MAKALAH
Identitas Perjuangan Muhammadiyah
Dosen Pengampu : Iri Hamzah, M.H.I
Disusun Oleh : Kelompok 2 Ariel Almutatohirin Desi Ramadan Putri Sigit Ari Syahputra
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan hidayat serta taufik-Nya karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ” Identitas Perjuangan Muhammadiyah” selesai tepat pada waktunya.
Tentu saja dalam penyelesaian makalah ini, kami tidak lupa menghaturkan ucapan terima kasih khususnya kepada, Bapak Iri Hamzah, M.H.I. Selaku pengampu dan dosen mata kuliah AIK II yang telah memberikan arahannya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mohon saran dan kritik dari pembaca demi menyempurnakan makalah ini dikemudian hari. Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terima kasih.
Muara Bungo, Oktober 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 1
C. Tujuan Penulisan ... 2
BAB II ... 2
PEMBAHASAN ... 3
1. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam ... 3
2. Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah ... 4
3. Muhammadiyah sebagi Gerakan Tajdid ... 5
BAB III ... 7
PENUTUP ... 7
A. Kesimpulan ... 7
DAFTAR PUSTAKA ... 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang didirikan Kyai Haji Ahmad Dahlan tahun 1330 H atau bertepatan dengan 1912 M1. Gerakan ini lahir di Kauman Yogyakarta, sebuah kampung di samping Kraton Yogyakarta. Sesuai namanya Kauman adalah kampung yang banyak berisi kaum atau para ahli agama. Dengan demikian Muhammadiyah lahir di tengah masyarakat yang taat menjalankan Islam.
Muhammadiyah sebagai Gerakan islam yang berlandaskan Al-Quran dan as-sunah degan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa beristikomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar disegala bidang sehingga menjadi rahmatin lil alamin.
Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan persyarikatan Muhammadiyah sejak kelahirannya, memperhatikan faktor-faktor yang melatar belakangi berdirinya, aspirasi, motif, dan cita-citanya serta amal usaha dan gerakannya, nyata sekali bahwa didalammya terdapat ciri-ciri khusus yang menjadi identitas dari hakikat atau jati diri Persyarikatan Muhammadiyah. Secara jelas dapat diamati dengan mudah oleh siapapun yang secara sepintas mau memperhatikan ciri-ciri perjuangan Muhammdiyah itu adalah sebagai berikut:
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah, Muhammdiyah sebagai Gerakan Tajdid.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Muhammadiyah sebagai gerakan islam ? 2. Apa yang dimaksud Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah ? 3. Apa yang dimaksud Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid ?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami Muhammadiyah sebagai gerakan islam 2. Memahami Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah 3. Memahami Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid
3
BAB II PEMBAHASAN
1. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
Dari latar belakang berdirinya muhammadiyah jelaslah bahwa sesungguhnya kelahiran Muhammadiyah itu tidak lain karena diilhami, dimotivasi dan disemangati oleh ajaran-ajaran Al-Quran. Dan apa yang digerakan oleh Muhammadiyah tidak ada motif lain kecuali semata-mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran islam dalam kehidupan yang real dan konkret.
Sebagai gerkan islam, Muhammadiyah meyakini bahwa agama Islam adalah agama yang benar dan mampu mengantarkan hidup dan kehidupan manusia yang sejahtera, baik di dunia dan akherat. Ajaran agama Islam yang benar menurut Muhammafiyah adalah yang bersumber langsung dengan Al- Qur’an dan as-Sunnah al-Maqbulah yang berasal dari Rasulullah saw. Unruk memahami ajaran Islam, Muhammadiyah mengembangkan daya fikir akal yang terwujud dalam kegiatan ijtihad, yaitu sebuah proses untuk mengerahkan segala kemampuan akal dalam menggali sumber ajaran Islam untuk mendapatkan kepastian Hukumnya berdasarkan wahyu dengan metode dan pendekatan tertentu.
Keberadaan Muhammadiyah tidak lepas dari berbagai faktor yang melatar- belakanginya. Baik dari faktor diri pribadi pendirinya yaitu Ahmad Dahlan juga dipengaruhi oleh faktor dari luar Ahmad Dahlan. Terkait dengan faktor dari diri pribadi yaitu pendalaman beliau terhadap Al Qur’an terutama surat Ali Imron ayat 104. Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung”. Ahmad Dahlan memahami firman Alloh itu sebagai perintah untuk mendirikan perkumpulan atau golongan orang yang bekerjasama untuk dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Kerjasama antar beberapa orang tidak mungkin tanpa organisasi atau perkumpulan, dan dia beri nama perkumpulan itu , “Muhammadiyah”. Ahmad Dahlan bermaksud menjelaskan bahwa pendukung organisasi itu ialah umat Rasulullah Muhammad Saw. Ahmad Dahlan melihat bahwa pelaksanaan ajaran oleh sebagian umat Islam sendiri ada penyimpangan dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Muhammadiyah, yang dilahirkan dari rahim pembaharuan Islam di lingkungan Jawa memiliki komitmen untuk memurnikan ajaran Islam yang kala itu, khususnya di Jawa, banyak bercampur dengan perkara-perkara semacam Tahayul, Bid’ah dan Churofat (TBC) dalam kehidupan beragama umat Islam Indonesia sehari-hari.
Tahayul (T) adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada sumber Islam, baik al-Qur’an maupun al-hadis. Contohnya percaya kepada benda-benda seperti keris, tombak, jimat dan lain-lain mempunyai tuah (manfaat) untuk sesuatu.
Bid’ah (B) menurut bahasa ialah segala macam apa saja yang baru, atau mengadakan sesuatu yang tidak berdasarkan contoh yang sudah ada. Sedangkan arti bid’ah secara istilah adalah mengada-adakan sesuatu dalam agama Islam yang tidak dijumpai keteranganya dalam al-Qur’an dan al-Sunnah. Churafat (C)adalah suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan dan ajaran yang sesungguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi diyakini bahwa hal tersebut berasal dan memiliki dasar dari agama. Dengan demikian, bagi umat Islam, ajaran atau pandangan, kepercayaan dan keyakinan apa saja yang dipastikan ketidakbenaranya atau yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran al-Qur’an dan Hadis nabi, dimasukan dalam kategori khurafat. TBC telah menyebabkan kehidupan umat Islam Indonesia menjadi tidak berkembang dan tertinggal karena kebiasaan umat Islam lebih banyak melaksanakan budaya-budaya yang tidak diajarkan dalam syari’at Islam dan tercemari kemurnian tauhidnya.
2. Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah
Muhammadiyah meyakini bahwa untuk mewujudkan ajaran Islam dalam kehidupan perlu dilakukan dakwah fi sabilillah. Kegiatan dakwah merupakan tanggung jawab setiap muslim yang dapat diwujudkan dalam berbagai kegiatan kehidupan. Dakwah muhammadiyah dilakukan dengan semangat amar ma’ruf nahi mungkar dan diwujudkan atas suikap hikmah (kebijaksanaan), mauidzah hasanah (peringatan yang baik), dan semangat musyawarah atas dasar takwa.
Proses dakwah muhammadiyah dibangun atas strategi basyiran (kabar gembira) dan tandzir (peringan) bagi umat Islam, dan strategi ajakan dan kabar gembira bagi umat yang belum Islam.
5
Kegiatan dakwah Muhammdiyah juga dilakukan dengan berbagai pendeketan, baik itu lisan, tulisan, maupun kegiatan nyata (bil Hal). Semua kegiatan kehidupan manusia diikhtiarkan untuk kebahagian hidup sesungguhnya merupakan bagian dari kegiatanm dakwah, sehingga kegiatan dakwah Muhammadiyah senantiasa diorientasikan pada upaya peningkata kualitas diri dan membebaskan umat manusia dari cara pandang dan cara hidup yang yang tertutup (jumud) dan kesyirikan. Dakwah Muhammadiyah adalah yang berupaya untuk memberikan pencerahan dan cara pandang hidup yang modern dan berkemajuan berdasar al_qur’an dan as-Sunnah, serta aturan perundang-undangan Pemerintah yang berlaku.
Muhammadiyah berkiprah ditengah-tengah masyarakat bangsa indonesia dengan membangun berbagai amal usaha yang benar-benar dapat menyentuh hajat orang banyak semacam berbagai ragam lembaga pendidikan dari sejak kanak- kanak hingga perguruan tinggi, membangun sekian banyak rumah sakit, panti- panti asuhan dan sebagainya. Seluruh amal usaha muhammadiyah seperti itu tidak lain merupakan suatu manivestasi atau perwujudan dakwah islamiah.semua amal usaha diadakan dengan niat dan tujuan yang tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan wahana dakwah islam sebagaimana yang diajarkan oleh Al-Quran dan As-Sunah Shahihah.
3. Muhammadiyah sebagi Gerakan Tajdid
Tajdid berasal dari bahasa arab yang berarti pembaharuan. Tajdid mempunyai dua arti, dalam bidang akidah dan ibadah, tajdid bermakna pemurnian (purifikasi) dalam arti mengembalikan akidah dan ibadah kepada kemurniannya sesuai dengan sunnah Nabi SAW; dan dalam bidang muamalat duniawiah, tajdid berarti mendinamisasikan kehidupan masyarakat dengan semangat kreatif sesuai tuntunan zaman berdasar ajaran Islam.
Sifat Tajdid yang dikenakan pada gerakan Muhammadiyah sebenarnya tidak hanya sebatas pengertian upaya memurnikan ajaran Islam dari berbagai kotoran yang menempel pada tubuhnya, melainkan juga termasuk upaya Muhammadiyah melakukan berbagai pembaharuan cara-cara pelaksanaan Islam dalam kehidupan bermasyarakat, semacam memperbaharui cara penyelenggaraan pendidikan, cara penyantunan terhadap fakir miskin dan anak yatim, cara
pengelolaan zakat fitrah dan zakat harta benda, cara pengelolaan rumah sakit, pelaksanaan sholat Id dan pelaksanaan kurba dan sebagainya.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid, bersumber pada Al Qur’an dan Hadist. Sedangkan maksud dan tujuannya ialah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah merupakan organisasi kemasyarakatan yang terlahir dari hasil pergejolakan pemikiran pendirinya.
Sebagai sebuah organisasi yang pada hakekatnya merupakan Gerakan.
Muhammadiyah memiliki tujuan, disamping usaha kerjasama dan sekelompok orang yang disebut anggota Persyarikatan, yang bekerja melaksanakan usaha tersebut untuk mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
2. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah
Muhammadiyah merupakan Gerakan Dakwah, artinya Muhammadiyah adalah organisasi yang didirikan sebagai sarana berdakwah agar dapat menegakkan ajaran Islam yang sebenarnya.
3. Muhammadiyah sebagai tajdid
Muhammadiyah merupakan Gerakan Tajdid artinya Muhammadiyah adalah organisasi yang melakukan pembaharuan dan memurnikan kembali ajaran Islam dengan mengikuti perkembangan zaman yang ada, agar tidak muncul spekulasi bahwal hal-hal yang tidak pernah dikerjakan atau dicontohkan oleh Nabi Muhammad itu bid'ah.
8
DAFTAR PUSTAKA
Syahdin Fahman. 2010. indentitas-muhammadiyah-makalah-aik,
http://alungvsuncle.blogspot.com/2010/10/indentitas-muhammadiyah-makalah- aik.html, diakses pada 7 Oktober 2021 pada pukul 20.40.
Muslimin, Muhammad Izzul. 2019. ciri-perjuangan-muhammadiyah,
http://muhammadiyahsolo.com/20190517/ciri-perjuangan-muhammadiyah-135, diakses pada 7 Oktober 2021 pada pukul 20.50.
Superdamin, 2014. Muhammadiyah-dan-semangat-hidup-berkemajuan-materi, https://lppi.umy.ac.id/muhammadiyah-dan-semangat-hidup-berkemajuan-materi- osdi-2014/, diakses pada 7 Oktober 2021 pada pukul 21.10.
Frendi, 2021. Muhammadiyah-sebagai-gerakan-islam,
https://itspku.ac.id/2021/06/08/muhammadiyah-sebagai-gerakan-islam/, diakses pada 7 Oktober 2021 pada pukul 21.20.
Kamal Pasha, Musthafa, dkk. 2002. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam.
Yogyakarta: LPPI.