (1)
Pasal 9
Pembekalan
teknis dalkarhutla serta upaya adaptasi
dan mitigasi perubahaniklim
sebagaimana dimaksud dalam pasal6,
dilaksanakan selama2
(dua)hari
setara dengan 16 (enam belas)jam
pelaj aran (JPL).Materi pembekalan teknis dititikberatkan pada
penguatan kelembagaan MPAdan jiwa korsa,
pengenalandalkarhutla
serta upaya adaptasi dan mitigasi perubahan
iklim'
Narasumber
atau
pengajaratau
pendampingpraktek
dapat berasaldari
:a.
Direktorat Jenderal Pengendalian PerubahanIklim;
b. Unit
Pelaksana Teknis;c.
L,embagaterkait
sesuai dengan kebutuhan.Calon anggota kelompok MPA yang telah
mengikutipembekalan teknis dalkarhutla serta upaya adaptasi
danmitigasi perubahan iklim, berhak mendapatkan
sertifikat pembekalan teknis.Materi sebagaimana dimaksud pada ayat (21, dapat mengikuti materi sebagaimana Lampiran II peraturan ini.
(2\
(3)
Pasal 1O
Calon anggota kelompok MPA yang telah memiliki
sertifikatsebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (5),
selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Camatdan/atau
Kepala Desa atau Lurah atau sederajat.BAB
III
PEMBINAAN KEI,,oMPOK MPA Pasal 11
Pembinaan kelompok MPA sebagaimana
dimaksud
dalam Pasal 3huruf
b,meliputi
tahapan kegiatan persiapan dan pelaksanaan'Pasal 12
(1)
Persiapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 meliputi:a. Penetapan kelompok MPA yang akan
mendapatkan pembinaan; danb.
Menentukan tema pembinaan kelompok MPA'(2\ Kelompok MPA yang akan mendapatkan
pembinaansebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf
a,ditentukan
oleh Kepa'iaUnit
PelaksanaTeknis atau Kesatuan
Pengelolaan Hutan atau Pemegang Izin atau Camat, atau Kepaia Desa atau Lurah atau sederajatdan/atau
instansi yang berwenang'/tutt
Komib At edtr3i llasioral L€it€0a S.dinad $6iatt ltnu
LSS a02tDN certificate No. QSc 01469
(3) Tema pembinaan kelompok MPA menyesuaikan
dengankondisi desa setempat, potensi dan permasalahan
yang dihadapi serta kebutuhan penyelesaian permasalahan.(41 Materi
pembinaan kelompok MPA disesuaikan dengan temapembinaan
sebagaimanadimaksud pada ayat (3),
dapat mengikuti materi sebagaimana LampiranIII
peraturan ini.Pasal 13
Kelompok MPA yang telah
dibentuk
oleh Kementerian Lingkungan Hidupdan
Kehutanandan/atau
instansi lainnya, dapat dilakukan pembinaan MPA.Pasal 14
(1) Pelaksanaan pembinaan kelompok MPA
sebagaimanadimaksud dalam
Pasal 11,dilakukan dalam bentuk
antaralain:
supervisi, pelatihan, pembelajaran, pembekalan,
in-lnusetraining,
on-tLejob training, studi banding,
pengembanganinovasi
pencegahankarhutla, upaya adaptasi dan
mitigasi perubahaniklim,
bimbinganteknis,
penguatan kelembagaan, pendampingan, fasilitasi dan pen5,'uluhan.(2\
Pelaksanaan pembinaan kelompok MPA, dilaksanakan selama2 (dua) hari setara dengan 16
(enam belas)jam
pelajaran (JPL).(3)
Narasumberatau
pengajaratau
pendampingpraktek
dapat berasaldari
:a.
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahanlklim;
b. Unit
Pelaksana Teknis;c.
Lembagaterkait
sesuai dengan kebutuhan.BAB TV
ORGANISASI Pasal 15
(1) Organisasi kelompok MPA
sebagaimanadimaksud
dalam pasal3 huruf c,
sekurang-kurangnya mempunyai perangkat organisasi dan tugas, meliputi:Ketua kelompok MPA; melaksanakan tugas perencanaan, pengorganisasian, operasional, pengawasan
dan
evaluasi dalam setiap usaha dalkarhutladan/atau
upaya adaptasi dan mitigasi perubahaniklim
di desanya;Sekretaris
merangkap bendahara; melaksanakan tugasuntuk
mengelola administrasi keuangan dan tugas-tugas kesekretariatan;Kepala R.gr; melaksanakan tugas
operasionaldalkarhutla dan/atau upaya adaptasi dan
mitigasi perubahaniklim.
a
b
/xnt
Kofi ite tlredtasl lssional Llrrtdga S€dinad $dsn rr^r
lss {02{oN
D..
Certificate No. QSC 01469
/xax
(21
Perangkatorganisasi
sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)dipilih
dari anggota kelompok MPA yang terbentuk.(3) Ketua kelompok MPA
bertanggungjawab kepada
Camatdan/atau
kepala desa atau Lurah atau sederajat.(4)
Kelompok MPAjuga
bertugasmelakukan kegiatan
antara lain:a.
Mencegah terjadinya karhutla;b. Melakukan pemadaman awal dan
mendukungpemadaman yang dilakukan oleh manggala
agnidan/ atau para pihak;
c.
Meningkatkan kepedulian masyarakatdi
desanyaterkait dalkarhutla
dan/atau upaya adaptasi dan
mitigasi perubahaniklim;
d. Melakukan identifikasi upaya adaptasi dan
mitigasiperubahan
iklim;
e.
Mengusulkan calon lokasi ProKlim;f.
Memberikan informasiterkait
kejadiankarhutla;
g.
Menyebarluaskan informasi peringkat bahaya kebakaranhutan
dan lahan;h. Melakukan penyuluhan
secaramandiri atau
bersama- sama dengan para pihak lainnya;i. Melakukan pertemuan secara berkala dalam
rangka penguatan kelembagaan.(3) Kelompok MPA sebagaimana dimaksud pada ayat
(1),berkedudukan
di
sekretariatkantor
desa setempat atau lokasi yang disepakati.Pasal 16
(1)
Keanggotaan MPA berakhir, apabila:a.
mengundurkandiri;
b.
meninggal dunia; atauc.
diberhentikan.(21 Pemberhentian keanggotaan MPA
sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf c,
dilakukan apabila:a.
Melakukan tindakan asusila, dan terjerat narkoba;b.
Melakukan tindak pidana;c.
Melanggar tata tertib organisasi yang telah disepakati;dan
d.
Pindah domisili dari kecamatan asal tanpa mengajukan pengundurandiri.
(3) Pemberhentian keanggotaan MPA merupakan
wewenangcamat
dan/atau
kepala desa ataulurah
atau yang sederajat.Konite ltredt si lbional
Lon$aSa S6dinad SbHn ltrtr
LSSX{o2{DN certificate No. QSc 01469
Pasal 17
(1) Penggantian anggota MPA
sebagaimanadalam pasal
15dilakukan
dengan memilih anggota masyarakat setempat yang dipandang mampu melaksanakan tugas MPA.(21 Pengangkatan anggota baru sebagaimana pada ayat
(1)ditetapkan dengan Keputusan Camat,
dan/atau
Kepala Desa atau Lurah atau sederajat.BAB
V
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 18
(1)
Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksuddalam
Pasal 3huruf d, dilakukan
secara berjenjangdari tingkat
desa ataukelurahan atau yang sederajat, kecamatan atau
yangsederajat, kabupaten atau kota, provinsi dan regional.
(21 Monitoring dan
evaluasijuga dilakukan oleh Unit
Pelaksana Teknisatau
Kesatuan PengelolaanHutan dan/atau
pemegangizin.
BAB
V
PEMBIAYAAN Pasal 2O
Pembiayaan
pembentukandan
pembinaan MPA, bersumber dariPemerintah
Daerahatau dana Pemerintah
Pusatatau
sumber dana lain yangtidak
mengikat./twt
Kon$te &tedlffI Isional
Lon$qga S€rlin(Ad Sishtt finu
tss {02.rDX Certificate No. QSC 01469
Pasal 19
(1)
Pelaporan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 huruf
d,dilakukan
oleh MPA kepada kepala desa atau kelurahan atauyang sederajat dan/atau Daops Manggala Agni
yangselanjutnya disampaikan kepada Kepala Unit
PelaksanaTeknis, Kesatuan Pengelolaan
Hutan dan/atau
pemegangijin
kepada Direktur.(2)
Pelaporanhasil
upaya adaptasi dan mitigasi perubahaniklim disampaikan melalui mekanisme Sistem Registri
Nasional(SRN) Direktorat Jenderal
PengendalianPerubahan Iklim
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.(3) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat mengacu pada Lampiran IV peraturan ini.BAB
VI
PENUTUP Pasal 21
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini berlaku,
peraturanDirektur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi
AlamNomor P.2lIV-Setl2Ol4 tentang pembentukan dan
pembinaanMasyarakat Peduli Api, dicabut dan dinyatakan
tidak
berlaku.Peraturan ditetapkan.
Pasal 22
Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak
tanggalDitetapkan di
Tanggal
: Jakarta
: bt
ianuari 2018 DIKTUR
JENDERAL,tql
Dr.
Ir.
NUR MASRIPATIN, M.For.,Sc.NrP. 19580108 198603 2 002
/twt
Xomite tlledt'ri llasional
Loit€oa S.ninad Sbb.n l*ru
LSSH.002{D}l certificate No. Qsc 01459
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
NOMOR TANGGAL
TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT PEDULI API (MPA)
SURAT PERNYATAAI{ SEBAGAI TENAGA RTLAtrIAN/ SUKARTLII
Nama
:NIK
:Warga
Negara
:Agama
:Pekerjaan
:Alamat
lengkap
:No
Tlp/Hp
:Dengan ini menyatakan bahwa:
1.
Bersedia menjadi tenaga sukarela Masyarakat Peduli Api/MpA di Desa .... Kecamatan.,...Kabupaten.... Provinsi....2.
Bersedia membantu Unit Pela.ksana Teknis/ Kesatuan PengelolaanHutan/
Pemeganglzit/ Manggala Agni dalam
kegiatan pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran.3.
Bersedia melaksanakan tugas sesuai dengan kewajiban MPA secara mandiri atau kelompokDemikian, surat
pernyataaanini dibuat dengan
sebenar- benarnya.Desa, ... 20 ...
Meterai Rp 6OO0
ttd Nama lengkap
Pas Photo
Uk4x6
Vtutt
Kodte
^luedtrsi lb3ional Lor@E Sodinad SG&.n ff,^J
LSS 4l)2.tDI certificate No. Qsc 01469
LAMPIRAN II NOMOR TANGGAL TENTANG
PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIMPEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT PEDULI API (MPA)
MATERI PEMBENTUKAN MPA
NO MATERI BAHASAN POKOK JAM PELAJARAN
Teorl Prakte Jmlh
1 Gambaran Umum
Perubahan Iklim
a.Peraturan
pemndanganterkait
perubahan iklim (Kebijakan PengendalianKebakaral Hutan
danlahan, mitigasi, adaptasi dan ProKlim).
b. Pemahaman dan dampak perubahan iklim
c. Kebakaran
hutan
danlahan di
Indonesia,dampak dan
upava1 1
2 Teknik Dasar Dalkarhutla
a.
Teori dasar
kebakaranhutan dan lahan,
b.
Teknik
Pencegahankarhutla,
c.Teknik
Penangulangar karhutla.2 2 4
3 Pengenalan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
a. Kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim ditingkat lokal,
b.Pengembangan inovasi
dan teknologi
dalam ProKlim.2 2 4
4 Pembentukan Kelompok
a.
Pengertian
danpengenalan kelompok, b.
Identifikasi
potensikelompok,
c. Manajemen SDM.
1 2 3
Pemetaan Desa Partisipatif
a.
Pengga.lian potensi desa,b.
Pembuatan sketsa desa,c.
Teknis penggunaan alat pemetaan,d.
Pengukuran lapangan,e.
Pembuatan peta kerja.2 2 4
8
t6
/tutt
Konite ltredtlsi ll.3iollal tfitaga Ssdiflod sii5bfl! ltuu
LSS {02{DN certificate No. Qsc 01469
5.
Jumlah 8
LAMPIRAN III
NOMOR TANGGAL
TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT PEDULI API (MPA)
MATERI PEMBIN/TAN MPA
JAM PELAJARAN
Jmlh
Teori ktek
BAHASAN POKOK
NO MATERI
1 1
a.
Peraturan perundangan terkait perubahan iklim(Kebij akan Pengendalian Kebal<aran
Hutan
danl,ahan,
mitigasi,adaptasi dan ProKlim).
b. Pemahaman
dandampak
perubahaniklim
c.
Kebakaranhutan
danlahan di
Indonesia,dampak dan
uPayapengendalial.
Gambaran Umum Perubahan lklim
Materi Berdasarkan Tema
5 L2 t7 a. Teori dasar kebakaran
hutan dan
lahan(segitiga api, sumber aPi,
type
kebakaran, jenis bahan bakaran,dli) b.Kegiatan
Pencegahan(pembuatan sekat bakar bagi lahan masyarakat,
pengenalar
SPBK/Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran dan rambu-
rambu
kebakaran,pemanfaatan
bahanbakaran),
c.
Kegiatan
Pemadaman(pengenalan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, Sistem
informasi
kejadiankebakaran,
Teknikpemadaman),
d.
Kegiatar
pascakebakaran.
I Pengendalian
Kebakaran Hutan dan Lahan
Komito
Vtwt
tlredtasl tlalioralL€Ebags Soni*ad SbBr l,llru
LSSlr402JDll Certificate No. QSC 01469
: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
1
JAM PELAJARAN Prakte Teori
BAHASAN POKOK
NO MATERI
t7
5 t2
Teori dasar kebakaran
hutan dan
lahan(segitiga
api,
sumberapi, type
kebakaran,jenis bahan bakaran, dll)
Melakukan
kegiatanDeteksi
Dini
kebakaran hutan dan lahal melalui informasititik
hostpot,informasi tingkat bahaya
kebakaran,
daninformasi masyarakat, c.
Mekanisme
PelaPoranpencegahan kebakaran
hutan dan
lahanmeliputi, pantauan titik
hotspot, dan
luaskarhutla,
d.
Kegiatan
Pemadaman(pengenalan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan, Sistem
informasi
kejadiankebakaran,
Teknikpemadaman),
e.
Kegiatan
pascakebakaran.
a.
b Kegiatan Deteksi Dini, Pelaporan, dan
Pemadaman AwaI Kebakaran Hutan dan Lahan
2
5 72 77 Persiapan Lahan TanPa Bakar
3
a. Cara
pembuatankompos, d*9,
danbriket
b.
Perakitan a-lat pembuat arang dan briketa.
Pembuatankompos, arang dan briket
a.
Cara pembuatan cukab.
Perakitan alat pembuat cuka kayub.
Pembuatan CukaKayu
t7
5 l2
4 Pengendalian Kekeringan, Banjir dan Longsor
a. Identifikasi
danpemanfaatan air,
b. Cara
pembuatanpenampungan air hujan
(PAH)
a.
Penampungan Air Hujan (PAH)Vxnn ffi
Komite Alredteli lhsional L€n$als S6dif*&d Si6b.n l,tnu
LSStil{02lDN certificate No. QSc 01469
Jmlh
JAM PELAJARAN
Jmlh
Teori BAHASAN POKOK
NO MATERI
a.
Pengertian dan manfaat Iubang biopori,b.
Cara pembuatan lubang biopori.b.
Pembuatan Lubang BioPoria.
Pengertian dan manfaat sumur resapan,b.
Cara pembuatan sumur resapan.Pembuatan Sumur Resapan
c
12 t7
5 naan Ene Baru Terbarukan
a.
Pemanfaatan limbah hewan,b.
Cara pembuatan biogas' Biogasa,
Pengertian mikrohidro, Cara pembuatan mikrohidro.
a.
b.
l7
5 t2
ngendalian penyakit terkait iklim
a.
Pengertian veLtor(pembawa PenYalit) dan pengendaliannYa,
b.
Cara pembuatanperangkap telur nyamuk,
c.
Sanitasi dan air bersiha.
Pengendalian vektor (pembawa penyakit)t2 t7
am Kampung Iklim 5 7
a.
Sistem Registri Nasional (SRN),b. Tata cara
Pengisian lembar isian proklima.
Pendaftaran lokasi proklimt2 II
8 Peningkatan ketahanan Pangan 5
a.
Hidroponik,b.
Tanaman dalam Pot.a.
Pemanfaatan lahan pekarangana.
Irigasi tetes,b.
Rekayasatanam.
lubang
b.
Inovasi sistem tanam mengatasi ketersediaan air terbatast2 L7 Pelatihan Usaha Mandiri Masvarakat 5
9
ltwt ffi
ltunile lkedt si llasiorel Lfibaga S.tlif,6d S6bdt f4ut,
LSSm{02{DN certificate No. QSc 01469
b.
Mikrohidro6.
NO MATERI BAHASAN POKOK JAM PELAJARAN Praktek Jmlh
a. Budidaya Lebah Madu
a.
Cara pembuatan madub. Hasil-hasil budidaya madu
lebah dari
b.
Budidaya Jamur a. Cara pembuatar jamurb.
Hasil - hasil
daribudidaya jamur
c Kerajinan Bambu a.
Teknik
PengolahanBambu
b.
Hasil - hasil
olahankerajinan bambu
10 gelolaan sampah dan/atau limbah padat 5 t2 t7
a.
Pengelolaan sampah dan/atau limbah padata.
Daur ulang sampah,b.
Pembuatan pupuk cair.11 Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pe
Kebakaran Hutan dan Lahan
ncegahan 5 t2 l7
a. Monitoring
Keba-karan Hutan dan Lahan
a. Mekanisme Monitoring b. Focus Monitoring c. Acuan Monitoring
. Jadwal Monitoring b. Evaluasi Kebakaran
Hutan dan Lahan
a. Capaian
Kine{a
OutPut dan Outcomeb.
Mengkaji
KemajuanProgram yang didaPatkan
c. Pelaporan
Kebakaran Hutan dan Lahan
a.
Data
berdasarkan monitoring dan evaluasi b. Sistematika Laporan6 L2 18
/twt
lhmite lkcdtrsi lhsiolel
Ldr$aga Sonin€d SbHi llrftr
LSSL402tON certificate No. QSc 01459
Jumlah
I Teori
LAMPIRAN IV NOMOR TANGGAL TENTANG
Kelompok MPA Tanggal
Lokasi
Dibuat oleh, Ttd.
MPA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM
PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT PEDULI API (MPA)
FORMAT LAPORAN KDGIATAN MASYARAXAT PEDULI API
Desa... Kec Kab.
No Uraian Kegiatan Upaya yang
Dllakukan Dokumentasl Ket
1
2
20...
Mengetahui, Ttd.
Camat/ Kepala Desa/Lurah/ MA
Kornite
Vxnn
ftr€dttsi l.sional Lq aga Sdmad Si6b,n knulssf o02.loll Certificate No. QSC 01469
I
I