• Tidak ada hasil yang ditemukan

INE YUDIANA-208190025.pdf

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "INE YUDIANA-208190025.pdf"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

Upaya guru menanamkan kesadaran sosial melalui mata pelajaran IPS pada siswa di SMPN 1 Sambit Ponorogo. Di SMPN 1 Sambit, salah satu upayanya adalah menanamkan kesadaran sosial pada siswa melalui pembelajaran IPS.

Fokus Penelitian

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat dalam menumbuhkan kesadaran sosial siswa melalui pembelajaran IPS di SMPN 1 Sambit Ponorogo. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penanaman kesadaran sosial melalui IPS terhadap sikap sosial siswa SMPN 1 Sambit Ponorogo.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai motivasi dan sumber belajar siswa tentang kepedulian sosial terhadap sesama di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Sistematika Pembahasan

Artinya, kesadaran sosial seseorang dapat dilihat dari sudut pandang dirinya sendiri maupun dari sudut pandang orang lain. Salah satu cara mengajarkan kesadaran sosial kepada siswa adalah dengan membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kajian Penelitian Terdahulu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pendekatan guru IPS dalam pembentukan kesadaran sosial siswa kelas VIII SMPN 07 Seluma. Kemiripan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini mengkaji tentang kesadaran sosial siswa di tingkat sekolah menengah.

Kerangka Pikir

Lokasi penelitian berbeda, pada penelitian sebelumnya berada di SMPN 07 Seluma, sedangkan pada penelitian ini di SMPN 1 Sambit Ponorogo. Perbedaannya terletak pada metode yang digunakan untuk membangkitkan kesadaran sosial, yaitu pada penelitian ini melalui kajian sosial dan pada penelitian sebelumnya melalui komunitas Ngaji Pramonorogo. Studi kasus adalah suatu bentuk penelitian kualitatif yang menganalisis dan menjelaskan secara intensif dan terperinci tentang suatu gejala atau unit tertentu yang diteliti.41 Penelitian studi kasus dapat mengungkap hal-hal yang lebih spesifik dan terperinci.

Peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus karena lebih menekankan pada pengungkapan fakta yang berkaitan dengan upaya guru dalam menanamkan kesadaran sosial siswa melalui mata pelajaran IPS pada siswa di SMPN 1 Sambit Ponorogo.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Data dan Sumber Data

Guru kelas VII, VIII, dan IX SMPN 1 Sambit Ponorogo melalui wawancara memperoleh informasi tentang komunikasi antara wali kelas dengan guru mata pelajaran IPS terhadap penanaman kesadaran sosial siswa di kelas. Melalui tutor IPS diperoleh informasi tentang upaya guru dalam menanamkan kesadaran sosial pada siswa melalui mata pelajaran IPS. Melalui pembimbing dan pendamping siswa mengenai contoh kasus dan proses penanaman kesadaran sosial pada siswa di SMPN 1 Sambit Ponorogo.

Melalui beberapa siswa, diperoleh hasil, atau penggunaan upaya guru untuk kepedulian sosial terhadap lingkungan sekolah.

Prosedur Pengumpulan Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPS, guru pembimbing SMPN 1 Sambit, asisten wali murid pengganti SMPN 1 Sambit, berbagai wali kelas dan siswa SMPN 1 Sambit Ponorogo, dan satpam (TU). Pada tahap ini peneliti memaparkan berbagai informasi yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi mengenai upaya guru dalam menanamkan kesadaran sosial pada siswa SMPN 1 Sambit Ponorogo. Pada tahap ini peneliti memilah informasi yang diperoleh terkait dengan upaya guru dalam mengajarkan kesadaran sosial kepada siswa melalui IPS di SMPN 1 Sambit Ponorogo, tidak menggunakan data yang tidak berkaitan.

Pada poin ini peneliti secara khusus memaparkan data terkait upaya guru dalam membentuk kesadaran sosial siswa melalui mata pelajaran IPS di SMPN 1 Sambit Ponorogo.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang upaya guru dalam menanamkan kesadaran sosial pada siswa di antara beberapa informan, antara lain: sebagai guru mata pelajaran IPS b. sebagai guru mata pelajaran IPS. Penjelasan tentang upaya guru menanamkan kesadaran sosial pada siswa melalui mata pelajaran IPS di SMPN 1 Sambit Ponorogo. Dokumentasi adalah rekaman kejadian masa lalu, baik berupa foto maupun dokumen tertulis, misalnya biografi.50 Teknik dokumentasi dalam penelitian ini menggunakan foto dan rekaman kegiatan di SMPN 1 Sambit sesuai dengan masalah yang diteliti. .

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai profil sekolah, visi dan misi sekolah, tujuan sekolah, rekaman hasil wawancara, serta foto-foto kegiatan yang berkaitan dengan upaya guru dalam membangun kesadaran sosial pada siswa melalui pembelajaran IPS di SMPN. 1 Sambit Ponorogo.

Tabel 3.1 Data Observasi
Tabel 3.1 Data Observasi

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi terkait upaya guru dalam menanamkan kesadaran sosial melalui pembelajaran IPS pada siswa SMPN 1 Sambit Ponorogo. Meringkas data memungkinkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti untuk dihubungkan bersama untuk memperkuat setiap data yang diperoleh dan memberikan peneliti wawasan yang lebih luas saat menganalisis data. Setelah peneliti memperoleh data terkait upaya guru dalam mengajarkan kesadaran sosial melalui IPS, peneliti melakukan penyederhanaan data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi.

Pada langkah ini peneliti menarik kesimpulan dari data yang diperoleh dari responden mengenai upaya guru menanamkan kesadaran sosial pada siswa melalui pembelajaran IPS di SMPN 1 Sambit Ponorogo, dengan tetap mengacu pada teori.

Pengecekan Keabsahan Penelitian

Pada langkah ini peneliti menarik kesimpulan dari data yang terkumpul dari responden mengenai upaya guru dalam menanamkan kesadaran sosial pada siswa melalui pembelajaran IPS di SMPN 1 Sambit Ponorogo dengan tetap mengacu pada teori. bagaimana melakukan observasi atau observasi yang cermat dan mendetail yang dilakukan secara terus menerus terhadap upaya guru menanamkan kesadaran sosial melalui pembelajaran IPS di SMPN 1 Sambit Ponorogo. Untuk mengecek kredibilitas data upaya guru dalam menciptakan kesadaran sosial melalui IPS di SMP Negeri 1 Sambit, peneliti juga mengecek informan lain selain guru IPS yaitu, wakil siswa, guru pembimbing, beberapa wali kelas. guru dan siswa di SMPN 1 Sambit Ponorogo. Pd (Waka Kesiswaan SMPN 1 Sambit Ponorogo) 5. Siswa SMPN 1 Sambit Ponorogo 6 Siswa SMPN I. Guru IPS SMPN 1 Sambit Ponorogo).

Pada penelitian ini dilakukan triangulasi teknis dengan membandingkan dan memverifikasi data guru IPS, guru pembimbing, pendamping siswa, guru kelas dan siswa SMA Negeri 1 Sambit dengan membandingkan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. untuk mendapatkan data yang otentik.

Tabel 3.4 Truangulasi Sumber
Tabel 3.4 Truangulasi Sumber

Tahap Penelitian

Teknik triangulasi digunakan peneliti untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data dari sumber yang sama tetapi menggunakan teknik yang berbeda. Pada tahap ini, peneliti menyiapkan desain penelitian, mengurus perijinan, mendalami dan menilai kondisi lapangan, memilih dan menggunakan informan, serta menyiapkan peralatan penelitian. Tahap ini merupakan tahap pengumpulan semua data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan yang dipilih sebagai fokus penelitian.

Pada fase ini peneliti menganalisis data yang diperoleh dari informan, baik dari observasi, wawancara maupun dari dokumen pada fase sebelumnya.

Gambaran Umum Latar Penelitian 1. Sejarah SMPN 1 Sambit

Tanggal SK Pendirian : 10 September 1982 No. Status kepemilikan: Pemda o.. r. KCP Unit Cabang : BPD Jawa Timur Cabang Ponorogo s. Nama Rekening: BOS SMPN 1 SAMBIT. Membangun jaringan atau kerjasama antara sekolah, orang tua dan masyarakat. h) Tumbuh dan berkembangnya budaya yang berupaya menjaga kelestarian lingkungan, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan. i) Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa etika-moral dan sosial-kebangsaan yang tinggi. j) Pelaksanaan kebiasaan komunikasi yang santun, berbudi luhur, berestetika tinggi dan kinestetik. k) Terwujudnya lulusan yang bebas narkoba, bermartabat, berbudaya, berkarakter, berilmu dan terampil untuk bersaing dalam skala global. l) Mengenal penguasaan iptek dan membangkitkan jiwa kompetitif pada siswa a) Mengenal warga sekolah yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b) Terwujudnya warga sekolah yang memiliki sikap dan perilaku toleran terhadap pemeluk agama. Membangun jaringan atau kerjasama antara sekolah, orang tua dan masyarakat. j) Tumbuh dan berkembangnya budaya simpati terhadap upaya pelestarian lingkungan, pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan. k) Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa etika-moral dan sosial-kebangsaan yang tinggi. l) Penerapan kebiasaan komunikasi yang santun, berakhlak mulia, memiliki estetika dan kinestetik yang tinggi. m) Mewujudkan lulusan yang bebas narkoba, bermanfaat, berbudaya, berkarakter, berilmu dan terampil untuk berkompeten di kancah global. n) Terwujudnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. o) Mengembangkan jiwa kompetitif pada siswa.

Guru adalah pendidik profesional yang mengajar, mengajarkan suatu ilmu, mengawasi, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMPN 1 Sambit Ponorogo
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMPN 1 Sambit Ponorogo

Deskripsi Data

Upaya Guru Dalam Menanamkan Kesadaran Sosial Siswa Melalui Mata Pelajaran IPS Di SMPN 1 Sambit Ponorogo

Membawa kesadaran sosial siswa ke lingkungan sekolah sangat penting karena merupakan modal bagi siswa untuk memiliki jiwa sosial yang tinggi. Upaya guru untuk membentuk kesadaran sosial siswa melalui mata pelajaran IPS juga dilakukan dengan memberikan motivasi dan nasehat terkait sikap sosial siswa. Berdasarkan informasi yang peneliti temukan, guru IPS melakukan segala cara untuk menanamkan kesadaran sosial pada siswa.

Faktor pendukung dan penghambat penanaman kesadaran sosial siswa melalui mata pelajaran IPS di SMPN 1 Sambit Ponorogo.

Gambar 4.2 Penanaman Kesadaran Sosial Melalui Mata Pelajaran IPS
Gambar 4.2 Penanaman Kesadaran Sosial Melalui Mata Pelajaran IPS

Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman Kesadaran Sosial Siswa Melalui Mata Pelajaran IPS Di SMPN 1 Sambit Ponorogo

Menumbuhkan kesadaran sosial siswa di lingkungan sekolah merupakan tanggung jawab bersama, sehingga perlu adanya kerjasama seluruh warga sekolah. Peran orang tua merupakan salah satu faktor pendukung dalam upaya pembentukan kesadaran sosial pada siswa. Hal ini tentunya menjadi salah satu faktor guru untuk membentuk kesadaran sosial pada diri siswa.

Menurut saya, salah satu yang mempengaruhi kesadaran sosial siswa di lingkungan sekolah tidak terlepas dari lingkungan keluarga.

Dampak Penanaman Kesadaran Sosial Siswa Melalui Mata Pelajaran IPS Di SMPN I Sambit Ponorogo

Upaya penyadaran sosial di kalangan siswa yang dilakukan oleh seluruh guru membuahkan hasil atau dapat dikatakan berdampak positif. Sambit Ponorogo yang mengatakan bahwa banyak dampak positif dari penanaman kesadaran sosial yang dilakukan oleh para guru. Menumbuhkan kesadaran sosial akan memberikan efek yang sangat positif pada sikap dan perilaku sosial siswa.

Menanamkan kesadaran sosial pada anak didik tentunya memiliki banyak dampak positif, seperti sikap sosial anak menjadi baik.

Gambar 4.5 Siswa Saling Bekerja Sama
Gambar 4.5 Siswa Saling Bekerja Sama

Pembahasan

Analisis Upaya Guru Dalam Menanamkan Kesadaran Sosial Siswa Melalui Mata Pelajaran IPS Di SMPN 1 Sambit

Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di SMPN 1 Sambit Ponorogo, upaya guru untuk membentuk kesadaran sosial pada siswa dilakukan dengan mengintegrasikan topik yang dibicarakan dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu upaya guru IPS untuk menanamkan kesadaran sosial adalah dengan memberikan contoh atau contoh langsung kepada siswa ketika topik-topik ilmu sosial disajikan. Pemberian contoh kecil merupakan salah satu bentuk melatih empati siswa yang dapat meningkatkan kesadaran sosial siswa.

Sejalan dengan teori tersebut, maka pola pembiasaan guru IPS dalam menanamkan kesadaran sosial pada pembelajaran IPS di SMPN 1 Sambit dilakukan dengan memberikan penguatan berupa apresiasi yaitu memberikan nasehat dan motivasi positif yang membangun kesadaran sosial siswa.

Analisis Faktor Pendukung Dan Penghambat Penanaman Kesadaran Siswa Melalui Mata Pelajaran IPS Di SMPN 1 Sambit

Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh selama penelitian bahwa peran orang tua merupakan faktor pendukung dalam kesadaran sosial siswa. Keterlibatan orang tua dalam menanamkan sikap sosial di rumah sangat membantu upaya guru dalam menanamkan kesadaran sosial pada anak di lingkungan sekolah. Ada juga beberapa faktor penghambat dalam upaya guru menanamkan kesadaran sosial pada siswa di SMPN 1 Sambit.

Selain menjadi faktor pendukung dalam menumbuhkan kesadaran sosial siswa, lingkungan keluarga juga menjadi salah satu faktor penghambat dalam menumbuhkan kesadaran sosial siswa.

Analisis Dampak Penanaman Kesadaran Sosial Siswa Melalui Mata Pelajaran IPS Di SMPN 1 Sambit

Upaya peningkatan kesadaran sosial siswa yang dilakukan oleh guru di SMPN 1 Sambit Ponorogo memberikan dampak positif bagi siswa itu sendiri maupun bagi sekolah. Menurut teori Sheldon, membangun kesadaran sosial berdampak positif berupa membangun hubungan dengan orang lain. Dari berbagai upaya penyadaran sosial yang dilakukan guru di SMPN 1 Sambit dapat disimpulkan meningkat dari sebelumnya dan berdampak positif bagi siswa.

Dampak penanaman kesadaran sosial siswa melalui pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Sambit memberikan dampak positif yang ditunjukkan dengan peningkatan kesadaran sosial siswa terhadap kemampuan berempati.

SARAN

Profil Kesadaran Sosial Siswa dan Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah.” Jurnal Pendidikan Vol. Pengaruh Kemajuan Teknologi Komunikasi Terhadap Perkembangan Sosial Anak.” Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 01, No. Pendekatan guru SPI terhadap pembentukan kesadaran sosial siswa di SMP Negeri 07 Seluma.” Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu, 2022.

Gambar

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Pada Penelitan Terdahulu  No
Tabel 3.1 Data Observasi
Tabel 3.2 Sumber Data Wawancara
Tabel 3.3 Dokumentasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penanaman nilai sosial kesopanan melalui interaksi sosial siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Jenangan Penanaman nilai sosial kesopanan kepada siswa dilakukan oleh guru