Penanaman Nilai Sosial Kesopanan pada Siswa Melalui Interaksi Sosial Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Jeanangan. Pendekatan ini digunakan untuk mengungkap penanaman nilai-nilai sosial kesantunan melalui interaksi sosial siswa pada mata pelajaran IPS di SMPN 1 Jenang.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Pembahasan
- Sikap Kesopanan
- Pengertian Interaksi Sosial
- Mata Pelajaran IPS
- Hubungan Nilai Sosial Kesopanan dengan Interaksi Sosial Siswa Pada Mata Pelajaran IPS
Sopan santun adalah sikap sopan santun, yaitu saling menghargai dan menghormati sesama manusia sebagai anggota masyarakat. Nilai sosial kesantunan dapat diartikan sebagai nilai yang diinginkan dalam bentuk kesantunan, yaitu saling menghargai dan menghargai sesama manusia.
Kajian Penelitian Terdahulu
Judul penelitian ini adalah Pengaruh Penerapan Bahasa Krama Jawa Terhadap Pembentukan Karakter Sopan Santri Awwaliyah Madin Al-Qosimi Nampes Nogosari Pandaan. Penelitian sebelumnya membahas krama Jawa dalam kaitannya dengan perilaku siswa, sedangkan penelitian ini membahasnya.
Kerangka Pikir
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat penanaman nilai-nilai sosial kesantunan melalui interaksi sosial siswa pada mata pelajaran IPS sebagai sarana penanaman nilai-nilai sosial kesantunan pada siswa.
Lokasi dan waktu Penelitian
Data dan Sumber Data
Guru mata pelajaran SPI SMP Negeri 1 Jangan, dalam melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran SPI dapat diperoleh informasi tentang penanaman nilai-nilai sosial kesantunan melalui interaksi sosial siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Jangan. Wakil guru siswa SMP Negeri 1 Jangan, wawancara ini memberikan informasi tentang bagaimana upaya sekolah dalam menanamkan nilai-nilai sosial kesopanan pada siswa. Siswa di SMP Negeri 1 Jenangan, dengan sumber data dari siswa tersebut, peneliti akan mendapatkan data yang semakin banyak.
Data sekunder dalam penelitian ini adalah sumber data tertulis berupa profil sekolah, visi, misi, tujuan, struktur organisasi kelembagaan, data guru, data siswa dan sarana prasarana di SMP Negeri 1 Jenang.
Prosedur Pengumpulan Data
Peneliti sebelumnya telah melakukan studi pendahuluan di SMA Negeri 1 Jenangan, dan hal ini digunakan peneliti untuk melihat dan mencari permasalahan yang ada di SMA Negeri 1 Jenangan mengenai pengenalan nilai-nilai sosial kesopanan kepada siswa melalui interaksi sosial. siswa pada mata pelajaran IPS dan mencari data yang berkaitan dengan masalah tersebut. Tahap reduksi, pada tahap ini peneliti melakukan proses pemilihan data yang berkaitan dengan apa yang sedang diteliti, kemudian memfokuskan pada data yang relevan untuk digunakan penelitian. Peneliti saat ini telah menemukan permasalahan terkait penanaman nilai-nilai sosial kesantunan melalui interaksi sosial siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Jenang.
Dan setelah dilakukan pencarian data, langkah selanjutnya adalah memilih data-data penting yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara juga dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai data terkait sekolah secara umum seperti profil sekolah, sejarah, visi, misi, tujuan SMP Negeri 1 Jenang dan data terkait yang paling penting. Teknik dokumentasi adalah perolehan data berupa buku, surat kabar, majalah, transkrip, agenda, dll. 36 Dalam penelitian ini teknik dokumentasi dilakukan dengan cara mendokumentasikan kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 1 Jenang dalam bentuk foto. Teknik lainnya adalah merekam kegiatan di SMP Negeri 1 Jenang, hal ini dilakukan oleh peneliti agar dapat diputar ulang sehingga peneliti dapat memperoleh informasi dengan jelas, teknik perekaman ini juga diterapkan oleh peneliti pada saat mewawancarai informan.
Peneliti juga memperoleh data terkait profil lembaga, visi dan tujuan sekolah, struktur organisasi, serta data guru dan siswa di SMP Negeri 1 Jenang yang diberikan oleh guru atau wakil kepala kurikulum.
Teknik Analisis Data
Reduksi data merupakan suatu proses dimana data dalam penelitian dirangkum, dipilih hal-hal yang paling penting, difokuskan pada data yang penting agar data tersebut dapat memberikan gambaran yang lebih jelas. menjadi bingung antara yang penting dan yang tidak penting. Pada tahap ini peneliti menyeleksi data terkait pembentukan nilai-nilai sosial kesantunan melalui interaksi sosial siswa mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Jangan, dan berusaha memfokuskan pada data-data penting yang berkaitan dengan masalah penelitian. Pemadatan data adalah proses pemilihan, penyederhanaan, abstraksi dan juga transformasi data yang mendekati semua catatan lapangan yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan lain-lain.
Setelah mendapatkan data mengenai penanaman nilai-nilai sosial kesantunan melalui interaksi sosial siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Jangan, peneliti melakukan penyederhanaan data yang diperoleh dengan teknik yang berbeda yaitu melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Pengecekan Keabsahan Penelitian
Tahapan Penelitian
- Letak Geografis SMP Negeri 1 Jenangan
- Profil Sekolah
- Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Jenangan
- Tenaga Kependidikan di SMP Negeri 1 Jenangan
- Data Jumlah Siswa SMP Negeri 1 Jenangan
- Sarana dan Prasana di SMP Negeri 1 Jenangan
Sebagian besar siswa yang melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Jenangan adalah siswa lulusan SD Pamong. Setelah proses pembangunan selama dua tahun ke depan, gedung baru SMA Negeri 1 Jenang akhirnya telah selesai dibangun dan dapat digunakan untuk semua kelas. SMP Negeri 1 Jangan merupakan sekolah adiwiyat dan telah mendapatkan predikat Sekolah Standar Nasional (SSN).
SMA Negeri 1 Jenangan merupakan sekolah yang terletak di Kecamatan Jenangan tepatnya di Jl. Raya Jangan-Kesugihan, Kecamatan, Kabupaten Ponorogo.
Deskripsi Data
Penanaman Nilai Sosial Kesopanan Melalui Interaksi Sosial Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Jenangan
SMP Negeri 1 Jangan merupakan sekolah yang memiliki keunggulan menanamkan budi pekerti yang baik pada siswanya dimana sesama manusia harus memiliki budi pekerti yang baik. Penanaman budi pekerti yang dilakukan selama proses pembelajaran IPS sudah baik Kak, terutama materi IPS. Semua guru atau pendidik di sekolah harus berperan aktif dalam mengajarkan budi pekerti kepada siswa.
Dengan menanamkan nilai sosial kesantunan kepada siswa diharapkan siswa SMP Negeri 1 Jenangan mendapatkan nilai yang lebih baik lagi, dan mengutamakan kesantunan karena kesantunan merupakan kunci dari nilai yang dimiliki siswa.
Faktor Pendorong Dan Penghambat Penanaman Nilai Sosial Kesopanan Melaui Interaksi Sosial Siswa Pada Mata Pelajaran
Yang mempengaruhi sikap kesopanan siswa yang utama tentunya adalah lingkungan keluarga, dimana lingkungan keluarga siswa itu tinggal. Banyak kasus terkait perilaku siswa yang buruk adalah akibat dari keluarga yang bercerai atau kurangnya perhatian orang tua. Siswa menghabiskan setengah dari waktunya sehari-hari di sekolah, dan tentunya pembentukan sikap santun juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekolah.
Sebagai seorang guru, sudah sewajarnya Anda menciptakan lingkungan sekolah yang memuat hal-hal positif untuk membentuk karakter anak, termasuk menjaga tata krama.
Dampak Penanaman Nilai Sosial Kesopanan Melalui Interaksi Sosial Siawa Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Jenangan
Jika sikap santun siswa terlihat sangat sepele, guru mencoba menyelidiki faktor apa saja yang menyebabkan anak berperilaku tidak baik, kemudian melakukan pendekatan, berusaha menjalin komunikasi yang baik, menjadi pendengar yang baik bagi siswa, hingga akhirnya siswa mampu menasihati dan membimbing mereka guru untuk memperbaiki sikap mereka. Peran seorang guru sangat diperlukan untuk membentuk sikap peserta didik, mulai dari menjaga tata krama, menjadi panutan bagi peserta didik, menegur, menasihati peserta didik, dan menciptakan budaya sekolah yang mengajarkan kepada peserta didik hal-hal yang baik. Penanaman kesantunan oleh guru dan adanya budaya yang sudah ada di sekolah berpengaruh secara tidak langsung terhadap perubahan perilaku siswa.
Upaya dari pihak sekolah, maupun dari pihak bapak/ibu guru untuk membentuk sikap santun terhadap siswa, lambat laun membuat siswa terbiasa berkomunikasi dengan santun.
Pembahasan
Penanaman Nilai Sosial Melalui Interaksi Sosial Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Jenangan
Pertama, penyemaian dilakukan melalui interaksi sosial dengan siswa dan mengaitkan isi mata pelajaran IPS dengan nilai-nilai kesopanan sosial yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari atau dengan mengaitkannya dengan masalah kesantunan siswa yang rendah. Penanaman nilai sosial kesantunan dilakukan dengan menunjukkan kepada guru pada saat proses pengajaran bagaimana cara bermasyarakat yang baik, seperti untuk bersikap baik kepada orang lain. Kedua, penanaman nilai-nilai sosial kesantunan dilakukan dengan keteladanan guru selama proses belajar mengajar atau di luar kelas.
Faktor pendorong dan penghambat penanaman nilai-nilai sosial kesantunan melalui interaksi sosial siswa pada mata pelajaran.
Faktor Pendorong dan Penghambat Penanaman Nilai Sosial Kesopanan Melalui Interaksi Sosial Siswa Pada Mata Pelajaran
Keluarga yang utuh dan harmonis yang memperhatikan seluruh anggota keluarga akan membuat siswa nyaman dan mudah menerima pendidikan terkait nilai-nilai sosial dari orang tua. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, faktor lingkungan, lingkungan teman sebaya juga menjadi pendorong dan juga penghambat dalam menanamkan nilai-nilai sosial kesopanan pada siswa. Dari hasil penelitian, faktor pendorong dan juga penghambat penanaman nilai-nilai sosial kesopanan kepada siswa adalah lingkungan keluarga yang berperan dalam pendidikan sikap anak, lingkungan sosial dengan teman sebaya yang selalu berkomunikasi dengan siswa setiap hari. , dan lingkungan sekolah tempat siswa terbentuk tidak hanya pengetahuan secara umum tetapi juga sikap di sekolah.
Dampak penanaman nilai-nilai sosial kesantunan melalui interaksi sosial siswa pada mata pelajaran IPS di SMA Negeri 1 Jenang.
Dampak Penanaman Nilai Sosial Kesopanan Melalui Interaksi Sosial Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Jenangan
Melalui berbagai cara penanaman budi pekerti tersebut, siswa menjadi lebih ramah, hormat, menggunakan bahasa yang santun saat berbicara dengan guru dan lebih berhati-hati dalam berkata-kata. Dengan adanya siswa yang memiliki budi pekerti yang baik, maka akan menghindarkan siswa dari berbagai perselisihan dengan orang lain, dan kehidupan siswa akan terarah dengan baik. Interaksi sosial siswa akan berjalan dengan baik karena dilandasi oleh tata krama yang baik.
Pengajaran nilai-nilai kesantunan pergaulan yang digunakan di sekolah dinilai cukup mampu mengatasi sikap kesantunan pada siswa yang masih kurang.
Kesimpulan
Faktor teman sebaya, melalui teman sebaya anak belajar berbagai hal yang terkadang berdampak positif dan negatif. Faktor lingkungan sekolah yang menjadi tempat anak belajar berbagai hal termasuk yang berkaitan dengan tata krama. Dampak penanaman nilai-nilai sosial kesantunan pada siswa melalui IPS di SMP Negeri 1 Jangan memberikan dampak positif, hal ini sejalan dengan sikap santun yang muncul setelah upaya pengenalan nilai-nilai sosial kesantunan dari samping. dari guru.
Penanaman nilai-nilai sosial kesopanan kepada siswa memiliki berbagai kendala, namun meskipun terdapat berbagai kendala tidak serta merta membuat guru menyerah menanamkan nilai-nilai sosial kesopanan pada siswa, guru akan terus melatih agar siswa mendapatkan terbiasa sopan.
Saran
Bagi peneliti, penelitian ini dijadikan sebagai inspirasi untuk membentuk sikap santun terhadap anak dan dapat digunakan peneliti saat nanti mengajar. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan lebih disempurnakan saat meneliti sikap dan perilaku siswa. Tata krama sebagai dasar memulai interaksi sosial yang baik di sekolah.” Universitas Nusantara PGRI Kediri 2 (2015).
Strategi membangun kesopanan di Panti Asuhan Aisiyah Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 01 (2015).