PENDAHULUAN
Focus Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan standar akhir yang harus dicapai oleh suatu proses, dan tujuan ini merupakan titik tolak yang sangat menentukan dalam memberikan arah dan langkah-langkah suatu kegiatan. Ingin tahu lebih jauh tentang penerapan Manajemen Kurikulum Integratif di SDIT Al Ikhlas Mantren dan Sekolah Al Ikhlas Manten yang berada di bawah naungan Yayasan Al Ikhlas Mantren.
Manfaat Penelitian
Pengelola pendidikan merumuskan tujuan integratif kurikulum sekolah, yang menjadi acuan guru dalam setiap pembelajaran. Pengelola pendidikan dapat menetapkan pedoman kurikulum integratif pada tingkat satuan pendidikan sekolah sebagai acuan pelaksanaan proses belajar mengajar.
Kajian Terdahulu
Penelitian Muhammad Rouf22 Dalam penelitian bertajuk “Manajemen Kurikulum Terpadu di Sekolah”, penelitian ini dilakukan di dua sekolah yaitu MAN 1 Malang dan Sekolah Terpadu MAN 3 Malang. Tiga tujuan pertama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kurikulum terpadu di MAN 1 Malang dan Sekolah Terpadu MAN 3 Malang. Kedua, mendeskripsikan implementasi kurikulum terpadu di kedua sekolah tersebut.
Definisi Operasional
Penerapan kurikulum terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu penerapan kurikulum sekolah dan kurikulum kelas. Kedua, pada tahap proses, kepala sekolah mengambil langkah nyata untuk melaksanakan saran dan masukan dari siswa sekolah dan masyarakat.
Sistematika Penulisan
KAJIAN TEORETIK
Manajemen Kurikulum
Fokus penelitian kehidupan nyata adalah implementasi proses manajemen kurikulum terpadu di SDIT Al Ikhlas Mantren. Model dan proses pengelolaan kurikulum SDIT Al Ikhlas Mantren antara staf sekolah dan dewan terkait sekolah. Segala informasi yang disampaikan harus berkaitan erat dengan Manajemen Kurikulum Integratif SDIT Al Ikhlas Mantren.
PAPARAN DATA / TEMUAN DATA LAPANGAN Penerapan kurikulum terpadu di SDIT Al Ikhlas Mantren merupakan tahapan yang mengikuti kurikulum yang telah ditetapkan. Integratif di SDIT Al Ikhlas Mantren termasuk dalam kategori Integratif untuk satu disiplin ilmu (dalam satu disiplin ilmu) menurut klasifikasi Integratif Robin Forgy (1991). Sebelum menerapkan kurikulum terpadu, SDIT Al Ikhlas Mantren bekerja sama dengan pesantren melalui studi banding.
Muatan kurikulum sekolah dibentuk sehubungan dengan tujuan kurikulum SDIT Al Ikhlas Mantren dan disetujui oleh tujuan kurikulum Kementerian Pendidikan. SDIT Al Ikhlas Mantren mengintegrasikan kurikulumnya dengan baik, meliputi program kegiatan tahunan, program kegiatan semester. Kurikulum integratif SDIT Al Ikhlas Mantren mengintegrasikan kurikulum Kementerian Pendidikan (diknas) dengan visi dan misi sekolah.
Integratif Kurikulum
Metode dan Pendekatan
Pendekatan ini dipilih berdasarkan judul penelitian, dimana penelitian kualitatif menggambarkan dan menganalisis fenomena, aktivitas sosial, keyakinan, persepsi dan pemikiran individu dan kelompok dalam masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, artinya hasil penelitian ini tidak diperoleh melalui metode statistik atau pengukuran kuantitatif lainnya. Menurut Ghony dan Mansur, penelitian kualitatif menekankan pada kualitas atau sifat suatu barang atau jasa.
Dalam penelitian kualitatif yang terpenting adalah menemukan makna peristiwa, fenomena atau gejala sosial, yang dapat menjadi alat pengajaran yang berharga bagi pengembangan konsep teoritis. Menurut Creswell, studi kasus adalah suatu bentuk penelitian kualitatif yang mana peneliti melakukan kajian terhadap kehidupan nyata, yang dapat berupa suatu sistem modern yang terbatas (kasus) atau beberapa sistem yang terbatas (berbagai kasus). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengungkap fenomena proses manajemen kurikulum terpadu SDIT Al Ikhlas Mantren yang dialami oleh mata pelajaran itu sendiri.
Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah multisite karena permasalahan yang dikaji terkait manajemen kurikulum terpadu terjadi di beberapa sekolah di SDIT Al Ikhla Mantren.
Lokasi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus karena mengkaji kehidupan nyata dalam batasan waktu, tempat dan konteks yang sesuai dengan zaman saat ini. Dalam konteks penelitian ini, penulis memaparkan aspek kualitatif terkait manajemen kurikulum terpadu SDIT Al Ikhlas Mantren. Tujuan pendidikan hendaknya mengembangkan potensi kemanusiaan peserta didik sesuai dengan karakternya, yang berkaitan dengan konsep 'khalifah' dan 'abdillah'.
Oleh karena itu, pembelajaran hendaknya merupakan suatu proses yang membantu peserta didik untuk memahami, menyadari, menggerakkan, membiasakan, menguatkan, mandiri serta mampu tumbuh dan berkembang berdasarkan nilai-nilai Islam sesuai dengan sifat dan tingkat perkembangannya. Analisis ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hubungan antara manajemen kurikulum terpadu dengan peningkatan kualitas lulusan. Pada saat yang sama, penafsiran ini mengartikulasikan implikasi temuan penelitian terhadap manajemen kurikulum terpadu dan upaya peningkatan kualitas lulusan.
Data dan Sumber Data
Dalam hal ini sekolah tersebut dikelola oleh Yayasan Al Ikhlas Mantren yang berlokasi di Desa Mantren, Kecamatan Karagrejo, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumber pertama. 117 Sumber informasi pertama adalah orang-orang yang mempunyai hubungan langsung dengan pelaksanaan kurikulum sekolah. Mereka antara lain Kepala SDIT Al Ikhlas Mantren, Bidang Kurikulum, seluruh guru dan staf sekolah yang bekerja di SDIT Al Ikhlas Mantren.
Selain itu, sumber informasi yang pertama juga adalah para tenaga kependidikan yang terlibat dalam kegiatan pengajaran di sekolah dan pihak sekolah, termasuk para siswa SDIT Al Ikhlas Mantren, baik yang aktif belajar maupun yang tidak belajar, dan lain-lain. berhubungan dengan konteks sekolah. Peneliti mewawancarai mereka untuk mengumpulkan data mentah, setelah itu data tersebut didokumentasikan, direduksi dan dianalisis untuk memperoleh informasi yang relevan. Data sekunder adalah data yang biasanya disusun dalam bentuk dokumen-dokumen yang sudah ada. 118 Dalam hal ini informasi dikumpulkan dari berbagai sumber antara lain profil sekolah, dokumen kurikulum sekolah, dokumen kurikulum lainnya, lembar kegiatan, foto-foto kegiatan dan catatan kegiatan.
Menurut Sanapiah Faisal, data dalam penelitian kualitatif mengacu pada berbagai peristiwa, kejadian, situasi dan aktivitas yang terjadi di masyarakat, yang dapat dianggap sebagai “tabel”.
Teknik Pengumpulan Data
Hal ini dikarenakan peneliti yakin ketiga metode tersebut sudah cukup untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Dalam konteks penelitian ini tujuannya adalah untuk memahami proses manajemen kurikulum terpadu SDIT Al Ikhlas Mantren yang melibatkan pejabat dan pengelola sekolah. Wilayah Kerja SDIT Al Ikhlas Mantren Ibu Tunik Sri Handayani, S.Pd. f. Bidang Kemahasiswaan SDIT Al Ikhlas Mantren Bapak Ali Mustaqim, S.Sos. G.
Melalui wawancara dengan narasumber tersebut, peneliti berupaya untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam mengenai penerapan manajemen kurikulum terpadu di SDIT Al Ikhlas Mantren. Ringkasnya, metode dokumenter dapat dianggap sebagai metode yang digunakan untuk mempelajari data sejarah atau sejarah.
Analisis Data
Langkah pertama adalah reduksi data, yaitu membuat rangkuman, memilih pokok dan fokus utama serta mencari pola dan tema pada data. Dalam konteks penelitian ini, setelah dilakukan pengumpulan data tentang Manajemen Kurikulum Integratif di SDIT Al Ikhlas Mantren, langkah pertama yang dilakukan adalah memilah data untuk menentukan mana yang penting dan mana yang tidak. Dalam menyajikan data kualitatif, variasi penyajiannya mencakup teks naratif yang berfungsi sebagai cerita dan dapat berbentuk grafik, matriks, jaringan, dan diagram.
Hal ini melibatkan proses penarikan kesimpulan awal, yang mungkin masih bersifat awal dan memerlukan verifikasi lebih lanjut. Dasar penarikan kesimpulan adalah informasi tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi manajemen kurikulum terpadu di SDIT Al Ikhlas Mantren yang direduksi dan disajikan. Kesimpulan awal ini masih bersifat tentatif dan dapat direvisi apabila tidak didukung oleh data tambahan.
Namun, jika kesimpulan awal tersebut didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten dari penelitian lanjutan di bidang tersebut, maka kesimpulan tersebut dapat dianggap dapat diandalkan.
Teknik Pengecekan Data
Pembahasan pertama ini berkaitan dengan hasil penelitian respon masalah kedua yang fokus pada implementasi Kurikulum Integratif SDIT Al Ikhlas Mantren. Program Implementasi Kurikulum Sekolah Integratif dan Program Implementasi Kurikulum Sekolah diselaraskan dengan klasifikasi sekolah Mujahidin, dengan SDIT Al Ikhlas Mantren termasuk dalam kategori sekolah ribath. Dengan mempersiapkan tenaga pengajar, SDIT Al Ikhlas Mantren membuka rekrutmen guru sesuai jumlah mata pelajaran yang dibutuhkan.
Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa terdapat keterpaduan kurikulum antara kurikulum SDIT Al Ikhlas Mantren dengan visi misi sekolah. Mengkaji Konteks Kurikulum SDIT Al Ikhlas Mantren dikembangkan dari kurikulum nasional dan diubah menjadi kurikulum universitas. Pembahasan penerapan kurikulum hanya sebatas tindakan Direktur dan jajarannya, serta kerjasama dengan pengurus lain yang mengawasi penerapan kurikulum SDIT Al Ikhlas Mantren.
Pernyataan DIT Al Ikhlas Mantren tentang pentingnya dukungan Mantren sangat memudahkan proses penerapan dan pengajaran kurikulum terpadu.
Tahap-tahap Penelitian
IMPLEMENTASI INTEGRATIF KURIKULUM
Analisis Data
145 Wawancara Kepala SDIT Al Ikhlas Mantren Karangrejo Magetan, pada tanggal 21 Agustus 2023 pukul 08.00 WIB. Berdasarkan data yang dikumpulkan, evaluasi kurikulum yang dilakukan di SDIT Al Ikhlas Mantren dapat diklasifikasikan ke dalam model CIPP (Context-Input-Process-Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam. SDIT Al Ikhlas Mantren juga memperhatikan fenomena tersebut dan mempertimbangkan sejauh mana siswa bersedia memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di luar sekolah.
Penilaian selanjutnya yang dilakukan SDIT Al Ikhlas Mantren adalah penilaian masukan yaitu mengenai unsur-unsur yang berdampak langsung terhadap kurikulum. Capaian tersebut disesuaikan dengan kemampuan individu siswa serta persyaratan minimal kurikulum SDIT Al Ikhlas Mantren. Berdasarkan hasil dokumen SDIT Al Ikhlas Mantren, evaluasi produk sekolah dilakukan satu kali pada akhir tahun ajaran atau.
Evaluasi hasil kurikulum SDIT Al Ikhlas Mantren juga sama yaitu ada dua cara seperti yang telah dijelaskan di atas. Jadi kesimpulannya dapat dikatakan permasalahan infrastruktur, keterbatasan waktu dan aspek teknis menjadi kendala implementasi kurikulum terpadu di SDIT Al Ikhlas Mantren. SDIT Al Ikhlas Mantren juga memperhatikan perkembangan tersebut dan mengukur sejauh mana kesiapan siswa untuk menguasai perkembangan tersebut.
Sinkronisasi dan Transformatif
FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG
IMPLIKASI MANAJEMEN INTEGRATIF
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kurikulum terpadu konsisten dengan konsep dasar sistem yang mencakup input, pengolahan, dan output. Dokumen kurikulum sekolah mencakup pengajaran dan kegiatan lainnya dan pengawasan yang efektif harus dilakukan untuk memastikan implementasi yang baik. Tujuan kurikulum ini tidak lain adalah tujuan pendidikan di SDIT Al Ikhlas Mantren yang dituangkan dalam visi sekolah, dirinci dalam misi sekolah yang menggambarkan pencapaian ideal dalam tujuan sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan uraian yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa penekanan utama dalam visi dan misi SDIT Al Ikhlas Mantren adalah pada penghafalan Al-Quran dan Hadits serta peningkatan ilmu agama. Dengan demikian, tujuan integratif kurikulum Mantren di SDIT Al Ikhlas didasarkan pada upaya menghasilkan ulama unggul yang mampu menghafal Al-Qur'an. Kurikulum sekolah lebih bersifat umum dan bertujuan untuk mengembangkan individu yang memiliki kualitas ilmiah dan teknis yang tinggi dengan tetap menjaga nilai-nilai agama dan humanistik.
Sedangkan beberapa indikator teknis menggambarkan tujuan kurikulum SDIT Al Ikhlas Mantren, yaitu kemampuan siswa dalam menghafal dan memahami Al-Quran serta menerapkan ajaran Islam.