Pembangunan perumahan dan permukiman yang berbasis masyarakat memberikan hak dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan. Pemerintah mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyediakan dan memfasilitasi perumahan dan kawasan pemukiman bagi masyarakat melalui implementasi. Cara pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh dikaitkan dengan peraturan perundang-undangan.
Apa saja kendala yang dialami pemerintah Kota Medan dan solusi untuk mencegah timbulnya permukiman kumuh dan permukiman kumuh di Kota Medan. Untuk mengetahui dan menganalisis pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh berdasarkan peraturan perundang-undangan. Untuk mengetahui dan menganalisis peranan Dinas Permukiman Kota Medan dalam pengelolaan kawasan pemukiman dan pemukiman.
Untuk mengetahui kendala yang dialami pemerintah Kota Medan dan solusi pencegahan timbulnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh di Kota Medan.
Kerangka Konsep
Sinonim/persamaan kata keterlibatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah 1) penyertaan, keterlibatan, sumbangan, penyertaan, penyertaan; 2) implikasi, hubungan, hubungan.27. Dinas Perumahan dan Permukiman merupakan unsur pelaksana pemerintah kota Medan di bidang pembangunan dan perumahan dan dipimpin oleh seorang kepala dinas yang bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. 4 Tahun 2001 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Medan.
3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan, mempunyai tugas melaksanakan sejumlah urusan rumah tangga daerah di bidang perumahan dan permukiman, antara lain meliputi pembinaan, pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan lingkungan hidup. gedung-gedung pemerintah. 27 KBBI, diakses melalui https://lambeturah.id/sinonim-persamaan-kata-keterlibatan-ada/, pada tanggal 29 Agustus 2022 pukul 22.15 WIT. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pembangunan adalah suatu proses, suatu cara, suatu perbuatan pembangunan.28 Dan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta dijelaskan lebih lanjut bahwa pembangunan adalah perbuatan bertambah, berubah secara sempurna (pemikiran, pengetahuan ) dll.). 29.
Dari uraian di atas, pembangunan merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan permukiman agar layak huni. Tempat tinggal menurut undang-undang no. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah bagian dari lingkungan perumahan yang terdiri atas lebih dari satu satuan hunian yang mempunyai prasarana, sarana, pelayanan umum, dan penunjang kegiatan fungsional lainnya di kawasan perkotaan atau perdesaan. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019 merupakan peraturan yang mengatur tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Permukiman.
Asumsi (Anggapan Dasar)
Keaslian Penelitian
Berdasarkan hal tersebut, kami dapat menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya asli dan bukan merupakan plagiat dari skripsi orang lain. Skripsi ini dibuat berdasarkan hasil pemikiran saya sendiri, referensi dari buku-buku, undang-undang, surat kabar dan media elektronik yaitu internet, serta mendapat bantuan dari berbagai pihak. Berdasarkan kaidah keilmuan yang rasional, adil dan terbuka, maka penelitian dan penulisan tugas ini dapat didasarkan pada keilmuan.
Metode Penelitian
- Spesifikasi Penelitian
- Metode Pendekatan
- Lokasi Penelitian
- Alat Pengumpulan Data
- Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data
- Analisis Data
Penelitian hukum normatif adalah penelitian yang menempatkan norma sebagai objek penelitiannya, baik norma hukum dalam peraturan perundang-undangan, norma hukum yang timbul dari suatu undang-undang32. Penelitian hukum normatif untuk mengkaji lebih mendalam norma-norma hukum positif yang dapat dijadikan landasan lahirnya Peraturan Daerah Kota Medan nomor 4 Tahun 2019 tentang pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kumuh. Penelitian hukum empiris bertujuan untuk melihat peran pemerintah kota medan dalam pengelolaan perumahan dan permukiman serta hambatan-hambatan yang dialami pemerintah kota medan dalam mencegah berdirinya perumahan kumuh dan permukiman kumuh di kota meda.
Sifat penelitian dalam tesis ini adalah deskriptif analitis, yaitu penelitian yang mendeskripsikan, menelaah, menjelaskan dan menganalisis peraturan hukum yang berkaitan dengan pemerintahan daerah dan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2019 tentang pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Pendekatan perundang-undangan (The Statute Approach) yaitu dengan mengkaji kebijakan atau peraturan yang berlaku di Indonesia, seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor. Pendekatan analisis konsep hukum adalah dengan mengkaji pendapat, pernyataan, komentar dalam muatan hukum terkait dengan pemahaman Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2019 tentang pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh.
Pendekatan empiris adalah metode yang dilakukan melalui penelitian lapangan langsung yaitu dengan melakukan penelitian pada Kementerian Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Tata Ruang kota Medan dengan melakukan wawancara dan mengajukan sejumlah pertanyaan serta memperoleh data-data yang berkaitan langsung dengan mengingat judul disertasi. Dalam hal ini penulis akan melakukan observasi pada kawasan tertentu yang berkaitan dengan permukiman kumuh dan kumuh di Kota Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mempelajari dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian ini.
Data-data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan selanjutnya akan dipilah sehingga diperoleh artikel-artikel yang memuat kaidah-kaidah hukum yang kemudian dikaitkan dengan permasalahan yang dihadapi dan disistematisasikan sehingga menghasilkan klasifikasi yang selaras dengan permasalahan penelitian ini. Selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif secara induktif untuk mencapai kesimpulan, sehingga permasalahan pokok yang diteliti dalam penelitian ini dapat terjawab. Analisis data adalah suatu proses menyusun, memilah, mengelompokkan, mengkodekan dan mengkategorikannya kemudian mengorganisasikannya ke dalam suatu bentuk pengelolaan data untuk menemukan tema dan hipotesis kerja yang dikemukakan dalam teori-teori substantif 34 Untuk menemukan teori dari data, dengan menggunakan metode kualitatif adalah penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan keputusan pengadilan serta norma-norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.35.
Gambaran Umum tentang Perumahan dan Permukiman Kumuh 1. Pengertian Permukiman Kumuh
Kriteria Permukiman Kumuh
Menurut Deliana, permukiman kumuh dapat dilihat berdasarkan kondisi fisik, sosial, dan ekonomi dan ditemukan kondisi fisiknya yang tidak memenuhi standar rumah layak huni dan kondisi sosialnya. Partisipasi Penghuni Permukiman Kumuh di Kabupaten Bandung, Rahang Barat, Tesis, Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2016, hal. Penduduk daerah kumuh sebagian besar adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai penghasilan tambahan di sektor informal.
Pedoman identifikasi lokasi permukiman dan permukiman kumuh berasal dari Direktorat Jenderal. Perumahan dan Permukiman.43 Konsep ini sengaja disusun untuk menjadi pedoman bagi pemerintah daerah (kabupaten/kota) dalam melakukan identifikasi kawasan perumahan dan permukiman kumuh di wilayahnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah kemudian merancang Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman yang kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagai instrumen hukum.
Sebagai bagian dari hak asasi manusia sosial dan ekonomi, hak atas tempat tinggal yang layak tidak hanya berkaitan dengan permasalahan aspirasi masyarakat dalam kaitannya dengan kebijakan pemerintah di bidang perumahan dan permukiman, namun juga berkaitan erat dengan hak untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak. kehidupan . dijamin oleh UUD 1945. Masyarakat ekonomi lemah yang sangat rentan terhadap dampak perumahan dan permukiman kumuh akibat buruknya kualitas hidup. Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman mengamanatkan peraturan lebih lanjut mengenai pencegahan dan peningkatan kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, yang kemudian semakin dikurangi. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016.
Pemerintah daerah mempunyai dasar konstitusi dan kemampuan mengambil kebijakan khusus mengenai perumahan dan permukiman kumuh di daerahnya masing-masing. Undang-Undang Nomor 1 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2011 menghimbau “pemerintah daerah dan pemerintah pusat menyediakan anggaran dalam APBN dan APBD yang cukup besar untuk program pembangunan perumahan bagi masyarakat”. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah berdasarkan undang-undang ini sudah harus memulai perencanaan dan penganggaran dalam APBD untuk pembangunan perumahan, termasuk dalam menangani permukiman kumuh sebagai bagian dari program perumahan di daerahnya.
Berdasarkan ketentuan Pasal 98 ayat. diterbitkan. Peraturan Daerah ini dimaksudkan sebagai peraturan tambahan dan operasionalisasi daerah dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Terbangun, yang menjadi landasan upaya pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan pembangunan kawasan kumuh.
Implementasi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019 Terhadap Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh Di Kota
Hal ini jelas akan mengubah lokasi permukiman kumuh yang dipetakan oleh pemerintah daerah. Setiap tahunnya data lokasi permukiman kumuh akan mengalami perubahan. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh; Keputusan Walikota Medan nomor 050/05.K tanggal 10 Mei 2022 tentang Lokasi Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh di Kota Medan.
Dimana definisi suatu bangunan dan kawasan yang akan dinyatakan kumuh mempunyai parameter dan tipologi perumahan dan permukiman kumuh yang jelas. Penanggulangan permukiman kumuh di Kota Medan tidak hanya mengatasi permukiman kumuh yang sudah ada, namun juga mencegah tumbuhnya permukiman kumuh baru. Pembinaan Pembinaan adalah kegiatan memberikan petunjuk atau penjelasan mengenai cara melakukan kegiatan atau larangan terhadap kegiatan tertentu yang berkaitan dengan pencegahan tumbuh dan berkembangnya perumahan dan permukiman kumuh c.
Pelayanan informasi Pelayanan informasi meliputi pemberian informasi kepada masyarakat baik melalui media elektronik, media cetak maupun langsung mengenai: penataan ruang, penataan bangunan dan lingkungan hidup, perizinan dan standar perumahan dan permukiman. Program perumahan dan permukiman baru relatif lebih efisien dalam hal pembiayaan apabila pemerintah memiliki tingkat fasilitas/infrastruktur perumahan dan pelayanan yang tinggi. Partisipasi masyarakat penting bagi keberhasilan pelaksanaan program perbaikan perumahan dan permukiman ini, namun pengawasan terhadap pencapaian tujuan/.
Sebagai pelaksanaan kewenangan tersebut, Pemerintah Kota Medan mengeluarkan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Kumuh dan Kawasan Kumuh. Penanganan permukiman kumuh dilakukan berdasarkan 7 (tujuh) indikator permukiman kumuh sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 14 Tahun 2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Kawasan Kumuh dan Kawasan Kumuh. Selama ini pelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman sedemikian rupa sehingga organisasi perangkat daerah di Kota Medan mempunyai tanggung jawab dalam menangani permukiman kumuh sesuai tugas pokok dan fungsinya.