Penerapan Model Evaluasi Responsif pada Program Pengembangan Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon (Perspektif Peran dan Kinerja Musyrifah).” Untuk mencapai visi tersebut, Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon melakukan berbagai program pembinaan dan kegiatan mahasantri Apa saja program dan kegiatan pembinaan di Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon.
Apakah peranan dan tugas musyrifah dalam program pembinaan di Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon. Pengetahuan tentang program dan pembinaan yang terdapat di Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon. Menentukan peranan dan tugas musirif dalam program pembinaan di Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon.
PEMBAHASAN
Model Evaluasi Responsif
Menurut penulis, evaluasi responsif merupakan pendekatan evaluasi yang bersifat kualitatif-naturalistik, karena dapat mendengarkan pandangan dari berbagai sudut pandang. Sisi informal dari evaluasi responsif dan terciptanya komunikasi yang intensif dan erat antara evaluator dan pemangku kepentingan merupakan bagian mendasar dari evaluasi ini. Salah satu ciri penilaian responsif adalah menanggapi informasi khalayak dan perbedaan perspektif nilai dari mereka yang dilayani.
Tujuan dari evaluasi responsif ini adalah untuk memahami seluruh komponen program dari berbagai sudut pandang. Tindakan tersebut menggambarkan bahwa secara struktural terdapat dua bagian dalam penilaian responsif, yaitu struktur inti dan struktur fungsional. Kekuatan utama model evaluasi responsif adalah peka terhadap perspektif yang berbeda dan kemampuannya mengakomodasi pendapat.
Musyrifah
Hal ini terlihat dari pola siswa yang teratur bangun tepat waktu, sholat berjamaah, tadarus bersama dan belajar. Selain peran musyrifah hingga mahasantri, peran musyrifah secara khusus dibagi lagi berdasarkan pembagian kerja yang diterimanya. Arti kualifikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keterampilan yang diperlukan untuk melakukan sesuatu (memegang jabatan dan sebagainya). 23.
23 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online (KBBI), https://kbbi.web.id/kredit. diakses pada 25 Februari 2022. Sebagai pihak yang bertanggung jawab memantau mahasantri, musyrifah tentunya harus memiliki kualifikasi yang sesuai dengan program yang ada di setiap Ma'had al-Jami'ah. Musyrifah mempunyai tugas utama mengkondisikan dan memantau mahasantri dalam menjalankan aktivitas ma'had.
Secara khusus tugas musyrifah disesuaikan dengan tujuan dan program masing-masing Ma'had al-Jami'ah.
Kinerja Musyrifah
Tingkat sempurnanya proses atau hasil kerja suatu kegiatan, yaitu melaksanakan suatu kegiatan secara ideal atau menyelesaikan suatu tugas dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dan berkaitan dengan kuantitas yang diproduksi berupa nilai moneter, sejumlah unit atau sejumlah aktivitas yang diproduksi. Sejauh mana kegiatan diselesaikan atau hasil dicapai dalam waktu lebih cepat dari yang ditentukan dan waktu yang tersedia digunakan untuk kegiatan lain.
Tingkat di mana penggunaan sumber daya organisasi seperti manusia, uang, teknologi dan material dimaksimalkan untuk mencapai tujuan yang tinggi atau sebaliknya, atau mengurangi kerugian material setiap unit atau mengurangi sumber daya. Sejauh mana karyawan melakukan pekerjaan mereka tanpa memerlukan bantuan pengawasan, menghindari bantuan pengawasan, atau menghindari hasil yang tidak diinginkan. Sejauh mana karyawan menunjukkan perasaan harga diri, niat baik, dan kerja sama antar rekan kerja, bawahan, dan atasan.27.
Metode Penelitian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Kehadiran Peneliti
- Lokasi Penelitian
- Informan Penelitian
- Prosedur Pengumpulan Data
- Analisis Data
Kehadiran peneliti merupakan hal terpenting dalam mengamati dan memperoleh data yang valid, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang pada prinsipnya sangat menekankan pada latar belakang alamiah objek penelitian yang diteliti, yaitu penerapan Model Evaluasi Responsif pada Ma' memiliki Program Pengembangan al-Jami' ah IAIN Ambon (Perspektif Peran dan Prestasi Musyrifah). Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Ma'had al-Jami'ah (asrama putri) IAIN Ambon. Dalam penelitian kualitatif, seperti yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti memilih sumber data dan mengutamakan perspektif emik, artinya mereka mengutamakan sudut pandang informan, yaitu cara mereka memandang dan menafsirkan dunia dari sudut pandang mereka.
Peneliti tidak bisa memaksakan kehendaknya untuk memperoleh data yang diinginkan.30 Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut diperoleh. Data sekunder berupa dokumenter dan teori diperoleh dari buku-buku, hasil penelitian dan buku-buku lain yang berkaitan dengan penelitian ini diperoleh dengan menelusuri arsip di berbagai perpustakaan. Valid atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada jenis pengumpulan data yang digunakan, memilih metode yang tepat dan sesuai dengan jenis sumber data.
Observasi digunakan untuk mengumpulkan sejumlah informasi atau data yang berkaitan dengan ruang (tempat), pelaku, kegiatan, benda, tindakan, kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan. Tujuan melakukan wawancara sebagaimana dikemukakan oleh Licoln dan Guba yang dikutip Moleong dalam Iskandar adalah untuk mengkonstruksi orang, peristiwa, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, keprihatinan terhadap situasi sosial (lingkungan sosial). upaya untuk memperoleh informasi dari narasumber mengenai Penerapan Model Evaluasi Akuntabel pada Program Pengembangan Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon (Perspektif Peran dan Kinerja Musyrifah). Artinya, metode yang digunakan untuk mencari data tentang sesuatu yang berupa benda tertulis, buku, jurnal, dokumentasi, peraturan, buku harian.
Penelitian dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara.33 Data yang diperoleh adalah segalanya. Pada dasarnya analisis data adalah suatu proses menyusun urutan data dan mengorganisasikannya ke dalam pola, kategori, dan satuan dasar uraian sehingga dapat ditemukan tema dan rumusan kerja sesuai yang disarankan oleh data. 34 Pekerjaan analisis data dalam hal ini adalah menyusun, memilah , pengelompokan, pengkodean dan kategorisasi data yang dikumpulkan dari catatan lapangan, gambar, foto atau dokumen dalam bentuk laporan. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, diagram, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan “yang paling umum digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif”.
PAPARAN DATA
- Profil Ma’had al-Jami’ah IAIN Ambon
- Hasil Penelitian
Zainal Abidin Rahawarin, M.Ag (Kepala Sekolah IAIN Ambon) 2) Direksi.. a) Nakip Pelu, LC, M.A : Kepala Asrama Putra b) Mukhlisin, S.A., M.Pd : Kepala Asrama Putri c ) Hafiz M.Semarang, S.HI : Kasi Keamanan Putra d) Eviana Wabula, MP : Kasi Keamanan Putri. e) Syafril Majapahit, MP: Kepala Madrasah Diniyyah Putra f) Sunartin Palahidu, M.Pd: Kepala Madrasah Diniyyah Putri g) Rasmi Akohilo, M.Pd: Kepala Madrasah Quran Putri h) La Jalonto Batuatas, S.Pd: Kepala Madrasah Al-Quran Putra40. Uraian program di atas akan dibagi lebih rinci lagi ke dalam fungsi pokok masing-masing bidang, yaitu bidang Diniyyah, bidang Asrama dan bidang Majelis Al-Qur'an, serta berbagai program DEMA (Majelis Mahasantri). Peran dan tugas Musyrifah dalam program pengembangan Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon.
Salah satu partai pimpinan penting dalam Ma'had al-Jami'ah dikenal dengan Musyrifah. Musyrifah adalah santriwati (mahasiswa aktif di kampus) yang ditunjuk oleh pimpinan (Mudabbir/Mudabbirrah) di Ma'had al-Jami'ah dengan uji kelayakan yang kemudian dilibatkan dan diberi amanah untuk menjalankan program pembinaan dan dipercaya untuk membantu pula. mudabbir/mudabbirah Memantau dan mengendalikan aktivitas siswa. Dalam arti bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengembangan membaca dan menulis Al-Quran bagi seluruh mahasiswa di kampus IAIN Ambon.
Membantu menentukan ujian kelulusan dan kenaikan pangkat pada kelas pelatihan membaca dan menulis Al-Qur'an bagi siswa. Melaporkan hasil ringkasan evaluasi mahasiswa yang melatih membaca dan menulis Al-Qur'an untuk setiap program studi untuk digunakan sebagaimana mestinya. Kinerja dan Kendala yang dialami Musyrifah dalam menjalankan peran dan tugas dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan.
Pada dasarnya peran dan kehadiran musyrifah sangat penting untuk membantu pengurus selaku pimpinan asrama dan mudabir/mudabbiroh untuk menghidupkan program dan kegiatan pelatihan di Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon. Karena merekalah yang membantu para mudabbiro dalam beberapa hal, misalnya dalam mengkoordinir para santri, sehingga mereka penting dalam Ma'had.” 46. Kemudian mereka sudah berada di kelas A dalam pengembangan Al-Qur'an. Syaratnya adalah harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang lebih hebat dari calon mahasiswa.
Ada wawancara, lalu ada tes bahasa arab, tes hafalan juz 30, tes kosakata bahasa arab dan inggris, surah imla, tes baca al quran, dan tes mudabbiroh. Untuk itu tidak dapat dipungkiri betapa rekrutmen musyrifah menjadi salah satu unsur penting dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembinaan di Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon. 52 Wawancara Zatia Tussania Angoda selaku mahasantri wati di Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon pada 24 Februari 2022.
PEMBAHASAN
Evaluasi dilakukan sekaligus memberikan bimbingan, penguatan dan nasehat kepada musyrifah agar tetap menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan baik. Musyrifah sebagai salah satu unsur penting dalam program dan kegiatan pembinaan juga diberikan peran dan tanggung jawabnya masing-masing tergantung bidang yang diterimanya selama menjalankan perannya di musyrifah seperti yang telah dijelaskan. Perlu diketahui bahwa para musyrifah dan mahasantri yang menghuni Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon merupakan mahasiswa aktif di kampus yang tentunya juga mempunyai kesibukan masing-masing.
Kegiatan pembinaan dan kegiatan asrama yang rutin dilakukan setiap hari mulai pukul 04.00 hingga pukul 07.00 (pagi) dan dilanjutkan kembali pada pukul 18.00 hingga pukul 22.00 (malam) terdiri dari rangkaian pembinaan dan kegiatan yang sangat berguna bagi setiap penghuni asrama. Kinerja Musyrifah selama periode 2021/2022 dinilai cukup baik, peneliti sepakat berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti amati selama Musyrifah menjalankan tugasnya. Evaluasi kinerja Musyrifah juga menjadi agenda wajib yang dilakukan satu kali di lingkungan pengurus Ma'had.
PENUTUP
Pedoman Wawancara dengan Mudabbir/Mudabirrah Ma’had IAIN Ambon
Bagaimana pendapat Ustad/ah tentang kehadiran Musyrifah di Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon. Bagaimana pembagian peran dan tugas musyrifah di Ma'had Al-Jami'ah IAIN Ambon. Bagaimana peranan dan tugas direktur/sekretaris Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon mengenai Musyrifah.
Apakah Direktur/Sekretaris Ma'had al-Jami'ah IAIN Ambon juga terlibat dalam pembagian peran dan tugas musyrifah di Ma'had Al-Jami'ah IAIN Ambon? Bagaimana pendapat Direktur/Sekretaris Ma'had al-Jami'ah terhadap kinerja Musyrifah dalam menjalankan tugasnya? Apakah direktur/sekretaris Ma'had al-Jami'ah menilai kinerja musyrifah?
Apa harapan Direktur/Sekretaris Ma'had al-Jami'ah terhadap musyrifah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya? Apa tugas dan kewajiban yang bapak/ibu lakukan sebagai musyrifah di Asrama Putri Ma'had al-Jamiah Ambon?
Pedoman Wawancara dengan santri Putri Ma’had IAIN Ambon