• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PEDOMAN PENYELENGGARAAN KURSUS PRANIKAH NOMOR : 379 TAHUN 2018 TERHADAP KETAHANAN KELUARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "IMPLEMENTASI PEDOMAN PENYELENGGARAAN KURSUS PRANIKAH NOMOR : 379 TAHUN 2018 TERHADAP KETAHANAN KELUARGA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

PELAKSANAAN PEDOMAN PELAKSANAAN KURSUS PRA-NIKAH NOMOR: 379 TAHUN 2018 TENTANG KETAHANAN. Studi kasus di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal). Pedoman konseling perkawinan merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah dalam meminimalisir angka perceraian. Kegiatan ini dilaksanakan di KUA Kecamatan Pangkah. Meskipun kegiatan konseling pranikah telah dilaksanakan, namun angka perceraian masih tergolong tinggi dan hal ini berdampak pada ketahanan keluarga, berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan proses pelaksanaan konseling pranikah. pedoman konseling pranikah yang dilaksanakan di KUA Kecamatan Pangkah dan dampaknya terhadap ketahanan keluarga di KUA Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan konseling pranikah di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal telah sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pranikah Nomor: 379 Tahun 2018.

Dan dampak dari kegiatan konseling pranikah sangat membantu masyarakat dalam memberikan pengetahuan dalam membangun ketahanan keluarga yang harmonis. 5al-Hāfidz Ibnu Hajar al-Atsqālani, Bulūghul Marām min Adillatil Ahkām (Semarang: .Pustaka Alawiyah, t.t.) hal.201. 7Anonim, Peraturan Direktur Jenderal Bimas Islam Nomor: DJ.II/542 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Kursus Pranikah (Jakarta: t.p., 2013), hal.6.

Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya di Indonesia, Kementerian Agama Republik Indonesia telah menetapkan peraturan baru, dalam hal ini Surat Keputusan Direktur Jenderal Pedoman Umat Islam Nomor: DJ.II /542 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pranikah, yang dalam salah satu pasalnya disebutkan bahwa “peraturan ini bertujuan untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawaddeh, warahmeh dengan memberikan pengetahuan, meningkatkan pemahaman dan keterampilan yang berkaitan dengan kehidupan berkeluarga dan rumah tangga”. Usia perkawinan melahirkan keluarga sakin, mawaddeh dan warahmah. 8 Anonim, Peraturan Direktur Jenderal Pedoman Masyarakat Islam Nomor: DJ.II/542 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Kursus Pranikah, hal.6. 9 Anonim, Peraturan Direktur Jenderal Pedoman Masyarakat Islam Nomor: DJ.II/542 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Kursus Pranikah, hal.7.

Penyuluhan perkawinan bagi calon pengantin dan remaja usia kawin merupakan urusan keabsahan perkawinan yang menjadi perhatian pemerintah, hal ini sesuai dengan Keputusan Dirjen Ikatan Islam Nomor 881 Tahun 2017 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Penyuluhan Pernikahan. . Membangun keluarga yang kokoh memerlukan upaya yang sungguh-sungguh, mulai dari mempersiapkan calon pasangan yang akan menikah hingga generasi muda usia menikah yang akan memasuki rumah tangga. 10 Anonim, Keputusan Direktur Jenderal Umat Islam, Pedoman Nomor 881 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bimbingan Pernikahan (Jakarta:t.p., 2017), hal.3.

11 Anonim, SK Dirjen Umat Islam, Pedoman No. 379 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pedoman Pranikah Bagi Calon Pengantin (Jakarta: t.p., 2018), hal.1. 12Didi Jubaedi Ismail dan Maman Abdul Jalil, Membangun Rumah Tangga Islami Di Bawah Ridho Ilahi (Bandung: Pustaka Setia, 2000), hal.6. 13 Didi jubaedi Ismail dan Maman Abdul Djalil, Membangun Rumah Tangga Islami Di Bawah Ridho Ilahi, hal.

14Ujianto Singgih Prayitno, dkk, Ketahanan Keluarga untuk Masa Depan Bangsa (Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2016), hal. Sebenarnya konseling pranikah sangat penting bagi ketahanan keluarga untuk menurunkan angka perceraian, namun permasalahannya adalah pemerintah kurang serius dalam memperhatikan peraturan tersebut. Mengapa melalui peraturan? Dengan adanya kursus bimbingan calon pengantin ini diharapkan calon pasangan suami istri dapat memahami hakikat pernikahan yaitu membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mencoba menganalisis program regulasi pranikah dan program ketahanan keluarga dengan melakukan penelitian di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal yang akan dijadikan bahan pembahasan disertasi yang berjudul “Implementasi Pedoman Pelaksana Kursus Pranikah Nomor: 379 Tahun 2018 (Studi Kasus Ketahanan Keluarga Di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal)”.

Rumusan Masalah

Dalam undang-undang nomor 10 tahun 1992 bab I angka 15 disebutkan bahwa stabilitas keluarga adalah keadaan dinamis suatu keluarga yang mempunyai kegigihan dan ketangguhan serta memuat kemampuan jasmani, materiil, psikis, mental dan spiritual untuk hidup mandiri, mengembangkan diri dan keluarga mereka. untuk mencapai keadaan harmonis dan meningkatkan kesejahteraan internal dan eksternal. Apa dampak kursus pranikah terhadap keberlangsungan keluarga di Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu syariah dan menjadi bahan informasi bagi seluruh masyarakat Indonesia mengenai kursus pranikah dan stabilitas keluarga.

Kajian Pustaka

1 Skripsi Rezi Irhas dari UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh 2018 Tentang Peran Bimbingan Pranikah dalam Pembinaan. Sedangkan tesis penelitian penulis fokus menganalisis peraturan Pedoman Pranikah tentang Stabilitas Keluarga dan ruang lingkup bidang penelitian yang ada. 23Rezi Irhas, “Peran Bimbingan Pranikah dalam Mempromosikan Integritas Keluarga Kajian di Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan”, Skripsi, (Banda Aceh: UIN Ar-Raniry, 2018).

Pranikah kelengkapan registrasi pranikah dan penelitian studi kasus berlangsung di Kecamatan Limapuluh Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Selatan, sedangkan penelitian penulis fokus menganalisis peraturan mengenai proses konseling pranikah untuk ketahanan keluarga . 3 Tesis Mukhlas Hanafi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2017 tentang bimbingan pranikah dalam membangun keluarga Sakinah di. 24Siti Nurjannah, “Efektifitas Penyelenggaraan Kursus Pengantin Sebagai Syarat Kelengkapan Pendaftaran Pranikah Studi Kasus di Kec.

25Mukhlas Hanafi, “Bimbingan Pranikah dalam Membangun Keluarga Sakinah di BP4 KUA Gedungtengen Yogyakarta”, Skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2017).

Sistematika Penulisan

Penutup

Saran

Pemerintah diharapkan lebih mengoptimalkan penerapan peraturan panduan pranikah, karena peraturan tersebut ternyata bermanfaat. Namun mengingat pelaksanaannya belum menyeluruh dan dilakukan hanya dalam waktu singkat, berarti materi yang disampaikan tidak dapat diterima secara keseluruhan, dan pelaksanaan konseling pernikahan tidak merata, semua orang yang akan melangsungkan pernikahan, namun oleh. Disarankan kepada masyarakat agar mengupayakan kegiatan penyuluhan perkawinan agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari kegiatan penyuluhan perkawinan tersebut dalam memperkuat dan menjaga ketahanan keluarga. Akhtur Gumilang, “Angka perceraian di Kabupaten Tegal Meningkat, Ini Penyebabnya,” Tribun Jateng.Com, 5 November 2019.

Anonim, Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 379 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Pranikah Bagi Calon Pengantin. Bungin, Burhan Menganalisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan Metodologis untuk Menguasai Model Aplikasi. Peran Bimbingan Pranikah dalam Mempromosikan Integritas Keluarga Belajar di Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan.”

Laela, Faizah Noer. Bimbingan Konseling Keluarga dan Remaja Edisi Revisi, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2017. Materi Arah Kebijakan Pemerintah dalam Pembentukan Keluarga Sakinah disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal Drs. Materi Membangun Relasi dalam Lingkungan keluarga yang disampaikan oleh Ibu Khotimah, S.Ag pada Kegiatan Bimbingan Pernikahan Pranikah.

Mujahidin, Syamsul, Ernie Isis Aisyah Amini, Buku Seri Pengasuhan Ketahanan Keluarga Penguatan (Mataram: BPPAUD & DIKMAS NTB, 2017. Mukhlas Hanafi, “Konseling Pranikah dalam Membangun Keluarga Sakinah di BP4 KUA Gedungtengen Yogyakarta”, Skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2017).

Prayitno, Ujito Singgih, dkk, Ketahanan Keluarga untuk Masa Depan Bangsa (Jakarta: Pusat Kajian Badan Keahlian DPR RI, 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder dan studi lapangan berupa wawancara dengan pihak-pihak terkait yang kemudian

Metode yang kami gunakan adalah analisis data sekunder yang berasal dari sumber referensi serta data primer berupa hasil wawancara dengan tim strategi komunikasi

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian atau data yang bersumber dan berasal dari pihak-pihak yang masih memiliki

digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung serta wawancara dengan pihak terkait, dan data sekunder

22 Maka sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu berasal dari data buku-buku, jurnal, dan sumber data lainnya yang dapat menambahkan kekurangan dari data primer,

kualitatif. Data diperoleh dari lapangan baik data primer maupun data sekunder. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Wawancara

Sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan, maka data yang diperlukan adalah data yang terkait dengan sumber data primer dan sumber data sekunder yang

Data yang digunakan dalam penulisan penelitian ini, adalah data yang diperoleh dari sumbernya baik bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, yaitu:.. Bahan hukum