• Tidak ada hasil yang ditemukan

identifikasi miskonsepsi siswa ma al - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "identifikasi miskonsepsi siswa ma al - etheses UIN Mataram"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

IDENTIFIKASI KESALAHAN KONSEPSI SISWA MA AL-MUTHMAINNAH KECAMATAN SOROMANDI KABUPATEN BIMA KELAS XI PADA MATERI BIOLOGI. Untuk mengetahui gambaran miskonsepsi pada materi tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di kelas

Tabel 1.1         Interval nilai dan predikatnya untuk KKM 75, 3  Tabel 1.2          Derajat kepastian jawaban dan skala CRI, 5  Tabel 1.3          Kriterial metode CRI t, 25
Tabel 1.1 Interval nilai dan predikatnya untuk KKM 75, 3 Tabel 1.2 Derajat kepastian jawaban dan skala CRI, 5 Tabel 1.3 Kriterial metode CRI t, 25

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Dari Penelitian Ini Untuk Mengetahui

Manfaat

Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningsih dengan judul: Analisis miskonsepsi literasi sains menggunakan tes pilihan ganda tiga tingkat pada materi ringan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Murni dan Dewi yang berjudul: Mengidentifikasi miskonsepsi siswa tentang konsep materi genetik menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Turmiati dengan judul: Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa pada Materi IPA Kelas VII SMPN 2 Buay Bahuga.

Kerangka Teori

  • Definisi Miskonsepsi
  • Sifat Miskonsepsi
  • Penyebab Terjadinya Miskonsepsi
  • Identifikasi Miskonsepsi
  • Kriterial Miskonsepsi

Menurut Azura (2015), miskonsepsi adalah kesalahpahaman siswa dalam memahami dan menafsirkan suatu konsep dimana terdapat ketidaksesuaian antara konsep yang dimaksud oleh ahli13. Miskonsepsi pada siswa dapat disebabkan oleh berbagai aspek yaitu: aspek siswa, guru, buku teks, konteks dan metode pembelajaran. Miskonsepsi dikalangan siswa pada awalnya mungkin timbul dari ketertarikan siswa itu sendiri dalam mempelajari sesuatu.

Metode Penelitian 1. Waktu dan Tempat

  • Metode Penelitian
  • Target/Subjek Penelitian
  • Prosedur
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis
  • Keabsahan Data

Metode ini menggunakan tes diagnostik atau pertanyaan terbuka. Penelitian dengan menggunakan metode Kepastian Respon Indeks (CRI) bertujuan untuk memperoleh data persentase siswa yang mengalami kesalahpahaman pada mata pelajaran ilmu biologi di kelas XI MA AL-Muthmainnah Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima secara mendalam dan harapan Selain itu dengan pendekatan kualitatif sehingga dapat mengungkap penyebab atau permasalahan pada siswa yang mengalami kesalahpahaman. Peneliti tertarik mengangkat bahan ini untuk penelitian di MA AL-Muthmainnah Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Soal-soal tersebut diberikan kepada sampel yang diuji yaitu kepada siswa kelas XI MA AL-Muthmainnah Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu menggunakan tes tertulis, observasi dan wawancara. Setiap item pertanyaan yang digunakan menggunakan dua pilihan yaitu “ya atau tidak” dan disertai alasan siswa. Penyusunan instrumen tes bertujuan untuk mengidentifikasi atau mendiagnosis kesalahpahaman siswa, mengacu pada tahapan dalam penyusunan tes diagnostik. Observasi yang dilakukan peneliti di Sekolah MA AL-Muthmainnah Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima merupakan observasi partisipan yaitu observasi yang menjadikan peneliti sebagai penonton dan saksi terhadap gejala atau peristiwa yang menjadi subjek penelitian.

Observasi partisipan ini berfungsi sebagai pengamat yang bertugas mengamati peristiwa yang terjadi di lapangan atau di Sekolah MA AL-Muthmainnah Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Dalam penelitian, instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa soal miskonsepsi siswa mengenai struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dengan menggunakan metode kepastian respon indeks (CRI). Bahwa di kelas XI MA AL-Muthmainnah Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima terdapat 3 kelas yaitu kelas X, XI, dan

Peneliti mewawancarai kelas

Tabel hasil wawancara guru:
Tabel hasil wawancara guru:

Sistematika Pembahasan

Apa penyebab siswa mengalami kesalahpahaman pada pelajaran Biologi kelas XI MA AL-Muthmainnah tahun ajaran 2021/2022 di masa pandemi? Untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai miskonsepsi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di kelas pada masa pandemi.

Dalam penelitian ini sumber datanya adalah siswa kelas XI MA AL-Muthmainnah Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Selain akar tunggang, akar tanaman dikotil juga mempunyai serabut akar yang berfungsi sebagai pelindung akar tunggang. Daun pada tumbuhan sangat berperan penting dalam proses fotosintesis, dimana jumlah daun pada setiap tumbuhan dewasa sangat banyak. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa pertumbuhan daun pada tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan umur tanaman karena semakin tua umur tanaman. artinya, semakin banyak daun yang tumbuh.

Berdasarkan tabel hasil perhitungan dengan skala (CRI) pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan masih terdapat siswa yang belum memahami konsep dengan nilai tertinggi, karena siswa yang belum memahami konsep terdapat pada keraguan nomor 10 dengan 76,92%. Sebanyak 61,54% siswa mengalami miskonsepsi pada soal nomor 7 dan siswa memahami konsep pada soal nomor 1. Siswa menjawab bahwa tumbuhan dapat memperlancar proses penyerapan air dan tanah, sehingga memperlancar proses pertumbuhan, sehingga tumbuhan dapat berkembang biak.

Dari hasil tabel data, identifikasi makna konsep pada siswa yang rata-rata mengalami miskonsepsi tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, subkonsep yang paling banyak terjadi miskonsepsi adalah subkonsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

Tabel 2.1 Data Nilai Siswa Setiap Soal Tes Objektif:
Tabel 2.1 Data Nilai Siswa Setiap Soal Tes Objektif:

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan yang melibatkan kesalahpahaman tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, diketahui bahwa jawaban yang diberikan oleh siswa sendiri merupakan hasil pemahaman siswa, baik di kelas maupun pada saat materi dijelaskan oleh guru. serta hasil pengalaman siswa dalam lingkungan hidupnya. Akibatnya, teori ini sejalan dengan teori (Suparno) yang menyatakan bahwa kesalahpahaman diartikan sebagai pemahaman konsep yang tidak tepat, penggunaan konsep yang salah, pengklasifikasian contoh yang salah, kerancuan konsep yang berbeda.

Senada dengan penjelasan sebelumnya, Pesma mengartikan miskonsepsi sebagai prasangka atau pemahaman terhadap suatu konsep yang diyakini. Kaitannya dengan pencegahan miskonsepsi di kalangan siswa, para ahli konstruktivis berpendapat bahwa pengetahuan siswa dikonstruksi atau dikonstruksi oleh siswa itu sendiri. Dalam penelitian ini miskonsepsi yang dialami siswa diselidiki dengan menggunakan tes diagnostik berupa Three-tier Test.

Analisis respon siswa menggunakan tiga level pertanyaan, yaitu level jawaban, level alasan, dan level keyakinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi siswa kelas Errischa (2017) yang ditemukan pada buku pelajaran sekolah menengah XI. kelas kesalahpahaman tentang sistem reproduksi manusia.

Menurut Ibrahim (2019), kesalahpahaman yang dialami siswa belum menguasai konsep tertentu, prasyarat suatu konsep tertentu, dan siswa memiliki keterbatasan informasi karena mempunyai konsep awal (prakonsepsi) yang berbeda dengan konsep sebenarnya atau konsep atau konsep sebenarnya. konsep yang dianut oleh para ahli. Biasanya siswa memikirkan dan membangun pemahamannya sendiri terhadap konsep yang dipikirkannya dengan menggunakan konsep lain31. Siswa telah mempelajari konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, namun siswa masih mengalami kesalahpahaman.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa siswa mengalami miskonsepsi tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan pada pembelajaran biologi, miskonsepsi terjadi pada siswa, guru, metode pengajaran, buku dan konteks. Kegiatan penilaian juga dilakukan oleh guru biologi untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa. Penyebab terjadinya miskonsepsi pada penelitian ini terbagi menjadi 5 faktor yang terdiri dari siswa, guru, metode pengajaran, konteks dan buku, yang diuraikan sebagai berikut.

Identifikasi Miskonsepsi Sistem Saraf pada Buku Ajar Biologi Kelas XI, BIOTIK: Jurnal Ilmiah Teknologi dan Pendidikan. Hal ini sejalan dengan penelitian Mustaqim, (2016) bahwa buku teks juga dapat menimbulkan miskonsepsi bagi siswa, hal ini disebabkan karena bahasa yang digunakan buku untuk menjelaskan suatu konsep dapat diinterpretasikan atau dipersepsikan secara berbeda oleh siswa. Buku teks merupakan sumber informasi utama bagi guru sehingga jika terdapat miskonsepsi pada buku ajar maka akan mendorong terjadinya miskonsepsi pada kalangan guru.

Jika guru menggunakan buku teks yang menganggap miskonsepsi sebagai satu-satunya sumber informasi, maka miskonsepsi yang ada dalam buku tersebut akan ditransfer dari guru kepada siswa.

PENUTUP

Saran

Identifikasi Miskonsepsi Kelas Identifikasi Miskonsepsi Materi Kesetimbangan Kimia Menggunakan Tes Diagnostik Pilihan Ganda Tiga Tingkat pada Siswa Kelas XI Mia SMA Negeri 2 Pekanbaru. Errischa, (2017) Mengidentifikasi miskonsepsi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan pada Buku Ajar Biologi SMA Kelas XI Kurikulum 2013.

Penggunaan Media Kit oleh Guru dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri Kota Singkawang 4. Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa SD Kemayoran I Bangkala Tentang Konsep Cahaya Menggunakan CRI (Certainty of Response Index). Analisis Miskonsepsi Biologis Tentang Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Hewan Menggunakan Metode Surety of Response Index (CRI) Pada Siswa Tesis IPA Kelas XI.

Analisis Porto Polio Optimal Saham Indeks Kompas 100 Menggunakan Metode Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016. Mengidentifikasi miskonsepsi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tana Tidung tentang konsep fotosintesis menggunakan metode surety respon index (CRI). Mengidentifikasi miskonsepsi siswa menggunakan metode surety of respon index (CRI) pada konsep fotosintesis dan respirasi tumbuhan.

VALIDASI INSTRUMEN

SOAL TES MISKONSEPSI SISWA

Soal Tes Objektif Miskonsepsi

Fungsi akar pada tumbuhan selain berfungsi sebagai penyerap, akar juga berfungsi sebagai penahan tumbuhan dari hembusan angin dan lain sebagainya, sehingga dapat disimpulkan bahwa akar pada semua tumbuhan mempunyai fungsi yang sama. Coba perhatikan ukuran tanaman yang mula-mula tingginya hanya beberapa cm dari permukaan tanah, beberapa hari kemudian tanaman menjadi semakin tinggi, hal ini menunjukkan besar kecilnya tanaman dipengaruhi oleh hasil fotosintesis. . . Daun pada tumbuhan sangat berperan penting dalam proses fotosintesis, dimana jumlah daun pada setiap tumbuhan yang tumbuh sangatlah banyak, dari pernyataan diatas, dalam pertumbuhan tumbuhan daun dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan umur tanaman tersebut, karena semakin tua maka semakin tua pula daun tersebut. tanaman. adalah, semakin banyak daun yang tumbuh. .

Tulang daun hanya berfungsi sebagai kekuatan untuk menahan daun, seperti halnya fungsi tulang pada manusia. Proses perkecambahan antara dikotil dan monokotil dapat diperpanjang bila perkecambahan terjadi dari dalam tanah, artinya monokotil mempunyai ciri yang berbeda dengan dikotil. Tumbuhan monokotil dan dikotil dapat dibedakan berdasarkan struktur utamanya yaitu akar, batang, dan daun. Selain ketiga struktur utama tersebut, tumbuhan juga dapat dibedakan berdasarkan struktur bunganya yang terdapat pada dikotil dan monokotil.

Dalam sistem rantai makanan, tumbuhan disebut proses, dan istilah produsen ini menunjukkan bahwa tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri untuk kelangsungan hidupnya.

SURAT

DOKUMENTASI

Gambar

Tabel 1.1         Interval nilai dan predikatnya untuk KKM 75, 3  Tabel 1.2          Derajat kepastian jawaban dan skala CRI, 5  Tabel 1.3          Kriterial metode CRI t, 25
Gambar  2.1       Gambar grafik Miskonsepsi Siswa,55
Tabel 1.1 Interval Nilai Dan Predikat Untuk KKM Siswa 75   Pada Mata Pelajaran IPA Biologi Di MA AL-Muthmainnah
Tabel 1.2 Derajat kepastian jawaban dan skala CRI  Derajat Kepastian Jawaban
+4

Referensi

Dokumen terkait

Untuk lebih memfokuskan dan menjelaskn topik yang akan dibahas penulisan paper ini maka penulis akan membatasi ruang lingkup masalah yang akan dibahas hanya pada masalah

Adapun ruang lingkup yang akan dibahas oleh penulis agar dalam penulisan Laporan Akhir ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yaitu mengenai hal

Agar penulisan Laporan Akhir ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas

Sejalan dengan permasalahan yang dibahas, maka penulisan skripsi ini dibatasi ruang lingkup pembahasan permasalahan yang dititik beratkan pada tanggung jawab perusahaan Indah

Agar penulisan Laporan Akhir ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas

Menghindari terjadinya perluasan pada masalah yang penulis angkat, maka penulis membatasi ruang lingkup penulisan skripsi ini dengan lingkup masalah hanya pada bagaimana

Adapun ruang lingkup yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini beberapa kegiatan bisnis yang bisa memenuhi kebutuhan bisnis penjualan pada toko sepeda Sumber

Adapun ruang lingkup yang akan dibahas oleh penulis agar dalam penulisan Laporan Akhir ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada adalah