Bpsdm Provisi Jawa Barat
Sri Widodo
dalam PELAYANAN PUBLIK Bidang PENDIDIKAN
ETIKA dan PENGEMBANGAN
KEPRIBADIAN GURU
2
INOVASI PELAYANAN PUBLIK – GLOBAL TREND
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 18 Tahun 2018 tentang SDGs
(Sustainable Development Goals)
Pembangunan Sosial
1. Tanpa Kemiskinan 2. Tanpa Kelaparan
3. Kehidupan yang Sehat dan Sejahtera
4. Pendidikan Berkualitas 5. Kesetaraan Gender
Pembangunan Ekonomi
7. Energi Bersih dan Terjangkau
8. Pekerjaan yg Layak dan Pertumbuhan Ekonomi 9. Industri, Inovasi, dan
Infrastruktur 1o. Berkeurangnya
Kesenjangan 17. Kemitraan untuk
mencapai tujuan
Pembangunan Lingkungan
6. Air Bersih dan Sanitasi Layak 11. Kota dan
Pemukiman yang Layak
12. Konsumsi dan Produksi yang bertanggung jawab 13.Penangan Perubahan
Iklim
14. Ekosistem Lautan 15. Ekosistem Daratan
Pembangunan Huku m dan Tata Kelola
16. Perdamaian, Keadilan, dan
Kelembagaan yang tangguh
4
Inovasi Bagi Dunia Bisnis: Nafas untuk keberlangsungan usaha.
Pilihannya: Berinovasi atau mati.
Inovasi Bagi Sektor Publik: Nafas untuk mendapatkan kepercayaan publik.
Pilihannya: Berinovasi atau kehilangan kepercayaan publik dan daya saing.
MENGAPA INOVASI?
REVOLUSI INDUSTRY 4.0
PERSAINGAN GLOBAL
6
“
”
"Bukan negara kuat yang mengalahkan yang lemah,
bukan negara besar yang mengalahkan yang kecil,
namunnegara yang cepat yang akan mengalahkan negara
yang lambat"
(Jokowi, 4-5-2017)
Persaingan yang terjadi, antara lain:
• Memperebutkan investasi
• Memperebutkan pasar
• Memperebutkan wisatawan
Agenda Style
01
02
03
04
Add Contents Title
You can simply impress your audience and add a unique zing.
Add Contents Title
You can simply impress your audience and add a unique zing.
Add Contents Title
You can simply impress your audience and add a unique zing.
Add Contents Title
You can simply impress your audience and add a unique zing.
BIROKRASI BERKELAS DUNIA 2024
Tantangan Dunia yang semakin VUCA dengan Triple Disruption:
▪ Technology (Revolusi Industri 4.0 menuju Era Society 5.0)
▪ Millennials
▪ Pandemic Covid-19
Tra nsformasi :Struktura l, Kultura l da n Digita l perlu adapta si kebijakan & kompetensi baru, serta a dopsi teknologi da n sistem yang a gile
ASN Profesional :
▪ Berorientasi Pelayanan
▪ Akuntabel
▪ Kompeten
▪ Harmonis
▪ Loyal
▪ Adaptif
▪ Kolaborat if
8
Perlu Arsitektur Human Capital, Strategi d a n Rencana Eksekusi
yang bisa mengakselerasi
Perlu Akselerasi Transformasi Manajemen ASN Menuju Birokrasi Berkelas Dunia di 2024
DukunganRegulasi
2
Bersifat
“Stroke of The Pen”
Akuntabel
Kami bertanggung jawabatas kepercayaan yang diberikan
Berorientasi Pelayanan
Kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasanmasyarakat
Kompeten
Kami terus belajardan mengembangkankapabilitas
Loyal
Kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
Adaptif
Kami terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi
perubahan
Kolaboratif
Kami membangun kerja samayang sinergis
Harmonis
Kami saling peduli danmenghargai perbedaan
Employee Value Proposition (Employer Branding ASN) :
“Bangga Melayani Bangsa”
Strategic Concept
Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan
masyarakat.
Komitmen pimpinan dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
Manajemen tidak hanya dalam financial performance namun juga service performance
Services Standards
Penerapan dan Penyesuaian Standar Pelayanan.
Managing Productivity
Sumber Daya Manusia: Pengembangan Kompetensi, Penjaminan keamanan dan keselamatan kerja, fleksibilitas kerja.
Infrastruktur: Teknologi, Informasi, dan Komunikasi serta Sarana Prasarana
Satisfying both employees and customers
Memberikan perlindungan bagi internal pegawai.
Tindak lanjuti pengaduan masyarakat.
01 02 03
04 05
06 Monitoring Systems
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja penyelenggara pelayanan publik
MEWUJUDKAN PELAYANANPRIMA
Top Management Commitment
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang‐
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. (
UU RI Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik)Definisi Pelayanan Publik
UU Tahun 2023 tentang Sisdiknas Bab II
“ “
Your Text Here Contents Pasal 2
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pasal 3
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
VISI PENDIDIKAN INDONESIA
“
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, danberkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global
PELAJAR PANCASILA
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
Mandiri
Bernalar
Kritis Kreatif
Bergotong Royong Berkebinekaan Global
3
PELAYANAN PUBLIK
BIDANG PENDIDIKAN
Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karso,
Tut wuri handayani
“Pendidikan adalah tempat persemaian
benih-benih kebudayaan.”
16
17
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
Tahun 2018 - 2023
SMA JUARA
SMK JUARA
JABAR MASAGI PERGURUAN
TINGGI JUARA
GURU JUARA
TAGLINE Pendidikan Juara
❑ Peningkatkan Aksesibilitas Pendidikan Bagi Anak Usia Sekolah SMA/SMK (16-18 tahun), Pendidikan Menengah Khusus (16-18 tahun), serta Layanan Khusus (15-21 tahun) Yang Merata Tanpa Adanya Hambatan;
❑ Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Orientasi Pembelajaran Berbasis Karakter/Kearifan Lokal;
dan
❑ Meningkatkan Tata Kelola Pendidikan Yang Transparan dan Akuntabel.
STRATEGI
1 Membentuk
Manusia Pancasila yang
bertaqwa melalui peningkatan peran Masjid
dan tempat Ibadah sebagai pusat peradaban
2
MELAHIRKAN MANUSIA YANG
BERBUDAYA, BERKUALITAS, BAHAGIA DAN PRODUKTIF
MELALUI PENINGKATAN
PELAYANAN PUBLIK YANG
INOVATIF
3
Mempercepat pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan
berbasis lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan
melalui peningkatan
konektivitas wilayah dan penataan daerah
4
Meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi
umat yang sejahtera dan adil
melalui pemanfaatan teknologi digital
dan kolaborasi dengan pusat-pusat inovasi serta pelaku
pembangunan
5
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan
kepemimpinan yang kolaboratif
antara Pemerintah Pusat, Provinsi,
dan Kabupaten/Kota
“Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi danKolaborasi”
SASARAN STRATEGIS & CAPAIAN INDIKATOR
IKU GUBERNUR BIDANG PENDIDIKAN
“Meningkatnya Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan”
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI TAHUN 2019
REALISASI TAHUN 2020 Rata-Rata Lama Sekolah
(RLS)
8,37 8,55
Harapan Lama Sekolah (HLS)
12,48 12,94
INDIKATOR NILAI MUTU
INDIKATOR NILAI MUTU INDIKATOR
KINERJA SATUAN Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Tahun 2022
Tahun 2023
KONDISI AWAL IKU
Nilai Mutu Pendidikan
Nilai SMA 4,50 5,56 6,56 6,58 6,59 6,61 6,63
%
Nilai SMK 4,11 5,32 6,48 6,50 6,51 6,53 6,55
Nilai SLB 4,23 4,43 4,63 4,83 5,03
Sumber : publikasi.data.kemdikbud.go.id
Indikator Kinerja Utama
APK 90,94
APM 66,77
APK DAN APM
Akademik dan Manajerial
Isu/Temuan Pelaksanaan Tugas Guru/KS
Hasil PKG ...
Kemampuan IT Guru?
...
Praktik Pembelajaran ? ...
Motivasi berprestasi guru ?
Nilai Akreditasi Sekolah ...
Kemampuan adaptasi guru terhadap perubahan?
...
Permasalahan siswa ...
Keterlibatan orang tua/masyarakat?
Mengapa
Guru PERLU mengembangkan
Etika dan Kepribadian?
DESKRIPSI SINGKAT
Mata Pembelajaran “Etika dan Kepribadian (Soft Sikll) Guru dalam Pelayanan Publik di Bidang Pendidikan “ , merupakan salah satu mata pelajaran umum, yang bertujuan agar peserta pelatihan memiliki pemahaman
nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kompetensi
guru sebagai pelayan publik di Bidang Pendidikan
agar dapat memberikan pelayanan prima sesuai
dengan core values ASN BerAKHLAK dan tuntutan
Kekinian
Hasil Belajar
1)Memiliki wawasan tentang pandangan para ahli tentang Etika dan Kepribadian
2)Memahami tuntutan internalisasi core values ASN BerAKLAK
3)Memiliki kesadaran yang tinggi terhadap peran kepala sekolah sebagai Pelayan Publik di Bidang Pendidikan
4)Memiliki kemauan untuk meningkatkan derajat kebernilaian diri melalui kinerja guru yang
prestatif
Indikator Hasil Belajar
1) Peserta mampu menjelaskan pandangan para ahli tentang Etika dan kepribadian
2) Peserta dapat mendiskripsikan contoh-contoh perilaku yang menunjukkan kepribadian guru/KS sesuai core Values Berahlak.
3) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, Keinginan untuk selalu belajar, rasa bangga menjadi pelayan publik di Bidang Pendidikan, dan rasa percaya diri.
4) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa yangpantas diteladani
FUNGSI ASN
Sebagai Pelaksana
Kebijakan
Pelayanan Publik Perekat
dan
Pemersatu Bangsa
Kompetensi Kepribadian
(Permendikbud Nomor 13 Tahun 2007)
Kompetensi Kepribadian (6) Memiliki
Bakat-Minat
sebagai Pemimpin Pendidikan
(4)Bersikap terbuka dlm melaksanakan
Tupoksi
(2)
Integritas Kepribadian sbg
Pemimpin
(3)
Semangat Pengembangan Diri (5) Pengendalian
diri dlm menghadapi
masalah pekerjaan
(1)
Berakhlaq Mulia/Teladan/
Pengembang Budaya
UU Nomor 14 Tahun 2015tentang Guru dan Dosen
Pasal 1 disebutkan bahwa, Kompetensiadalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan dalam tugas keprofesionalan‛. ‚
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didikpada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar, dan menengah‛.
Jadi kompetensi guru adalah seperangkat kemampuan yang ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif.
Dalam perspektif kebijakan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru, sebagaimana tercantum dalam penjelasan peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Pengertian Kompetensi
Kompetensi Pedagogik
Kemampuan mengelola pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kemampuan melakukan refleksi dalam
menjalankan tanggung jawab sebagai pendidik dan/atau tenaga
kependidikansesuai kode etik profesi dan berpusat pada peserta didik
sehingga menjadi pribadi yang mantap, berakhlak mulia, arif, berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik dan
masyarakat.
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial
Kemampuan melakukan komunikasi dan interaksi secara efektif dalam
berkolaborasi sesama pendidik dan tenaga
kependidikan,melibatkan orangtua/wali dan
masyarakat dalam pembelajaran serta mengembangkan diri dalam organisasi profesi dan jaringan yang lebih luas.
Kompetensi Profesional
Kemampuan menguasai materi esensial secara luas dan mendalamuntuk menetapkan tujuan
pembelajaran dan
pengorganisasian konten pengetahuan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Perdirjen GTK 2626/2023
Kompetensi Kepribadian
(indikator dan Sub Indikatornya)
Kematangan moral, emosi dan 2.1 spiritual untuk berperilaku
sesuai dengan kode etik guru
2.1.1. Makna, tujuan, dan pandangan hidup guru berdasarkan prinsip moral dan keyakinannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2.1.2. Pengelolaan emosi dalam menjalankan peran sebagai pendidik
2.1.3. Penerapan kode etik guru dalam bekerja dan pembelajaran
2.2 Pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi
2.2.1 Refleksi dan perencanaan kebutuhan pengembangan diri yang berpusat pada peserta didik
2.2.2. Cara adaptif melakukan
pengembangan diri untuk meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
2.2.3. Penerapan hasil pengembangan diri untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik
2.3 Orientasi berpusat pada peserta didik
2.3.1. Interaksi aktif dan empatik terhadap peserta didik
2.3.2. Respek terhadap hak peserta didik dalam menjalankan peran sebagai guru
2.3.3. Kepedulian terhadap keselamatan dan keamanan peserta didik sebagai individu dan kelompok
• Kompetensi Kepribadian adalah perangkat perilaku yang berkaitan dengan kemampuan individu dalam mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri untuk melaksanakan transformasi diri, identitas diri, dan pemahaman diri;
(Prof.Dr.H.MSurya)• KompetensiKepribadianadalahkompetensiyang berkaitan
dengan perilaku guru itu sendiri yang kelak harus memiliki
nilai-nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari-
hari
(Prof.Dr.Djam’anSatori)Urgensi Etika & Kategori Tindakan
1. Pentingnya Etika
Ethics is about moral choices. It is about the values that lie behind them. It explores human virtues and vices, rights and duties. To be interested in ethics is to be interested in life (Thompson, 2007:1).
2. Kategori Tindakan/Perilaku
Actions can be divided into three categories:
a. Moral – if they reflect a person’s values and those of society b.Immoral – if they go against a person’s (or society’s) values
c.Amoral – if they do not reflect choices based on values or social norms (Thompson, 2007 : 3).
3. Kriteria Isu / Perilaku Moral
“ … for an issue or an action to be described as moral, it needs to take into consideration human choice and intention (Thompson, 2007: 4).
Etika dalam Konteks Sosial
Manusia
Makhluk Individu
Makhluk Sosial Continum
Egoisme Aggressive
Behavior
Restitution Behavior
Altruistic Behavior
Perilaku Etis
Moral dan Etika Secara Terminologis
1. Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorangatau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2a. Etika sbg karakter atau etos individu/klmpk berdasarkan nilai2 dan norma2 luhur. Etika tumpang tindih dg moralitas dan/atau akhlak dan/atau social decorum (kepantasan sosial), yaitu seperangkat nilai dan norma yg mengatur perilaku manusia yg bisa diterima masyarakat, bangsa, dan negara scr keseluruhan.
Social decorum berupa adat istiadat dan nilai luhur social budaya dan nilai2 luhur yg terkandung dlm ajaran Pancasila (Azyumardi Azra,2012).
2b. Etika adalah prinsip2 moral yg menjadi landasan bertindak seseorg yg
mempunyai profesi tertentu, asas moral dlm suatu profesi (Lihat
Kumorotomo, 2015: 9).
PENGERTIAN ETIKA
ETIKA
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the dicipline dealing with what is good and bad and with moral duty and obligation”. Secara lebih spesifik Collins Cobuild (1990:480) mendefinisikan etika sebagai
“an idea or moral belief that influences the behaviour, attitudes and philosophy of life of a group of people”.
Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam
institusi yang adil.
etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
ETIKA
Dalam konteks Indonesia, menurut Azyumardi Azra, nilai-nilai etika
sebenarnya tidak hanya terkandung dalam ajaran agama dan ketentuan hukum, tetapi juga dalam social
decorum berupa adat istiadat dan nilai luhur sosial budaya termasuk nilai-
nilai luhur yang terkandung dalam ajaran Pancasila.
TUJUAN ETIKA
• Menolong manusia dalam kebutuhan riilnya yang secara
susila dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu, perlu
pendalaman tentang norma-norma sosial, dan
kebutuhan-kebutuhan manusia serta yang mendorong
tumbuhnya kebutuhan tersebut.
Konsep Dasar Kode Etik
1. Pengertian Kode Etik
Kode etik adalah aturan-aturan yangg mengatur tingkah laku dalam suatu klmpk khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
2. Pengertian Kode Etik Profesi
Kode etik profesi adalah aturan-aturan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yg diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Kode Etik : Pedoman bertindak sbg hasil kesepakatan / konvensi
suatu kelompok sosial, sesuai dengan nilai-nilai ideal yang diharapkan (Kumorotomo, 1992: 399)
Etos Kerja : Etos adalah Sumber motivasi seseorang dlm berbuat. Etos kerja merupakan landasan ide, cita, atau pikiran yang menentukan perilaku kerja.
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
ETIKA PUBLIK
Silakan lihat video alamat url: https://www.youtube.com/watch?v=BsxbVkD-eeA
01
02
03
Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga etika publik membentuk integritas pelayanan publik
Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
Unsur-unsur modalitas dalam etika publik yakni akuntabilitas, transparansi dan netralitas
Dimensi Modalitas
tindakan yang sesuai dengan nilai, tujuan dan
kewajibannya untuk memecahkan dilema moral yang tercermin dalam kesederhanaan hidup.
Integritas publik juga dimaksudkan kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai, standar, aturan moral yang diterima masyarakat.
Dimensi Tindakan Integritas Publik
Dimensi Etika Publik
Silakan lihat video alamat url: https://www.youtube.com/watch?v=47PkFIESWXw
TUNTUTAN ETIKA PUBLIK DAN KOMPETENSI
ETIKA PUBLIK
KOMPETENSI TEKNIS
KOMPETENSI LEADERSHIP Penilaian dan Penetapan Tujuan Ketrampilan Manajemen
Gaya Manajemen
Kepemimpinan Politik & Nrgosiasi Pengetahuan ttg hukum
Manajemen program Manajemen Strategis Manajemen Sumber Daya
Sumber: Haryatmoko, Etika Publik Untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi, 2011
KOMPETENSI ETIKA Manajemen Nilai
Kemampuan penalaran moral Moralitas peribadi
Etika Organisasional
Perilaku Pejabat Publik
Sebagian besar pejabat publik, baik di pusat maupun di daerah, masih mewarisi kultur kolonial yang memandang birokrasi hanya sebagai sarana untuk melanggengkan
kekuasaan dengan cara memuaskan pimpinan.
Pelayanan belum memuaskan, sering ada konflik kepentingan. Ayoooo berubah !
Mengapa perlu perubahan Mindset
Silakan lihat video youtube, alamat url: https://www.youtube.com/watch?v=3hyqWWSBZM0
Perubahan Mindset Pejabat Publik
Perubahan Mindset
Perubahan mindset ini merupakan reformasi birokrasi yang paling penting, setidaknya mencakup tiga aspek penting yakni: Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan;
Kedua, merubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’;
Ketiga, menyadari bahwajabatan publik adalah amanah, yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat
01
Perubahan Mindset
Perubahan mindset yang juga harus dilakukan adalah perubahan sistem manajemen, mencakup kelembagaan,
ketatalaksanaan, budaya kerja, dan lain-lain untuk mendukung terwujudnya good
governance.
02
Harapan Masyarakat dalam Pelayanan Publik
Kepuasan dan Kebahagiaan Publik
Membiasakan Perilaku Pelayanan Prima
Membiasakan Perilaku Pelayanan
Prima
Murah Senyum
Ramah
Jangan mebicarakan
keburukan pelanggan dihadapan pelanggan lain
Sabar menghadapi pelanggan yang
rewel Berkomunikasi
dengan baik Layani dengan
sigap Jujur
Kode Etik Aparatur Sipil Negara
(Psl. 5 UU RI No. 5 Th 2014 tentang ASN)
1. melaksanakan tugasnya dg jujur,bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2. melaksanakan tugasnya dg cermat dandisiplin;
3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. melaksanakan tugasnya sesuai dg ketentuan peraturanperundang-undangan;
5. melaksanakan tugasnya sesuai dg perintah atasan/Pejabat yg Berwenang sejauh tdk bertentangan dg ketentuan peraturan perundangan dan etikapemerintahan;
6. menjaga kerahasiaan yg menyangkut kebijakannegara;
7. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dlm melaksanakan tugasnya;
9. memberikan informasi scr benar dan tdk menyesatkan kepada pihak lain yg memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. tdk menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, & jabatannya utk mendpt/mencari keuntungan/ manfaat bg diri sendiri/ utk org lain;
11. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
12. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
Kode Etik Guru (UU RI Nomor 14 Tahun 2005)
1. Untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan dan martabat guru dlm pelaksanaan tugas keprofesionalam, organisasi profesi guru membentuk kode etik (Pasal 43 ayat (1).
2.Kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi norma
dan etika yang mengikat perilaku Guru dalam pelaksanaan
tugas keprofesionalan (Psl 43 ayat)
1.
Kewajiban Umum, termaktub dlm Pasal 1 , terdiriatas:
(1)Menjunjung tinggi, menghayati, danmengamalkan sumpah/janji guru
(2)Melaksanakan tugas utama mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi ….dan
seterusnya…..
SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK GURU
1.Berdasarkan ketentuan dlm Pasal 77 ayat (1) UU RI Nomor 14 Tahun 2005, Guru yang tidak menjalankan kewajiban sebagiaman dimaksud dlm Pasal 20 dikenai sanksi.
2.Berdasarkan ketentuan dlm Pasal 20 huruf d UU RI Nomor 14 Tahun 2005, Guru berkewajiban “menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama danetika”.
3.Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 77 ayat (5) UU RI Nomor 14 Tahun 2005, “Guru yang melakukan pelanggaran Kode Etik dikenai sanksi oleh Organisasi Profesi”.
4.Sanksi thd pelanggaran Kode Etik Guru diatur dalam Pasal 77 ayat (2) UU RI Nomor 14 Tahun 2005.
Pengertian KEPRIBADIAN
❑ Muhibbin Syah (2005 : 225), Mcleod (1989) mengartikan bahwa kepribadian (personality) sebagai sifat khas yang dimiliki seseorang.
❑ Dalam hal ini, kata yang sangat dekat
artinya dengan kepribadian adalah karakter
dan identitas.
Kepribadian:
• Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical system, that determines his unique adjustment to his environment (G.W.Allport)
• Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu
dari sistem psikofisik tersebut, yang menentukan
penyesuaian uniknya dengan lingkungannya
.Kemampuan kepribadian mencakup kepribadian utuh, berbudi luhur, jujur, dewasa, beriman, bermoral; kemampuan mengaktualisasikan diri seperti disiplin, tanggung jawab, peka, objektif, luwes, berwawasan
luas, dapat berkomunikasi dengan orang lain; kemampuan
menggembangkan profesi seperti berpikir kreatif, refleksi, mau belajar sepanjang hayat, dan dapat mengambil keputusan. Kemampuan
kepribadian lebih menyangkut jati diri seorang guru seperti pribadi yang baik, tanggung jawab, terbuka dan terus menerus mau belajar untuk maju.
Tipe Pemimpin
Berdasarkan Kepribadian
Tipe Kepribadian
(California Personality
Inventory)
Saint
Artist
Leader
Innovator
KEPRIBADIAN GURU dan KEPALA SEKOLAH DI JAWA BARAT
1. Kepribadian ygberdasarkan Nilai-nilaiPancasila
Dewantara, yaitu Ing Ngarso Sing 2. Kepribadian berdasarkan Prinsip-prinsip Kepemimpinan dari Ki Hadjar
Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani.
3. Kepribadian berdasarkan local Wisdom Sunda (yang sudah menasional) yaitu Silih-Asih,Silih-Asah, dan Silih-Asuh.
4. Kepribadian yang masagi menurut local Wisdom, yaituCageur, Bageur, Bener, Pinter, tur Singer.
5.Memiliki integritas kepribadian yang tinggi dalam menyukseskan tugas sebagai Kepala Sekolah dengan mendayagunakan management resources secara efektif dan efisien dalam memajukan sekolah dengan dilandasi oleh spirit pengabdian kepada masyarakat, Bangsa, dan Negara, serta dilandasi niat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Indikator kompetensi kepribadian guru termuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia
1. Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender.
2. Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat
1. Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi.
2. Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan, dan akhlak mulia.
3. Berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa 1.Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil.
2.Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri 1.Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi.
2.Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri.
3.Bekerja mandiri secara profesional.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru 1.Memahami kode etik profesi guru.
2.Menerapkan kode etik profesi guru.
3.Berperilaku sesuai dengan kode etik guru.
contoh aplikatif kompetensi kepribadian guru:
1.Guru memulai pembelajaran tepat waktu sesuai jadwal pembelajaran yang sudah ditetapkan untuk mencontohkan sikap disiplin
2.Guru menegur murid yang tidak menjagasopan santundan melakukan hal yang mengganggu ketertiban kelas. Misalnya, tidur di dalam kelas, menghina teman, bicara kotor, dan sebagainya.
3.Tidak membeda-bedakan murid. Sebagai misal, terhadap murid baru, guru bersikap wajar dan membuatnya nyaman.
4.Guru menutup setiap pembelajaran dengan doa dan kata-kata motivasi untuk mendorong semangat belajar siswa.
5.Guru memahami, menerapkan, dan berperilaku sesuai dengan kode etik guru.
Kompetensi kepribadian guru mencakup lima subkompetensi, yaitu kepribadian yang mantap dan stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia. (Sudarman, 2010:203)
1. Subkompetensi kepribadian yang mantap dan stabil adalah bertindak sesuai dengan norma hukum, sesuai dengan norma sosial,dan sebagai guru memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
2. Subkompetensi kepribadian yang dewasa memiliki indikator: menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3. Subkompetensi kepribadian yang arif memiliki indukator : menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
4. Subkompetensi kepribadian yang berwibawa memiliki indikator : memiliki prilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki prilaku yang disegani.
5. Subkompetensi kepribadian akhlak mulia dapat menjadi teladan memiliki indikator : bertindak sesuai dengan norma Agama (iman dan takwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki prilaku yang diteladani peserta didik.
5 MANFAAT PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
Sadar akan KelemahanyangDimiliki Mengenal Diri LebihBanyak
KarirdanKehidupanyangLebihBaik Memiliki Faktor ‘X ‘untukBerkembang
danSukses
Hubungan denganOrangLainLebihBaik
MANFAAT PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
A. INDIVIDU:
1. Memberi gambaran tentang kekuatan dan kelemahan atau kelebihan dan kekuranganyang ada pada diri
2. Mengetahui kemampuan diri yang masih perlu ditingkatkan
3. Mengetahui bidang kerja yang sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
B. ORGANISASI
1. Memberi gambaran yang jelas bagi seseorang/pegawai;
2. Sebagai bahan referensi dalam rangka penempatan SDM
3. Sebagai Referensi dalam rangka Human Resource planning (Perencanaan SDM) dan Career Planning (Perencanaan
k a r i r )
4 . Me n e r ima k r i t i k dengan lapang dada.
bahwa konsep h i dup dan f a l s a f ah yang d i p a k a i adalah baik dan mudah menyerah dan t i d a k mudah 5. Yakin
hidup benar.
6. Tidak
merasa untuk
bersalah, mengatasi
me m i l ik i s e t i a p
kemampua n
persoalan, k e s u li t an dan kegaga l an.
7 . Dapat menerima & menempatkan d i r i sbg manusia yg b e r n i l a i & dib utuhkan
l a i n , mampu menikmati sukses syukur
orang ser t a kepada kelebih an d i r i n y a dgn rasa
ALLAH SWT.
41
PERAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
Upaya meningkatkan hubungan dengan lingkungan;
Upaya meningkatkan semangat;
Upaya menaikan kapasitas dan kualitas diri;
Pendorong untuk mengembangkan diri ke arah yang lebihbaik.
Upaya meningkatkan kualitas diri pribadi;
Upaya meningkatkan kualitashubungan dengan oranglain;
1. AliranNativisme
(Arthur Schopenhauer/German)
• Perkembangan manusia dipengaruhi oleh nativus atau faktor-faktor bawaan manusia sejak dilahirkan;
• manusia memiliki sifat-sifat tertentu sejak dilahirkan yang mempengaruhi dan menentukan keadaan individu yang bersangkutan;
• Faktor lingkungan dan pendidikan diabaikan dan dikatakan tidak berpengaruh terhadap perkembangan manusia;
• seolah-olah sifat-sifat manusia tidak bisa diubah karena telah ditentukan oleh sifat –sifat turunannya;
• Dalam ilmu Pendidikan pandangan seperti lni disebut PesimismePaedagogis".
(1788-1880)
3AliranPENGARUHI
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
2. Aliran Empirisme
(John Lock /Inggris)
(1632-1704)
• Perkembangan individu dipengaruhi dan ditentukan oleh pengalaman- pengalaman yang diperoleh selama perkembangan mulai dari lahir hingga dewasa;
• Manusia pada dasarnya merupakan kertas putih yang belum ada warna dan tulisannya akan menjadi apa nantinya manusia itu bergantung pada apa yang akan dituliskan;
• Pendidikan adalah termasuk faktor penting untuk menentukan perkembangan manusia.
3. Aliran Konvergensi
(Louis Wiliam Stern).
(1871-1938)
• “faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah lingkungan dan pembawaan sejak lahir“
• Pembawaan sejak lahir tidak akan berarti apa-apa tanpa dipengaruhi oleh faktor lingkungan, dalam arti dididik dan dilatih, serta berbekal pengalaman dari lingkunganya;
• Faktor pembawaan manusia dalam teori ini disebut sebagai faktor endogen yang meliputi faktor kejasmanian faktor pembawaan psikologis yang disebut dengan temperamen, sedangkan faktor lingkungan yang dimaksud dalam teori ini disebut sebagai faktor eksogen, yaitu faktor yang datang dari luar diri manusia berupa pengalaman, alam sekitar, pendidikan dsb.
Bagaimana mengembangkan
kepribadian?
4 METODE PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
Mendengar Membaca
Menulis
Berbicara
Job Outlook 2002, National Association of Colleges and Employers (NACE)
CARA MENGENAL DIRI
(Dr. Larose dlm Wahyu Suprapti &Sri Ratna)
• Melalui Diri Sendiri;
• Melalui Orang Lain;
• Melalui Tes-tesKepribadian
• ASN seperti apakah saya selama ini?
• Sebagai apa saya akan dikenang kelak?
• Siapa yang sedang saya bantu
pengembangannya saat sekarang?
• Dimana pengembangan yang lebih saya inginkan?
• Apa yang akan saya perbuat untuk masyarakat dan lingkungan
setelah selesai masa tugas?
ASSESSMENT/REFLEKSI DIRI
Penyakit PNS menurut Masyarakat
AIDs : Alpa Izin Dikit2 Sakit Jantung : Jarang ngantor tapi ingin untung
ASMA : Asal MeNgisi Absen Kram : Kurang Trampil Asam Urat : asal sampai kantor terus
uring2an
Kudis : Kurang Disispin
Batuk : banyak ngantuk Kurap : Korupsi dan Rampok Bisul : bisanya hanya usul Kutil : Kurang Teliti
Flu : Facebook melulu Panu : Piket Asal Nulis Ginjal : Gaji ingin naik,Kerja lamban TBC : Tidak Bisa Computer
KENALI DIRI. Apakah memiliki perilaku ini?
❑
Egois;
❑
Gila hormat;
❑
Rendah diri;
❑
Buruk sangka;
❑
Mudah kecewa;
❑
Mudah marah;
❑ Mudah putus asa;
❑ Cepat puas;
❑ Menolak
pembaharuan;
❑ Suka melempar kesalahan kepada pihak lain;
❑ Suka mengeluh.
KENALI DIRI. Apakah memiliki perilaku ini?
Jika jawaban anda YA, cepat singkirkan/hilangkan!
Nilai-nilai SeorangGuru/KepalaSekolah
❑ Religius;
❑ Jujur;
❑ Adil;
❑ Gemar Membaca;
❑ Suka Belajar;
❑ Berpikiran Positif;
RESEP PENGEMBANGAN DIRI
(La Rose)
1. Bergaul
profesi, dengan berbeda profesi
dengan orang yang bukan satu akan memperoleh peluang dan t antangan;
2 . Pilihlah teman yang bisa diajak berdiskusi
dan tidak mudah tersinggung serta mau
memberikan umpan balik yang sesuai dengan
realita.
LANJUTAN
3. Bersikap dan berpikir p o s i t i f tentang sesama.
4. Biasakan mengucapkan terimakasih.
5. Biasakan mengatakan hal- hal yangmembahagiakan orang l a i n .
6. Biasakan berbicara e f e k t i f
7. Selalu melakukan koreksi d i r i dan
merenungkan hakikat d i r i .
PERENCANAAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
(Woodcook M dan Dave Francis)
1)
Tentukan sasaran yang jelas
2)
Tentukan cara menilai keberhasilanya
3)
Mensyukuri kemajuan walaupun hanya sedikit.
4)
Berani mengambil resiko
5)
Perkembangan diatur oleh diri sendiri.
6)
Memanfaatkan setiap kesempatan yang ada
LANJUTAN
7) Terbuka untuk belajar dari siapa saja, dalam konteks pengembangan potensidiri.
8) Belajar dari kesalah dan selalu bersikap realistis.
9) Jangan hanya berbicara, tetapi kerjakan yang anda
ucapkan.
Berhenti menyalahkan segalanya
Ambil risiko, Bermimpi lebih besar, dan Berharap besar
Kerjakan dengan lebih dan sepenuh hati Lakukan apa yang membuatmu Bahagia
angan pernah menyerah apapun yang terjadi
Syukuri dan hargai hal-hal yang anda miliki Nikmati dan hargai perubahan dalam kehidupan Jangan ragu, karena keraguan adalah musuh dalam meraih mimpi
Memaafkan membuat Anda menjadi pribadi yang semakin Kuat
Tantangan dan Masalah merupakan bahan bakar Kesuksesan
Dengarkan dan Selalu Beri Perhatian Penuh dalam Hidup
Selalu Bersikap Sopan dan Baik dalam Hidup
Selalu Lakukan Perubahan Kecil ke Arah yang Lebih Baik
Kalahkan Kebiasaan buruk dan Kembangkan Kebiasaan Baik
Jangan berhenti ketika anda berhasil, lanjutkan untuk mencapai keberhasilan lain
Bagaimana
menerapkannya?
Bentuk Pengembangan Diri
•Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti :upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
•Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti : pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
•Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti : berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu
HAMBATANPENGEMBANGANKEPRIBADIAN
Dari luar:
1. Sistem yang dianut, a.L.
Terlalu berlebihan
terhadap aturan, senioritas, gender, adat istiadat
dll.
2. Kurang mendapat dukungan dari lingkungan
3. Harapan yang berlebihan dari orang lain 4. Hancur sebelum waktunya
5. Kebencian kepada orang lain
6. Umpan balik yang kurang memadai
HAMBATAN DARI DALAM DIRI
1. Tidak memiliki tujuan hidup
2. Kurang t e r moti vasi untuk memobili s a s i kemampuan yang ada pada dirinya
3. Enggan untuk mengenali dirinya 4. Tidak mau menerima umpan ba l i k 5. Tidak mau mengambil resiko
6. Takut s i t ua s i baru
7. Kurang keyakinan d i r i 8. Sikap acuh tak acuh
9. Jalan pikiran yang negatif 10. Selalu mencari kambing hitam
66
68
Change model ( Dr.Ibrahim Elfiky)
1. Sadari
2. Buat keputusan 3. Belajar
4. Lakukan bertahap 5. Latihan
6. Konsisten
69
Setiap orang diantara kita memiliki kemampuan intelektual, spiritual, emosional dan kreativitas untuk melakukan hal-hal yang kita impikan. Kita hanya perlu menyadari segala yang kita miliki dan mendefinisikan kembali siapa diri kita dan menggunakannya untuk diri kita dan orang yang kita pimpin (followers)
“JIKA TINDAKAN BAPAK IBU MENGINSPIRASI ORANG LAINUNTUK BERMIMPI LEBIH BESAR, BELAJAR LEBIH
GIAT, BERBUAT LEBIH BANYAKDAN MENJADI LEBIH … , MAKA ANDA ADALAH SEORANG PEMIMPIN.”
PRESIDEN JOHN QUINCYADAMS
FOLLOW UP
1. Setiap kita, seyogyanya terus mengembangkan bakat-minat, kepribadian dan kecakapan kepemimpinan masing2 a.l dgn memperluas wawasan, mengikuti pelatihan, dan benchmark kepada guru-guru/kepala sekolah yg sukses, baik mengenai technical skill, human/interpersonal skill, maupun conceptual skill.
2. Hendaknya disadari bahwa Sekolah merupakan sub-system dari Sistem Pendidikan Nasional. Oleh karena itu setiap Kepala Sekolah harus merasa wajib:
a. Secara Mikro; Memajukan Sekolah yg dipimpinnya sesuai peraturan perundang- undangan yg berlaku.
b. Secara Makro; Mewujudkan Visi Dinas Pendidikan, Visi Provinsi Jawa Barat, dan Visi Pendidikan Nasional.
-Selamat Berjuang-
1. Tuliskan 5-10 tujuan yang penting bagi Anda
2. Pilih satu tujuan yang paling penting bagi Anda dan mulai dari situ
3. Tetapkan batas waktu
4. Setelah Anda memahami kekuatan Anda, tuliskan kekuatan yang dapat membantu Anda untuk mencapai tujuan
5. Berhenti menyusun daftar dan mulai bertindak 6. Ukur kemajuan secara berkala
TUGAS PENGEMBANGAN DIRI
“Melayani dengan HATI, Sepenuh HATI, Dengan HATI-HATI,
dan Tidak sesuka HATI”
72
74
Salamat
Mercy Bedank
Hatur Nuhun
Terima Kasih
Danke Sawadee
Gracias
Thank you Syukron
Konkunkap Arigato Gozeimas
Abrigado