Implementasi Kebijakan
Penggunaan Produk Dalam Negeri
(P3DN) dan Mekanisme Perhitungan TKDN
Selasa, 24 Oktober 2023
Tim P3DN Kementerian PUPR
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Implementasi P3DN
Ketentuan Impor dan Tenaga Kerja Asing Batas Minimum Nilai TKDN Jasa Konstruksi
Verifikasi Capaian TKDN e-Katalog
TKDN dalam Proses Pengadaan Barang dan Jasa
Mekanisme Perhitungan TKDN
Implementasi P3DN
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
“AKU CINTA PRODUK INDONESIA”
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2021 tanggal 08 September 2021
tentang
Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
(Tim Gernas BBI)
“BERDIKARI – Berdiri di
atas Kaki Sendiri”
“PERINTAH PRESIDEN UNTUK BELANJA PRODUK DALAM NEGERI”
K e m e n t e r i a n P e r i n d u s t r i a n
TUJUAN P3DN
Isu Strategis P3DN
Prinsipnya 2 hal:
• Bagaimana meningkatkan belanja PDN?
• Bagaimana menekan
belanja IMPOR?
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
Kebijakan P3DN Nasional
UU 3/2014 tentang Perindustrian
UU 2/2017 tentang Jasa Konstruksi
Perpres 12/2021 tentang Perubahan atas Perpres
16/2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
PP 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
2/2017 tentang Jasa Konstruksi sebagaimana telah
diubah dengan PP 14/2021 tentang Perubahan atas PP 22/2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU 2/2017 tentang Jasa Konstruksi
PP 29/2018 tentang Pemberdayaan Industri
Kepres 24/2018 tentang Tim Nasional
Peningkatan Penggunaan Produk
Dalam Negeri
Inpres 2/2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam
Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dalam rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan
Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Permen Perindustrian 16/MIND/PER/2/2011
tentang
Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri
Kepmenko Marves Nomor 52/2022
tentang Kelompok Kerja Tim Nasional Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri
SE Kepala LKPP 4/2023 tentang Pelaksanaan e-Purchasing Katalog Laptop Produk Dalam Negeri Hasil
Konsolidasi Pengadaan Laptop Produk Dalam Negeri
secara Nasional Tahun Anggaran 2023
Surat Menko Marves B-0067/MENKOMARVES/
PE.00/1/2022 perihal Penggunan Produk Dalam
Negeri pada Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah
Surat Menko Marves No B- 5041/Menko/Marves/PE.05.
000/X/2022 tentang Panduan Pencatatan Penggunnaan Produk Dalam
Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa
Strategi Pembangunan Infrastruktur Kementerian PUPR 2020-2024
1 2 3 4 5 6
Melanjutkan pembangunan
infrastruktur (2015-2019) untuk
mendukung pengembangan wilayah seperti KSPN, KEK, Kawasan Industri,
Kawasan Bandara/
Pelabuhan, dan kawasan produktif lainnya.
Meningkatkan kompetensi SDM melalui sertifikasi
tenaga kerja konstruksi &
program link and
match(magang)
yang mempertemukan
industri jasa konstruksi dan dunia pendidikan.
Mengembangkan strategi pembiayaan alternatif melalui
skema KPBU dan skema lainnya
yang menarik bagi investor.
Memperkuat dan membuka peluang kerja bagi kontraktor
nasional/lokal dengan melakukan pembinaan melalui regulasi
dan kebijakan pemaketan.
Meningkatkan penggunaan material dan
peralatan konstruksi dalam
negeri yang memberikan nilai
tambah dalam setiap
infrastruktur yang terbangun, sehingga dapat
mengurangi ketergantungan
impor.
Menyederhanakan regulasi dan birokrasi, antara lain dengan revisi
Permen PUPR yang menghambat.
"Pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana APBN harus menggunakan produk dalam negeri, atau kalaupun produk dari luar, harus punya pabrik di sini.”
Menteri PUPR
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
Pengawasan Penggunaan PDN menjadi OBRIK (objek periksa) oleh APIP/Itjen
Surat Kemenko Marves
No. B-0067/MENKOMARVES/PE.00/1/2022 perihal Penggunan Produk Dalam
Negeri pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Kementerian PUPR dijadikan referensi bagi Kementerian lain
dalam pengendalian impor
… Agar lebih digalakkan lagi butir 3.a.i ini untuk pelaksanaan tahun 2022, Itjen agar memonitor
dengan memasukkan menjadi obyek
pemeriksaan…
Kebijakan P3DN di Kementerian PUPR
Keputusan Menteri PUPR
Instruksi Menteri PUPR
Surat Edaran Menteri PUPR
18/2022 tentang Pengelolaan Katalog Elektronik Sektoral Kementerian PUPR dalam Pelaksanaan Barang/Jasa
21/2022 tentang Pengendalian Penggunaan Barang Impor dan/atau Tenaga Kerja Asing pada Pelaksanaan Pembangunan dan Pengelolaan Jalan Tol
2/2023 tentang Pengendalian Penggunaan Barang Impor dan/atau TKA pada Penyediaan Infrastruktur di Kementerian PUPR melalui Pola Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
Surat Menteri PUPR
PB0101-Mn/2775 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri pada
Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian PUPR
PB0101-Mn/2075 tentang
Pengendalian Penggunaan Barang Impor dan TKA pada Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian PUPR
510/KPTS/Kd/2022 tanggal 6 Juli 2022 tentang Tim Pendukung P3DN
Kementerian PUPR Tahun 2022-2024
Keputusan Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi
Surat Ketua Tim Pelaksana P3DN Kementerian PUPR
4/IN/M/2022 tentang Strategi Pencegahan Risiko Penyimpangan dalam Proses Pengadaan Barang/Jasa Kementerian PUPR Tahun 2022-2024
Nomor BK0403-Kd/1080 tentang Penyampaian BUKU KITA (Kendali Impor dan Tenaga Asing)
Nomor BK0403-Kd/1126 tentang Mekanisme Penentuan Ambang Batas (Threshold) TKDN Pekerjaan Konstruksi
Nomor BK0403-Kd/180 tentang Mekanisme Pengisian Data Belanja PDN dan MPK melalui i-eMonitoring PUPR
Surat Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi
BK0403-Kd/770 tanggal 07 Oktober 2021 tentang Referensi Sumber Informasi Produk Dalam Negeri Nomor BK0403-Kd/937 tentang Mekanisme Perhitungan TKDN Pekerjaan Konstruksi
280/M/KPTS/2022 tentang Tim Peningkatan Penggunaan Produk
Dalam Negeri Kementerian PUPR Tahun 2022-2024
602/KPTS/M/2023 tentang Batas Minimum Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Jasa Konstruksi
Surat Edaran Sekretariat Jenderal PUPR
04/SE/Sj/2023 tentang Peningkatan Penggunaan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi pada Pelaksanaan Kegiatan di Kementerian PUPR
Peraturan Menteri PUPR
13/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR
7/2021 tentang Pencatatan Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi
Ketentuan Impor dan
Tenaga Kerja Asing
1. Penggunaan barang impor dan tenaga kerja asing pada Tahun 2022 dibatasi sebesar paling tinggi 10% dan pada Tahun 2023 dan 2024 sebesar paling tinggi 5% dari pagu Kementerian PUPR;
2. Penggunaan barang impor dan tenaga kerja asing dapat diberikan persetujuan dengan syarat:
a. Memperhatikan urutan prioritas penggunaan produk dan tenaga kerja dalam negeri; dan
b. Memastikan ketersediaan produk dan tenaga kerja dalam negeri melalui sumber informasi yang sah sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
3. Dalam hal angka 2 tidak terpenuhi, persetujuan penggunaan barang impor dan tenaga kerja asing dapat diberikan dengan pembagian kewenangan berdasarkan nilai pengadaan barang impor dan tenaga kerja asing sebagai berikut:
4. Mekanisme sebagaimana dimaksud dalam angka 2 dan angka 3 selanjutnya diatur oleh Ketua Tim Pelaksana P3DN Kementerian PUPR sesuai amanat Keputusan Menteri PUPR Nomor 280/M/KPTS/2022 (Buku KITA)
Surat Menteri Pengendalian Penggunaan Barang Impor dan Tenaga Kerja Asing pada Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian PUPR
No. Jabatan Nilai Pengadaan
1 Menteri di atas Rp1.000.000.000,-
2 Pejabat Tinggi Madya paling banyak Rp1.000.000.000,-
3 Pejabat Tinggi Pratama/ Kepala Satuan Kerja Unit
Eselon II paling banyak Rp500.000.000,-
4 Kepala Balai/ Kepala Satuan Kerja Unit Eselon III paling banyak Rp200.000.000,-
5 Kepala Satuan Kerja paling banyak Rp100.000.000,-
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
BUKU KITA (Kendali Impor dan Tenaga Asing)
Surat Menteri Pengendalian Penggunaan Barang Impor dan Tenaga Kerja Asing pada
Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian PUPR
Penyampaian BUKU KITA (Kendali Impor dan Tenaga Asing) sesuai Surat Menteri PUPR No. PB.01.01-Mn/2075
Terbit: 25 Oktober 2022
https://bit.ly/Buku-KITA001
Alur Permohonan Penggunaan Produk Impor dan TKA
Apa urgensinya menggunakan
barang impor/TKA?
Cek ulang/berlapis!
Apakah bisa diganti dengan PDN/Tenaker Lokal? Ya/Tidak?
Jika Ya,
Cek Urutan Prioritas TKDN-PDN !
pada sumber informasi….
Sumber informasi PDN ber-TKDN, belum ber-TKDN, dan produk UMKK
Jika Tidak,
Boleh pengadaan barang Impor/ Tenaker Asing (*) (*) S&K berlaku
1 2 3 4
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
Urutan Prioritas Penggunaan Barang dan Tenaga Kerja
Prioritas Uraian Kode TKDN
(%)
BMP (%)
TKDN+BMP
(%) SNI
1 Barang Wajib Berstandar BWB ≥ 25 ≤ 15 ≥ 40 √
2 Barang Wajib Tidak Berstandar BWTB ≥ 25 ≤ 15 ≥ 40 -
3 Barang Tidak Wajib Berstandar Tipe A BTWB-A ≥ 25 < 15 25 ≤TKDN+BMP< 40 √
4 Barang Tidak Wajib Tidak Berstandar Tipe A BTWTB-A ≥ 25 < 15 25 ≤TKDN+BMP< 40 -
5 Barang Tidak Wajib Berstandar Tipe B BTWB-B < 25 < 15 < 25 √
6 Barang Tidak Wajib Tidak Berstandar Tipe B BTWTB-B < 25 < 15 < 25 -
7 Produksi Dalam Negeri Tidak Ber-TKDN Tipe A PDN-A - ≤ 15 ≤ 15 √
8 Produksi Dalam Negeri Tidak Ber-TKDN Tipe B PDN-B - ≤ 15 ≤ 15 -
9 Produksi Dalam Negeri Tidak Ber-TKDN Tipe C PDN-C - - - √
10 Produksi Dalam Negeri Tidak Ber-TKDN Tipe d PDN-D - - - -
11 Produk Impor IMPOR - - - -
Prioritas Kewarganegaraan Tenaga Kerja
1 Warga Negara Indonesia (WNI) yang memenuhi persyaratan kompetensi sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
2 Warga Negara Asing (WNA) yang memenuhi persyaratan perizinan, penyetaraan kompetensi, pencatatan, dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
*Urutan Prioritas 1-6
Wajib tercatat di SIMPK
Pelaksanaan Kunjungan Lapangan Tim P3DN dalam Rangka Pemantauan Penggunaan Barang Impor dan/atau TKA di Provinsi Sulawesi Tengah
S ulawesi Tengah, Kamis-J umat, 27-28 April 2023
Batas Minimum Nilai TKDN
Jasa Konstruksi
Kepmen PUPR tentang Batas Minimum Nilai TKDN Jasa Konstruksi
1. Menentukan batas minimum nilai TKDN pada pekerjaan konstruksi, jasa konsultansi, dan pekerjaan konstruksi terintegrasi yang digunakan oleh PPK sebagai acuan dalam menentukan batas minimum nilai TKDN yang dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan.
2. PPK melakukan perhitungan TKDN berdasarkan HPS untuk strategi pemenuhan batas minimum nilai TKDN.
3. Batas minimum nilai TKDN diterapkan pada semua jenis pengadaanpekerjaan konstruksi, jasa konsultansi, dan pekerjaan konstruksi terintegrasi yang dibiayai dengan APBN.
4. Batas minimum nilai TKDN pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Kepmen ini.
5. Tim P3DN Kementerian PUPR melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkalaminimal sekali dalam setahun terhadap penerapan batas minimum nilai TKDN pada pekerjaan konstruksi, jasa konsultansi, dan pekerjaan konstruksi terintegrasi di Kementerian PUPR.
6. Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan untuk melakukan penyesuaian terhadap batas minimum nilai TKDN pada pekerjaan konstruksi, jasa konsultansi, dan pekerjaan konstruksi terintegrasi.
7. Dalam hal batas minimum nilai TKDN pada pekerjaan konstruksi dan pekerjaan konstruksi terintegrasi yang akan dikerjakanbelum terdapat dalam Lampiran Kepmenini, PPK menentukan batas minimum nilai TKDN pekerjaan konstruksi minimal sebesar 25% termasuk pekerjaan yang dibiayai dengan Pinjaman/Hibah luar negeri.
8. Batas minimum nilai TKDN pada pekerjaan konstruksi, jasa konsultansi, dan pekerjaan konstruksi terintegrasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Kepmen inidapat digunakan sebagai acuanpenentuan batas minimum nilai TKDN pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi di Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah.
5 Juni 2023
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
Batas Minimum Nilai TKDN Jasa Konstruksi
Pembangunan Pengendali Banjir 80
Direktorat Sungai dan
Pantai
Pembangunan Transmisi Air Baku 50
Direktorat Air Tanah dan Air
Baku Peningkatan Pengendali Banjir 80 Peningkatan Transmisi Air Baku 75
Rehabilitasi Pengendali Banjir 80 Rehabilitasi Transmisi Air Baku 75 Pembangunan Pengaman Pantai 80 Pembangunan Jiat/Sumur Air Tanah 60 Peningkatan Pengaman Pantai 80 Peningkatan Jiat/Sumur Air Tanah 75 Rehabilitasi Pengaman Pantai 80 Rehabilitasi Jiat/Sumur Air Tanah 75
Pembangunan Chekdam / Sabo Dam 80 Pembangunan Embung 75
Peningkatan Chekdam / Sabo Dam 80 Peningkatan Embung 80
Rehabilitasi Chekdam / Sabo Dam 80 Rehabilitasi Embung 80
Pembangunan Bendung 70
Direktorat Irigasi dan
Rawa
Pengadaan Barang/Jasa Karakteristik 80
Rehabilitasi Bendung 70 Operasi 80
Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan
Pembangunan Jaringan Irigasi 75 Pemeliharaan Rutin 80
Rehabilitasi Jaringan Irigasi 65 Pemeliharaan Berkala 80 Pembangunan Daerah Rawa 75 Pengadaan Barang/Jasa Karakteristik 40
Rehabilitasi Daerah Irigasi Rawa 65 Operasi 50
Pusat Pengendalian
Lumpur Sidoarjo Pembangunan Bendungan 60 Direktorat
Bendungan dan Danau
Pemeliharaan Rutin 75
Revitalisasi Danau 70 Pemeliharaan Berkala 25
Revitalisasi Situ 70 Peningkatan 60
Pengadaan Barang/Jasa Karakteristik 25 Pembangunan Jalan 70 Direktorat Pembangunan
Jalan dan Direktorat Jalan Bebas Hambatan Pembukaan dan
Pembentukan Jalan Baru 65 Pembangunan Jembatan 70
Direktorat Pembangunan Jembatan
Penggantian Jembatan 70 Pembangunan Flyover 60 Duplikasi Jembatan 65
Preservasi 65 Direktorat Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I dan II Penanganan Longsoran 65
Pembangunan Rumah
Susun 45 Direktorat
Rumah Susun Pembangunan Rumah
Khusus 55 Direktorat
Rumah Khusus
Jasa Konsultansi 60
Seluruh Unit Kerja Kementerian
PUPR
Penataan, Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Gedung dan Kawasan 45
Direktorat Bina Penataan Bangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) 40
Rehabilitasi dan Penataan Bangunan Cagar Budaya, Istana, Permukiman Tradisional dan Destinasi Wisata
45 Pembangunan, Peningkatan, dan Perluasan
SPAM 30 Direktorat Air
Minum Pembangunan SPAM Berbasis Masyarakat 50
Pembangunan, Pengembangan, Pemugaran
dan Peremajaan Kawasan Permukiman 45 Direktorat Pengembangan
Kawasan Permukiman Pembangunan lnfrastruktur Permukiman
Berbasis Masyarakat 85
KSPN dan Proyek Strategis Nasional 65 Sistem Pengelolaan Air Limbah 50
Direktorat Sanitasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Berbasis
Masyarakat 50
Sistem Pengelolaan Persampahan 30 Sistem Pengelolaan Persampahan Berbasis
Masyarakat 50
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Perguruan Tinggi 35
Direktorat Prasarana Strategis Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi
Sekolah Dasar, Menengah, Madrasah dan Sekolah Keagamaan
45 Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Olahraga 60 Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi
Sarana Prasarana Pasar 50
Ditjen Sumber Daya Air
Ditjen Bina Marga
Ditjen Cipta Karya
Ditjen Perumahan
Jasa Konsultansi
Verifikasi Capaian TKDN
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
Hasil Rekapitulasi Verifikasi Capaian TKDN Kementerian PUPR oleh DKSDK dan BJKW, Ditjen Bina Konstruksi, Tahun 2022
Unor Paket Kontrak TKDN (RAB) PDN IMPOR
Ditjen Sumber Daya Air 24 6.409.201.941.144 3.816.641.917.277 69,98% 6.352.387.089.612 99,11% 56.814.851.532 0,98%
Ditjen Bina Marga 12 1.795.175.023.734 592.919.986.729 68,57% 1.785.391.227.695 99,45% 9.783.796.039 0,55%
Ditjen Cipta Karya 22 2.388.925.542.395 867.479.225.276 55,47% 2.268.458.688.666 94,96% 120.466.853.729 5,04%
Ditjen Perumahan 12 205.606.774.013 92.355.613.785 59,84% 205.428.940.988 99,91% 177.833.025 0,09%
Total 70 10.798.909.281.286 5.369.396.743.067 66,81% 10.611.665.946.961 98,27% 187.243.334.325 1,73%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
TKDN PDN IMPOR
66,81%
98,27%
1,73%
HASIL REKAPITULASI
Temuan dan Permasalahan Verifikasi Uji Petik Capaian TKDN Pekerjaan Konstruksi Kementerian PUPR
No. Uraian Permasalahan
1 Impor Terdapat beberapa penggunaan produk impor yang belum melakukan proses perizinan impor
2 Sertifikat
Ditemukan banyak produk dalam negeri dan UMKM yang belum memiliki sertifikat TKDN
sehingga dapat menyebabkan nilai TKDN menjadi rendah
3 Invoice
Kontraktor keberatan memberikan invoice
karena ada kekhawatiran terkait kerahasiaan perusahaan dan lebih percaya diberikan kepada verifikatur
independen
4 Harga Beberapa harga PDN lebih mahal
dari harga barang impor
5 Kualitas Beberapa kualitas Produk Dalam Negeri
belum memenuhi permintaan
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
Penghargaan Menteri PUPR dalam rangka Harbak PUPR ke-77
Kepdirjen Bina Konstruksi Nomor 192/KPTS/Dk/2022 tanggal 30 November 2022 tentang Penetapan Stakeholder Penerima Penghargaan Menteri PUPR dalam rangka Hari Bakti PUPR ke-77 atas Kinerjanya Mendukung Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
PPK Satker Balai Paket Penyedia Jasa
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air PPK Sungai dan Pantai II
Rangga Ardiansah, SH, ST.
SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Ws. Palu- Lariang, Ws. Warigi-Poso, Ws. Kaluku-Karama,
Provinsi Sulawesi Tengah BWS Sulawesi III Rehabilitation and Reconstruction of Palu Coastal Protection, Central Sulawesi Province
PT. Adhi Karya (Persero), Tbk.
Departemen Infrastruktur II Direktorat Jenderal Bina Marga
PPK 1.2 Provinsi DI Yogyakarta Rokhmad Purnomo, ST.
Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah,
Provinsi DI Yogyakarta BBPJN Jawa Tengah –
DI Yogyakarta Pembangunan Jalan Baru Tepus –
Jerukwudel (SBSN MYC) PT. Deltamarga Adyatama – PT. Suradi Sejahtera Raya KSO Direktorat Jenderal Perumahan
PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus
Sadli Soleman, ST.
Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku Utara
Balai Pelaksana Penyediaan
Perumahan Maluku
Pembangunan Rumah Susun ASN
BPKP Maluku Utara PT. Rhino Perkasa
Daftar PPK Terbaik Penerima Penghargaan Kategori Kinerja Mendukung Implementasi Kebijakan P3DN
Penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) 2023 oleh Presiden RI Business Matching V, Jakarta 15-17 Maret 2023
Kementerian PUPR menjadi Juara 1 Penggunaan PDN Tertinggi
pada kategori
Kementerian/Lembaga dengan 10 Anggaran Terbesar
Penyerahan Penghargaan
diberikan langsung oleh Presiden pada acara Business Matching V tanggal 15 Maret 2023 dengan rincian kategori, sebagai berikut:
❑ Kementerian/Lembaga dengan 10 anggaran terbesar
❑ Pemerintah Provinsi
❑ Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
❑ BUMN
“Kalau sudah jelas untuk juara satu, juara satu, juara satu, saya
perintahkan ke MenPANRB untuk yang namanya
tukin, ini kalau sudah masuk ke tukin pasti akan… semuanya pasti akan semangat… akan kita hubungkan dengan
pembelian Produk Dalam
Negeri di Kementerian,
Lembaga, Kabupaten/Kota
dan Provinsi”
e-Katalog
Kewajiban Belanja di e-Katalog
Agar menjadi Perhatian para
Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah:
1. Memperbanyak jumlah etalase pada e-Katalog
2. KPA/PPK/PP/UKPBJ mendorong UMKM untuk menayangkan produknya di
e-Katalog
3. Menginstruksi kepada KPA/PPK/PP untuk melakukan pemilihan melalui e-Purchasing
4. Menetapkan target e-Purchasing 30%
dari nilai pengadaan
5. Menginstruksikan APIP untuk
melakukan monitoring secara berkala pada pencapaian target e-Purchasing
SE LKPP No 3 Tahun 2023 tentang Afirmasi Belanja Produk Dalam negeri dan Produk Usaha Mikro,
Kecil dan Koperasi melalui E-Purchasing
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
Isu - Penyedia Jasa tidak dapat membeli di e-Katalog
Pola Pembelian PDN di Kementerian PUPR
Pembelian
Pengguna Jasa Produsen
Penyedia Jasa Produsen
Pengguna Jasa
Penyedia Jasa tidak dapat membeli pada
e-Katalog sehingga perlu pembukaan akses kepada Penyedia Jasa untuk
dapat membeli di e-Katalog
Perlu menjadi Perhatian PPK/PP pada saat Belanja pada e-Katalog
Penyalahgunaan Sertifikat
Laptop ditagging TKDN karung plastik
CEK TAGGING TKDN!
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
E-Purchasing Award 2023
Business Matching VI, Jakarta 3 Agustus 2023
Kementerian PUPR menjadi Juara 1 Nilai Transaksi E- Purchasing Terbesar 2023 pada kategori
Kementerian/Lembaga
• Perlunya Goodwill pimpinan. Tanpa adanya keseriusan dan dukungan nyata dari pimpinan, penggunaan e- katalog sulit dilaksanakan;
• Tetapkan kriteria yang jelas dalam memilih vendor,
• Sejalan dengan prinsip kehati-hatian dalam pemilihan penyedia, Seluruh tahapan E-Purchasing dengan mekanisme Katalog Elektronik didokumentasikan secara elektronik antara lain print screen dan/atau history log oleh PPK/Pejabat Pengadaan
• Dorong penyedia untuk menayangkan produknya dalam e-katalog;
• Jaga Akuntabilitas harga, jangan sampai terindikasi overpriced / mark-up /kongkalikong.
LESSON LEARNED
PENYELENGGARAAN E-PURCHASING KEMENTERIAN PUPR
TKDN dalam Proses Barang dan Jasa
Penerapan TKDN pada tiap Tahapan PBJ
PA/KPA PPK
Pokja/PP
PERENCANAAN PERSIAPAN
Pokja/PP
Penyedia TENDER
Penyedia
PPK
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Penyedia
APIP
SERAH TERIMA
PPK PENGAWASAN
• Pengalokasian anggaran PBJ untuk PDN, UMK Koperasi
• Penyusunan RUP memperhatikan PDN
• Saat melakukan Penysunan spek, HPS,&Draft Kontrak memperhatikan TKDN
• Menentukan Target Capaian TKDN
• Mencantumkan persyaratan TKDN dalam Dokumen Pemilihan
• Evaluasi Dokumen Penawaran
• Memeriksa data dukung TKDN, menghitung preferensi harga
• Mengajukan penawaran TKDN Barang (Komitmen TKDN)
• Melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan komitmen TKDN
• Monitoring pelaksanaan pekerjaan (mencatat setiap ketidaksesuaian
pelaksanaan pekerjaan, mengumpulkan bukti untuk menghitung capaian TKDN)
• Menyerahkan
pekerjaan sesuai dengan kontrak
• Melakukan pengawasan
• melakukan evaluasi capaian TKDN Vs Penawaran TKDN bersama verifikatur
• Menerima hasil pekerjaan
• Melakukan telaah terhadap
perencanaan penganggaran/
RKAKL
APIP
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
Peraturan terkait Implementasi P3DN dalam Proses PBJ (1)
1. Pasal 19
Dalam Menyusun spesifikasi teknis/KAK:
a. Menggunakan produk dalam negeri;
b. Menggunakan produk bersertifikat SNI; dan
c. Memaksimalkan penggunaan produk industri hijau
A. Perpres 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2. Pasal 66 (ayat 2)
Kewajiban penggunaan PDN jika terdapat peserta menawarkan barang/jasa dengan nilai TKDN + BMP paling rendah 40%
3. Pasal 66 (ayat 6)
LKPP dan/atau Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah memperbanyak pencantuman PDN dalam
katalog elektronik
Peraturan terkait Implementasi P3DN dalam Proses PBJ (2)
B. Perpres 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 1. Pasal 67 (ayat 3.a)
Preferensi harga diberikan terhadap barang yang memiliki TKDN paling rendah 25%
C. Perlem LKPP 12 Tahun 2021 tentang PBJ Pemerintah melalui Penyedia
1. PPK melakukan reviu spesifikasi teknis/KAK yang telah disusun pada tahap perencanaan Pengadaan Barang/Jasa. Reviu dilakukan berdasarkan data/informasi pasar terkini untuk mengetahui ketersediaan barang/jasa, harga, pelaku usaha dan alternatif barang/jasa sejenis. Dalam melakukan reviu ketersediaan barang/jasa perlu memperhatikan:
a. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mengacu pada daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri;
b. Memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI);
c. Produk usaha mikro dan kecil serta koperasi dari hasil produksi dalam negeri; dan d. Produk ramah lingkungan hidup.
2. Dalam hal terdapat produk yang memiliki TKDN+BMP paling rendah 40% (empat puluh persen)
maka produk dari luar negeri digugurkan. Hal ini dapat dilakukan dalam hal hanya terdapat 1
(satu) jenis barang dalam 1 (satu) paket.
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
Peraturan terkait Implementasi P3DN dalam Proses PBJ (3)
C. Perlem LKPP 12 Tahun 2021 tentang PBJ Pemerintah melalui Penyedia
3. Evaluasi Harga Pengadaan Barang, untuk pengadaan dengan nilai paling sedikit di atas Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah) diperhitungkan preferensi untuk produk yang memiliki TKDN paling sedikit 25% (dua puluh lima persen).
4. Dalam menyusun Dokumen Ketentuan PPK perlu memperhatikan:
a. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mengacu pada daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri;
b. Memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI);
c. Produk usaha mikro dan kecil serta koperasi dari hasil produksi dalam negeri; dan
d. Produk ramah lingkungan hidup.
Peraturan terkait Implementasi P3DN dalam Proses PBJ (4)
C. Perlem LKPP 12 Tahun 2021 tentang PBJ Pemerintah melalui Penyedia
5. Pokja Pemilihan melakukan reviu dokumen persiapan pengadaan yang meliputi:
a. Dokumen Ketentuan PPK
Memastikan Dokumen Ketentuan PPK telah lengkap dan telah memperhatikan penggunakan barang/jasa yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mengacu pada daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri, memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), produk usaha mikro dan kecil serta koperasi dari hasil produksi dalam negeri, dan produk ramah lingkungan hidup, sehingga peserta pemilihan dapat memahami ketentuan dalam Dokumen Ketentuan PPK dan merespon untuk Menyusun penawaran dengan baik.
6. Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri (apabila memenuhi persyaratan diberlakukannya preferensi harga) dengan ketentuan:
a. Nilai TKDN Komponen Barang berdasarkan daftar inventaris barang/jasa produksi dalam negeri yang diterbitkan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang perindustrian;
b. Preferensi Harga diberikan pada tiap komponen barang yang memiliki nolai total paling sedikit di atas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah);
c. Preferensi Harga diberikan terhadap Barang yang memiliki TKDN paling rendah 25% (dua puluh lima persen). Nilai preferensi yang diberikan paling tinggi 25% (dua puluh lima persen);
d. Apabila peserta tidak menyampaikan Formulir Penyampaian TKDN maka peserta dianggap tidak menginginkan diberlakukan preferensi harga bagi penawarannya dan tidak menggugurkan.
7. Dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan ketentuan Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN) berbeda dibandingkan dengan perkiraan Pokja Pemilihan (apabila mensyaratkan TKDN)
Mekanisme Perhitungan TKDN
Definisi PDN, TKDN, BMP
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018
K e m e n t e r i a n P e r i n d u s t r i a n
Menghitung TKDN dan BMP?
PENGGUNA PRODUK DALAM NEGERI
TIDAK PERLU
MENGHITUNG SENDIRI NILAI TKDN BARANG dan BMP
?
Siapa yang menghitung
PT. Surveyor Indonesia dan PT
Sucofindo/Lembaga yang Berkompeten Lainnya
Sertifikat TKDN dan BMP dari Kementerian Perindustrian
Catatan:
▪
Sertifikat TKDN Barang ditandasahkan oleh Pusat P3DN Kementerian Perindustrian
▪
Satu Sertifikat TKDN dapat mewakili lebih dari 1 (satu) jenis produk
▪
Jenis produk yang dapat ditandasahkan sesuai dengan komoditi Izin Usaha Perusahaan
▪
Sertifikat TKDN Barang berlaku selama 3 (tiga) Tahun
Catatan:
▪
Sertifikat BMP ditandasahkan oleh Pusat P3DN Kementerian Perindustrian
▪
Satu Sertifikat BMP mewakili 1 (satu) perusahaan
▪
Sertifikat BMP berlaku selama 3 (tiga) tahun
▪
Nilai maksimal BMP adalah 15%
Sertifikat TKDN Sertifikat BMP
K e m e n t e r i a n P e r i n d u s t r i a n
Sertifikat TKDN dari Kementerian Perindustrian
Sudah terdapat
41.122
PDN ber-TKDN
25.796
PDN dengan nilai TKDN di atas 40% (Barang Wajib)
26.278
Sertifikat Berlaku
Sudah terdapat
4.784
PDN ber-TKDN IK
2.712
Sertifikat Berlaku
Sumber: Kemenperin, data per tanggal 10 Juli 2023
Sumber Informasi TKDN/PDN dan Tenaga Kerja Lokal
Sumber Informasi Produk Dalam Negeri
1 Website P3DN Kementerian Perindustrian: tkdn.kemenperin.go.id 2 Website katalog elektronik LKPP: e-katalog.lkpp.go.id
3 Website SIMPK Kementerian PUPR: simpk.pu.go.id 4 Website APDN Kementerian ESDM: esdm.go.id/apdn 5 Website Bela Pengadaan LKPP: tokodaring.lkpp.go.id 6 Website Padi UMKM Kementerian BUMN: padiumkm.id 7 Asosiasi Material dan Peralatan Konstruksi
8 Sumber lainnya yang sah sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku
Sumber Informasi Tenaga Kerja Lokal 1 Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK): siki.pu.go.id
2 Asosiasi Profesi
3 Sumber lainnya yang sah menurut ketentuan perundangan yang berlaku
K e m e n t e r i a n P e r i n d u s t r i a n
SITUS DAFTAR INVENTARISASI
Barang/Jasa Produk Dalam Negeri – tkdn.kemenperin.go.id
E-katalog
https://e-katalog.lkpp.go.id/
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
SIMPK (Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi)
simpk.pu.go.id
https://www.esdm.go.id/apdn/
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
tokodaring.lkpp.go.id
padiumkm.id
K e m e n t e r i a n P e r i n d u s t r i a n
REGULASI TATA CARA PENGHITUNGAN TKDN
Perhitungan TKDN
sesuai Permen Perindustrian Nomor 16 Tahun 2011
COST-BASED / BERBASIS BIAYA
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
Regulasi yang Mengatur Penghitungan TKDN
Permen Perindustrian Nomor 16 Tahun 2011 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Perhitungan TKDN
Surat Direktur Kelembagaan dan SDK Nomor BK0403-Kd/937 tentang
Mekanisme Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Pekerjaan Konstruksi
Terbit: 29 September 2022 https://bit.ly/Mekanisme-Perhitungan-TKDN
TKDN PEKERJAAN KONSTRUKSI
TENAGA KERJA PERALATAN BAHAN/MATERIAL/BARANG
TKDN PEKERJAAN KONSTRUKSI = TKDN GABUNGAN BARANG DAN JASA
Pekerjaan Konstruksi : Keseluruhan atau sebagian
kegiatan yang meliputi pembangunan,
pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan
pembangunan kembali suatu bangunan
K e m e n t e r i a n P e r i n d u s t r i a n
Prinsip Perhitungan TKDN
1. Material
Ketentuan TKDN
2.Tenaga Kerja 3. Alat
Kerja
KD N KL
N
KDN KLN
KD N KL
N
Dibuat LN, TKDN = 0%
Dibuat Dalam Negeri , TKDN : 0% < X ≤ 100%
Slide berikutnya ..
KETENTUAN TKDN
WNI, TKDN = 100 %
WNA, TKDN = 0 %
Prinsip Perhitungan TKDN Alat Kerja
Alat Kerja – Peraturan Menteri Perindustrian No.16 Tahun 2011
DN LN
Saham Pemilik → Dibuat →
LN
DN DN+LN DN LN DN+LN
% TKDN → 100% 75%
75% + (25% x Saham DN)75% 0%
proporsional saham DN1 2 3 4 5 6
* DN = Dalam Negeri
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
Identifikasi TKDN
IDENTIFIKASI TKDN
MATERIAL
Bahan Baku Sertifikat TKDN Barang
Barang Jadi Sertifikat TKDN Barang
Material Alam 100% *)
TENAGA KERJA
TK Manajerial Kewarganegaraan
TK Lapangan Kewarganegaraan
PERALATAN Peralatan Kerja
Dibuat DN/LN + Pemilik DN/LN/Gab
AHSP
IDENTIFIKASI TKDN AHSP
Peralatan kerja
Lakukan Identifikasi TKDN
Bahan Baku/Barang Jadi/Material Alam
Tenaga Kerja
Alat Kerja
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
Panduan Umum
TKDN Barang bisa dinilai jika dan hanya jika memiliki sertifikat TKDN yang masih berlaku (jika tidak ada, maka
TKDN = 0%)
Jika tersedia Barang Wajib (TKDN min 25% + BMP ≥
40%), maka tidak diperkenankan membeli
barang lain dibawahnya
Sumber informasi nilai persentase TKDN:
tkdn.kemenperin.go.id
Perhitungan threshold TKDN dengan HPS/RAB (estimasi),
verifikasi capaian TKDN dengan pembuktian invoice
dan dokumen terkait Barang impor dapat
digunakan, S&K berlaku
1 2 3
4 5 Reward: Preferensi Harga
Punishment: Sanksi-sanksi
6
PENGAWASAN DAN SANKSI
SESUAI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 29 TAHUN 2018
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
Mekanisme Perhitungan TKDN Pekerjaan Konstruksi
(Surat Direktur KSDK selaku Ketua Tim Pelaksana P3DN PUPR BK0403-Kd/937)
No Uraian Penjelasan
1 Alur perhitungan TKDN oleh PPK dan penyedia jasa
a. PPK sebagai pengguna jasa menghitung nilai TKDN untuk menentukan threshold (ambang batas) persentase TKDN paket pekerjaan yang akan dilaksanakan;
b. Penyedia jasa (kontraktor dan subkontraktor) sebagai pelaksana pekerjaan, menghitung TKDN untuk persyaratan tender, verifikasi capaian penerapan TKDN pada saat masa pelaksanaan pekerjaan berlangsung (jika dibutuhkan) dan verifikasi capaian penerapan TKDN setelah pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan.
2 Tata cara perhitungan nilai TKDN
Menjelaskan tata cara perhitungan nilai TKDN tenaga kerja, material dan alat
Terbit: 29 September 2022 https://bit.ly/Mekanisme-Perhitungan-TKDN
Mekanisme Perhitungan TKDN Pekerjaan Konstruksi
(Surat Direktur KSDK selaku Ketua Tim Pelaksana P3DN PUPR BK0403-Kd/937)
No. Uraian Satuan Koefisien Spesifikasi Brand/Merk TKDN
(%) No. Sertifikat Harga Satuan Jumlah Harga Volume Pekerjaan
Jumlah Harga
Pekerjaan KDN KLN
A B C D E F G H I J = D x I K L = J x K M = G x L N = L - M
Pekerjaan Drainase
1 Pasangan Batu 1 C : 3 PS Tenaga
Pekerja OH 1,00 WNI 100 90.000,00 90.000
73,50
6.615.000 6.615.000 0
Tukang OH 0,50 WNI 100 120.000,00 60.000 4.410.000 4.410.000 0
Mandor OH 0,10 WNA 0 150.000,00 15.000 1.102.500 0 1.102.500
12.127.500 11.025.000 1.102.500 Bahan
Semen @50kg Zak 370,99 Semen
portland PT. Semen Tonasa 91,86 11192/SJ-IND.8/TKDN/12/2021 2.100,00 779.079
73,50
57.262.307 52.606.881 4.655.426
Batu m3 321,53 Material Alam 100 365,21 117.426 8.630.809 8.630.809 0
Pasir M3 701,69 Material Alam 100 207,46 145.573 10.699.587 10.699.587 0
Kayu m3 0,003 Material Alam 100 82.500,00 248 18.191 18.191 0
Paku kg 0,30 PT. Gunung Kembar 0 65.000,00 19.500 1.433.250 0 1.433.250
78.044.143 71.955.468 6.088.676 Peralatan
Excavator 0,01 LN + DN PT. Komatsu Indonesia 75,00 550.000,00 5.500
73,50 404.250 303.188 101.063
Alat Bantu 0,50 LN + DN 75,00 2,00 1 74 55 18
404.324 303.243 101.081 Total 90.575.967 83.283.710 7.292.256
Nilai TKDN 100% 91,95% 8,05%
Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi, Ditjen Bina Konstruksi
Sertifikat TKDN
TERIMA KASIH TERIMA KASIH
Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat