• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SKRIPSI"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

Pengenalan nilai-nilai budaya keagamaan bagi mahasiswa Mi Ma'arif Ngrupit pada tahun akademik skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui model penanaman nilai-nilai karakter religius pada siswa MI Ma’arif Ngrupit tahun pelajaran 2016/2017. Bagaimana model penanaman nilai-nilai karakter religius pada siswa MI Ma'arif Ngrupit tahun pelajaran 2016/2017.

Apa manfaat penanaman nilai budaya religi pada siswa di MI Ma'arif Ngrupit tahun pelajaran 2016/2017. Bagaimana implementasi penanaman nilai-nilai budaya keagamaan pada siswa MI Ma’arif Ngrupit tahun pelajaran 2016/2017. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pembentukan nilai budaya religi pada siswa MI Ma’arif Ngrupit tahun pelajaran 2016/2017.

Untuk mengetahui manfaat penerapan penanaman nilai budaya religi pada siswa MI Ma’arif Ngrupit tahun pelajaran 2016/2017. Untuk mengetahui implementasi pembentukan nilai-nilai budaya religi pada siswa MI Ma’arif Ngrupit tahun pelajaran 2016/2017. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pembentukan nilai budaya religi pada siswa MI Ma’arif Ngrupit tahun ajaran 2016/2017.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis tentang penanaman nilai-nilai budaya religius siswa di MI Ma’arif Ngrupit tahun pelajaran 2016/2017.

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

  • Pendekatan Dan Jenis Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Data
  • Tahap-tahap penelitian

Kedua, penelitian kualitatif yang ditulis oleh Aning Suryani berjudul: Upaya Guru PAI Dalam Membangun Budaya Religius dan Kontribusinya Terhadap Perilaku Siswa (studi kasus di SMA Negeri 1 Ponorogo). Kajian lain berfokus pada upaya guru menciptakan budaya religius dan kontribusinya terhadap perilaku siswa. Ciri-ciri penelitian kualitatif tidak lepas dari partisipasi dalam observasi, namun peran penelitian menentukan keseluruhan skenario.41 Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai.

Kemudian mencari data yang meliputi data profil sekolah, data tentang upaya penanaman nilai-nilai budaya keagamaan dan implementasinya. Lokasi penelitian ini adalah Medresah Ibtidaiyah Ma'arif Ngrupit Jenangan Ponorogo yang beralamat di Jl. Seloaji (Gambir Anom) No. 23, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Lokasi penelitian dipilih di MI Ma’arif Ngrupit Jenangan Ponorogo, karena peneliti ingin mengetahui karakteristik MI dalam hal mengenalkan nilai-nilai keagamaan kepada siswa.

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan, dan selebihnya merupakan sumber tambahan seperti dokumen, dll.42. Perkataan dan tindakan informan dalam penelitian ini berasal dari kepala sekolah, guru dan siswa MI Ma’arif Ngrupit Jenangan Ponorogo. Untuk mengumpulkan data sebagaimana disebutkan di atas, dalam penelitian kualitatif, data sebagian besar dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi.

43 Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, artinya peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mendalam terkait dengan fokus permasalahan, sehingga dapat terkumpul sebanyak-banyaknya data melalui wawancara mendalam tersebut. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai penanaman nilai-nilai agama dan budaya pada siswa di sekolah. Jika anda ingin mengetahui gambaran umum bagaimana cara penanaman nilai-nilai budaya keagamaan pada siswa di sekolah dan juga sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Ngrupit Jenangan Ponorogo.

Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung kondisi di lapangan sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran yang lebih luas mengenai permasalahan yang diteliti.44 Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai penanaman nilai-nilai budaya keagamaan siswa di sekolah. Dalam pengamatan ini peneliti mengamati upaya lembaga (sekolah) dalam menanamkan nilai-nilai budaya keagamaan melalui kepala sekolah dan guru, termasuk strategi yang digunakan. Terdapat tiga fase penelitian dalam penelitian ini dan peneliti menambahkan fase terakhir yaitu fase penulisan laporan penelitian.

DESKRIPSI DATA

Data Umum

Syarwani (depan kompleks madrasah sekarang) sudah mulai membuat meja dan kursi, meski ada juga yang meminjam meja dan kursi dari warga setempat. Syarwani ada acara keluarga, terpaksa madrasahnya digeser ke Pak. Rumah Asrofun sampai tahun 1964 dan dikembalikan kepada Pak. Rumah Syarwani hingga tahun 1965. Secara geografis MI Ma'arif Ngrupit terletak di Jalan Gambir Anom 23, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.

Taat dalam agama, santun akhlaknya, terampil dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, unggul dalam prestasi. Staf pengajar dan pembelajaran di MI Ma'arif Ngrupit berjumlah 14 orang, terdiri dari 11 orang guru, 1 orang kepala sekolah, 1 orang kepala bagian kesiswaan dan 1 orang penjaga sekolah. MI Ma'arif Ngrupit telah mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar.

Setiap ruang kelas dilengkapi dengan papan tulis, lemari, dan alat peraga serta media gambar yang menunjang kegiatan pembelajaran.

Data Khusus

  • Model Penanaman Nilai-Nilai Karakter Religius Bagi Siswa di MI Ma’arif Ngrupit Jenangan Ponorogo
  • Manfaat Penanaman Nilai-Nilai Budaya Religius Bagi Siswa di MI Ma’arif Ngrupit
  • Penerapan Penanaman Nilai-Nilai Budaya Religius Bagi Siswa di MI Ma’arif Ngrupit
  • Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman Nilai-Nilai Budaya Religius Bagi Siswa di MI Ma’arif Ngrupit

Dan dalam hal ini MI Ma'arif Ngrupit terus berupaya meningkatkan penanaman nilai-nilai budaya keagamaan melalui media sitasi. Di MI Ma'arif Ngrupit, pengenalan budaya keagamaan kepada anak dilakukan dengan bersalaman sebelum masuk kelas, yang bertujuan untuk mengajarkan anak bersikap sopan kepada orang yang lebih tua. Selain hal di atas, faktor lain dalam penanaman nilai-nilai budaya keagamaan di MI Ma’arif Ngrupit adalah adanya harapan agar siswa bersikap sopan kepada semua orang sejak dini.

Oleh karena itu, penting untuk memberikan pendidikan karakter kepada anak sejak dini dengan mengajarkan nilai-nilai budaya agama. Manfaat Penanaman Nilai Budaya Religius Bagi Siswa MI Ma'arif Ngrupit Ma'arif Ngrupit. Dalam hukum Islam, praktik penanaman nilai-nilai budaya agama kepada anak memberikan nilai tambah dalam kehidupan masyarakat.

Implementasi penanaman nilai budaya religi pada siswa di MI Ma'arif Ngrupit Ma'arif Ngrupit. Zahira Evril, siswa kelas 5 MI Ma'arif Ngrupit Ponorogo mengungkapkan beberapa kegiatan yang dilakukan lembaga tersebut untuk menanamkan nilai-nilai budaya keagamaan, semuanya dilakukan melalui metode pembiasaan. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengenalan Nilai Budaya Religius Pada Siswa di MI Ma'arif Ngrupit Masalah Keagamaan pada Siswa di MI Ma'arif Ngrupit.

Kendala yang dihadapi guru MI Ma'arif Ngrupit dalam menanamkan nilai-nilai budaya keagamaan antara lain anak tidak mendapat dukungan dari orang tuanya. Salah satu faktor pendukung terbentuknya nilai-nilai budaya keagamaan di MI Ma’arif Ngrupit adalah dukungan dari orang tua. Tidak semua orang tua siswa MI Ma'arif Ngrupit tetap mendukung penanaman nilai-nilai budaya keagamaan.

Dalam proses pembinaan budaya keagamaan, hal ini dapat tercapai jika orang tua ikut serta dalam penerapannya di kalangan siswa. Dari hasil wawancara yang diberikan oleh guru agama MI Ma’arif Ngrupit Ponorogo dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung utama dalam penanaman budaya keagamaan adalah orang tua. Selain sekolah, faktor orang tua juga berperan dalam keberhasilan penanaman budaya keagamaan.

ANALISIS DATA

  • Model Penanaman Nilai-Nilai Budaya Religius Bagi Siswa d i MI Ma’arif Ngrupit Jenangan Ponorogo
  • Manfaat Penanaman Nilai-Nilai Budaya Religius Bagi Siswa di MI Ma’arif Ngrupit Jenangan Ponorogo
  • Penerapan Penanaman Nilai-Nilai Budaya Religius Bagi Siswa di MI Ma’arif Ngrupit Jenangan Ponorogo
  • Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman Nilai-Nilai Budaya Religius Bagi Siswa di MI Ma’arif Ngrupit

Dari uraian data yang tersaji di atas, dapat disimpulkan bahwa penanaman nilai-nilai budaya keagamaan sangat ditekankan di sana. Nilai-nilai budaya keagamaan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa dan dapat bermanfaat bagi mereka. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa latar belakang penanaman nilai-nilai budaya keagamaan di MI Ma’arif Ngrupit relevan dengan teori yang dikemukakan pada Bab II.

Paedahipun nguri-uri nilai budaya religius tumrap siswa MI Ma’arif Ngrupit Jenangan Ponorogo Ngrupit Jenangan Ponorogo. Saking andharan wonten ing nginggil saged dipunpendhet dudutan bilih paedahipun nanemaken nilai budaya religius wonten ing MI Ma’arif Ngrupit saengga para peserta Penerapan budidaya nilai budaya religius tumrap siswa MI Ma’arif Ngrupit Jenangan Ponorogo Ma’. arif Ngrupit Jenangan Ponorogo

Sebagaimana data-data yang diperoleh peneliti terkait dengan implementasi penanaman nilai-nilai budaya keagamaan di MI Ma’arif Ngrupit, setelah dianalisis sesuai dengan teori pada bab II. Upaya yang dilakukan kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan penanaman nilai-nilai budaya keagamaan antara lain dengan pembiasaan, dalam kegiatan pembiasaan ini anak diajarkan berjabat tangan dan berdoa. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengenalan Nilai Budaya Religius Pada Siswa MI Ma'arif Ngrupit Bagi Siswa MI Ma'arif Ngrupit.

Penanaman nilai-nilai budaya keagamaan di MI Ma'arif Ngrupit juga menghadapi beberapa tantangan. Dalam proses penanaman nilai-nilai budaya keagamaan, tidak sedikit orang tua yang tidak mendukung kegiatan tersebut, antara lain tidak memperbolehkan anaknya bersekolah di Madin, mengaji, dan tidak mengingatkan dalam menjalankan ibadah. Salah satu bentuk dukungan orang tua dalam melaksanakan kegiatan pengajaran nilai-nilai budaya agama adalah dengan tidak bosan-bosannya orang tua mengingatkan siswa untuk tertib beribadah, mengaji, dan bersekolah di Madin.

Latar belakang orang tua, upaya guru, dukungan lembaga sekolah dan kesediaan siswa dalam menerapkan praktik penanaman nilai-nilai budaya keagamaan yang diterapkan di sekolah (lembaganya). Untuk memastikan penanaman nilai-nilai budaya keagamaan berjalan lancar, faktor pendukung seperti orang tua juga berperan dalam pemenuhan harapan. Keberhasilan pengajaran nilai-nilai budaya keagamaan di MI Ma’arif Ngrupit memerlukan kerjasama yang baik dari seluruh warga sekolah.

PENUTUP

Saran

Guru disarankan untuk lebih memperhatikan etika dan sopan santun siswa terhadap teman sebayanya dan terutama orang tuanya. Guru disarankan untuk selalu berusaha meningkatkan semangat belajar siswa melalui metode pembiasaan yang mudah diterapkan oleh siswa. Hendaknya guru lebih intensif dalam membangun komunikasi dengan orang tua siswa dan berbagi cara mengatasi kendala yang dihadapi untuk berhasil menanamkan nilai-nilai budaya keagamaan pada siswa di MI Ma’arif Ngrupit, sehingga diperlukan kerjasama yang baik dari seluruh civitas sekolah.

Dengan kerjasama yang baik maka akan lebih mudah untuk mengatasi berbagai permasalahan dan faktor penghambat dalam proses pembentukan nilai-nilai budaya keagamaan. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT Tiener Rosdakarya,.

Referensi

Dokumen terkait

siswa kelas IV di MI Ma’arif Setono Jenangan Ponorogo ditemukan ada sebagian siswa tidak disiplin dalam mengikuti Sholat Dhuhur berjama’ah, karena ada tiga faktor, faktor yang

(2) Implementasi pendidikan karakter perspektif Al-Qur’an di MTs Muhammadiyah 2 Jenangan Ponorogo dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter

Skripsi yang ditulis oleh Shofiah Fitriani, Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Purwokerto yang membahas penanaman nilai-nilai karakter religius dalam

Faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi upaya penciptaan suasana religius di Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Samarindaadalah keteladanan dan kedisiplinan masyarakat

Penanaman Nilai-Nilai religius Melalui Kegiatan Keagamaan .... Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan di atas perlu dilakukan penelitian penanaman nilai karakter di lingkungan sekolah yang difokuskan pada penanaman nilai karakter

Kondisi siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyyah MI Ma’arif setono Jenangan Ponorogo, khususnya kelas V, terdiri dari siswa yang kondisi lingkungan keluarga yang peduli dengan ketaatan

Penanaman Nilai-Nilai Sikap Sosial Dalam Membangun Karakter Siswa Melalui Pembelajaran IPS di MTs Darul Huda Mayak Ponorogo dapat dilaksanakan memalaui proses kegiatan pembelajaran IPS