• Tidak ada hasil yang ditemukan

implementtasi prinsip kehati-hatian pada anggota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "implementtasi prinsip kehati-hatian pada anggota"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Penerapan Prinsip Kehati-hatian bagi anggota Kelompok Tani Margo Makmur dalam praktek jual beli alat pertanian. Dengan demikian peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana menerapkan prinsip kehati-hatian dalam melakukan screening terhadap pelanggan pada saat pemberian kredit untuk pembelian alat pertanian di Margo Makmur Boeregroep.

Rumusan Masalah

Bagaimana penerapan prinsip kehati-hatian dalam menyaring nasabah pada saat pemberian kredit pembelian alat pertanian dari Margo Makmur Boeregroep. Bagaimana menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyelesaikan masalah pelunasan utang pembelian alat pertanian dari Margo Makmur Boeregroep.

Tujuan Penelitian

Bagaimana menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pembinaan pelanggan agar mewaspadai pembayaran utang pembelian alat pertanian di Margo Makmur Boeregroep.

Manfaat Penelitian

Kita berharap berpikir positif dapat berkontribusi pada pengembangan prinsip kehati-hatian di bidang perekonomian (bisnis). Dengan adanya hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, diharapkan penulis dapat memberikan sumbangan wawasan kepada masyarakat khususnya kelompok tani tentang bagaimana menerapkan prinsip kehati-hatian dan solusi untuk menghindari risiko kredit macet.

Kajian Pustaka

20Anis Amar Makruf, “Penerapan Prinsip Kehati-hatian Dalam Pembiayaan Mud}a>rabah Pada BMT Surya Mandiri Ponorogo,” (Skripsi, STAIN Ponorogo, Ponorogo, 2015). Bagaimana penerapan prinsip kehati-hatian dalam perjanjian kredit di Bank BCA Cabang Cilegon Provinsi Banten?

Metode Penelitian

Untuk merangkum skripsi ini menjadi hasil penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang ingin penulis bahas, diperlukan data-data berharga mengenai praktik jual beli alat pertanian di Kelompok Tani Margo Makmur. Sumber data yang digunakan peneliti adalah data dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini.

Sistematika Pembahasan

Misalnya data diperoleh dengan cara wawancara, kemudian diperiksa dengan observasi, dokumentasi, atau angket.Jika ketiga teknik pengujian reliabilitas data menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data tersebut atau yang lain untuk menentukan data mana yang benar. dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena berbeda pandangan.46.

PENDAHULUAN

PRINSIP KEHATI-HATIAN

BAB III: IMPLEMENTASI PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM JUAL BELI PERLENGKAPAN PERTANIAN DI

BAB IV: ANALISIS IMPLEMENTASI PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM JUAL BELI PERLENGKAPAN PERTANIAN DI

PENUTUP

Pengertian Prinsip Kehati-hatian ( Prudential Principle )

Prinsip kehati-hatian disebut juga dengan prinsip kehati-hatian, diambil dari kata bahasa Inggris “prudent” yang artinya. Prudent yang berarti bijaksana atau asas kehati-hatian, bukanlah suatu istilah baru, namun mengandung konsep baru mengenai tanggapan yang lebih tegas, rinci dan efisien terhadap berbagai risiko yang menjadi bagian operasional perbankan. Veithzal Rivai menjelaskan, prinsip kehati-hatian adalah prinsip untuk melindungi pembiayaan dari berbagai masalah yang diketahui nasabah, baik melalui identitas calon nasabah, dokumen yang mendukung informasi calon nasabah, dan lain-lain.49 Prinsip kehati-hatian dapat diartikan sebagai prinsip atau . asas yang menyatakan bahwa kehati-hatian adalah wajib dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usaha seseorang guna melindungi dana masyarakat yang dipercayakan kepadanya.50.

Dari berbagai sumber, yang dimaksud dengan prinsip kehati-hatian adalah pengendalian risiko melalui penerapan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara konsisten, serta memiliki sistem pengendalian internal yang mampu menjalankan tugasnya secara optimal.51. Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa prinsip kehati-hatian adalah suatu asas atau asas yang digunakan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya untuk berhati-hati dalam menjalankan usahanya dan dana yang berasal dari masyarakat agar bank atau lembaga keuangan tersebut dalam keadaan aman. keadaan baik. dengan performa yang bagus juga.

Dasar Hukum dan Tujuan Prinsip Kehati-hatian ( Prudential Principle )

Penerapan prinsip kehati-hatian penting dilakukan untuk menciptakan sistem perbankan yang sehat, kokoh dan kuat. Mendukung pengendalian kegiatan perbankan dan perbankan Indonesia dengan kewajiban menerapkan prinsip kehati-hatian merupakan solusi terbaik dalam rangka menjaga dan menjaga eksistensi lembaga keuangan yang pada akhirnya akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap industri lembaga keuangan itu sendiri.55. Analisis pembiayaan dilakukan dengan tujuan agar pembiayaan yang diberikan mencapai tujuan dan aman, artinya pembiayaan tersebut harus dikembalikan secara tertib, teratur dan tepat waktu sesuai kesepakatan antara perusahaan (kreditur) dengan mitra sebagai penerima dan pengguna. dari pembiayaan tersebut.

Tujuan umum dari prinsip kehati-hatian adalah untuk menjaga keamanan, kesehatan dan stabilitas sistem usaha. Pada bidang yang lebih terbatas yaitu bidang pembiayaan, prinsip kehati-hatian bertujuan untuk menjaga keamanan, kesehatan dan kelancaran pengembalian pembiayaan mitra.56 .

Prinsip Kehati-hatian Melalui Analisis 6C 1. Character

Kasmir mengatakan kemampuan calon pelanggan dalam membayar pembiayaan perlu dilihat, yang berkaitan dengan kemampuannya menjalankan bisnis dan kemampuannya memperoleh keuntungan. Dari data slip gaji dan fotokopi rekening tabungan tiga bulan terakhir, dapat dianalisis sumber dana dan penggunaan dana calon nasabah. Dalam hal calon pembeli adalah orang perseorangan dan jelas tujuan penggunaannya, maka analisis modal dapat diartikan sebagai sejumlah uang yang dikeluarkan calon pembeli untuk pembangunan atau uang yang disiapkan.

Semakin banyak uang yang dibayarkan calon nasabah, semakin meyakinkan kreditur bahwa pembiayaan yang akan disalurkan kemungkinan besar akan berjalan lancar.65. Merupakan jaminan yang diberikan oleh calon nasabah atas usulan pembiayaan. Agunan merupakan sumber pembayaran kedua. Dalam hal nasabah tidak dapat membayar angsurannya, maka perusahaan (kreditur) dapat menjual agunan tersebut. Hasil penjualan sekuritas digunakan sebagai sumber pembayaran lain untuk melunasi pembiayaan 67 .

Pembinaan Kredit

Menganalisis penyebab masalah dalam bisnis klien dan membuat rekomendasi mengenai saran perbaikan atau penyelamatan. Pengembangan administrasi, dimana pengawas harus mampu meningkatkan kesadaran akan tata kelola yang baik (terutama bagi pengusaha skala menengah dan besar, yang umumnya harus menangani tata kelola dengan baik). Pembinaan secara aktif dilakukan dengan melakukan kunjungan langsung ke tempat usaha atau proyek debitur dan melakukan penilaian berdasarkan data/catatan fisik dan administrasi yang ada pada nasabah (debitur), serta mengadakan percakapan dan diskusi langsung dengan nasabah.

Cara aktif ini juga mencakup kunjungan kreditur kepada pihak ketiga yang berkaitan langsung dengan usaha nasabah guna memperoleh informasi yang lebih lengkap dan akurat mengenai keadaan usaha nasabah. Pembinaan pasif dilakukan dengan mempelajari dan menganalisis informasi dan data yang ada.

Teknik Penyelesaian Kredit Bermasalah/Macet

Pengendalian pembiayaan preventif adalah utang/kredit yang dilakukan dengan tindakan preventif sebelum utang/kredit tersebut gagal. Artinya nasabah dengan sengaja tidak mau membayar kewajibannya kepada perusahaan (kreditur), sehingga kredit yang diberikannya rusak dengan sendirinya. Bagi sekelompok debitur yang kesulitan memenuhi kewajibannya dan menyimpang dari perjanjian kredit yang telah ditandatangani, maka perusahaan (kreditur) harus melakukan tindakan penyelamatan terhadap kelompok tersebut guna melunasi kreditnya.

Contoh upaya atau cara menghemat kredit tepat waktu menurut Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti adalah sebagai berikut:90. Kredit yang dialihkan kepada kedua lembaga tersebut di atas pada umumnya merupakan kredit yang dikategorikan tidak menguntungkan (atau paling tidak “diragukan”) dimana niat baik debitur dipertanyakan dan prospek usahanya sudah suram.

Gambaran Umum Desa Krebet dan Lokasi Penelitian 1. Profil Desa Krebet

  • BPD 2) PKK
  • LPMD

Sejarah berdirinya Kelompok Tani Margo Makmur tidak lepas dari peran tokoh masyarakat yang benar-benar peduli terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Bahkan ada kalanya para petani tidak mendapatkan alat-alat pertanian yang mereka inginkan, baik di toko-toko di sekitar desa Krebet maupun di kelompok tani di dusun lain. Visi Kelompok Tani Margo Makmur adalah terwujudnya Kelompok Tani Margo Makmur yang mampu menginspirasi dan menggerakkan anggotanya menuju kemandirian dan keberlanjutan yang berwawasan lingkungan.

Kelompok Tani Margo Makmur juga mempunyai struktur keanggotaan, antara lain: ketua kelompok tani adalah Bapak. Lamuji diadakan, sekretaris diwakili oleh Bpk. Senan dipegang dan bendaharanya oleh Bpk. Situm diadakan. Anggota kelompok tani ini berjumlah 196 orang dari RT di Dukuh Platang, baik laki-laki maupun perempuan.

Pratik Pembinaan Nasabah (pembeli) Dalam Pemberian dan Pengembalian Hutang Pembelian Perlengkapan Pertanian di

Dalam menjamin utang/kredit alat pertanian, kecuali anggota/pihak luar Kelompok Tani Margo Makmur, pihak pengelola tidak akan memberikan utang/kredit. Selain itu, arisan ini diadakan untuk menjaga silaturahmi dan solidaritas antar anggota Kelompok Tani Margo Makmur dan juga sebagai sarana untuk mencapai cita-cita terbentuknya kelompok tani ini. Untuk mengatasi pelunasan utang/kredit agar tidak kesulitan dalam pelunasannya, pihak pengelola menggunakan beberapa cara yaitu yang pertama adalah secara angsuran dalam artian anggota datang langsung ke Kelompok Tani Margo Makmur untuk membayar angsuran pelunasan utang/kredit tersebut. .

Praktik manajemen membudayakan pelanggan (pembeli) agar sadar dalam pembayaran utang pembelian alat pertanian di Margo Makmur Boeregroep. Pengembangan lain yang dilakukan Kelompok Tani Margo Makmur adalah mempelajari dan menganalisis catatan buku administrasi kelompok tani mengenai hutang/kredit yang ditinggalkan pembeli (anggota).

Praktik Pengurus Dalam Menyelesaikan Masalah Pengembalian Hutang Pada Pembelian Perlengkapan Pertanian

Selain itu pihak manajemen juga melakukan diskusi dengan pembeli (anggota) mengenai hasil panen sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk melakukan perbandingan guna mengetahui tingkat perkembangan atau kemerosotan usaha pembeli (anggota). Artinya anggota diharapkan menyadari bahwa pengurus kelompok tani memberikan perhatian khusus kepada anggotanya guna memajukan usaha anggota guna mewujudkan cita-cita Kelompok Tani Margo Makmur sekaligus membangun kesadaran pembeli (anggota). dalam pembayaran utangnya.109. Pengawasan dilakukan terhadap seluruh anggota Margo Makmur Boeregroep, khususnya bagi anggota yang mempunyai hutang untuk pembelian alat pertanian. Pengawasan terhadap pembeli (anggota) dilakukan oleh pengurus untuk memantau perkembangan usaha pembeli (anggota) setelah utang/kredit diberikan. Pengawasan ini dilakukan dengan tujuan agar usaha anggota dapat berjalan dengan baik dan memperoleh keuntungan. hasilnya, sehingga anggota nantinya dapat melunasi hutang/kreditnya di kelompok tani.

Pengawasan yang dilakukan pengurus kelompok tani biasanya berupa kunjungan tatap muka atau ngobrol antara anggota (pembeli) dan pengurus. Analisis dalam mengkaji dan mengarahkan pembeli (buyer) dalam mengamankan hutang atas pembelian alat-alat pertanian secara berkelompok.

Analisis Dalam Menyaring Dan Membina Nasabah (Pembeli) Pada Pemberian Hutang Pembelian Perlengkapan Pertanian Di Kelompok

Jadi penilaian aspek kondisi disini oleh pengurus Kelompok Tani Margo Makmur belum tuntas karena dijawab/ditutup dengan analisis aspek kapasitas. Pengurus Kelompok Tani Margo Makmur menentukan besaran BMPP melalui analisis kapasitas anggota. Analisis dalam pembinaan pelanggan (pembeli) agar memiliki kesadaran membayar hutang pembelian alat pertanian pada Kelompok Tani Margo Makmur.

Pembinaan yang dilakukan pengurus Kelompok Tani Margo Makmur dilakukan dengan dua cara yaitu secara aktif/langsung dan pasif terhadap 3 (tiga) aspek prinsip kehati-hatian yang diterapkan. Undangan pihak ketiga pada saat arisan rutin bulanan yang dihadiri seluruh anggota Kelompok Tani Margo Makmur.

Analisis Dalam Menyelesaikan Permasalahan Pengembalian Hutang Pada Pembelian Perlengkapan Pertanian

Tindakan restrukturisasi yang dilakukan manajemen adalah memberikan lebih banyak hutang/kredit dalam bentuk peralatan pertanian yang dibutuhkan pelanggan (pembeli) untuk menyelamatkan atau meningkatkan usahanya. Pengurus Kelompok Tani Margo Makmur memberikan waktu kepada mereka untuk melunasi utang/kreditnya hingga panen berikutnya. Berdasarkan hasil penelitian penulis, pengurus Kelompok Tani Margo Makmur dapat menangani hutang/kredit yang bermasalah.

Sebab penyelesaian utang/pinjaman bermasalah dengan cara penjadwalan ulang dapat menambah jangka waktu angsuran, sehingga para pembeli (anggota) agak terbantu dalam menyelesaikan utang/pinjamannya dengan batas waktu.Ketiga cara tersebut merupakan salah satu bentuk upaya dari pihak manajemen dalam rangka mengatasi permasalahan pembayaran utang dari segi kapasitas, karena dengan cara ini manajemen lebih sering berhubungan dengan pembeli (anggota) untuk mengikuti perkembangan usaha anggota. Penyelesaian permasalahan pada Kelompok Tani Margo Makmur menekankan pada aspek kapasitas dengan menggali potensi yang dimiliki klien, menerapkan metode restrukturisasi dan pemrograman ulang yang diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada dan mampu menyelamatkan usaha klien.

Kesimpulan

Saran

Amar Makruf, Anis.” Penerapan Prinsip Kehati-hatian Dalam Pendanaan Mud}a>rabah di BMT Surya Mandiri Ponororgo.” Skripsi, STAIN Ponorogo, Ponorogo, 2015. Nasikhah, Zumrotul.” Penerapan Prinsip Kehati-hatian untuk Meminimalkan Risiko Pendanaan: Studi Kasus di KJKS Baitut Tamwil Muhammadiyah Pemalang.” Skripsi, UIN Walisongo, Semarang, 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip kehati-hatian diterapkan pada program kredit usaha rakyat melalui penerapan 5C of Credit pada setiap kredit usaha rakyat yang diajukan kepada bank yang memperoleh

Prinsip kehati-hatian atau yang lebih dikenal dengan konsep konservatisma merupakan konsep keuangan yang kotroversial. Banyak kritik mengenai kegunaan suatu laporan

Dari sini dapat disimpulkan bahwa seharusnya pengaturan prinsip kehati-hatian yang juga merupakan bagian penting dari perkembangan perbankan tidak bisa menjadi hal

Penelitian ini akan membahas tentang bagaimana implementasi dari prinsip kehati-hatian dan pengendalian resiko gagal bayar yang terjadi dalam kredit PayLater dan

Penerapan prinsip kehati-hatian (prudential banking principle) dalam pemberian kredit dapat diartikan sebagai prinsip yang diterapkan oleh bank dalam menjalankan

6 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum , PT.. adalah segala bentuk arsip/dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit di

x PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PENGURUSAN SERTIPIKAT TANAH DENGAN SISTEM ONLINE MELALUI LAYANAN MANDIRI Studi Pada Kantor Notaris/PPAT di Kota Tanjung Pinang Oleh

Pentingnya penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit dan pembiayaan dipertegas dengan telaah yang dilakukan terhadap Undang- undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan