IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING di DESA DAN UPAYA
PENCAPAIAN SDGs DESA
● REMBUK STUNTING
● DESA CIGUNUNG– SABTU, 5 NOVEMBER 2022
Kebijakan terkait kegiatan stunting di Desa
Peraturan:
► Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting
► Permendesa, PDTT No. 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022
► Permenkeu No. 190/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Dana Desa
► Peraturan Bupati Tasikmalaya No. 34 Tahun 2018 tentang Penurunan Stunting
Kelompok sasaran prioritas meliputi:
► 1. Remaja putri;
► 2. Calon pengantin;
► 3. Pasangan usia subur
► 4. Ibu hamil;
► 5. Ibu menyusui; dan
► 6. Anak berusia 0 — 59 bulan.
Perpres 72 tahun 2021 ;
Pasal 3
Intervensi Spesifik
Remaja Putri,, 1) Remaja putri mengkonsumsi TTD
2) Pencegahan kehamilan tidak diinginkan
Calon pengantin 1) Calon pengantin melakukan pemeriksaan Kesehatan Ibu hamil dan
nifas
1) Tambahan asupan gizi bagi ibu hamil KEK 2) Ibu hamil mengkonsumsi TTD
3) Keluarga Berencana paska persalinan Bayi 0-2 tahun 1) Pemantauan tumbuh kembang balita
2) Tambahan asupan gizi bagi balita kurang gizi 3) Tatalaksana gizi buruk bagi balita gizi buruk 4) ASI eksklusif bagi bayi 0-6 bulan
5) MP-ASI bagi baduta
Anak 2-6 tahun 1) Pemantauan tumbuh kembang balita
2) Tambahan asupan gizi bagi balita kurang gizi
3) Tatalaksana gizi buruk bagi balita gizi buruk
Intervensi sensitif
1) Penyediaan akses air minum layak bagi rumah tangga;
2) Penyediaan sarana sanitasi layak bagi rumah tangga;
3) Penerimaan Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional bagi RT berpenghasilan rendah;
4) Pendampingan bagi keluarga beresiko stunting;
5) Bantuan Tunai Bersyarat bagi keluarga miskin dan rentan;
6) Pemberian pemahaman tentang stunting;
7) Bantuan pangan bagi keluarga miskin dan rentan;
8) Desa tanpa Buang Air Besar Sembarangan/BABS.
Layanan Dasar
Kegiatan Stunting di Desa
1. Kesehatan ibu dan anak (KIA);
2. Konseling gizi;
3. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi;
4. Perlindungan sosial untuk peningkatan askes ibu hamil dan menyusui serta balita terhadap
jaminan kesehatan dan administrasi kependudukan;
5. Pendidikan tentang pengasuhan anak melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB);
6. Layanan bagi remaja, PUS , dan upaya pencegahan perkawinan anak;
7. Pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan
tanah kas Desa untuk pembangunan Kandang,
Kolam dan Kebun (3K) dalam rangka penyediaan
makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu hamil,
balita dan anak sekolah.
ARAH KEBIJAKAN NASIONAL
PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Menerapkan SDGs di Desa (SDGs Desa)
SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan
7
Upaya Percepatan Pencapaian SDGs Desa 1 - 6 In line dengan Upaya
Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting di Desa
1. Prinsip penanganan stunting meliputi:
• Stunting merupakan masalah keluarga, maka intervensinya difokuskan pada keluarga khususnya keluarga 1000 HPK.
• Difokuskan untuk menangani penyebab langsung dan penyebab tidak langsung stunting, sehingga bentuk intervensinya meliputi:
• Intervensi spesifik, untuk menangani penyebab langsung dan lebih banyak bersifat Tindakan teknis medis oleh tenaga Kesehatan.
• Intervensi sensitif, untuk menangani penyebab tidak langsung dan lebih banyak dilakukan oleh sector non Kesehatan.
2. Pelaksanaan pencegahan stunting di desa perlu dilakukan secara konvergen yaitu
memastikan kelompok sasaran prioritas mendapatkan layanan
Prioritas Penggunaan Dana Desa
Permendesa, PDTT No. 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022
PERCEPATAN PENCAPAIAN SDGS DESA, melalui
a. Pemulihan ekonomi nasional sesuai
kewenangan Desa
b. Program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa
c. Mitigasi dan
penanganan bencana alam dan non alam sesuai kewenangan Desa
DANA DESA
Program prioritas nasional : Pencegahan stunting untuk mewujudkan Desa Sehat dan Sejahtera
A. Pengelolaan advokasi konvergensi pencegahan stunting di Desa
dengan menggunakan aplikasi digital electronic-Human Development Worker (e-HDW);
B. Tindakan promotif dan preventif untuk pencegahan stunting melalui rumah Desa sehat;
C. Peningkatan layanan kesehatan, peningkatan gizi dan pengasuhan anak melalui kegiatan:
1) kesehatan ibu dan anak;
2) konseling gizi;
3) air bersih dan sanitasi;
4) perlindungan sosial untuk peningkatan askes ibu hamil dan
menyusui serta balita terhadap jaminan kesehatan dan administrasi kependudukan;
5) pendidikan tentang pengasuhan anak melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB);
6) upaya pencegahan perkawinan anak;
7) pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan tanah kas Desa untuk pembangunan Kandang, Kolam dan Kebun (3K) dalam rangka penyediaan makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu hamil, balita dan anak sekolah.
8) peningkatan kapasitas bagi Kader Pembangunan Manusia (KPM), kader posyandu dan pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
dan
9) pemberian insentif untuk Kader Pembangunan Manusia (KPM), kader posyandu dan pendidik pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi kewenangan Desa;
publish by: ciptaDesa.com
Pemerintah Desa mengoordinasikan dan
melaksanakan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat desa.
Pemerintah Desa memprioritaskan penggunaan dana desa dalam mendukung penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting.
Pemerintah Desa mengoptimalkan program dan kegiatan pembangunan desa dalam mendukung penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting.
PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PENYELENGGA
RAAN
PERCEPATAN PENURUNAN
STUNTING
PERPRES
72 2021
publish by: ciptaDesa.com
TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI DESA (PERPRES 72 TAHUN 2021)
• BERTUGAS MENGOORDINASIKAN
, MENYINERGIKAN, DAN MENGEVALUASI
PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI TINGKAT
DESA/KELURAHAN.
PPKBD, SUB PPKBD, KPM DAN UNSUR
MASYARAKAT LAINNYA
DITETAPKAN OLEH KEPALA
DESA/KELURAHAN SEBAGAI PENYELENGGARA
PERCEPATAN STUNTING DI TINGKAT DESA.
(TP-PKK)
TENAGA KESEHATAN BIDAN, TENAGA
GIZI, DAN TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN;
PENYULUH DAN
PETUGAS LAPANGAN
KELUARGA BERENCANA
publish by: ciptaDesa.com
Contoh Paket Layanan dan Penyedia Layanan di Desa
• Untuk mendukung layanan Jaminan Sosial dan Kesehatan perlu layanan administrasi kependudukan yang dapat difasilitasi oleh Desa sesuai kewenangannya
1.Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
• Diberikan oleh Tenaga Kesehatan atau Kader Kesehatan terlatih. Konseling Gizi dapat diselenggarakan di tempat layanan kesehatan seperti Polindes, Poskesdes, Puskesmas dan Posyandu atau pada saat kunjungan rumah.
2.Konseling gizi
• Dapat diupayakan oleh keluarga secara mandiri maupun diupayakan oleh Pemerintah Desa dengan dukungan dari berbagai sumber bantuan/dukungan .
2.Air Minum dan Sanitasi
• Layanan diberikan oleh Tenaga Kesehatan dan Kader Kesehatan terlatih. Kegiatan layanan dapat dilakukan di Puskesmas dan Posyandu
2.Jaminan Sosial dan Kesehatan
•Layanan PAUD diberikan kepada anak usia 2-6 tahun yang dilakukan pada unit PAUD atau PAUD HI. Guru PAUD diharuskan telah memperoleh pelatihan dasar yang sudah dilengkapi dengan modul sensitif gizi.
2.Layanan PAUD
• Layanan kelas pengasuhan ini dapat dilakukan di Posyandu melalui Bina Keluarga Balita (BKB) atau di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif.
2.Layanan Kelas Pengasuhan dan Pola Asuh
• Kegiatan ini dapat diintegrasikan dengan kegiatan DAHSAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang
dikembangkan oleh BKKBN. Petugas gizi perlu dilibatkan untuk memastikan penyusunan menu sehat.
7.Pemenuhan Asupan Gizi dan Ketahanan Pangan Keluarga Berisiko Stunting
• Salah satu jenis kegiatan yang termasuk dalam penyiapan kehidupan berkeluarga di Desa adalah adanya Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK) dengan dibentuk duta Genre di tingkat Desa.
8.Penyiapan Kehidupan Berkeluarga
•Dalam pelaksanaan pendampingan keluarga berisiko stunting diperlukan kolaborasi di tingkat lapangan yang terdiri dari bidan, kader tim penggerak pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga serta kader keluarga berencana untuk
melaksanakan pendampingan keluarga berisiko stunting. Lebih jelas bisa dipelajari Panduan Pendampingan Keluarga yang diterbitkan BKKBN