Inspektorat Provinsi Bengkulu juga merupakan organisasi pemerintah yang dahulu bernama BAWASDA (Badan Pengawas Daerah) dan mempunyai 109 orang pejabat dan 16 orang pegawai honorer. Struktur organisasi Inspektorat Provinsi Bengkulu yang menggambarkan bentuk wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam organisasi. Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah pegawai pada Inspektorat Provinsi Bengkulu sebenarnya lebih banyak laki-laki sebesar 56,00% dibandingkan pegawai perempuan yaitu 44,00.
Berdasarkan kategori pendidikan dapat disimpulkan bahwa pegawai di Inspektorat Provinsi Bengkulu terbanyak yang berpendidikan sarjana yaitu 79% atau sebanyak 79 pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan staf inspektur Provinsi Bengkulu termasuk tinggi karena mayoritas mempunyai gelar sarjana. Untuk kategori umur dapat disimpulkan bahwa jumlah pegawai di Inspektorat Provinsi Bengkulu terbanyak adalah >35 tahun yaitu sebesar 57% atau sebanyak 57 pegawai.
Banyaknya usia di atas 35 tahun menunjukkan bahwa rata-rata pegawai di Inspektorat Provinsi Bengkulu adalah pegawai senior. Indikator 6 mempunyai rata-rata skor jawaban paling rendah yaitu 2,96 cukup tinggi dengan pernyataan Ekstra di luar gaji pokok membuat semangat bekerja.
Pernyataan Responden Pada Variabel Stres
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui total skor rata-rata respon responden terhadap 19 indikator variabel stres adalah sebesar 3,16 yang berarti cukup tinggi. Rata-rata skor respon indikator yang paling tinggi terdapat pada indikator 1 dengan skor sebesar 3,82 yang termasuk tinggi pada pernyataan “Sulit tidur, sehingga sulit berkonsentrasi saat bekerja”, menunjukkan bahwa rata-rata pekerja sulit tidur, sehingga sulit berkonsentrasi saat bekerja. Rata-rata skor respon indikator yang paling rendah terdapat pada indikator ke-19 yaitu sebesar 2,01 yang berarti rendah.
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui total skor rata-rata respon responden terhadap 16 indikator variabel kinerja adalah sebesar 3,26 yang berarti cukup tinggi. Skor rata-rata dimensi yang paling tinggi terdapat pada dimensi kuantitas dengan nilai sebesar 3,33 yang berarti cukup tinggi. Rata-rata skor respon indikator tertinggi terdapat pada indikator ke 9 dengan skor sebesar 3,48 yang berarti tinggi dengan pernyataan “Dapat bekerjasama dengan baik dengan orang lain”.
Rata-rata skor respon indikator yang paling rendah terdapat pada indikator ke-13 yaitu 3,01 yang berarti cukup tinggi dengan pernyataan “Bekerja sesuai dengan ketentuan yang diberikan”. 67 Meskipun merupakan nilai rata-rata indikator yang paling rendah, namun masuk dalam kategori cukup tinggi dan tentunya organisasi berharap pegawai dapat bekerja sesuai dengan syarat yang diberikan untuk menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan harapan organisasi.
Hasil Analisis Regresi
Nilai koefisien regresi (β1) pada variabel kompensasi sebesar (β1 = 0,399) menunjukkan bahwa jika semakin tinggi kompensasi yang diberikan kepada pegawai maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,399. Nilai koefisien regresi (β2) pada variabel stres sebesar (β2 = 0,182), hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi stres kerja karyawan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,182. Uji f dilakukan untuk menguji pengaruh variabel kompensasi dan stres secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kompensasi dan stres kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) Inspektorat Provinsi Bengkulu yang berarti kedua variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang positif, dimana jika kedua variabel tersebut semakin tinggi maka kinerja pegawai akan semakin meningkat. kinerja akan meningkat. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi dan stres terhadap kinerja pegawai Inspektorat Provinsi Bengkulu. Uji t dilakukan untuk menguji apakah variabel kompensasi dan stres berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan.
71 Berdasarkan hasil analisis yang terangkum pada Tabel 4.7 di atas, diperoleh nilai t hitung untuk variabel kompensasi sebesar 4,392. Angka tersebut menunjukkan nilai t hitung > t tabel yaitu sebesar 1,660 dan untuk variabel kompensasi signifikan sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi terhadap kinerja pegawai Inspektorat Provinsi Bengkulu. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai t hitung untuk variabel stres sebesar 2,004. Angka tersebut menunjukkan nilai t hitung > t tabel sebesar 1,660 dan untuk signifikansi variabel stres sebesar 0,048 < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima sehingga disimpulkan terdapat pengaruh antar variabel. penekanan terhadap kinerja pegawai Inspektorat Provinsi Bengkulu. Pada R = 0,450 atau sama dengan 45,0% berarti kompensasi dan stres kerja mempunyai hubungan positif terhadap kinerja karyawan.
Hasil pengolahan data dengan analisis regresi yang telah dilakukan dan dijelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa variabel kompensasi dan stres berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, baik secara simultan maupun parsial. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel kompensasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai di Inspektorat Provinsi Bengkulu. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi gaji pegawai maka kinerja pegawai tersebut akan semakin meningkat, dan sebaliknya semakin rendah gaji pegawai maka kinerja pegawai tersebut akan semakin menurun.
Hal ini juga menjelaskan bahwa semakin tinggi stres yang dialami karyawan maka semakin besar peningkatan kinerja karyawan. Dari analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji statistik, terdapat pengaruh secara bersama-sama antara variabel kompensasi dan beban kerja terhadap kinerja Inspektorat Provinsi Bengkulu. Hal ini juga terjadi apabila stres kerja yang dialami pegawai Inspektorat dapat disikapi dengan baik, maka dapat menjadi motivasi dan dapat meningkatkan semangat kerja pegawai sehingga meningkatkan kinerja Pegawai Inspektorat Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan hasil penelitian penulis diketahui bahwa stres berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Inspektorat Provinsi Bengkulu, artinya jika stres meningkat maka kinerja pun meningkat. Berdasarkan pendapat para ahli dan penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa baik secara teoritis maupun empiris dapat dibuktikan bahwa kompensasi dan stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan saran-saran yang dapat dipertimbangkan oleh manajemen organisasi Inspektorat Provinsi Bengkulu dalam upaya meningkatkan kinerja pegawainya, yaitu: 1. Perlunya melakukan pendekatan terhadap pegawai yang ada agar stres yang mereka alami tidak akan hilang. pengalaman, seperti masalah tidur, menyebabkan mereka kehilangan konsentrasi. Antara pekerjaan dan lainnya, agar tidak meluas dan tidak berdampak negatif terhadap organisasi, maka dapat dilakukan pendekatan seperti penyediaan ruang konseling, penyediaan fasilitas olah raga, renovasi iklim organisasi dan lain-lain. Pegawai Inspektorat Provinsi Bengkulu perlu kesadaran untuk bekerja maksimal tanpa diawasi agar hasil pekerjaan baik dan cepat selesai.
Biodata Peneliti
Petunjuk Pengisian Kuesioner
Pilihlah salah satu alternatif respon (jawaban ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu dengan memberikan
Pilihlah salah satu alternatif jawaban (jawaban) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan situasi Anda. 4 Tingkat kinerja volume pekerjaan yang saya hasilkan sesuai dengan harapan organisasi. 5 Organisasi tempat saya bekerja menetapkan target. 4 Saya mendapat bonus jika saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan pekerjaannya. 5 Saya mendapat penghargaan (berupa uang, barang, dan lain-lain) jika kinerja saya baik.
7 Tambahan yang saya terima di atas gaji pokok membuatkan saya lebih bermotivasi.
Stres kerja Fisik
14 Saya mudah marah 15 Saya mudah tersinggung 16 Saya merasa terlalu sensitif 17 Saya merasa gelisah dan cemas. 26 Saya sering merasa bingung 27 Daya ingat saya sering menurun 28 Saya sulit berkonsentrasi 29 Saya suka melamun secara berlebihan. 33 Saya mudah mengingkari janji kepada orang lain 34 Saya senang mencari-cari kesalahan orang lain 35 Saya sering menutup diri.