PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
Pendidikan Demokrasi
- Demokrasi Dalam Pandangan Pendidikan
 - Ruang Demokrasi Pada Lembaga Pendidkan
 - Sekolah Sebagai Medang Penumbuhan Nilai Nilai
 
Pendidikan demokratis juga memerlukan partisipasi aktif siswa dan guru dalam perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan. Artinya pihak peneliti yang terlibat dalam proses pendidikan harus mengakui dan menghormati kemampuan dan karakteristik individu siswa. Menurut Sunarso, pendidikan demokrasi pada hakikatnya membimbing peserta didik agar lebih dewasa dalam berdemokrasi dengan cara mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi agar perilakunya mencerminkan kehidupan demokratis.
Selain mengembangkan nilai-nilai demokrasi dalam membentuk pola pikir siswa sesuai nilai demokrasi, demokrasi di sekolah juga menyangkut proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran.
Teori Demokrasi
Kurikulum yang disusun juga memuat tujuan, isi pembelajaran, proses pembelajaran dan evaluasi, yang berorientasi pada nilai-nilai demokrasi. Nilai-nilai demokrasi yang diterapkan dalam pembelajaran IPS antara lain nilai kebebasan, kesetaraan, keterhubungan, saling percaya, penyelesaian masalah secara damai, toleransi dan kerjasama. Perencanaan pembelajaran IPS yang berorientasi pada nilai-nilai demokrasi diawali dengan penyusunan tujuan, materi, metode, media dan evaluasi secara implisit, b.
Rini Yuliana (2013) dengan judul “Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi dalam Pendidikan IPS di SMP Negeri 3 Gringsing Batang”. Penerapan nilai-nilai demokrasi dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Gringsing Batang selama ini dilakukan melalui metode diskusi, ceramah, tanya jawab, penugasan, dan demonstrasi. -Faktor pendorong dan penghambat penerapan nilai demokrasi dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Gringsing Batang yaitu.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa nilai-nilai demokrasi yang ditanamkan melalui pengajaran pendidikan IPS di SD Negeri Gugus 3 Patuk Kecamatan Patuk Gunungkidul adalah nilai-nilai toleransi, kerjasama, kebebasan berpendapat, saling menghormati dan menghargai diri sendiri. kepercayaan diri. Implementasi nilai-nilai demokrasi melalui pembelajaran. Pendidikan IPS dilaksanakan dengan berbagai metode pembelajaran antara lain ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan demonstrasi. Faktor pendukung penerapan nilai-nilai demokrasi melalui pembelajaran pendidikan IPS di sekolah dasar di Gugus 3 Patuk Kecamatan Patuk Gunungkidul yaitu.
Faktor penghambat implementasi nilai demokrasi melalui pembelajaran pendidikan IPS di SD Gugus 3 Patuk Kecamatan Patuk Gunungkidul yaitu. Solusi yang diterapkan dalam penerapan nilai-nilai demokrasi melalui pembelajaran pendidikan IPS di sekolah dasar di Gugus 3 Patuk, Patuk, Kecamatan Gunungkidul, yaitu.
Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
 - Informan
 - Fokus Penelitian
 - Sumber Data
 - Instrumen Penelitian
 - Teknik Pengumpulan Data
 - Teknik Analisis Data
 
Nilai-Nilai Demokrasi dalam Pembelajaran IPS di SMA Negeri 6 Takalar Pembelajaran Pendidikan Demokrasi dalam Pembelajaran IPS adalah suatu proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara sistematis di dalam kelas untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa. Penerapan nilai-nilai demokrasi dalam proses pembelajaran IPS di kelas tentunya tidak lepas dari peran guru. Penerapan metode pembelajaran ini merupakan wujud penerapan nilai-nilai demokrasi dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan data di atas, hasil observasi lapangan menunjukkan bahwa pendidikan demokrasi dalam pembelajaran IPS di SMA Negeri 6 Takalar diterapkan dalam pembelajaran IPS dan mengamalkan nilai-nilai demokrasi. “Dalam melaksanakan pendidikan demokrasi dalam pembelajaran IPS di SMA NEGERI 6 TAKALAR, selain mempraktikkan dan mengajarkan nilai-nilai demokrasi kepada siswa, kami juga memanfaatkan media pembelajaran di kelas seperti laptop dan berbagai buku referensi.” Faktor Pendukung Terlaksananya Pendidikan Demokrasi dalam Proses Pembelajaran IPS di SMA Negeri 6 Takalar.
Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran IPS sebagai wahana penanaman nilai-nilai demokrasi di SMA Negeri 6 Takalar, terdapat 2 faktor diantaranya: Implementasi nilai-nilai demokrasi dalam pembelajaran IPS di SMA Negeri 6 Takalar telah dilakukan melalui diskusi. , metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Adakah media pembelajaran yang mendukung proses penanaman nilai-nilai demokrasi pada siswa?
Peneliti lapangan menemukan bahwa pengajaran demokrasi diterapkan dalam pembelajaran IPS di SMA Negeri 6 Takalar. Tentu saja ada pihak yang mendukung proses penanaman nilai-nilai demokrasi pada siswa di SMA Negeri 6 Takalar, termasuk sarana dan prasarananya.
GAMBARAN DAN HISTORI LOKASI PENELITIAN
Profil Sekolah
SMA Negeri 6 Takalar yang dulu bernama SMAN 1 Polombangkeng Utara merupakan sekolah negeri yang terletak di bagian utara Kabupaten Takalar. Saat ini terdapat bangunan yang memadai terdiri dari; 23 kelas, masing-masing 8 kelas lokal dan 1 kelas program IBB) dan 7 kelas XII lokal (4 kelas program MIPA, 2 kelas program IPS dan 1 kelas Program IBB). Jumlah guru mata pelajaran mencukupi dan mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Kimia, Biologi, Fisika, Komputer sudah memadai walaupun masih perlu peningkatan kuantitas dan kualitas peralatan.
Visi, Misi Dan Tujuan SMA Negeri 6 Takalar
Implementasi nilai-nilai demokrasi yang diharapkan kepala sekolah kepada guru IPS, kecuali melalui kegiatan pembelajaran yang lebih kreatif. Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa pembelajaran yang dilakukan guru berupaya untuk melatih siswa menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam proses belajar mengajar. Guru IPS merupakan salah satu informan yang bertugas penuh menanamkan nilai-nilai demokrasi pada siswa.
Pembentukan nilai-nilai demokrasi pada diri peserta didik meliputi toleransi, kerjasama, kebebasan berpendapat, kebebasan berpartisipasi, menghargai orang lain, percaya diri dan kesadaran akan perbedaan. Dari hasil observasi, selain pengamalan nilai-nilai demokrasi kepada siswa di SMA Negeri 6 Takalar, sarana dan prasarana yang baik juga langsung terfasilitasi. Untuk menyukseskan pembelajaran pendidikan IPS sebagai wahana penanaman nilai-nilai demokrasi pada diri siswa di SMA Negeri 6 Takalar, tentunya terdapat beberapa kendala yang dialami guru dalam pembelajaran pendidikan IPS, diantaranya adalah kendala perbedaan individu.
Tidak hanya faktor penghambat dalam mencapai keberhasilan belajar saja, namun pendidikan IPS merupakan sarana penanaman nilai-nilai demokrasi pada siswa di SMA Negeri 6 Takalar, tentunya ada pula yang mendukung proses penanaman nilai-nilai demokrasi pada siswa. . termasuk sarana dan prasarana. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai-nilai demokrasi yang ditanamkan pada siswa di SMA Negeri 6 Takalar meliputi toleransi, kerjasama, kebebasan berpikir, kebebasan berkelompok, kebebasan berpartisipasi, menghargai orang lain, percaya diri dan kesadaran akan perbedaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mendukung penerapan nilai demokrasi di sekolah meliputi sarana dan prasarana.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai demokrasi yang ditanamkan dalam pelaksanaan pendidikan demokrasi pada mata pelajaran IPS di SMA Negeri 6 Takalar adalah: toleransi, kerjasama, kebebasan berpendapat, kebebasan bekerjasama, kebebasan pergaulan, menghargai orang lain, rasa percaya diri dan kesadaran akan menjadi pembeda. Sementara itu, kami berpesan kepada sekolah untuk terus mengembangkan proses penanaman nilai-nilai demokrasi pada siswa.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pembelajaran edukatif yang demokratis dalam pembelajaran IPS diharapkan dapat menjadi sarana untuk membangun karakter siswa sehingga siswa memiliki individu yang berakhlak mulia, cerdas, berpartisipasi dan bertanggung jawab. Dalam mengajar, guru IPS telah menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai demokrasi karena tidak membedakan siswa yang pintar dan siswa yang bodoh.” Dalam pelaksanaan diskusi kelas dan presentasi mengandung nilai-nilai kebebasan, baik kebebasan berpendapat maupun berkelompok kebebasan.
“Guru IPS di bidang pendidikan telah menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai demokrasi karena guru di bidang pendidikan bersikap terbuka dan selalu memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum mereka pahami.” Hal ini juga terungkap dari hasil observasi lapangan yang dilakukan peneliti terhadap guru IPS SMA NEGERI 6 TAKALAR. Dalam mengajar, guru IPS telah menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai demokrasi karena tidak membedakan siswa pintar dan siswa bodoh.”
Dari pernyataan di atas nampaknya pembelajaran yang dilakukan guru telah berusaha agar siswa dapat menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam proses belajar mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai demokrasi yang ditanamkan pada diri siswa di SMA Negeri 6 Takalar berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari sikap siswa dalam mengambil pelajaran dari guru, kecuali melalui kegiatan pembelajaran yang lebih kreatif dalam hal ini bahan ajar dan strategi. atau Metode Pembelajaran yang digunakan juga melalui keteladanan perilaku saya yang baik. “Pendidikan demokrasi dalam proses pembelajaran IPS merupakan pendidikan yang bersifat individual dimana setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda-beda.”
Selain pengembangan nilai-nilai demokrasi, pembentukan pola pikir siswa yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi juga mencakup proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Salah satu faktor penghambat diperkenalkannya pendidikan demokrasi ke dalam proses pembelajaran IPS adalah perbedaan individu, dimana setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda.
Pembahasan
Oleh karena itu, pendidikan diharapkan dapat melahirkan pandangan dan praktik yang membangun ruang belajar serta dapat memperkaya nilai-nilai kemanusiaan, keluhuran budi pekerti, kejujuran, dan keadaban. Melalui hal tersebut, pendidikan demokrasi dapat dijadikan sebagai wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya sehingga peserta didik dapat menjadi manusia yang berkarakter. Pengembangan nilai-nilai demokrasi di sekolah perlu dilaksanakan untuk menghadapi era globalisasi yang kini diyakini akan membawa banyak perubahan global seiring dengan percepatan masuk dan keluarnya berbagai budaya dan peradaban baru dari berbagai bangsa di dunia.
Teori perilaku sosial ini merangkum keluaran apa saja yang akan dihasilkan dari penerapan pendidikan demokratis di sekolah. Selain pengembangan nilai-nilai demokrasi dalam pembentukan mentalitas siswa sesuai nilai-nilai demokrasi, demokrasi di sekolah juga mencakup proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Dalam analisis Dewey, pendidikan demokrasi memerlukan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dengan prinsip andragogi.
Faktor pendukung dan penghambat penerapan pendidikan demokrasi dalam pembelajaran IPS di SMA 6 Takalar. Faktor penghambat terlaksananya pengajaran demokrasi dalam proses pembelajaran IPS di SMA Negeri 6 Takalar yaitu: Sarana dan prasarana, sarana dan prasarana pendukung yang digunakan guru antara lain LCD, laptop dan beberapa referensi pendukung merupakan faktor yang menunjang keberhasilan pembelajaran. proses pembelajaran. Faktor pendukung penerapan pendidikan demokrasi dalam proses pembelajaran IPS di SMA Negeri 6 Takalar yaitu: Perbedaan individu, perbedaan kemampuan antar siswa merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari karena setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda.
Pendidikan demokrasi pada hakikatnya membimbing peserta didik untuk lebih dewasa dalam berdemokrasi dengan cara mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi agar perilaku peserta didik mencerminkan perilaku demokratis. Pembelajaran pendidikan demokrasi dalam pembelajaran IPS di SMA Negeri 6 Takalar merupakan suatu proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara sistematis di dalam kelas, dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa. Pembelajaran pendidikan demokrasi pada IPS dapat menjadi sarana penguatan karakter peserta didik agar peserta didik mempunyai pribadi yang berakhlak mulia, cerdas dan bertanggung jawab.
Namun terdapat beberapa kendala atau hambatan dalam penerapan pembelajaran demokrasi dalam pembelajaran IPS di SMA Negeri 6 Takalar, antara lain perbedaan individu siswa, setiap siswa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik dari segi fisik maupun psikis.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran