• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Telur Cacing Soil Transmitted Helminths Pada Lalapan Selada (Lactuca sativa)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Identifikasi Telur Cacing Soil Transmitted Helminths Pada Lalapan Selada (Lactuca sativa)"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

2020, Karya ilmiah berjudul: Identifikasi telur cacing yang ditularkan melalui tanah pada selada segar (Lactuca sativa). Shalawat dan salam saya panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis diberikan kemudahan dalam menyusun karya ilmiah ini. Judul karya ilmiah ini adalah “Identifikasi telur cacing yang ditularkan melalui tanah pada selada segar (Lactuca sativa)”.

Makalah penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis di STIKes Perintis Padang. Ibu Chairani, M.Biomed selaku dosen pembimbing yang membimbing, melatih dan memberikan kontribusi kepada penulis untuk menyelesaikan artikel ilmiah ini. Bapak dan Ibu Dosen serta sivitas akademika dan tata usaha STIKes Perintis Padang yang membantu kelancaran pelaksanaan karya tulis ilmiah ini.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu turut serta dalam penulisan karya ilmiah ini.

Latar Belakang

Keadaan ini menyebabkan telur cacing mudah melekat pada daun salad terutama di bahagian luar dan hujung daun salad, membolehkan telur cacing mengendap di dalam. Tabiat makan lapan perlu berhati-hati, kerana jika lilin tidak bersih, ia boleh menyebabkan kehadiran telur cacing. Penularan cacing usus boleh berlaku melalui makanan atau minuman yang tercemar, melalui udara yang tercemar atau secara langsung melalui tangan yang tercemar dengan telur cacing berjangkit (Waqiah, 2010).

Menurut penelitian Verdira dkk pada tahun 2013, 73% telur STH terdapat pada selada segar (Lactuca sativa) yang dijual di pasar tradisional dan modern di kota Padang. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang identifikasi telur cacing pada selada (Lactuca sativa).

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan

Tujuan Umum

Tujuan Khusus

Manfaat .1 Bagi Peneliti .1 Bagi Peneliti

Bagi Masyarakat

Nematoda Usus

Waktu yang diperlukan mulai dari menelan cacing infektif hingga menjadi cacing betina yang menghasilkan telur adalah 30-90 hari. Bagian yang dapat digunakan untuk mengenali kedua cacing tambang di atas antara lain bagian anterior yaitu kapsul bukal (rongga mulut), sedangkan pada bagian ujung belakang pada cacing jantan terdapat bursa corpulation, yaitu selaput lebar dan bening yang berfungsi untuk menahan. cacing betina pada saat sanggama. Cacing jantan berukuran sekitar 0,8 cm, bursa sanggamanya lebar seperti payung dengan sinar dorsal tunggal, ujungnya bercabang, mempunyai dua spikula yang berjauhan dan ujungnya runcing.

Cacing betina berukuran sekitar 1 cm, di bagian belakang terdapat tulang belakang, vulva terletak di bagian tengah belakang tubuh (Departemen Parasitologi FKUI 2008). Jumlah telur per hari yang dihasilkan cacing Necator americanus betina kira-kira sama dengan Departemen Parasitologi Ancylostoma duodenale FKUI 2008). Cacing dewasa yang hidup bebas terdiri dari cacing betina berukuran 1 mm x 50 m, mempunyai esofagus berbentuk oval, bulbus esofagus di bagian belakang, ekor lurus berbentuk kerucut, vulva terletak dekat bagian tengah tubuh yang merupakan bukaan rahim bagian belakang.

Cacing jantan berukuran 700 mm x 45 m, ekor melengkung ke depan mempunyai dua spikula kecil berwarna kecoklatan, esofagus berbentuk oval dilengkapi bulbus esofagus (Rusmartini, 2009). Cacing dewasa sebagai parasit terdiri dari cacing betina berukuran 2,2 mm x 50 m, esofagus berbentuk silinder terletak pada sepertiga panjang tubuh, vulva berada pada batas sepertiga posterior tubuh dan sepertiga tengah tubuh. Cacing jantan tidak pernah ditemukan, diduga setelah masa kawin cacing jantan tetap berada di trakea.

Pembuahan cacing betina oleh cacing jantan terjadi di bronkus atau trakea, namun ada juga yang mengatakan Strongyloides stercoralis berjenis kelamin betina. Setelah terjadi sanggama, cacing betina bertelur yang dilanjutkan dengan pelepasan telur dan keluarnya larva rhabditiform, maka akan terjadi salah satu perkembangan di bawah ini. Larva ini menembus kulit inangnya dan memasuki siklus langsung seperti yang telah dijelaskan di atas (Rusmartini, 2009).

Gambar 1. Ascaris lumbricoides. A. Siklus hidup di dalam tubuh manusia.
Gambar 1. Ascaris lumbricoides. A. Siklus hidup di dalam tubuh manusia.

Lalapan Selada

  • Klasifikasi
  • Morfologi
  • Kandungan
  • Manfaat

Sayuran rujak mempunyai akar tunggang dan serabut yang menempel pada batang dan menyebar ke segala arah pada kedalaman 20-50 cm atau lebih. Selada mempunyai banyak manfaat antara lain menjaga berat badan, membantu penderita sembelit, membantu perbaikan jaringan, memberikan nutrisi selama hamil dan menyusui, melawan penyakit, mencegah kanker, meredakan sakit kepala, mencegah cacat lahir, memerangi insomnia, meningkatkan kesehatan liver, mengobati rambut rontok (Harjana , 2016).

Metode Pengapungan NaCl

Mengambang mudah dilakukan karena lebih banyak padatan atau zat yang mempunyai kecepatan rendah sehingga sulit mengendap dan mudah terapung. Pemisahan partikel dan cairan pada proses flotasi didasarkan pada perbedaan berat jenis dan berat partikel. Jika massa jenis partikel lebih kecil dari massa jenis zat cair, maka partikel tersebut akan mengapung secara spontan, sedangkan partikel padat atau cair yang massa jenisnya lebih besar dari zat cair dipisahkan melalui gelembung udara.

Prinsip dasar pemeriksaan telur cacing dengan metode terapung adalah terdapat perbedaan berat jenis antara telur cacing dengan larutan yang digunakan, dimana berat jenis telur cacing lebih kecil dibandingkan dengan berat jenis larutan NaCl jenuh, sehingga telur cacing akan mengapung. Pada metode terapung, berat larutan yang digunakan harus lebih besar dari berat jenis telur cacing, agar telur cacing dapat mengapung dipermukaan larutan, selanjutnya diambil untuk diperiksa. Penelitian ini rentan terhadap getaran atau sentuhan yang berlebihan, karena jika tabung reaksi banyak mendapat getaran atau sentuhan, maka telur mula-mula akan naik, sehingga telur akan kembali ke bawah, dan memerlukan waktu yang lama untuk sampai ke permukaan. larutan NaCl jenuh (33%).

Pada saat telur mengapung harus segera dikumpulkan agar telur tidak tenggelam kembali ke dasar (Bramantyo, 2014). Pemeriksaan dengan cara ini sangat mudah dilakukan dan hasilnya juga mendekati akurat, karena hampir semua jenis telur cacing dapat mengapung karena adanya perbedaan berat jenis dengan kotoran atau benda lain, dan cara tersebut menghasilkan sediaan yang lebih bersih dibandingkan lainnya. metode ini karena pengotor berada di bagian bawah, tabung dan unsur parasit terdapat pada lapisan permukaan larutan (Bramantyo, 2014).

Jenis Penelitian

Waktu dan Tempat Penelitian

Populasi dan Sampel .1 Populasi

Sampel

Persiapan Penelitian .1 Persiapan Alat

  • Persiapan Bahan
  • Metode Pemeriksaan
  • Cara Kerja
  • Kerangka Operasional

Sayuran rujak di rumah makan kawasan Bandar Buat Padang dipotong kecil-kecil sebanyak 10 gram lalu dimasukkan ke dalam gelas kimia berukuran 250 ml. Sayuran salad yang sudah terendam seluruhnya dicampur dan diaduk rata dengan tongkat pengaduk, dan didiamkan selama 1 jam.

Analisis Data

Pemeriksaan Telur Cacing Soil Tranmitted Helminths

Jenis Telur Cacing Soil Tranmited Helminths Yang Ditemukan

Jenis telur cacing STH yang mengkontaminasi selada dari restoran di kawasan Bandar Buat adalah telur Ascaris lumbricoides dengan frekuensi 1 (100%), telur Trichuris trichiura dengan frekuensi 0 (0%), telur cacing tambang atau hookworm dengan frekuensi 0 (0%). 0 (0. Berdasarkan hasil Penelitian identifikasi telur cacing yang ditularkan melalui tanah (STH) pada selada segar seperti terlihat pada Tabel 4.1.2 diatas menunjukkan bahwa 80% atau 4 sampel selada tidak mengandung satupun telur Soil Transpose. Cacing (STH) dan sisanya 20% atau 1 sampel selada mengandung telur Cacing Soil Transpose Helminths (STH) Hasil penelitian ini lebih rendah dibandingkan penelitian yang dilakukan Asihka et.al., pada tahun 2013 terhadap sayur rujak yang dijual oleh pedagang di pasar tradisional dan pasar modern masing-masing berjumlah 30% dan 70%.

Perbedaan hasil ini mungkin disebabkan karena selada yang diperoleh dari pasar tidak dicuci sama sekali dan langsung diperiksa. Petani selada yang menggunakan kotoran ternak untuk menyiram selada saat budidaya dapat menyebabkan selada tertular. Hampir seluruh pedagang makanan di sepanjang Jalan Bandar Buat mendapatkan selada dari pasar tradisional, dan ada juga pedagang yang mendapatkan selada yang dikirim langsung dari Alahan Panjang.

Sebagian besar pedagang makanan yang menjual rujak di sepanjang Jalan Bandar Buat adalah pedagang kaki lima. Penelitian ini juga menemukan bahwa penjual makanan tersebut mencuci selada dengan air mengalir dan ternyata pada pemeriksaan tidak ditemukan telur cacing yang mengkontaminasi selada yang dijualnya. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hanya telur Ascaris lumbricoides yang ditemukan, sedangkan telur Trichuris trichiura dan Cacing Tambang tidak ditemukan, hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan siklus hidup Trichuris trichiura dan Cacing Tambang.

Telur Trichuris trichiura dan cacing tinja akan menetas menjadi larva setelah 1-2 hari, sehingga tidak dapat ditemukan lagi di dalam tanah. Seseorang yang mengonsumsi selada yang terkontaminasi telur T. trichiura dapat mengalami diare berdarah, mual, muntah, bahkan dapat menyebabkan prolaps mukosa rektal. Sayuran mentah mempunyai resiko yang tinggi untuk terkontaminasi mikroorganisme, sehingga kontaminasi tersebut dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, sehingga pencucian dapat meminimalkan jumlah telur cacingan yang dapat berbahaya bagi kesehatan.

Tabel 4.2 Jenis  STH yang teridentifikasi pada Selada
Tabel 4.2 Jenis STH yang teridentifikasi pada Selada

Sampel Lalapan Selada

Kesimpulan

Saran

Asihka, Verdira, Nurhayatri, Gayatri, 2013, Frekuensi distribusi cacing yang ditularkan melalui tanah pada sayuran rujak (Lactuca sativa) yang dijual di pasar tradisional dan modern di Kota Padang, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang. Afrina, D., 2011, Hubungan Pengairan Menggunakan Air Sumur Dengan Cemaran Cacing Tular Tanah Pada Tanaman Kubis Di Desa Seribu Dolok Simalungun Sumatera Utara, Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan. Bramantyo, Alexander, L., 2014, Perbedaan Metode Flotasi Menggunakan Larutan ZnSO4 dan Metode Kato-Katz untuk Pemeriksaan Kuantitatif Feses, Disertasi, Diponegoro : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Mahmudago, 2011, Banyaknya telur cacing yang ditularkan melalui tanah ditemukan melalui penyelidikan metode pengendapan menggunakan sentrifugasi pada beberapa variasi kecepatan putaran, skripsi, Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang. Natadisastra D., 2000, Penyakit parasit usus, Dalam: NAtadisastra D, Agoes R., editor, Parasitologi kedokteran ditinjau dari organ tubuh yang terinfestasi. Purba, Srianna Florensi, Indra Chahaya, Irnawati Marsaulina, 2012, Investigasi Escherichia coli dan Larva Cacing pada Sayuran Segar Kemangi (Ocimumbasilicum), Kubis (Brassica oleracea L. var. capitata.. L.), Selada (L.activa L. ), Terong (Solanum melongena) Dijual di Pasar Tradisional, Supermarket dan Restoran di Kota Medan, 2012, Jurusan Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.

Staf Pengajar Departemen Parasitologi FKUI., Bahan Ajar Parasitologi Medis Edisi Keempat, Jakarta: Penerbit FKUI; 2008. Organisasi Kesehatan Dunia, 2015, Soil-transpose Helminths Infections, Media Center, tersedia di: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs366/en/. TULISAN ILMIAH IDENTIFIKASI TELUR CACING HELM TULAR TANAH PADA BUDAK LALAPAN (Lactuca sativa) Disampaikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis STIKes Perintis Padang Oleh : NENENG WIDARSIH PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA TEKNOLOGI LABORATORIUM KEDOKTERAN PERINITS TINGGI SEKOLAH ILMU KESEHATAN PADANG PADANG 2020 1 LEMBAR VALIDASI IDENTIFIKASI TELUR CACING CACING TULAR DI LALAPAN LETSLAVE (Lactuca sativa) Diserahkan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pelatihan pada Program Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis STIKES Pelopor Padang Oleh : NENENG WIDARSIH Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing Chairani, M.

Biomed NIDN mengucapkan terima kasih kepada Ketua Program Studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pionir Padang Endang Suriani, SKM., M.Kes LEMBAR PERSETUJUAN NIDN Artikel ilmiah ini telah diserahkan dan dipertahankan.

Gambar 1. Larutan NaOH 0,2 %
Gambar 1. Larutan NaOH 0,2 %

Gambar

Gambar 1. Ascaris lumbricoides. A. Siklus hidup di dalam tubuh manusia.
Gambar 2. Trichuris trichiura. A. Siklus hidup di dalam tubuh manusia,   B.  di  tanah,  C
Gambar 3. A. Cacing dewasa jantan, B. Bagian posterior cacing jantan  (spikula), C. Cacing dewasa betina, D
Gambar 4 . Cacing tambang. A. Siklus hidup di dalam tubuh (larva filariform       menembus kulit), B
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil identifikasi telur Soil Transmitted Helminths (STH) pada lalapan kubis ( Brassica oleracea ) di warung-warung makan Universitas Lampung menunjukkan bahwa 26,19%

Permasalahan mengenai telur berbagai jenis cacing nematoda yang bersifat parasit bagi manusia yang terdapat pada sayuran yang sering dijadikan lalapan seperti selada

Distribusi Frekuensi Soil Transmitted Helminth pada Sayuran Selada (Lactuca sativa) yang Dijual di Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Kota Padang.. Parasites – soil

Penelitian ini bertujuan menemukan kontaminasi telur STH dan mengidentifikasi jenis telur cacing yang mengontaminasi sayur kubis dan selada di pasar tradisional Kota

Skripsi yang beijudul “Hubungan Tinggi Sumber Air, Jarak Selang Emiter, dan Pajang Selang Infus Terhadap Produksi Sayuran Selada Merah (Lactuca sativa L.) pada pot dengan pemberian

Adapun judul Karya tulis ilmiah ini adalah “FREKUENSI INFEKSI CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA MURID SDN 07 PADANG LABAN KECAMATAN RANAH AMPEK HULU KABUPATEN

Ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan mencuci tangan dengan angka kejadian infeksi cacing usus Soil Transmitted Helminths pada siswa SD Islam Taqwiyatul Wathon tahun 2018..

v Universitas Muhammadiyah Palembang UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS KEDOKTERAN SKRIPSI, JANUARI 2019 Hubungan Infeksi Cacing Usus Soil Transmitted Helminths Dengan