• Tidak ada hasil yang ditemukan

(4)HALAMAN IDENTITAS MAHASISWA, PEMBIMBING DAN PENGUJI JUDUL TESIS : PENGARUH IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT, KOMPETENSI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA ASN PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MAKASSAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(4)HALAMAN IDENTITAS MAHASISWA, PEMBIMBING DAN PENGUJI JUDUL TESIS : PENGARUH IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT, KOMPETENSI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA ASN PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MAKASSAR"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apakah pengenalan e-government, pelatihan dan disiplin kerja berpengaruh secara parsial terhadap peningkatan kinerja ASN di dinas komunikasi dan informasi kota Makassar? Variabel manakah yang paling besar pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja ASN di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar?

Tujuan Penelitian

Apakah pengenalan e-government, pelatihan dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja ASN di dinas komunikasi dan informasi kota Makassar? Untuk mengetahui variabel bebas mana yang paling besar pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja ASN pada pelayanan komunikasi dan informasi kota Makassar.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini mendeskripsikan pengaruh Penerapan E-Government, Kompetensi dan Disiplin Kerja terhadap peningkatan kinerja ASN di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa variabel Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar.

KAJIAN PUSTAKA

Kinerja

  • Pengertian Kinerja
  • Pengukuran Kinerja
  • Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
  • Indikator Kinerja

Pengukuran kinerja (performance measurement) adalah proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, termasuk informasi efisiensi penggunaan sumber daya dalam produksi barang dan jasa; kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa diberikan kepada pelanggan dan sejauh mana pelanggan merasa puas); hasil kegiatan dibandingkan dengan tujuan yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan. Ini mencakup anggaran suatu organisasi karena dapat dianalogikan dengan aliran darah dalam tubuh manusia dan ini merupakan aspek penting untuk dipertimbangkan dalam pengukuran kinerja.

E-Government

  • Pengertian E-Government
  • Tujuan e-Government
  • Implementasi e-Government
  • Indikator e-Government

Sedangkan UNDP (United Nation Development Programme) dalam Rifaiza (2007) mendefinisikannya secara lebih sederhana yaitu: “E-Government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT- Information and Communication Technology) oleh pemerintah”. Melalui pengembangan e-government, sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintahan ditata dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi.

Kompetensi

  • Pengertian Kompetensi
  • Manfaat Kompetensi
  • Indikator Kompetensi

Misalnya: orang secara konsisten termotivasi untuk mengembangkan tujuan yang menantang diri mereka sendiri, dan bertanggung jawab penuh untuk mencapai tujuan tersebut dan mengharapkan "umpan balik" untuk memperbaiki diri. Sikap dan nilai diukur melalui tes pada responden untuk mengetahui nilai apa yang dimiliki seseorang, apa yang menarik bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Skor pada tes pengetahuan seringkali tidak dapat memprediksi kinerja staf karena skor tersebut tidak mengukur pengetahuan dan keahlian sebagaimana seharusnya dilakukan di dunia kerja.

Bahkan beberapa ahli mengatakan bahwa IQ yang tinggi belum tentu menjamin kesuksesan, karena skor IQ lebih kepada “kecenderungan” menurut Daniel Golem, IQ “kecerdasan” (Intelligence Quotience) bukanlah segalanya dalam mencapai kesuksesan. Ia bahkan sampai merekomendasikan agar tes inteligensi diganti dengan tes berbasis kompetensi.” menurut Barrett & Depinet dalam Sudarmanto, (2009).

Disiplin Kerja

  • Pengertian Disiplin Kerja
  • Fungsi Disiplin Kerja
  • Indikator Disiplin Kerja

Terdapat pengaruh positif secara parsial implementasi e-government, kompetensi dan disiplin kerja terhadap peningkatan kinerja ASN di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar. Terdapat pengaruh positif penerapan e-government, kompetensi dan disiplin kerja secara simultan terhadap peningkatan kinerja ASN di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar. Di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar dilakukan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel Implementasi e-Government, Kompetensi dan Disiplin Kerja terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan hasil uji statistik terhadap variabel dependen, Implementasi E-Governance, Kompetensi dan Disiplin Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Komunikasi dan Layanan TI Pegawai Kota Makassar. Mengenai variabel Implementasi E-Government di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, kondisi saat ini.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis Penelitian

Definisi Operasional Variabel

H1 : Implementasi e-government, kompetensi dan disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan secara bersamaan terhadap peningkatan kinerja pegawai di dinas komunikasi dan informasi Kota Makassar. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa variabel implementasi e-government berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di dinas komunikasi dan informasi Kota Makassar. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa variabel kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di dinas komunikasi dan informasi Kota Makassar.

Hasil tersebut juga menjelaskan bahwa disiplin kerja juga berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar. Yang tentunya akan memberikan efek positif bagi pegawai itu sendiri dan juga bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Menurut lokus penelitian saat ini di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, populasi dalam penelitian ini berjumlah 80 orang yang semuanya bekerja di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar. Menurut Sugiyon, pengertian sampel adalah sebagian kecil dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif. Menurut Arikunt, jika jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka diambil total sampel secara keseluruhan, tetapi jika populasi lebih dari 100 orang, maka dapat diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah total. populasi. menerima.

Berdasarkan hal tersebut di atas, karena jumlah populasi kurang dari 100 orang maka peneliti mengambil total populasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar yaitu sebanyak 80 responden.

Teknik Pengumpulan Data

Jenis dan Sumber Data

Metode Analisis Data

  • Uji Kualitas Instrumen (Validitas dan Realibilitas)
  • Uji Asumsi Klasik
  • Uji Koefisien Regresi
  • Uji Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah H0 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan Implementasi e-Government, Kompetensi dan Disiplin Kerja terhadap peningkatan kinerja pegawai pada dinas komunikasi dan informasi kota Makassar. Nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas lt; 0,05); maka terdapat pengaruh yang signifikan implementasi e-government, kompetensi dan disiplin kerja secara simultan terhadap peningkatan kinerja pegawai pada biro komunikasi dan informatika kota Makassar. Nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas lt; 0,05); maka terdapat pengaruh simultan yang signifikan Implementasi E-Government, Kompetensi dan Disiplin Kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar.

Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika berpendapat bahwa pengenalan e-government, pelatihan dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil tersebut sudah dapat menjelaskan bahwa pengenalan e-government berdampak signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai di dinas komunikasi dan informasi kota Makassar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Kota Makassar berbatasan langsung dengan 3 (tiga) Kabupaten yaitu Kabupaten Maros di sebelah utara dan timur, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar di sebelah selatan, serta 1 (satu) selat di sebelah barat yaitu Selat Makassar 2. Jumlah Penduduk Kota Makassar didominasi oleh kelompok etnis, kaum muda, tergantung pada struktur populasi. Berdasarkan Tabel 5.3, jumlah institusi kesehatan di Kota Makassar pada tahun 2019 sebanyak 29 rumah sakit umum, 21 rumah sakit khusus, 44 puskesmas, 30 puskesmas pembantu, 51 poliklinik rawat jalan dan 105 apotek. Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar beralamat di Jalan A.P. Pettarani No.62 Desa Tamamaung Kecamatan Panakkukang Kota Makassar.

Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar Struktur organisasi dan tata kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 97 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Melayani. Layanan Teknologi Informasi, yaitu sebagai berikut: Kondisi pegawai Biro Komunikasi dan Informatika Kota Makassar Hingga akhir Januari 2021, pegawai Biro Komunikasi dan Informatika berjumlah 80 orang, terdiri dari 40 orang laki-laki dan 40 orang perempuan.

Tabel 5.1. Data Kependudukan Kota Makassar
Tabel 5.1. Data Kependudukan Kota Makassar

Analisis Deskriptif

Untuk melihat jawaban responden dan perhitungan skor untuk variabel Kinerja (Y) yang meliputi Implementasi E-Government (X1), Kompetensi (X2) dan Disiplin Kerja (X3) akan diuraikan sebagai berikut. Dari tabel 5.11 terlihat bahwa jawaban responden terhadap variabel Implementasi e-Government memiliki nilai rata-rata 306 dengan nilai satu. Dari tabel 5.12 terlihat bahwa jawaban responden untuk variabel Kompetensi memiliki nilai rata-rata 305 dengan nilai rata-rata indeks sebesar 76,33% yang dapat diartikan bahwa responden setuju dengan semua pernyataan untuk variabel ini.

Tabel 5.13 menunjukkan bahwa jawaban responden terhadap variabel Disiplin Kerja memiliki nilai rata-rata 296 dengan rata-rata nilai indeks sebesar 74,04% yang dapat diartikan bahwa responden setuju dengan semua pernyataan tentang variabel ini. Tabel 5.14 menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel Kinerja memiliki nilai rata-rata 353 dengan rata-rata nilai indeks sebesar 88,13% yang dapat diartikan bahwa responden sangat setuju dengan semua pernyataan tentang variabel ini.

Tabel 5.6 Responden Menurut Umur
Tabel 5.6 Responden Menurut Umur

Analisis Kuantitatif

Uji Kualitas Instrumen (Validitas dan Realibilitas)

Nilai r-score masing-masing (X2.1, X2.2, X2.3) lebih besar dari r-tabel (0.2199), sehingga dapat dikatakan bahwa Alat Kompetensi (X2) yang digunakan valid. Nilai r-score masing-masing (Y1, Y2, Y3, Y4) lebih besar dari r-tabel (0,2199), sehingga dapat dikatakan instrumen kinerja (Y) yang digunakan valid. Berdasarkan hasil uji validitas, seluruh instrumen dari variabel E-Government (X1), Kompetensi (X2), Disiplin Kerja (X3) dan Kinerja (Y) menghasilkan rHitung > rTabel.

Sehingga mengacu pada hasil uji reliabilitas, dihasilkan semua instrumen mulai dari variabel E-Government (X1), Kompetensi (X2), Disiplin Kerja (X3) dan Kinerja (Y) semuanya menghasilkan nilai (rAlpha ) > rTabel.

Tabel 5.15 Uji Validitas Kompetensi (X2)
Tabel 5.15 Uji Validitas Kompetensi (X2)

Uji Asumsi Klasik

Karena nilai tolerance ketiga variabel independen lebih dari 0,1 maka dapat dikatakan bahwa nilai tolerance bebas dari multikolinearitas. Karena nilai VIF ketiga variabel independen tersebut kurang dari 10, maka dapat dinyatakan bahwa nilai VIF tidak memiliki multikolinearitas. Angka tersebut menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak memiliki masalah multikolinearitas.

Tidak ada heteroskedastisitas dalam model regresi jika tidak ada pola yang jelas pada grafik dan titik-titik di atas dan di bawah sumbu 0 (nol) tersebar pada sumbu y. Pada gambar di atas, titik-titik di atas dan di bawah sumbu 0 (nol) berdistribusi pada sumbu y, dan tidak ada pola yang jelas, maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 5.19 Uji Kolmogorov-Smirnov
Tabel 5.19 Uji Kolmogorov-Smirnov

Uji Koefisien Regresi

Nilai koefisien menunjukkan bahwa nilai implementasi e-government berpengaruh positif terhadap kinerja Biro Layanan Komunikasi dan Informatika. Artinya Variabel Implementasi E-Government berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Departemen Komunikasi dan Informatika. Nilai koefisien menunjukkan bahwa nilai kompetensi berpengaruh positif terhadap fungsi Biro Layanan Komunikasi dan Informatika.

Artinya variabel kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberfungsian pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika. Artinya variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberfungsian pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika.

Tabel 5.22 Koefisien Regresi Variabel  Coefficients a
Tabel 5.22 Koefisien Regresi Variabel Coefficients a

Uji Hipotesis

  • Pembahasan

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Berkaitan dengan variabel Disiplin Kerja perlu lebih ditingkatkan lagi dalam hal penerapan reward dan punishment pada setiap pekerjaan agar timbul motivasi dan rasa keadilan bagi pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada pegawai itu sendiri. ditetapkan, sanksi yang tegas berupa hukuman disiplin yang berat harus diberikan untuk memberikan efek jera dan menjadi contoh bagi karyawan lain untuk tidak melakukan tindakan disiplin yang sama. Pengaruh Disiplin Kerja, Gaya Kepemimpinan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Makassar Pemerintah Kota Makassar. Saya mengharapkan kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner sesuai dengan penilaian yang Anda miliki.

Pilih satu daripada jawapan yang paling sesuai pada pendapat anda dengan meletakkan tanda () pada ruangan yang tersedia. 1 Tujuan kerja yang hendak dicapai dan ditugaskan kepada seseorang pegawai mestilah mengikut kebolehan setiap pegawai.

Gambar

Gambar 3.1  Kerangka Konseptual
Tabel 5.1. Data Kependudukan Kota Makassar
Tabel  berikut  memberikan  gambaran  lebih  rinci  tentang  jumlah  penduduk,  kepadatan  penduduk,  jumlah  rumah,  dan  luas  wilayah  di  Kota  Makassar tahun 2019
Tabel 5.3. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kota Makassar Tahun 2019
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maka hasil hipotesis tersebut diterima, artinya variabel lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh positif signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja