Penyusunan skripsi ini merupakan kajian tentang “Implementasi Pendidikan Karakter dan Aktualisasi Nilai-Nilai Religius-Sosial dalam Sistem Boarding School di SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta”. Implementasi pendidikan karakter dan aktualisasi nilai-nilai religio-sosial dalam sistem pesantren di SMA Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta.
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Konsonan Tunggal
Vokal
- Vokal Tunggal
- Vokal Rangkap
Ta’ Marbūtah
Kata Sandang
Hamzah
Lafadz Al-Jalalah
- Huruf Kapital
Sebagai contoh, huruf besar digunakan untuk menulis huruf pertama nama peribadi (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan ayat. Jika nama diri didahului dengan kata sandang (al-), yang ditulis dengan huruf besar tetap menjadi huruf pertama nama pribadi, bukan huruf pertama kata sandang.
Latar Belakang Masalah
Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat implementasi pendidikan karakter dan aktualisasi nilai-nilai sosial-religius dalam sistem pesantren di SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta? Untuk mengetahui pendekatan implementasi pendidikan karakter dalam sistem boarding school di SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta.
Kajian Pustaka
8 Khamdiyah, “Boarding System dalam Pendidikan Karakter Siswa Kelas VII MTs Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013. 9 Umi Kholidah, “Pendidikan Karakter dalam Sistem Boarding School di MAN Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011.
Landasan Teori
- Implementasi Pendidikan Karakter a. Pengertian Implementasi
- Pendekatan Mikro
- Pendekatan Meso
- Aktualisasi Nilai-Nilai Religius-Sosial
Pendekatan Komprehensif dalam Penerapan Pendidikan Karakter Pendekatan adalah suatu cara untuk mengatasi suatu permasalahan atau mencapai suatu tujuan. Pendekatan untuk mengatasi permasalahan dalam pendidikan karakter atau untuk mencapai tujuan pendidikan karakter antara lain: 22.
هاور(
لمسم)
ةلم َسَو رِلم مسرمملا
يذمتَلاو ئياسنلاو دواد
Jenis Penelitian
Namun lebih pada mendeskripsikan data di lapangan kemudian menganalisisnya menggunakan teori-teori yang ada dalam buku. Setelah itu, dapat diterapkan secara empiris pada dunia nyata. 31 Permasalahan dalam penelitian kualitatif biasanya berkembang seiring dengan berjalannya penelitian. Penelitian yang dilakukan penulis juga termasuk penelitian lapangan, yaitu penelitian dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari tujuan penelitian yang selanjutnya disebut informan, melalui instrumen pengumpulan data seperti observasi, wawancara dan dokumentasi.
Pendekatan Penelitian
Subjek Penelitian
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru atau ustadz/ustadzah, pimpinan asrama dan pendamping asrama, serta orang tua siswa Pondok Pesantren SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta, untuk mempelajari permasalahan terkait penerapan pendidikan karakter dalam sistem pesantren di SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta.
Metode Pengumpulan Data
Wawancara yang digunakan penulis adalah wawancara semi terstruktur, yaitu wawancara yang lebih cocok jika dilakukan pada penelitian kualitatif karena lebih fleksibel, namun tetap terkontrol dalam hal pertanyaan atau jawaban sesuai dengan tema sentral yang diangkat. . didefinisikan dan disesuaikan dengan tujuan wawancara. Namun panduan wawancara yang digunakan hanya berupa rangkuman pertanyaan yang akan diajukan.34. Metode ini berguna untuk mengumpulkan data dari sumber informasi primer dan menguji kebenaran data yang diperoleh dengan metode observasi dan juga berguna untuk memperoleh informasi dari pengurus asrama, ustadz/ustadzah dan santri.
Metode observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dimana peneliti secara langsung atau tidak langsung mengamati gejala-gejala, subjek atau objek yang diteliti, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi khusus yang sengaja dirahasiakan.35. Penulis menggunakan metode ini untuk memberikan gambaran umum tentang gedung sekolah, termasuk geografi, kondisi fasilitas dan. 34 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2007), hal.320.
Metode dokumentasi adalah suatu metode penelitian yang mencari data mengenai suatu hal atau variabel yang berupa catatan, cetakan, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulensi rapat, legger, agenda dan lain sebagainya.36. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya perguruan tinggi SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta, jumlah siswa, pengurus dan ustadz/ustadzah, struktur organisasi, sarana prasarana dan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan karakter di SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta.
Metode Analisis Data
Reduksi data artinya merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola serta membuang yang tidak perlu. 37 Setiap selesai wawancara mendalam, peneliti akan mencatat hasil wawancara secara deskriptif dengan mereduksi sebagian data yang ada. tidak dibutuhkan. Penyajian data digunakan untuk memudahkan memahami apa yang terjadi dan merencanakan kinerja selanjutnya berdasarkan apa yang terjadi di lapangan. 38 Data yang ditampilkan berupa uraian deskriptif analitis, namun tidak menutup kemungkinan juga harus berupa deskripsi deskriptif analitis. ditampilkan dalam bentuk gambar, tabel atau grafik untuk memudahkan peneliti dan pembaca dalam memahami data yang diperoleh dari lapangan. Langkah terakhir dalam menganalisis data adalah menarik kesimpulan atas data yang telah diperoleh.
Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi data, yaitu memeriksa data dari sumber yang berbeda dengan cara yang berbeda dan waktu yang berbeda.40.
Sistematika Pembahasan
Selanjutnya penulis menjelaskan tujuan penelitian untuk menjawab pertanyaan rumusan masalah dan menjelaskan manfaat penelitian ini. Bagian ini memuat data sekolah berupa identitas sekolah; sejarah singkat sekolah; visi, misi dan tujuan sekolah; struktur. Selanjutnya data dianalisis sesuai dengan metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari penelitian.
Bagian akhir skripsi terdiri atas daftar pustaka, lampiran-lampiran yang berkaitan dengan penelitian, dan CV penulis. Bagian terakhir berfungsi sebagai pelengkap dan pengayaan informasi, sehingga skripsi ini menjadi suatu karya yang komprehensif.
Kesimpulan
Aktualisasi nilai-nilai sosial-religius di pondok pesantren SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta dirancang baik oleh siswa maupun pendamping di asrama, karena setiap warga asrama sudah mempunyai kesadaran akan ketaatan kepada Allah dan berbuat baik sebagai seorang yang beriman. berupa nilai-nilai keagamaan dan sadar akan saling menghormati, pengertian, toleransi dan kepedulian terhadap sesama sebagai wujud nilai sosial. Program dan kegiatan implementasi pendidikan karakter dan perwujudan nilai-nilai religius-sosial dalam sistem pesantren di SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta dapat berjalan dengan baik dengan dukungan berbagai pihak seperti yayasan, sekolah, asrama, bahkan orang tua. atau wali santri.. Faktor pendukung tersebut antara lain warga pondok pesantren yang sudah memiliki pengetahuan pribadi dan perasaan sosial, kedekatan antara sekolah dan pondok pesantren, kedekatan antara pengurus dan pendamping pondok pesantren, latar belakang santri pondok pesantren yang sudah hafal Al-Quran 'an, pola pengasuhan anak dalam sistem pesantren, lingkungan terdekat rumah.
Para asisten asrama hendaknya selalu memberikan contoh yang baik kepada siswanya, dimulai dari hal terkecil dan paling sederhana. Hendaknya para pendamping asrama menyadari bahwa mereka perlu lebih fokus terhadap mahasiswa yang diasuhnya sehingga izin keluar asrama hanya untuk kegiatan penting saja dan tidak mengesampingkan tanggung jawabnya untuk kepentingan umum. Para pendamping asrama hendaknya terus memantau setiap perubahan dan perkembangan nilai-nilai karakter anak didik yang diasuhnya agar lebih sadar sosial dan merasa diperhatikan serta diperhatikan melalui komunikasi yang intensif dan bersahabat.
Guru atau pegawai di sekolah hendaknya mengetahui aktivitas siswa di asrama sehingga dapat memberikan arahan dan bimbingan dalam pendidikan karakter yang selaras dengan aktivitas siswa di asrama. Siswa harus selalu bersungguh-sungguh meningkatkan niatnya untuk belajar dan menimba ilmu serta mentaati segala peraturan yang terdapat dalam buku pedoman Tata Tertib Sekolah. Orang tua atau wali peserta didik hendaknya selalu memberikan motivasi dan nasehat kepada peserta didik agar bersungguh-sungguh menjalani pendidikan dengan sistem asrama.
Penutup
Buku Panduan Belajar SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta Yogyakarta Tahun Ajaran: Yayasan Pendidikan Islam Abu Bakar, 2017. Khamdiyah, “Boarding System dalam Pendidikan Karakter Siswa Kelas VII MTs Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta”, Skripsi, Dept. Kholidah, Umi, “Pendidikan Karakter dalam Sistem Pesantren di MAN Wonosari Gunung Kidul”, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011.
Mardiyana, Riris, “Pengaruh Pondok Pesantren Terhadap Perbedaan Prestasi Belajar Bahasa Arab Di Sekolah Pada Kelas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Ali Maksum Yogyakarta”, Speciale, Institut Islamisk Religiøs Uddannelse, Fakultet Tarbiyah og læreruddannelse, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta , 2014. Sumarni, Sri, “Pendekatan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Komprehensif” dalam Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Berbagai Perspektif, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2016.
Wahab, Solichin Abdul, Analisis Kebijakan: Dari Perumusan Hingga Implementasi Kebijakan Negara, Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Wahyuni, Laila Nur, “Pola Pembentukan Perilaku Beragama Siswa di SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta”, Skripsi , Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
PEDOMAN WAWANCARA
- Instrumen Wawancara Kepala Sekolah a. Identitas Pribadi
- Instrumen Wawancara Waka Kesiswaan a. Identitas pribadi
- Instrumen Wawancara Guru a. Identitas pribadi
- Instrumen Wawancara Ketua Asrama a. Identitas pribadi
- Instrumen Wawancara Pendamping Siswa (Musyrif/Musyrifah) a. Identitas pribadi
- Instrumen Wawancara Peserta Didik a. Identitas pribadi
- Instrumen Wawancara Orang Tua Peserta Didik a. Identitas pribadi
PEDOMAN OBSERVASI
PEDOMAN DOKUMENTASI
Implementasi pendidikan karakter di SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta salah satunya melalui kegiatan pembinaan untuk membangun kemampuan berbahasa komunikatif dan membangun motivasi siswa. Jumlah siswa di SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta berjumlah 504 anak yang memiliki latar belakang sekolah yang sangat beragam. Jumlah siswa di SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta sebanyak 504 anak dengan latar belakang sekolah yang beragam dan latar belakang ekonomi keluarga siswa tergolong golongan menengah ke atas.
Fasilitas yang ada di Asrama Putra SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta antara lain 14 kamar tidur siswa dan tiap kamar ditempati 4-5 orang, 20 kamar mandi, musala dan tempat parkir sepeda. Fasilitas Asrama Putri SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta antara lain 24 kamar tidur siswa, 28 kamar mandi, 3 aula dan tempat parkir sepeda. Target Tahfidzul Qur'an yang ditetapkan SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta adalah minimal siswanya lulus dengan hafalan minimal tujuh juz Al-Qur'an.
Informannya adalah salah satu siswi Pondok Pesantren kelas XII SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta. Di asrama putri SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta terdapat organisasi pelajar intra asrama atau lebih dikenal dengan nama CAB (Majelis Abu Bakar) yang bertujuan untuk melatih kepemimpinan dan mengembangkan karakter religius-sosial siswa. Informan adalah salah satu siswi kelas X Asrama SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta.
Informan adalah salah satu orang tua siswi Pondok Pesantren SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta. Informannya adalah salah satu santri putra kelas XII SMA-IT Abu Bakar Yogyakarta.
CATATAN PELAKSANAAN OBSERVASI
BUKTI SEMINAR PROPOSAL
SURAT PENUNJUKKAN PEMBIMBING
SURAT IZIN PENELITIAN DARI FAKULTAS
SURAT IZIN PENELITIAN DARI BAKESBANGPOL
SURAT IZIN PENELITIAN DARI DISDIKPORA
SURAT PERNYATAAN SELESAI PENELITIAN
SERTIFIKAT OPAK
SERTIFIKAT SOSIALISASI PEMBELAJARAN
SERTIFIKAT ICT
SERTIFIKAT MAGANG II
SERTIFIKAT MAGANG III
SERTIFIKAT KULIAH KERJA NYATA
SERTIFIKAT TOEFL (TOEC)
SERTIFIKAT TOAFL (IKLA)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP