• Tidak ada hasil yang ditemukan

UKWK Institutional Repository: Evaluasi Perlakuan Pajak Penghasilan Pasal 21 Di Yayasan Karmel Dan Pengaruhnya Terhadap Penghasilan Yang Diterima Karyawan, Dan Penghasilan Yayasan Setelah Pajak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "UKWK Institutional Repository: Evaluasi Perlakuan Pajak Penghasilan Pasal 21 Di Yayasan Karmel Dan Pengaruhnya Terhadap Penghasilan Yang Diterima Karyawan, Dan Penghasilan Yayasan Setelah Pajak"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PLAGIARISME ADALAH PELANGGARAN HAK CIPTA DAN ETIKA

79 BAB V PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh selama penelitian di Yayasan Karmel Keuskupan Malang hasil analisis yang dilakukan serta memadukannya dengan landasan teori yang ada maka penulis dapat menarik kesimpulan yaitu:

1. Perlakuan PPh Pasal 21 di Yayasan Karmel Keuskupan Malang ditanggung penuh oleh karyawan, sehingga take home pay yang diterima karyawan berkurang sebesar PPh Pasal 21 terutang kepada karyawan.

2. Apabila Yayasan menanggung PPh Pasal 21 karyawan (kenikmatan) maka bagi karyawan pemberian tersebut bukan merupakan penghasilan dan bagi yayasan pengeluaran tersebut tidak dapat dijadikan pengurang Penghasilan Kena Pajak dalam menghitung PPh badan yayasan, Sedangkan apabila yayasan memberikan tunjangan PPh pasal 21 maka bagi karyawan tunjangan tersebut merupakan penghasilan (menambah take home pay) dan bagi yayasan, pengeluaran tersebut dapat menjadi

pengurang Penghasilan Kena Pajak sehingga PPh badannya menjadi kecil.

3. Berdasarkan hasil analisis, perlakuan PPh Pasal 21 sebagai tunjangan menyebabkan PPh badan yang dibayarkan lebih kecil dari alternatif perlakuan pajak PPh Pasal 21 lainnya dan hal ini menguntungkan, namun kembali pada tujuan akhir dari manajemen pajak yaitu tidak hanya efisiensi beban pajak saja yang lebih kecil tetapi cenderung pada upaya

(2)

PLAGIARISME ADALAH PELANGGARAN HAK CIPTA DAN ETIKA

80

memaksimalkan penghasilan setelah pajaknya (after-tax profit). Dari hasil analisis kebijakan perlakuan PPh Pasal 21 yang telah diterapkan di Yayasan Karmel sudah tepat karena ditinjau dari besarnya after-tax profit yang paling besar diantara alternatif lainnya.

B. Saran

Setelah melihat kondisi Yayasan Karmel Keuskupan Malang secara langsung, penulis memberikan saran kepada yayasan untuk terus mengevaluasi setiap alternatif kebijakan yang akan diambil dengan menyelaraskan antara biaya pajak yang dibayarkan dengan laba bersih yang dihasilkan.

(3)

PLAGIARISME ADALAH PELANGGARAN HAK CIPTA DAN ETIKA

81

DAFTAR PUSTAKA

Alsah, Sjarifudin. (2007). Pemotongan – Pemungutan Pajak Penghasilan.

Jakarta : PT. Kharisma Bintang Kreatifitas Prima

Dept. Keu.Dir Jen Pajak (2010). Petunjuk Pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Pasal 21. Jakarta

Faisal, Ahmad. (2005). Implikasi penerapan Metode Gross Up dalam Perhitungan PPh Pasal 21 Atas Pegawai Tetap Sebagai Alternatif Efisiensi Pajak Terutang Perusahaan Studi Kasus Pada PT KTI di Probolinggo. Universitas Widya Karya Malang.

Fakultas Ekonomi Unika Widya Karya. (2004). Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Ekonomi. Malang

Nurhayati. (2007). Analisis Pelaksanaan Pemotongsn PPh 21Studi Kasus Perusahaan Kacang Shanghai MS Group Ngunut Tulung Agung.

Universitas Widya Karya Malang

Resmi, Siti. (2003). Perpajakan : Teori dan Kasus. Jakarta : Salemba Empat Ratnawati, Yeni. (2007). Analisis Perhitungan dan Pelaporan PPh Pasal 21 pada

PDAM kota Blitar. Universitas Widya Karya Malang

Setiorahardjo, Budi. (2010). Cara Perhitungan Pemotongan PPh Pasal 21.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Pemerintah Republik Indonesia. (2008). Undang-undang Tahun 2008 Republik Indonesia Nomer 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Ke empat atas Undang-undang Nomer 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Jakarta Waluyo dan Wirawan B Illyas. (2007). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba

Empat

Zain, Mohamad. (2003). Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat

Referensi

Dokumen terkait

memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak. Analisis perhitungan dan pemotongan pajak penghasilan PPh 21 terhadap karyawan tetap dengan NPWP dan karyawan yang tidak memiliki

termasuk dalam pengertian imbalan atau penghasilan berupa kenikmatan yang tidak dipotong PPh Pasal 21, sehingga dalam perhitungan PPh Pasal 21 atas gaji pegawai yang

Untuk meningkatkan kepatuhan karyawan dalam membayar PPh Pasal 21 atas gaji karyawan maka perlu dilakukan pemotongan PPh Pasal 21 atas gaji dan THR karyawan oleh

pemotongan atas penghasilan yang terutang PPh pasal 21 yaitu tarif pajak pasal 17 UU PPh. Besarnya tarif pajak PPh pasal 21 yang diterapkan terhadap WP yang tidak memiliki

Menurut Edy Suprianto (2011-37), menyatakan bahwa: Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau

Pelaksanaan perencanaan pajak penghasilan pasal 21 yang ditanggung oleh perusahaan diharapkan dapat meminimumkan PPh 21 karyawan dan meningkatkan penghasilan

Bank Rakyat Indonesia, Tbk Kantor Cabang Balikpapan Sudirman telah mengimplementasikan perhitungan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 terhadap penghasilan pegawai sesuai dengan peraturan

Pajak penghasilan pasal 21 menurut Undang – undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, honorarium, upah, tunjangan, dan pembayaran