Inisiasi 2
MENULIS Feature
Feature (baca: ficer) dan diindonesiakan menjadi ficer (walaupun belum umum dipakai), secara harfiah artinya “segi-segi yang menonjol dari sesuatu”. Feature adalah jenis tulisan di media massa yang memfokuskan pada segi (angle) tertentu dari sebuah peristiwa dan menonjolkannya.
Oleh karena itu, feature sering disebut “karangan khas”.
Banyak ahli di bidang jurnalistik yang mendefinisikan feature, seperti terlihat berikut.
Feature adalah sebuah artikel atau laporan istimewa, di koran atau majalah, yang memberikan tekanan pada suatu aspek tertentu dari suatu objek atau peristiwa, yang mempunyai bias emosional, pribadi atau humor, namun bukan merupakan berita aktual (Marahimin, 2004: 243).
Feature adalah artikel yang kreatif, terkadang subjektif, yang ditulis dengan teknik berkisah, dalam rangka membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca tentang suatu kejadian, keadaan, atau aspek-aspek kehidupan lainnya (Wibowo, 2001: 89).
Feature adalah cerita atau karangan khas yang berpijak pada fakta dan data yang diperoleh melalui proses jurnalistik. Disebut cerita atau karangan khas karena feature bukanlah penuturan atau laporan tentang fakta secara lurus atau lempang sebagaimana dijumpai pada berita langsung (straight news) (Sumadiria, 2005: 150).
Menurut Mc. Kinney; feature adalah suatu tulisan yang berada di luar tulisan yang bersifat berita langsung. Dalam tulisan ini pegangan utama 5W1H dapat diabaikan. Sementara itu, Wolseley dan Campbell dalam Exploring Journalism (1957) memasukkan feature pada surat kabar ke dalam segi hiburan (entertainment).
Dari beberapa pengertian di atas dapat kita simpulkan, feature adalah bentuk karya tulis sebagai produk jurnalistik dalam media massa yang menyajikan fakta-fakta, tetapi disajikan dengan teknik/cara penceritaan seperti yang dimiliki sastra.
1
Komposisi tulisan feature, yang terdiri atas berikut ini.
1. Head (judul feature).
2. Lead (teras, intro, kalimat pembuka feature).
3. Bridge (jembatan antara lead dan body), berfungsi sebagai penghubung antara lead dan isi tulisan.
4. Body (tubuh atau isi tulisan).
5. Ending (penutup tulisan).
Struktur tulisan feature berbeda sekali dengan tulisan berita (news). Jika umumnya berita disusun seperti Piramida Terbalik (fakta terpenting di bagian awal) maka feature umumnya disusun seperti Kerucut Terbalik. Ia tidak harus menempatkan fakta terpenting di bagian awal. Jika digambarkan, komposisi di atas tampak seperti pada struktur berikut.
Struktur Feature Kerucut Terbalik dengan Penutup Bulat
Pada struktur ini, Lead merupakan pengantar atau pembuka pada feature. Lead berisi hal terpenting untuk mengarahkan perhatian pembaca pada suatu hal yang akan dijadikan sudut pandang dimulainya penulisan. Bridge atau jembatan bertugas sebagai perantara antara lead dan body atau tubuh. Tubuh feature berisi situasi dan proses, disertai penjelasan mendalam tentang mengapa dan bagaimananya. Pada human interest feature, situasi yang dituturkan disertai pendapat atau pandangan yang subjektif dari penulisnya mengenai situasi yang diutarakan. Akan
2
tetapi, pada bentuk feature ilmiah populer, situasi dan proses yang dituturkan tidak disertai pendapat subjektif, melainkan tetap dipertahankan keobjektifannya. Ending atau penutup feature berupa alinea berisi pesan yang mengesankan.
Untuk memperdalam pemahaman Anda, cermati contoh feature yang terdapat pada halaman 2.20 modul mata kuliah Menulis 2 yang Anda miliki. Sekaligus sebagai bahan latihan tunjukkan bagian-bagian dari tulisan tersebut dengan memberi tanda bagian head, lead, bridge, body, dan ending.
Anda dapat menambah pengetahuan Anda tentang feature dengan membuka situs internet berikut ini.
ht
tp://irsyad82.multiply.com/journal/item/23
http://www.journalist-adventure.com/?p=105 dan lain-lain.
Selamat belajar!
3