• Tidak ada hasil yang ditemukan

kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONSTRUKTIVISME

SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

ELZA FEBRIANI NPM 09080395

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)
(3)
(4)

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONSTRUKTIVISME Oleh

Elza Febriani1, Lira Hayu Afdetis Mana2, Emil Septia3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (STKIP) PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa yang belum memahami materi dan tata cara penulisan karangan narasi ekspositoris yang benar. Selain itu, variasi guru dalam mengajar materi menulis karangan narasi ekspositoris jarang dilaksanakan. Karena itu, peneliti merasa perlu untuk menerapkan teknik konstruktivisme pada materi menulis karangan narasi ekspositoris untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi menulis narasi ekspositoris. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang.

Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 160 orang yang terdiri dari enam kelas. Sampel penelitian ini didapatkan dengan menggunakan teknik acak atau random sampling.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diketahui sebagai berikut ini.

Pertama, kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang dengan menggunakan teknik konstruktivisme untuk indikator 1 (memperluas pengetahuan) tergolong sempurna (S) dengan rata-rata 100% berada pada rentangan 96-100% pada skala 10.

Kedua, kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang dengan menggunakan teknik konstruktivisme untuk indikator 2 (menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian) tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata 86,02% berada pada rentangan 86-95% pada skala 10. Ketiga, kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang dengan menggunakan teknik konstruktivisme untuk indikator 3 (penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional) tergolong kurang sekali (KS) dengan rata-rata 68,81 berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Keempat, kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang dengan menggunakan teknik konstruktivisme untuk indikator 4 (menggunakan bahasa yang informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotatif) tergolong Baik (B) dengan rata-rata 78,49% berada pada rentangan 76-85% pada skala 10. Kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang secara keseluruhan tergolong Baik (B) dengan rata-rata 83,33% berada pada rentangan 86-95% pada skala 10.

Kata kunci: Menulis, karangan narasi ekspositoris, teknik konstruktivisme, siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang.

(5)

ABILITY OF WRITING EXPOSITORY NARRATIVE ESSAY AT CLASS X SENIOR HIGH SCHOOL PGRI 1 PADANG

USING TECHNIQUES CONSTRUCTIVISM By

Elza Febriani 1, Lira Hayu Afdetis Mana 2, Emil Septia 3 1)West Sumatra STKIP PGRI students

2) 3) West Sumatra STKIP PGRI Education of Indonesian and Literature Department Lecturers

ABSTRACT

This research is motivated by the students who do not understand the material and the manner of writing a expository narrative essay correctly. In addition, variations of teachers in teaching writing expository narrative essay material is rarely implemented. Therefore, researcher felt need to apply the technique of constructivism in expository narrative essay writing materials to enhance students' understanding of the material to write expository narrative. The purpose of this study is to describe the ability to write expository narrative essay using the techniques of constructivism class X Senior High School PGRI 1 Padang.

The type of research is quantitative study using descriptive methods. The population in this study were students of class X Senior High School PGRI 1 Padang in the academic year 2016/2017, amounting to 160 people consisting of six classes. The research sample was obtained using the technique of random or random sampling.

Based on the analysis of data and discussion can be seen as follows. First, the ability to write expository narrative essay class X Senior High School PGRI 1 Padang by using the techniques of constructivism for indicator 1 (expand knowledge) classified as perfect (S) with an average of 100% in the 96-100% range on a scale of 10. Second, the ability expository narrative essay writing class X Senior High School PGRI 1 Padang using techniques constructivism to indicator 2 (relay information about an event) is quite good once (BS) with an average of 86.02%

are in the 86-95% range on a scale of 10. third, the ability to write expository narrative essays class X Senior High School PGRI 1 Padang by using the techniques of constructivism for indicator 3 (reasoning to reach a rational agreement) classified as less once (KS) with an average of 68.81 that are in the range of 66-75% on the scale 10. Fourth, the ability to write a expository narrative essay class X Senior High School PGRI 1 Padang using techniques constructivism indicator 4 (using language that is informative with emphasis on the use of words denotatif) classified as Good (B) with an average of 78.49 % are in the 76-85% range on a scale of 10. ability expository narrative essay writing class X Senior High School PGRI 1 Padang overall classified as Good (B) with an average of 83.33% are in the 86-95% range on a scale of 10.

Keywords: writing, expository narrative essay, techniques of constructivism, class X Senior High School PGRI 1 Padang.

(6)

A. Pendahuluan

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan satu dari beberapa guru bahasa Indonesia di SMA PGRI 1 Padang yang bernama Hesti Afriani, M. Pd., pengajaran menulis karangan narasi ekspositoris masih mengalami beberapa kendala. Kendala tersebut didapatkan setelah proses pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris selesai dilaksanakan. Beberapa kendala tersebut adalah: Pertama, siswa sulit untuk mengembangkan topik karangan narasi ekspositoris.

Kendala ini terjadi karena siswa sulit mendapatkan ide untuk mengembangkan topik karangan narasi ekspositoris yang diberikan guru. Kedua, kalimat siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris belum efektif. Kendala ini terjadi karena terbatasnya kosa kata yang dimiliki siswa.

Ketiga, siswa sulit menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya. Kendala ini berkaitan dengan pengetahuan dan diksi siswa yang terbatas. Keempat, waktu yang tidak mencukupi untuk penyampaikan materi pembelajaran. Kendala waktu dalam kegiatan belajar mengajar mengakibatkan siswa kurang memahami materi pembelajaran. Dengan waktu yang terbatas, siswa dituntut untuk secara cepat memahami materi yang terkadang tidak bisa dilakukan secara cepat. Siswa rata-rata tidak mengulang kembali materi yang dipelajari di rumah sehingga pengetahuan hanya didapatkan di sekolah saja. Kelima, variasi guru dalam mengajar jarang dilaksanakan. Jarangnya variasi guru dalam mengajar mengakibatkan siswa bosan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang.

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi, guru mata pelajaran bahasa Indonesia perlu menggunakan teknik pengajaran yang efektif untuk diterapkan. Dari beberapa teknik yang ada, teknik yang diduga efektif untuk pelaksanaan pembelajaran karangan narasi adalah teknik konstruktivisme. Alasan pemilihan teknik konstruktivisme dalam penelitian karena teknik ini berkaitan dengan narasi khususnya narasi ekspositoris. Narasi ekspositoris merupakan paragraf yang mengandung unsur pengetahuan, informasi, rasional, dan menggunakan kata-kata denotatif. Sedangkan teknik konstruktivisme yaitu teknik yang dilakukan dengan cara membangun sedikit demi sedikit pengetahuan siswa sehingga menjadi suatu pengetahuan yang kompleks berdasarkan pengalaman dan benar-benar terjadi.

Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, teknik konstruktivisme juga memberika kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi. Hal ini dianggap mampu untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi karena siswa dapat bekerja sama dalam kelompoknya. Dari hal tersebut terlihat hubungan dari keduanya yang intinya sama-sama mengambil hal yang berupa fakta, benar-benar terjadi, dan sesuai dengan nalar.

Selain itu dalam pembelajaran dengan teknik konstruktivisme, guru berperan sebagai mediator dan fasilitator. Pembelajaran yang dilakukan bukan saja dengan cara memindahkan pengetahuan guru kepada siswa, namun memberikan kemungkinan pada siswa untuk dapat membangun sendiri pengetahuan yang siswa miliki sehingga siswa terbiasa untuk mengumpulkan dan menyusun sendiri informasi atau ide-ide dalam bentuk tulisan.

Berdasarkan permasalahan yang dijabarkan sebelumnya oleh guru bahasa dan sastra Indonesia di SMA PGRI 1 Padang, karena itu penting untuk melaksanakan teknik konstruktivisme dalam proses pembelajaran khususnya materi menulis karangan narasi ekspositoris. Penggunaan teknik ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan menulis khususnya kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris. Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang?”.

Tarigan (2008:3), menyatakan bahwa menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menurut Semi (2009:2), menulis itu tidak lain dari upaya memindahkan bahasa lisan ke dalam wujud tulisan, dengan menggunakan lambang-lambang.

Menurut Semi (2009:41), karangan narasi adalah bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan waktu ke waktu. Berdasarkan pendapat tersebut, dijelaskan bahwa narasi menyampaikan seperangkat peristiwa atau pengalaman tentang diri sendiri, tentang diri orang lain, atau tentang diri sendiri dan orang lain pada suatu saat atau pada kurun waktu tertentu.

(7)

Keraf (2007:136) menyatakan bahwa narasi ekspositoris adalah narasi yang tujuannya untuk mengunggah pikiran para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut. Narasi ekspositoris mempersoalkan tahap-tahap kejadian dan rangkaian-rangkaian pembuatan kepada pembaca atau pendengar.

Suprijono (2009:39—40), menyatakan bahwa konstruktivisme menekankan pada belajar autentik, bukan artifisial. Belajar autentik adalah proses interaksi seseorang dengan objek yang dipelajari secara nyata. Belajar bukan sekadar mempelajari teks (tekstual), terpenting ialah bagaimana menghubungkan teks itu dengan kondisi nyata atau kontekstual. Implikasi konstruktivisme dalam pembelajaran atau tahapan pembelajaran menulis menurut Suprijono (2009:40—42), teknik konstruktivisme dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Orientasi, merupakan fase untuk memberi kesempatan kepada peserta didik memperhatikan dan mengembangkan motivasi terhadap topik materi pembelajaran.

2) Elicitasy,merupakan fase untuk membantu peserta didik menggali ide-ide yang dimilikinya dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mendiskusikan atau menggambarkan pengetahuan dasar atau ide mereka melalui poster, tulisan yang dipresentasikan kepada seluruh peserta didik.

3) Restrukturisasi ide, dalam hal ini peserta didik melakukan klarifikasi ide dengan cara mengontraskan ide-idenya dengan ide orang lain atau teman melalui diskusi. Membangun ide baru. Hal ini terjadi jika dalam diskusi idenya bertentangan dengan ide lain atau idenya tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan teman.

4) Aplikasi ide, dalam langkah ini ide atau pengetahuan yang telah dibentuk peserta didik perlu diaplikasikan pada bermacam-macam situasi yang dihadapi. Hal ini akan membuat pengetahuan peserta didik lebih lengkap bahkan lebih rinci.

Ulasan atau tinjauan, dalam fase ini memungkinkan peserta didik mengaplikasikan pengetahuannya pada situasi yang dihadapi sehari-hari, merevisi gagasannya dengan menambah suatu keterangan atau dengan cara mengubahnya menjadi lengkap.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif karena data yang akan dikumpulkan berupa angka yang dianalisis dengan rumus statistik. Menurut Arikunto (2002:10), penelitian kuantitatif sesuai namanya banyak dituntut menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23-25 november 2016 di SMA PGRI 1 Padang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang tahun ajaran 2016/2017. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah random sampling yang mengambil sampel dengan cara memilih 31 orang siswa yang dipilih secara acak.

Menurut Arikunto (2002: 112), jika subjek penelitian kurang dari 100, baik diambil seluruh akan tetapi, apabila subjek penelitian lebih dari 100, diambil 10-15% atau 20-25%. Sampel pada penelitian ini diambil 20% masing-masing kelas yaitu berjumlah 31 siswa. Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Penelitian ini terdiri atas satu variabel, yaitu kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang, dengan menggunakan teknik konstruktivisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah skor dan nilai siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris. Data penelitian ini berupa skor karangan narasi ekspositoris siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang.

Instrumen penelitian atau alat penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes unjuk kerja. Siswa menulis karangan narasi ekspositoris berdasarkan indikator yang dituntut dalam karangan narasi ekspositoris. Tes unjuk kerja ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris. Teknik pengumpulan data digunakan dengan cara. Pertama, guru memberikan pengantar kepada siswa mengenai karangan narasi ekspositoris. Kedua, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi. Ketiga, guru memberikan kertas chart kosong yang akan digunakan siswa untuk menuangkan ide atau gagasan mengenai karangan narasi ekspositoris dalam bentuk autobiografi. Keempat, siswa secara individu menulis karangan narasi ekspositoris dalam bentuk autobiografi berdasarkan ide dan gagasan yang telah didapat dari

(8)

diskusi. Kelima, setelah siswa selesai menulis karangan narasi ekspositoris dalam bentuk autobiografi, tugas dikumpulkan kemudian dianalisis sesui indikator penelitian.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Data diperoleh melalui hasil tes kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang. Untuk lebih jelas tingkat kemampuan menulis narasi ekspositoris yang diperoleh siswa akan dijabarkan sebagai berikut,

1. Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Menggunakan Teknik Konstruktivisme Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Padang Untuk Gabungan Keempat Indikator

Setelah data diolah dengan menggunakan rumus persentase ternyata tingkat tertinggi yang dikuasai siswa adalah 91,66 dan terendah adalah 66,66. Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 83,33. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang berada pada tingkat penguasaan 76-85% berkualifikasi Baik (B). Gambaran tingkat kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang untuk gabungan keempat indikator secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa tingkat penguasaannya 91,66 berjumlah 11 orang (35,49%). Kedua, siswa tingkat penguasaannya 83,33 berjumlah 10 orang (32,36%). Ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 75 berjumlah 9 orang (29,03%). Keempat, siswa yang tingkat penguasaannya 66,66 berjumlah 1 orang (3,22%). Berdasarkan kualifikasi yang diperoleh dari penelitian maka hasil kualifikasi siswa adalah kualifikasi sangat baik berjumlah 11 orang (35,48%), siswa dengan kualifikasi baik berjumlah 10 orang (32,26%), dan siswa dengan kualifikasi lebih dari cukup berjumlah 10 orang (32,26%).

2. Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Menggunakan Teknik Konstruktivisme Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Padang Untuk Indikator 1 (Memperluas Pengetahuan)

Setelah data diolah dengan menggunakan rumus persentase ternyata tingkat tertinggi yang dikuasai siswa adalah 100. Gambaran tingkat menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik konstuktivisme siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang untuk indikator 1 secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Siswa yang penguasaan 100 berjumlah 31 orang (100%).

Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 100 maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang dengan menggunakan teknik konstruktivisme berada pada tingkat penguasaan 100% berkualifikasi Sempurna (S).

3. Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Menggunakan Teknik Konstruktivisme Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Padang Untuk Indikator 2 (Menyampaikan Informasi Mengenai Suatu Kejadian Secara Kronologis)

11 10 10

0 2 4 6 8 10 12

Jumlah siswa

Kualifikasi

(9)

Setelah data diolah dengan menggunakan rumus persentase diperoleh tingkat kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang untuk indikator 2 (menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian secara kronologis) secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa penguasaan 100 berjumlah 18 orang (58,06%). Kedua, siswa penguasaan 66,66 berjumlah 13 orang (41,94%). Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 86,02%. Maka disimpulkaan penguasan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang berada pada tingkat penguasaan 86,95% berkualifikasi Sangat Baik (SB).

4. Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Menggunakan Teknik Konstruktivisme Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Padang Untuk Indikator 3 (Menggunakan Penalaran Untuk Mencapai Kesepakatan Rasional)

Setelah data diolah dengan menggunakan rumus persentase diperoleh tingkat tertinggi adalah 100 dan terendah adalah 33,33. Gambaran tingkat kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang untuk indikator 3 secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa penguasaan 100 berjumlah 6 orang (19,35%). Kedua, siswa penguasaan 66,66 berjumlah 21 orang (67,75%).

Ketiga, siswa yang penguasaan 33,33 berjumlah 4 orang (12,90%). Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 68,81. Maka disimpulkaan tingkat penguasan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang berada pada tinggkat penguasaan 66-75% berkualifikasi Lebih dari Cukup (LC).

5. Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan Menggunakan Teknik Konstruktivisme Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Padang Untuk Indikator 4 (Menggunakan Bahasa Informatif dengan Titik Berat Pada Penggunaan Kata-Kata Denotatif)

Setelah data diolah dengan menggunakan rumus persentase diperoleh tingkat tertinggi adalah 100 dan terendah adalah 33,33. Gambaran kemampuan tingkat menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang untuk indikator 4 secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa penguasaan 100 berjumlah 14 orang (45,16%). Kedua, siswa yang penguasaan 66,66 berjumlah 14 orang (45,16%).

Ketiga, siswa dengan penguasaan 33,33 berjumlah 3 orang (9,68%). Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 78,49%. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang berada pada tingkat penguasaan 76-85% berkualifikasi Baik (B).

D. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa hasil kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan teknik konstruktivisme siswa kelas X SMA PGRI 1 Padang untuk gabungan keempat indikator tergolong baik pada rentangan 76-85% dengan rata-rata hitung (M) 83,33%. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis data berikut ini. Pertama, kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa untuk indikator 1 (memperlua pengetahuan) tergolong sempurna(96-100%) dengan rata-rata hitung (100). Kedua, kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris untuk indikator 2 (menyampaikan informasi mengenai suatu jejadian secara kronologis) tergolong sangat baik (86-95%) dengan rata-rata hitung (86,02).

Ketiga, kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris untuk indikator 3 (menggunakan penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional) tergolong lebih dari cukup (66-75%) dengan rata- rata hitung (68,87). Keempat, kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris untuk indikator 4 (menggunakan bahasa informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotatif) tergolong baik (76-85%) dengan rata-rata hitung (78,49).

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka dikemukakan saran sebagai berikut. Pertama, kepada siswa SMA PGRI 1 Padang untuk lebih meningkatkan kemampuan menulis khususnya menulis karangan narasi ekspositoris. Kedua, kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA PGRI 1 Padang, dalam proses belajar mengajar dapat menggunakan teknik konstuktivisme khususnya pada materi menulis karangan narasi ekspositoris agar proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada. Ketiga, bagi peneliti lain sebagai masukan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan keterampilan menulis, terutama keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris

(10)

E. DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Semi, M. Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Soprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar.

Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap Kemampuan Karangan Narasi Siswa Kelas X SMA Kartika 1-5 Padang Menggunakan Teknik Menulis Buku Harian