• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI COACHING DAN MENTORING PADA KANTOR PUSLATBANG KMP LAN

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI COACHING DAN MENTORING PADA KANTOR PUSLATBANG KMP LAN "

Copied!
124
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep

  • Konsep Pelatihan dan Pengembangan
  • Konsep Coaching
  • Konsep Mentoring

Mendengarkan secara aktif, kemampuan pelatih untuk fokus mendengarkan apa yang disampaikan oleh peserta didik, untuk memahami maksud dari apa yang diinginkan. Hal ini dilakukan agar Pembina secara intuitif mengetahui apa yang harus ditanyakan untuk menggali potensi diri yang dibina. Tujuannya adalah agar orang yang dibina mengetahui situasi saat ini dan mengetahui apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 18. ditandai dengan pertanyaan terbuka, bukan pertanyaan tertutup.

Selain itu, perjanjian pembinaan menguraikan apa yang diharapkan dan berapa lama pembinaan akan berlangsung dan Pembina mempunyai kesempatan untuk mengenali berbagai aspek perilaku klien melalui pengumpulan data seperti mengeksplorasi alternatif, membuat rencana tindakan, dukungan dan umpan balik dari rekan kerja yang dikumpulkan. dan membuat rencana pembangunan jangka panjang. Kegiatan pada tahap kerja meliputi kegiatan pelatihan dan simulasi mentee serta penerapan langsung apa yang dipelajari selama program pendampingan. Pada fase ini dilakukan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan oleh mentee dan hambatan yang dirasakan serta solusi dari permasalahan tersebut (Ali, et.al, 2008).

Gambar 2  Layout Sesi Coacing
Gambar 2 Layout Sesi Coacing

Argumen Pokok

Model pendampingan Kaswan meliputi model pendampingan virtual, pendampingan lintas budaya, pendampingan kelompok, pendampingan sejawat, dan pendampingan organisasi. Tujuan dari evaluasi mentor adalah mengumpulkan data untuk mengukur efektivitas program dan melakukan penyesuaian di masa depan. Permasalahan substantif untuk evaluasi meliputi tujuan mentor, hubungan dengan kebutuhan, pemasaran, tujuan mentor, hasil yang diinginkan, penilaian hasil, pengaturan mentor, mentee, pendampingan, logistik, evaluasi mentor, penerapan, pengaruh, penggunaan informasi pengaruh.

Metode pengumpulan data untuk evaluasi dapat dilakukan melalui wawancara, angket, observasi langsung, tes dan simulasi, arsip data kinerja, focus group. Selain itu pengembangan model pembinaan dan pendampingan dapat dilaksanakan karena sudah menjadi model pengembangan non klasikal sesuai dengan Perlan No. Panduan pelaksanaan pembinaan dan pendampingan ini akan mencakup proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.

Pedoman pelaksanaan pembinaan dan pendampingan ini dibuat dengan memperhatikan kondisi sumber daya manusia yang ada di Puslitbang KMP yang selanjutnya akan disesuaikan dengan peran pembinaan dan pendamping.

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian

Wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan proses tanya jawab yang berlangsung secara lisan dan tertulis untuk memperoleh informasi dan data terkait proses pelaksanaan pembinaan dan pendampingan di Pusdiklat LAN KMP. Informan pertama adalah Pimpinan yang mempunyai kewenangan untuk membentuk Pusat Puslatbang KMP sesuai harapan berdasarkan visi yang ada dan Pimpinan yang mempunyai kewenangan untuk mengembangkan kompetensi SDM yaitu Kepala Pusat Puslatbang KMP LAN dan Sub Koordinator Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum Pusat Puslatbang KMP LAN. Yang kedua adalah informan yang mempunyai pengalaman di bidang pembinaan dan pendampingan serta menguasai konsep pembinaan dan pendampingan yaitu 3 Widyaiswara yaitu Nirwaty Yapardi, SS., M.HRM.

Yang ketiga adalah 5 orang pegawai yang merupakan perwakilan organisasi, yang nantinya akan menjadi objek pembinaan dan pendampingan yaitu. Telaah Dokumen : Untuk memperoleh data yang terdokumentasi, peneliti akan melakukan telaah dokumen yang dapat menunjang pelaksanaan pembinaan dan pendampingan di Pusdiklat LAN KMP. Hal ini menyangkut dokumen yang berkaitan dengan kepegawaian dan dokumen yang timbul dari pelaksanaan uji coba pembinaan dan pendampingan di Pusdiklat LAN KMP.

Peneliti mengamati pilot proses pembinaan dan pendampingan yang dilakukan di Puslatbang KMP LAN LAN yang terlibat dalam program L-Grow.

Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan alat yaitu panduan wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada setiap informan mengenai masalah penelitian, telepon pintar untuk memudahkan perekaman audio pada saat wawancara dan observasi. Sedangkan alat tulis digunakan untuk mencatat poin-poin penting terkait informasi yang diperoleh selama penelitian.

Struktur Penulisan

Tugas tim pelaksana adalah merencanakan, melaksanakan, memantau, mengevaluasi dan melaporkan selama proses pelatihan dan pendampingan. Berdasarkan observasi langsung, pelaksanaan pembinaan dan pendampingan yang dikemas dalam program L-Grow d Puslatbang KMP LAN, setiap coach dan mentee mempunyai coach dan mentor masing-masing. Pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pendampingan melibatkan pembina dan pendamping internal mengingat sumber daya tersebut dimiliki oleh KMP LAN Puslatbang.

Dari wawancara di atas dapat kita simpulkan bahwa Pembina dapat memberikan pembinaan dan pendampingan secara virtual atau tatap muka. Observasi pada saat uji coba pelaksanaan pembinaan dan pendampingan di Puslatbang KMP LAN, proses pendampingan belum berlangsung, namun proses pembinaan sudah berlangsung. Pembinaan dan pendampingan tidak dilakukan hanya dalam satu sesi, ada tujuan yang perlu dilacak dalam pencapaiannya.

Pembinaan dan pendampingan dapat dilaksanakan sebagai alternatif pengembangan yang sesuai dan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan di Puslitbang KMP. Untuk menjamin pelaksanaan pembinaan dan pendampingan berjalan lancar, diperlukan profesionalisme dan komitmen dari setiap orang yang terlibat dalam pelaksanaan pembinaan dan pendampingan. Hasil apa yang diharapkan apabila dapat dilakukan pembinaan dan pendampingan sebagai bentuk pengembangan terhadap pegawai Puslatbang KMP LAN.

Dukungan apa saja yang akan diberikan agar pembinaan dan pendampingan dapat terlaksana di Pusat Pendidikan dan Pengembangan KMP LAN? Apakah pembinaan dan pendampingan dapat dilaksanakan sebagai bentuk pengembangan pegawai di Puslatbang KMP LAN? Dukungan apa saja yang akan diberikan agar pembinaan dan pendampingan dapat terlaksana di Pusat Pendidikan dan Pengembangan KMP LAN?

Apa dampak Puslatbang KMP jika pembinaan dan pendampingan diterapkan sebagai bentuk pengembangan pegawai?

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Lokasi Penelitian
  • Hasil Penelitian
    • Penetapan Tujuan Pengembangan
    • Anggaran Kegiatan
    • Pembentukan Tim Pelaksana
    • Pelaksanaan Coaching dan Mentoring

Begitu pula pembinaan dan pendampingan yang akan dilaksanakan di Puslatbang KMP LAN dalam kaitannya dengan pengembangan internal pegawai, karena selama ini hanya dilaksanakan pembinaan dan pendampingan bagi peserta pelaksanaan diklat manajemen dan diklat dasar CPNS. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka pembinaan dan pendampingan sangat mungkin dilaksanakan karena telah disahkan melalui Peraturan No. Dalam pelaksanaan pembinaan dan pendampingan dapat dijadikan sebagai pengganti pembinaan dalam bentuk non klasikal untuk memenuhi 20 JP. .

Dalam Perlan No. 10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi PNS, sangat mungkin pelaksanaan pelatihan dan pendampingan ditransformasikan menjadi pembelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pendampingan yang dikemas dalam kegiatan L-Grow di KMP Puslatbang, anggaran kegiatan pelatihan dan pendampingan tidak membebani anggaran KMP Puslatbang mengingat pelatih dan pendamping yang terlibat merupakan pelatih dan mentor internal. Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelatihan dan pendampingan berada dalam kompetensi otoritas sektor SDM untuk memantau pelaksanaannya.

Untuk jadwal kegiatan berdasarkan surat tugas yang ada, diberikan waktu kurang lebih satu bulan untuk menyelesaikan 3 sesi pembinaan dan pendampingan. Sementara itu, Fajar Lingga Prasetya mengatakan, Kegiatan pembinaan dan pendampingan akan lebih baik jika dilakukan secara tatap muka, meskipun tidak menutup kemungkinan dapat dilakukan secara virtual. Nirwaty Yapardy juga menyinggung kelebihan dan kekurangan pembinaan dan pendampingan, baik secara tatap muka maupun virtual.”

Pedoman pelaksanaan diperlukan untuk menjamin kualitas pelatihan dan pendampingan serta pelaksanaannya dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan dampak yang baik bagi pegawai dan organisasi. Pelatihan dan pendampingan dapat dilakukan secara tatap muka maupun virtual dengan durasi 30-60 menit pada setiap sesinya, namun tetap memperhatikan substansi pelaksanaan dan pemilihan ruangan yang tenang. Coaching dan mentoring memerlukan komitmen tidak hanya dari coach dan mentee, namun juga komitmen dari coach dan mentor untuk secara sukarela mengembangkan orang lain sehingga coach dan mentor perlu dihargai oleh organisasi.

Pembinaan dan pendampingan bisa diubah menjadi JP Training sehingga persoalan anggaran pembangunan tidak lagi menjadi kendala.

PENUTUP

Kesimpulan

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa buku panduan pelaksanaan pembinaan dan pendampingan sangat diperlukan sebagai pedoman tidak hanya bagi para pembina, pembimbing, binaan dan mentee namun juga bagi tim pelaksana agar dapat menjaga kualitas pelaksanaan dan juga memperoleh manfaat sesuai dengan tujuan pelaksanaannya, sehingga mempunyai dampak terhadap organisasi. Namun untuk pelaksanaan di Puslitbang KMP diperlukan adanya pedoman pelaksanaan mengingat pembinaan dan pendampingan belum pernah dilaksanakan sebagai model pengembangan bagi internal pegawai, hanya dilakukan terhadap peserta diklat manajemen dan Pusdiklat CPNS. Urgensi pelaksanaan pembinaan dan pendampingan di Pusdiklat KMP LAN sebagai solusi pengembangan di tengah keterbatasan biaya pengembangan dan perencanaan pengembangan yang belum mampu mengakomodir kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki oleh organisasi dan pegawai itu sendiri. mengenali dan memanfaatkan potensi yang dimiliki dapat tergambar dari latar belakang hasil telaah dokumen dan wawancara dengan beberapa pihak Puslatbang KMP LAN, salah satunya adalah kepala pusat yaitu Bpk. Andi Taufik, M,Si (wawancara 27 Juli 2020) .

Dari pengamatan langsung mengenai pelaksanaan pembinaan dan pendampingan di KMP LAN Puslatbang LAN sehingga proses penyampaian urgensi pentingnya pembinaan dan pendampingan untuk mencapai visi dan misi kurang tersampaikan dengan baik kepada para pegawai. Tentunya jika ditentukan sekarang, kami sangat menganjurkan teman-teman untuk mengikuti pelatihan dan pendampingan dengan baik, ikuti seluruh rangkaiannya. Pemimpin juga dapat dilibatkan dalam proses pembinaan dan pendampingan asalkan memahami metode dan mekanismenya serta mampu membagi kewenangannya ketika menjadi Pembina atau Mentor.

Dari pernyataan Ibu Nirwaty dan Andi Salviah di atas dapat disimpulkan bahwa pembinaan dan pendampingan sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan dan tidak dalam satu kali pertemuan yang berdurasi 30-60 menit setiap sesinya. Untuk melaksanakan proses pembinaan dan pendampingan dapat dilakukan secara virtual atau tatap muka, tergantung kesepakatan antara pelatih dengan mentor, mentor dan mentee. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan yang dikemas dalam program L-Grow khususnya pelatihan dilakukan pada sesi pertama untuk melihat apa yang dirasakan pelatih setelah melakukan pelatihan, bagaimana perasaan pelatih setelah melatih rekannya.

Berdasarkan wawancara dan telaah dokumen, dapat disimpulkan bahwa tujuan evaluasi adalah mengumpulkan data untuk mengukur keberhasilan pembinaan dan pendampingan serta efektivitas pelaksanaannya, untuk dijadikan dasar perbaikan pelaksanaan selanjutnya. Keberhasilan pembinaan dan pendampingan dapat dilihat dari tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh coachee dan mentee dan dituangkan dalam bentuk coaching plan dan mentoring plan. Jika pemantauan terlihat dari bentuk pembinaan dan pendampingan, maka evaluasi efektivitas pembinaan dan pendampingan terlihat dari pencapaian indikator-indikator yang harus dicapai dan disepakati di awal dalam rencana pembinaan dan pendampingan.

Namun dalam pelaksanaannya diperlukan perubahan pola pikir pegawai mengenai pembinaan dan pendampingan sebagai kebutuhan pengembangan diri, bukan sebagai hukuman atas kinerja atau sebagai beban tambahan yang sangat mempengaruhi kualitas proses pelaksanaannya. Dalam perencanaannya harus mengetahui tujuan pelaksanaan pembinaan dan pendampingan, serta perlunya sosialisasi tujuan pengembangan kepada karyawan agar memahami tujuan pelaksanaannya sehingga dapat diprioritaskan. 10 Tahun 2018 yang nampaknya pembinaan dan pendampingan dapat diubah menjadi JP Training, sehingga pelaksanaannya dapat terhitung sebagai JP Training dan setiap pegawai mempunyai kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai minat dan potensinya.

Gambar 4  Sosialisasi Coaching
Gambar 4 Sosialisasi Coaching

Saran

Kompetensi apa yang diharapkan dari setiap pegawai di Puslatbang KMP LAN? Motivasi kerja seperti apa yang Anda harapkan dimiliki oleh setiap pegawai Puslatbang KMP LAN? Bagaimana Anda memprioritaskan jenis pengembangan yang harus dilakukan karyawan?

Jika ya, jika pembinaan dilakukan di KMP Puslatbang, apa hasil yang diharapkan setelah mengikuti?

Gambar

Gambar 2  Layout Sesi Coacing
Tabel 1  Jadwal Kegiatan  No  Kegiatan
Gambar 4  Sosialisasi Coaching
Gambar 6  Tim L-Grow
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Duties of .President and Vice Presidents until November 15~ 1931 Discussed importance oi£ sending state exhibits to Kansas City.. It was agreed that Vice Presidents and President