• Tidak ada hasil yang ditemukan

ROAD MAP - Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ROAD MAP - Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

Pendahuluan

Latar Belakang

Visi, Misi dan Tujuan Road Map MAPI

Definisi tersebut menjadi dasar pendekatan penyusunan Roadmap Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Maluku (MAPI Roadmap). Pedoman Kebijakan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Provinsi Maluku Kondisi Pendukung Kondisi Pendukung Kondisi Sub-Nasional Provinsi NDC. Pedoman Kebijakan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Provinsi Maluku Implementasi NDC Implementasi NDC dapat menggunakan APBN/.

Untuk implementasi NDC daerah, perlu dilakukan identifikasi potensi kelembagaan mitigasi perubahan iklim untuk mendukung implementasi NDC daerah di Provinsi Maluku. 8�2 Timeline Quick Wins Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Provinsi Maluku Provinsi Maluku Provinsi Maluku Provinsi Maluku .

Pendekatan dan Ruang Lingkup

Kondisi Umum, Prioritas Pembangunan, dan Kebijakan Pengendalian

Prioritas Pembangunan Wilayah

Kelompok Pulau I: Pulau Buru dengan service center di kota Namlea; fungsi dan prioritas pembangunan meliputi pembangunan perkebunan, perikanan, pertanian, peternakan, pariwisata dan kehutanan. Gugus Pulau II: Seram Bagian Barat dengan service center di kota Piru dan Kairatu; fungsi dan prioritas pembangunan meliputi pembangunan Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Pariwisata. Gugus Pulau III : Seram Utara dengan pusat pelayanan di Kota Wahai : fungsi dan prioritas pengembangan meliputi pengembangan Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Perikanan dan Pariwisata.

Gugus Pulau IV: Seram Bagian Timur dengan service center di kota Bula; fungsi dan prioritas pembangunannya meliputi pembangunan pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, pariwisata dan pertambangan. Gugus Pulau V: Seram Selatan dengan pusat pelayanan di Kota Masohi; fungsi dan prioritas pembangunannya meliputi pembangunan pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan dan pariwisata. Gugusan Pulau VI: Kepulauan Banda dan Teon Nila Sarua (TNS) dengan pusat pelayanan di Kota Banda Neira; fungsi dan prioritas pembangunan meliputi perikanan, pariwisata dan perkebunan.

Gugus Pulau VII: Ambon dan Kepulauan Huur dengan pusat pelayanan di Kota Ambon; fungsi dan prioritas pembangunannya meliputi Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Perikanan, Pariwisata, Pendidikan, Pemerintahan dan Jasa. Gugus Pulau VIII: Kepulauan Kei dengan Pusat Pelayanan Kota Tual; Fungsi dan prioritas pembangunannya meliputi perikanan, pertanian, kehutanan, perkebunan, industri, pariwisata dan pendidikan. Gugus Pulau IX: Kepulauan Aru dengan Pusat Pelayanan Kota Dobo; Fungsi dan prioritas pembangunannya meliputi perikanan, pertanian, kehutanan, perkebunan, industri dan pertahanan.

Kelompok Pulau X: Pulau Tanimbar dengan pusat pelayanan di Kota Saumlaki;. fungsi dan prioritas pembangunannya meliputi perikanan, pertanian, kehutanan, perkebunan, industri dan pendidikan. Gugus Pulau XI: Kepulauan Babar dengan Pusat Pelayanan Kota Tepa; fungsi dan prioritas pembangunannya meliputi Pertambangan, Perikanan, Peternakan, Pariwisata dan Pertahanan. Gugus Pulau XII: Kepulauan PP Selatan dengan Pusat Pelayanan Kota Serwaru; fungsi dan prioritas pembangunannya meliputi Perikanan, Pariwisata dan Pertahanan.

Tabel 2: Kawasan Andalan Nasional di Provinsi Maluku Berdasarkan RTRWN
Tabel 2: Kawasan Andalan Nasional di Provinsi Maluku Berdasarkan RTRWN

Perkembangan Kebijakan Pengendalian Perubahan Iklim

Selain itu, Provinsi Maluku juga melakukan penilaian risiko bencana untuk Provinsi Maluku pada tahun 2015 oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNP). Selanjutnya, melalui programnya yaitu adaptasi dan ketahanan terhadap perubahan iklim, USAID melakukan Kajian Kerentanan dan Risiko Iklim di wilayah Provinsi Maluku pada tahun 2017. Sebelumnya yakni pada tahun 2016, Gubernur Provinsi Maluku juga membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Maluku Surat Keputusan Gubernur No.

Kegiatan lain terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim adalah peraturan penanggulangan bencana daerah yang sudah dalam tahap penyelesaian akhir, serta masterplan pengembangan komoditas unggulan berbasis gugus pulau yang disusun oleh Bappeda Provinsi Maluku pada tahun 2015.

Isu Strategis Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim ����������������������� 33

Isu Strategis Adaptasi Perubahan Iklim

Proyeksi perubahan suhu udara rata-rata di wilayah Maluku ke depan menunjukkan peningkatan suhu udara antara 0,50C dan 1,50C, sehingga suhu minimum di provinsi Maluku memiliki kecenderungan meningkat. Selain itu, sektor adaptasi provinsi Maluku ditentukan berdasarkan isu lintas sektoral paparan turunan perubahan iklim dan kawasan strategis pembangunan daerah di provinsi Maluku. Penyusunan rencana aksi adaptasi di sektor perikanan dan kelautan dapat mengacu pada peta kerentanan dan risiko perubahan iklim, seperti terlihat pada gambar berikut.

Provinsi Maluku memiliki banyak lokasi wisata, namun yang menjadi andalan program wisata adalah 10 lokasi yang tersebar di kabupaten-kabupaten di Provinsi Maluku. Wisata bahari dan wisata pantai yang relatif sensitif terhadap perubahan iklim memiliki daya tarik terbesar di Provinsi Maluku. Penyusunan rencana aksi adaptasi untuk sektor ini dapat mengacu pada peta risiko perubahan iklim seperti terlihat pada gambar berikut.

Pemetaan risiko kekurangan air bersih di Provinsi Maluku (dalam kondisi saat ini) menunjukkan tidak ada bahaya kekurangan air. Perubahan pola curah hujan merupakan ancaman terbesar, namun selain itu, perubahan iklim akan berdampak pada penurunan dan penurunan. Sistem konektivitas antar pulau harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan Provinsi Maluku ke depan.

Dalam menyusun rencana aksi adaptasi untuk sektor ini dapat mengacu pada peta kerentanan perubahan iklim, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. Di lingkungan Bappeda Provinsi Maluku, telah diluncurkan Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sedangkan pada tahun 2011 telah dibentuk BPBD Provinsi Maluku dari segi kapasitas manusia dan kapasitas kelembagaan.

Gambar : Peta Kerentanan Bidang Pariwisata di Provinsi Maluku
Gambar : Peta Kerentanan Bidang Pariwisata di Provinsi Maluku

Arahan Kebijakan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim ��������������� 57

  • Pengembangan Kapasitas
  • Kondisi Pemungkin
  • Penyusunan Kerangka Kerja dan Jaringan Komunikasi
  • Kebijakan Satu Data GRK
  • Penyusunan Kebijakan, Rencana, dan Program (KRP) Intervensi
  • Penyusunan Pedoman Implementasi NDC
  • Implementasi NDC
  • Pemantauan dan Review NDC

Satu data emisi GRK terpusat di DJPPI untuk tingkat nasional dan Focal Point Provinsi Maluku untuk NDC Subnasional Provinsi Maluku. Setiap skenario intervensi yang disusun dalam model NDC Daerah Provinsi Maluku harus dirinci dalam bentuk kebijakan, rencana dan program (CRP) dari masing-masing instansi yang terlibat, untuk memastikan bahwa program dan kegiatan menjadi bagian dari APBD. Pengelolaan pelaksanaan NDC Subnasional Provinsi Maluku menggunakan Kerangka Implementasi NDC Subnasional, dengan komponen utamanya yaitu Bappeda, DLH, Dinas Kehutanan, PPI dan Karhutla, serta OPD Kelompok Kerja Perubahan Iklim (sektoral) dan Kabupaten/ Kelompok Kerja Perubahan Iklim Kota.

Landasan kerja pelaksanaan NDC Daerah Provinsi Maluku adalah seluruh kebijakan, rencana dan program terkait penanganan perubahan iklim yang diatur dalam Kerangka Pelaksanaan NDC Daerah Provinsi Maluku. Pemantauan dan review NDC sub-nasional provinsi Maluku didasarkan pada prinsip Clarity, Transparency and Understanding (CTU) dan dilakukan secara periodik untuk menyesuaikan kerangka waktu di tingkat global, agar dapat mengenali perkembangan dan permasalahan. dengan implementasi NDC Subnasional. RC (Common but Differentiated Responsibility and Respective Competencies) atau dalam konteks NDC Indonesia, NDC sub-nasional provinsi Maluku disesuaikan dengan kondisi lokal.

Ada beberapa kondisi pendukung utama untuk keberhasilan implementasi NDC Daerah Provinsi Maluku, yaitu (1) Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) di Provinsi Maluku sebagaimana diamanatkan oleh UU No. Kerangka Implementasi NDC Subnasional Provinsi Maluku atau Kerangka Implementasi NDC Subnasional harus dikembangkan bersama dengan. Inti dari Kerangka Implementasi NDC Provinsi Maluku adalah membangun koordinasi antar sektor dan daerah tanpa perlu membangun kelembagaan baru untuk implementasi NDC.

Skenario intervensi apapun yang telah disusun dalam model NDC Daerah Provinsi Maluku harus disajikan dalam bentuk kebijakan, rencana dan program (KRP) dari masing-masing instansi terkait, untuk memastikan bahwa program tersebut dapat dilaksanakan. Selain penyusunan pedoman, perlu juga diberikan informasi dan pelatihan penggunaan pedoman pelaksanaan NDC dan review/MRV NDC Sub-Nasional Provinsi Maluku. Tata Kelola Pelaksanaan NDC Daerah Provinsi Maluku menggunakan Kerangka Pelaksanaan NDC Daerah, dengan komponen utamanya yaitu Bappeda, DLH, Dinas Kehutanan, Pusat Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan, serta Kelompok Kerja OPD Iklim Mengubah. (sektoral) dan Pokja Perubahan Iklim di Kabupaten/Kota/Kabupaten.

Strategi Implementasi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim ��������� 65

  • Strategi Implementasi Adaptasi
  • Strategi Implementasi Tata Laksana (Finansial, Teknologi, Capacity
  • Strategi Implementasi Pengukuran, Pelaporan, dan Verifikasi Inventarisasi
  • Strategi Implementasi Kerangka Kerja Transparansi Regional
  • Aktor Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
  • Sumber Daya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
  • Kelembagaan Pengendalian Perubahan Iklim
  • Prosedur Kerja Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
  • Pedoman Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Proses implementasi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P33 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim di Provinsi Maluku dapat dilihat pada Gambar 18. Sumber pendanaan perubahan iklim dapat berasal dari pendanaan internal (publik dan swasta) dan pembiayaan luar negeri (publik dan swasta melalui kerjasama bilateral atau multilateral). Mobilisasi pendanaan perubahan iklim yang transparan untuk pelaksanaan NDC Daerah Provinsi Maluku dapat dilakukan secara langsung oleh pemerintah atau melalui kemitraan/kolaborasi bilateral dan multilateral.

Lembaga Pendanaan Perubahan Iklim Provinsi Maluku merupakan salah satu instrumen mobilisasi pendanaan perubahan iklim. Mobilisasi dana perubahan iklim untuk implementasi NDC daerah Provinsi Maluku harus konsisten dengan skema pembiayaan perubahan iklim nasional (Gambar 19). Sedangkan modal alam berupa sumber daya alam dan jasa lingkungan yang dimiliki dan berpotensi mendukung upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Entitas akademis/ahli saat ini meliputi; Pakar Kehutanan dan Perubahan Iklim Indonesia (APIKI) Forum Daerah Maluku. Peraturan perundang-undangan yang ada berkaitan dengan peraturan terkait organisasi masyarakat sipil dan lembaga sosial terkait pengendalian perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Peraturan perundang-undangan yang ada terkait dengan peraturan terkait dunia usaha dan sistem manajemen terkait pengendalian perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan penganggaran, legislasi dan pengawasan saat ini terkait dengan pengendalian perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan penegakan hukum saat ini terkait dengan pengendalian perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan tata kelola perusahaan saat ini yang terkait dengan pengendalian perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan antara lain; Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), program CSR perusahaan.

Tata Waktu Road Map Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim dan

Tata Waktu Quick Wins Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Provinsi

Selain itu, untuk menerapkan prinsip CBDR & RC (Common but Differentiate Responsibility and Respective Capabilities) atau dalam konteks NDC Indonesia, NDC daerah Provinsi Maluku disesuaikan dengan kondisi setempat. Strategi Implementasi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Provinsi Maluku didasarkan pada konsep implementasi NDC, yang memiliki 5 elemen utama implementasi NDC, yaitu Mitigasi, Adaptasi dan Kerugian dan Kerusakan, Sarana Implementasi (Keuangan, Teknologi, Peningkatan Kapasitas), Pengukuran Gas Rumah Kaca- Pelaporan-Verifikasi (MRV GRK) dan Kerangka Transparansi. Strategi Implementasi Mitigasi dan Adaptasi Provinsi Maluku memuat program-program Quick Wins untuk Strategi Implementasi NDC Daerah Provinsi Maluku memiliki kerangka waktu 2018-2020.

Artinya seluruh elemen pelaksanaan mitigasi dan adaptasi terkait implementasi NDC daerah Provinsi Maluku sudah siap di tahun 2020 untuk implementasi NDC 2020-2030. Selain program utama berdasarkan komponen konsep pelaksanaan NDC nasional, tentunya diperlukan program pendukung yang sejalan dengan perkembangan dan tantangan dalam pengendalian perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan di Provinsi Maluku. Namun, program pendukung akan dikembangkan lebih lanjut sebagai pelengkap penyusunan program utama untuk setiap program Strategi Implementasi Perubahan Iklim dan Adaptasi.

Program penyusunan NDC Daerah Provinsi Maluku dengan asumsi sesuai dengan kondisi nasional dan daerah untuk semua sektor NDC yang meliputi energi, limbah, IPPU, pertanian dan kehutanan. Program Pengembangan Rencana Adaptasi Provinsi Maluku ditujukan untuk membangun ketahanan di bidang perikanan, pariwisata, air bersih, pertanian/. Dari sisi teknologi dan capacity building, program CBTNA diperlukan untuk mengimplementasikan NDC daerah Provinsi Maluku sebagai persiapan menuju CBTNA nasional.

Program Kerangka Transparansi Provinsi Maluku (terdiri dari Program Sub-National Focal Points (SFP), Program Komunikasi Sub-Nasional, Laporan Pembangunan Dua Tahunan Provinsi Maluku dan Tingkat Rujukan Emisi Hutan Provinsi Maluku (FREL). Selain itu, program pendukung untuk nasional inventarisasi dan kepatuhan sub-nasional diperlukan).

Gambar

Tabel 2: Kawasan Andalan Nasional di Provinsi Maluku Berdasarkan RTRWN
Gambar : Peta Kerentanan Bidang Pariwisata di Provinsi Maluku
Tabel 9� Tabel Perbandingan Tingkat Resiko Tahun 2011 dan 2015 Provinsi Maluku  (KRB Provinsi Maluku 2016)

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan NDC telah mempertimbangkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Pasca-2015 atau Post-2015 Sustainable Development Goals (SDGs), terutama mengenai pelaksanaan aksi

– Rencana aksi adaptasi perubahan iklim yg juga memberikan manfaat untuk pembangunan berkelanjutan meskipun perubahan iklim tidak seburuk prediksi (mengatasi.

Untuk emisi yang sifatnya langsung, aksi mitigasi dilakukan melalui penghentian atau pengurangan penggunaan bahan bakar fosil (BBM, LPG, dan briket batubara) menggantikannya

, Peluang pembentukan awan yang berpotensi hujan sangat Signifikan disebabkan terdapatnya wilayah konvektif di sekitar Kalimantan bagian Timur, Sulawesi, Maluku dan

, Peluang pembentukan awan yang berpotensi hujan sangat Signifikan disebabkan terdapatnya wilayah konvektif di sekitar Kalimantan bagian Timur, Sulawesi, Maluku dan

SASARAN ARAH KEBIJAKAN Terwujudnya mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang resiko bencana Peningkatan kapasitas untuk

Dasar Penyusunan Perdirjen No : P.5/PPI/SET/KUM.1/12/2017  Bahwa aksi mitigasi perubahan iklim dalam kerangka Proklim dan kegiatan lain yang berbasis masyarakat diperlukan

pada pilihan-pilihan yang disediakan dan pilihan dapat lebih dari satu lsian detail ProKlim meliputi 5 hal yaitu lokasl, perubahan iklim, aksi adaptasi dan mitigasi, aksi di daerah