120
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis Bab V mengenai Implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Melalui Aplikasi Open Data Kota Bandung. Dari hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa Implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Melalui Aplikasi Open Data Kota Bandung ini dijalankan dengan baik, mampu menciptakan layanan Keterbukaan informasi publik. Dinas Komunikasi dan Informatika Kotan Bandung telah melaksanakan Undang-Undang tersebut untuk memberikan pelayanan informasi melalui program Open Data kota Bandung terhadap masyarakat melalui media elektronik.
Terdapat beberapa faktor yang mendukung keberhasilan penerapan implementasi UU KIP.
Beberapa faktor tersebut yaitu faktor komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi. Keempat faktor tersebut masing- masing memiliki peran yang penting dalam pencapaian keberhasilan undang- undang tersebut. Hal ini dapat dilihat dari faktor-faktor pengukur keberhasilan penerapan Keterbukaan Informasi Publik sebagai berikut:
1. Komunikasi
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung dalam mengimplementasikan UU Keterbukaan Informasi Publik jika dilihat dari Komunikasi nya bisa dikatakan baik, hal ini dapat dibuktikan bahwa dalam mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi melalui aplikasi Open Data Kota Bandung, Diskominfo berkerjasama dengan seluruh SKPD Kota Bandung untuk mengumpulkan dan mempublikasikan seluruh data-data terkait SKPD di portal Open Data. Dimana komunikasi ini berperan penting dalam penyampaian informasi karena tanpa adanya komunikasi yang baik maka tidak akan tersampaikan sebuah informasi dengan baik pula.
121
Kemudian berdasarkan hasil analisis tersebut pula dalam melakukan komunikasi di Diskominfo menggunakan media elektronik untuk menyampaikan dan mempublikasi informasi dan data yang telah dikumpulkan dan olah dari seluruh SKPD kota Bandung. Diskominfo juga memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada saat ini selain dengan menggunakan website Open Data, Diskominfo menggunakan media social seperti facebook dan instagram untuk menyampaikan dan mempublikasikan informasi dan data yang di buat semenarik mungkin dengan isi yang padat dan jelas agar dapat dimengerti oleh masyarakat
Pada dasar nya penggunaan teknologi dalam pemerintahan itu sangat penting sekali, contohnya dengan adanya website Open Data Kota Bandung, masyarakat dapat dimudahkan dalam melihat informasi publik dan data-data seluruh SKPD di Kota Bandung dengan hanya mengakses website Open Data. Informasi publik dan data- data terkait SKPD yang sering dicari oleh masyarakat adalah tentang anggaran atau APBD serta kegiatan-kegiatan dan program-program dari SKPD tersebut.
Setiap pemerintah atau badan publik harus menyiapkan front desk untuk pelayanan informasi, memiliki website sebagai media untuk menyebarluaskan informasi kepada publik, menyediakan informasi sesuai dengan UU KIP, baik informasi yang serta merta, setiap saat, maupun informasi secara berkala di media website badan publik.
Tidak hanya itu, UU KIP juga mewajibkan Pemerintah untuk menampilkan Laporan dan program kerja didalam website.
UU KIP ini menghendaki tersedianya informasi secara lengkap, tersusun rapi, dan terpusat pada satu insitusi badan informasi publik untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance). Dengan demikian informasi yang dibutuhkan menjadi mudah di akses baik oleh pegawai pemerintah maupun masyarakat dan otomatis menghemat biaya dan mengefisienkan waktu kerja yang diperlukan ketika menelusuri dan mencari informasi yang sebelumnya terserak atau dak tertata dengan baik. Hal ini selaras dengan beberapa asas dalam UU KIP, yaitu;
Pertama, setiap informasi publik bersifat terbuka dan dapat di akses oleh setiap pengguna informasi publik. Kedua, informasi publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas. Ketiga, setiap informasi publik harus dapat diperoleh setiap pemohon
122
informasi publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara yang sederhana. Keempat, informasi publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai undang-undang, kepatuhan dan kepentingan umum, didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat, serta setelah dipertimbangkan dengan seksama bahwa menutup informasi publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya dan sebaliknya.
2. Sumber Daya
Pelaksanaan UU KIP yang baik tentunya merupakan tugas yang cukup berat bagi pemerintah yang mana pada era sebelumnya ini merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Pemerintah atau badan publik wajib melaksanakan ini dengan menyiapkan diri dengan sebaik-baik, seperti menyiapkan SDM yang berkualitas, menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan UU KIP.
Pemerintah atau Badan publik harus memiliki SDM yang memiliki pengetahuan yang luas tentang KIP.
Faktor sumberdaya juga mempengaruhi pengimplementasian undang-undang tersebut karena tanpa sumberdaya tidak akan terlaksana implementasi Undang- Undang Keterbukaan Informasi Publik. Sumber daya pendukung yang ada di Diskominfo meliputi Sumber daya manusia, sumber daya anggaran, dan sumber daya peralatan, sumber daya yang harus pertama diperhatikan ialah SDM, yang mana SDM ini sebagai pelaksana bagaimana keterbukaan informasi ini dapat berlangsung.
SDM yang ada di Diskominfo khususnya di Bidang Data dan Statistika yang mengelola program Open Data Kota Bandung terdiri dari 5 orang tim teknis yang mengelola system open data, 1 kepala Bidang Data dan Statistika Dinas Komunikasi dan Informatika, dan 3 seksi Bidang Data dan Statistika . Sebagian besar Latar belakang pendidikan dari staff-staff dan Kepala Bidang Data dan Statistika memiliki gelar sarjana teknik informatika.
Kemudian di seluruh SKPD memiliki staff dan bidang yang menangani program open data, dalam pengumpulan data-data yang selanjutnya akan dikirimkan dan dipublikasikan di Diskominfo diolah terlebih dahulu. Umumnya seluruh SKPD
123
mengumpulkan data-data SKPD tersebut di Bagian Umum, Data dan Kepegawaian yang selanjutnya data tersebut diolah oleh staff IT masing-masing SKPD tersebut . SDM yang di SKPD-SKPD Kota Bandung dalam mendukung program Open Data memiliki staf-staf yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai kontrak atau non PNS, pegawai kontrak atau non PNS yang ada di SKPD Kota Bandung memanfaatkan mahasiswa yang sedang magang untuk membantu mengumpulkan dan mengelola data-data yang akan dikirim ke Diskominfo untuk di publikasikan di dalam portal Open Data Kota Bandung.
Kemudian kapasitas dan kualitas aparatur (SDM) juga sudah memadai di Diskominfo Kota Bandung dalam pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik. Hanya saja terdapat kendala dalam mengimplementasikan Keterbukaan Informasi Publik dari segi sumber daya di beberapa SKPD kota Bandung contohnya di Kecamatan Cicendo, yaitu Sumber Daya Manusia yang tidak merata. kemudian sarana dan prasarana yang ada di Diskominfo dan SKPD Kota Bandung sudah memadai dalam standar pelayanan informasi publik, yaitu memiliki komputer yang cukup dan memadai didukung dengan adanya internet dan teknologi yang canggih serta memanfaatkan website dan media sosial berupa Facebook, Twitter, Instagram, dan Youtube .
Sumber daya finansial di Diskominfo yang disediakan untuk program pengembangan data/informasi/statistic yang salah satunya menjalankan program open data bisa yaitu total anggarannya Rp. 2.754.548.574 dan sekitar 13,66% dari anggaran program pengembangan data/informasi/statistic yaitu Rp. 376.209.840. Sumberdaya finansial tersebut digunakan untuk kegiatan operasional dari program pengembangan data/informasi/statistic salah satunya adalah program open data itu sendiri. Dalam hal sumber daya anggaran, Diskominfo mempunyai kuantitas anggaran yang cukup memadai dalam mendukung keterbukaan informasi publik melalui program Open Data Kota Bandung.
3. Disposisi
Berdasarkan hasil analisis disposisi diperlukan untuk memperjelas setiap tugas dan wewenang yang harus dilakukan setiap individu. Di Diskominfo memiliki
124
kewenangan dalam hal disposisi yang dibagi menjadi dua, yaitu PPID Utama dan PPID Pembantu, PPID Utama ialah Diskominfo yang diduduki oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, dan PPID Pembantu diduduki jabatan nya oleh SKPD-SKPD yang ada di Kota Bandung, peran PPID utama dan PPID Pembantu dalam penyediaan dan pelayanan informasi publik sangat penting untuk mendukung program Open Data Kota Bandung. Maka dari itu ketua PPID Pemerintah Kota Bandung adalah Kepala Diskominfo, yang kemudian PPID bertanggungjawab kepada Walikota sebagai atasan PPID melalui Sekretaris Daerah dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya. Yang kemudian dalam rangka penyelenggaraan tanggung jawab, Diskominfo sebagai PPID Utama mengoordinasikan pengumpulan seluruh informasi publik secara fisik dari setiap SKPD Kota Bandung yang diduduki oleh sekertaris SKPD selaku PPID Pembantu yang meliputi informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala, informasi yang wajib tersedia setiap saat, dan informasi terbuka lainnya yang diminta pemohon informasi publik.
Selanjutnya dijelaskan bahwa alur disposisi di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung dalam melaksanakan program Open Data Kota Bandung berada di bawah bidang Data dan Statistika yang mengelola dan memproses publikasi data- data dari seluruh SKPD. Secara operasionalnya yang bertanggung jawab dalam semua proses kegiatan program data adalah Kepala Bidang Data dan Statistik.
Kepala Bidang Data dan Statistik di Diskominfo Bandung memiliki peran memberikan tugas kepada stafnya untuk menjalankan tugasnya di bidang Data dan Statistika salah satunya adalah menjalankan program open data kota Bandung.
4. Struktur Birokasi
Struktur birokrasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. Aspek struktur birokrasi ini melingkupi dua hal yaitu mekanisme dan struktur birokrasi itu sendiri. PPID itu sudah pasti merupakan bagian dari Pemerintah Kota, yang mana kordinasi dari atas itu mandat dari Walikota dan wakil walikota sebagai pimpinan badan publik, yang kemudian berlanjut ke bagian organisasi yang dibawahnya yaitu ada atasan PPID yang jabatannya diduduki oleh Sekretaris Daerah,
125
karena Sekretaris Daerah sendiri mempunyai wewenang sebagai stakeholder Penyusun kebijakan pemerintah daerah, yang kemudian mengkoordinasikan pengelolaan keuangan daerah, sekaligus sebagai pemantau dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah, sehingga mempunyai tugas yang sangat krusial sekali di dalam upaya implementasi kebijakan di Kota Bandung ini.
Selanjutnya ada PPID Pembantu yang dijabat oleh para sekretaris yang ada di setiap SKPD, BUMD, BLUD, dan bagian di Kota Bandung, sebagai pejabat yang Penyediaan, Penyimpanan, Pendokumentasian dan Pengamanan Informasi di badan publik yang ditempati oleh masing-masing SKPD atau BUMD kota Bandung.
Dalam implementasinya dan berdasarkan hasil analisis struktur birokrasi ini membantu memperjelas tugas wewenang dan seluruh kegiatan yang harus dilakukan pada masing-masing bagiannya. Adanya kordinasi yang baik diantara Diskominfo dan SKPD Kota Bandung ini mendukung berjalannya program Open Data Kota Bandung dalam menyediakan informasi dan data-data yang dibutuhkan oleh masyarakat.
6.2 Saran
Setelah menganalisis dan mengetahui faktor apa saja yang dapat mendukung terlaksananya Implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Melalui Aplikasi Open Data Kota Bandung, Namun ada beberapa sub indikator yang masih memiliki kendala-kendala, maka saran yang diberikan peneliti untuk Diskominfo dan SKPD Kota Bandung berdasarkan kendala dalam mengimplementasikan keterbukaan informasi publik adalah:
1. Komunikasi
- Dalam proses komunikasi antara Diskominfo dan SKPD harus lebih aktif terutama dalam mengkoordinasi pengumpulan data-data setiap SKPD yang hasilnya dikirim ke Diskominfo, agar dapat mempercepat proses pempublikasian data-data di portal Open Data Kota Bandung
126
- Dalam mempublikasikan data-data setiap SKPD kota Bandung yang dikelolah oleh Diskominfo selain memanfaatkan media elektronik seperti media sosial, untuk mensosialisasikan program Open Data dilakukan penyebaran melalui media cetak dan mengadakan seminar-seminar atau roadshow mengenai program Open Data agar masyarakat lebih berpartisipatif.
- Diskominfo lebih tegas menanggapi SKPD yang tidak aktif dalam memberikan data-data yang akan di publikasikan kedalam portal Open Data.
2. Sumber Daya
- Memperbanyak Sumber Daya Manusia (SDM) di SKPD-SKPD dengan merekrut pegawai kontak atau pegawai Non PNS untuk membantu menyelesaikan tugas- tugas disetiap bidang dan mempermudah mengumpulkan data-data di setiap SKPD terkait, sehingga pelayanan keterbukaan informasi publik dapat terlaksana dengan cepat.
- Meningkatkan kapasitas server website Open Data Kota Bandung, agar informasi publik dan data-data setiap SKPD yang akan di publikasikan melalui website dapat lebih banyak.
3. Disposisi
- Meningkatkan fokus kewenangan di masing-masing bidang, agar tugas dan peran masing-masing bidang dapat terlaksana dengan baik dan benar sesuai tupoksi bidang.
- Kewenangan antara Diskominfo sebagai PPID utama dan SKPD sebagai PPID pembantu di tingkatkan koordinasinya menjadi baik untuk mendukung program Open Data agar data-data yang di publikasikan di Open Data dapat terintegrasi dan dikelola lebih maksimal.
4. Stuktur Birokasi
- Meningkatkan koordinasi antara Seksi Survey dan Akuisisi Data, Seksi Pengolahan dan Analisa Data, dan Seksi Publikasi dan Data Terbuka yang terdapat di bidang Data dan Statistik untuk mengelola program Open Data.
- Meningkatkan inovasi pelayanan pengumpulanan data antara Diskominfo dan SKPD agar proses pengumpulanan data-data berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
127
DAFTAR PUSAKA
Buku:
Agustino, Leo, 2008, Dasar-Dasar Kebijakan Publik, Bandung: Alfabeta.
Creswell, W John, 2009, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dunn, N William, 1999, Analisis Kebijakan Publik, Yogyakarta: Gaja Mada University.
Edward III, George C, 1980, Implemeting Public Policy, Washington DC:
Congressional Quarterly Press.
Nasir, Moh, 1998, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Robert Bogdan & Sari Knopp Biklen, 1998, Qualitative Research In Education: An Introduction to Theory and Methods. 3rd ed, Allyn and Bacos.
Santosa, Pandji, 2008, Administrasi Publik:Teori dan Aplikasi Good Governance, Bandung: Refika Aditama.
Satori, Djam’an dan Aan Komariah , 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
United Nation Development Program, 1997. Dokumen Prinsip-prinsip Good Governance, Jakarta: PT. Sinar Abadi.
Komisi Informasi Pusat RI, 2009, Anotasi UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Jakarta: Komisi Informasi.
Dokumen Resmi Pemerintah:
128
UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Jurnal:
Kementerian Dalam Negeri, 2014,Perkembangan Paradigma Good Governance, melalui http://www.kemendagri.go.id/article/2014/06/12/perkembangan-paradigma- good-governance (diakses pada 27 September 2017 pukul 18.25 WIB)
http://opengovindonesia.org/front/detail/news/undang-undang-keterbukaan- informasi-publik (diakses pada 26 September 2017 pukul 19.30 WIB) http://komisiinformasi.jabarprov.go.id/downloads/e-book/anotasi-uu-kip.pdf (diakses pada 26 September 2017 pukul 20.15 WIB)
Media Elektronik:
Indonesia Student, 2016, 14 Pengertian Administrasi Publik Menurut Para Ahli, melalui http://www.indonesiastudent.com/pengertian-administrasi-publik/ (di akses pada 27 September 2017 pukul 18:10 WIB)
Riadi, Muchlisin, 2014, administrasi Manajemen, Politik, melalui http://www.kajianpustaka.com/2017/03/pengertian-bentuk-dan-tahapan-kebijakan- publik.html(diakses pada 27 September 2017 pukul 20:22 WIB)
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-good-governance-definisi.html (diakses pada 12 Oktober 2017 pukul 15:30 WIB)
Sukma, Devani, 2013, Tata Kelola yang Baik (Good Governance), melalui http://keuanganlsm.com/tata-kelola-yang-baik-good-governance/(diakses pada 12 Oktober 2017 pukul 17:15 WIB)
129
http://www.worldbank.org/in/news/feature/2017/01/31/open-data-brings-change-to- indonesia (diakses pada 25 September 2018 pukul 13.20)
http://data.bandung.go.id/about (diakses pada 25 September 2018 pukul 13.40)