• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA CARA IDENTIFIKASI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

N/A
N/A
teknisi ambyar

Academic year: 2024

Membagikan "TATA CARA IDENTIFIKASI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH "

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

TATA CARA IDENTIFIKASI

PERUMAHAN KUMUH DAN

PERMUKIMAN KUMUH

(2)

01 .

SURVEI SERTA PENGUMPULAN DATA DAN FAKTA

OUTLINE

PROFIL

PERMUKIMAN KUMUH

03 .

04 .

LATAR BELAKANG

KRITERIA

PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

02

.

(3)

LATAR BELAKANG

01

.

(4)

Latar Belakang

01

Peningkatan Quality of Life masyarakat Indonesia

Kebutuhan Data yang Valid

03

untuk Penanganan

Permukiman Kumuh (Baseline dan Capaian)

Penanganan Permukiman

02

Kumuh merupakan target dalam RPJMN 2020-2024

Kebutuhan Profil Lokasi

04

Permukiman Kumuh untuk Perencanaan dan Penanganan

(5)

KRITERIA PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

02

.

(6)

Kriteria Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh

Identifikasi lokasi dan penilaian lokasi dilakukan terhadap kondisi kekumuhan yang meliputi kriteria:

BANGUNAN GEDUNG JALAN LINGKUNGAN DRAINASE LINGKUNGAN

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

11 22

44

33

PENGELOLAAN

AIR LIMBAH SISTEM

PENYEDIAAN AIR MINUM PROTEKSI KEBAKARAN

55 66 77

• Ketidakteraturan bangunan

• tingkat kepadatan tinggi

• kualitas bangunan yang tidak memenuhi syarat

• Jaringan jalan ling. tidak melayani seluruh ling.

Perumahan dan Perkim.

• Kualitas permukaan jalan ling.

buruk

• Drainase tidak terseda

• Drainase tidak mampu mengalirkan limpasan air hujan

• Drainase kualitas buruk

• Prasarana dan sistem pengelolaan persampahan tidak sesuai persyaratan teknis

• Prasarana dan sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai persyaratan teknis

• Akses air minum tidak tersedia

• Kebutuhan individu tidak terpenuhi

• Prasarana dan sarana proteksi kebakaran tidak tersedia

(7)

Kriteria Perumahan Kumuh dan

Permukiman Kumuh

Kondisi Kekumuhan
(8)

Kriteria Perumahan Kumuh dan

Permukiman Kumuh

(9)

Kriteria Perumahan Kumuh dan

Permukiman Kumuh

(10)

Kriteria Perumahan Kumuh dan

Permukiman Kumuh

(11)

Kriteria Perumahan Kumuh dan

Permukiman Kumuh

(12)

Kriteria Perumahan Kumuh dan

Permukiman Kumuh

(13)

Kriteria Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh

Legalitas Lahan

(14)

Kriteria Perumahan Kumuh dan

Permukiman Kumuh

Pertimbangan Lain
(15)

Skoring dan Penilaian

Contoh Kriteria Parameter Skor

Kualitas Permukaan Jalan Lingkungan

76% - 100% area memiliki kualitas permukiman jalan yang buruk 5 51% - 75% area memiliki kualitas permukiman jalan yang buruk 3 25% - 50% area memiliki kualitas permukiman jalan yang buruk 1

Kriteria Parameter Kumuh Berat 60 – 80 Kumuh Sedang 38 – 59 Kumuh Ringan 16 – 37 Tidak Kumuh < 16

NILAI KETERANGAN BERBAGAI KEMUNGKINAN KLASIFIKASI

A1 A2 A3 A4 A5 A6 B1 B2 B3 B4 B5 B6 C1 C2 C3 C4 C5 C6 Kondisi Kekumuhan

60 – 80 Kumuh Berat X X X X X X

38 – 59 Kumuh Sedang X X X X X X

16 – 37 Kumuh Ringan X X X X X X

Legalitas Lahan

(+) Status Lahan Legal X X X X X X X X X (-) Status Lahan Tidak Legal X X X X X X X X X Pertimbangan Lain

11 – 15 Pertimbangan Lain Tinggi X X X X X X 6 – 10 Pertimbangan Lain Sedang X X X X X X

1 – 5 Pertimbangan Lain Rendah X X X X X X

SKALA PRIORITAS PENANGANAN = 1 1 4 4 7 7 2 2 5 5 8 8 3 3 6 6 9 9

(16)

SURVEI SERTA

PENGUMPULAN DATA DAN FAKTA

03

.

(17)

Survei

TATA CARA SURVEI

survei merupakan tahapan pengumpulan dan konsolidasi data dan informasi untuk

memahami

• kondisi permukiman kumuh berikut sebaran lokasi, konstelasinya terhadap ruang

kabupaten/kota,

• mengidentifikasi tipologi permukiman kumuh, serta

• potensi dan permasalahan yang terkait dengan karakteristik sosial, ekonomi, budaya, fisik, dan kelembagaan.

Kegiatan survei dilaksanakan melalui survei sekunder maupun primer.

(18)

Survei Sekunder

DOKUMEN DATA YANG DIDAPATKAN ANALISIS DALAM TAHAP

PERENCANAAN Dokumen Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota

Kawasan strategis nasional/provinsi/Kabupaten/Kota

Pola ruang dan struktur ruang

Rencana per sektor infrastruktur, sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan

• Analisis penentuan lokasi

• Analisis Kesesuaian tata ruang

• Analisis usulan infrastruktur Dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Rencana pembangunan 20 tahunan berdasarkan visi dan misi kepala daerah yang bersangkutan

• Analisis usulan infrastruktur

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Rencana pembangunan 5 tahunan berdasarkan visi dan misi kepala daerah yang bersangkutan

• Analisis usulan infrastruktur

Dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan atau Peraturan Zonasi (PZ)

Pengaturan tata ruang per persil mencakup status perijinan lahan apakah boleh dibangun atau tidak, intensitas ruang (Koefisien dasar bangunan/KDB, Koefisien Lantai Bangunan/KLB dan Koefisien dasar hijau/KDH), sarana dan prasarana yang harus ada di zona tersebut, dan ketentuan zona khusus (contohnya: tambang/bandara)

• Analisis penentuan lokasi

• Analisis Kesesuaian tata ruang

• Analisis usulan infrastruktur

(19)

Survei Sekunder

DOKUMEN DATA YANG DIDAPATKAN ANALISIS DALAM TAHAP

PERENCANAAN Dokumen Rencana Induk

Sektor

Data infrastruktur permukiman yang dibutuhkan di wilayah tersebut Analisis usulan infrastruktur

Analisis dan penyusunan dokumen teknis

Data demografi penduduk dari BPS

Data mengenai dinamika kependudukan, meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta jumlah penduduk sehingga mungkin diketahui salah satu penyebab kekumuhan di wilayah tersebut.

Analisis usulan infrastruktur

Dokumen analisis dampak lingkungan

Data daya dukung lahan dan daya tampung lahan,

Data rancangan rinci teknis dari rencana kegiatan;

Data pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup;

Dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan; dan

Izin Kelayakan Lingkungan.

Analisis penentuan lokasi

Analisis usulan infrastruktur

Analisis dan penyusunan dokumen teknis

(20)

Survei Primer

TATA CARA SURVEI

Melalui questioner, wawancara, atau pengukuran langsung dilapangan

SURVEI TINGKAT KELURAHAN

Survei yang melibatkan fasilitator

(konsultan), Kepala Lurah, pejabat terkait di kelurahan, perangkat RT dan RW dan kelompok masyarakat di dalam kelurahan tersebut

SURVEI PERMUKIMAN KUMUH

Pengumpulan data dan informasi terkait indicator kumuh dan kebutuhan

infrastruktur permukiman di lingkungan tersebut

(21)

Metodologi Pengumpulan Data

dan Fakta

(22)

Metodologi – Penyiapan Peta

• Digitasi Peta, jika peta belum ada dilakukan pembuatan peta

• Peta-peta yang diperlukan adalah sebagai berikut:

a. Rumah dan fasilitas umum yang ada di kelurahan tersebut;

b. Peta Kondisi fisik area (kemiringan tanah, kontur);

c. Peta perencanaan yang dihasilkan dari berbagai dokumen perencanaan skala kota, kawasan

ataupun lingkungan (RTRW, RP2KPKP, SIAP, NUAP, RTBL, RDTR, dll)

d. Peta tata guna lahan

e. Peta infrastruktur permukiman existing seperti air, sampah atau limbah, saluran dan jalan

f. Peta bencana alam

(23)

Metodologi – Workshop Penyiapan Survei

▪ Diskusi di tahap awal dilakukan untuk membangun kesamaan pandang tentang konsep peningkatan kualitas permukiman kumuh.

▪ Pelaku: fasilitator (konsultan), pejabat kelurahan, pejabat RT dan RW, dan kelompok masyarakat.

▪ Dokumen Pendukung: RP2KPKP, SIAP, NUAP, RTBL, RDTR, Perencanaan Sektoral (Sanitasi dan air

minum), Peta infrastruktur permukiman, peta bencana alam, citra resolusi tinggi (< 1 m), batas administrasi, batas RT, peta jaringan sungai, data demografi penduduk dan profil kelurahan

▪ Output: Isu-isu permukiman kumuh, peta indikasi lokasi kumuh, indikasi lokasi infrastruktur

permukiman yang tidak layak, dan form survei.

(24)

Contoh Format Survei Rumah Tangga

(25)

Contoh Format Survei Rumah Tangga

(26)

Format Numerik Pendataan Lokasi

Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh

(27)

Format Numerik Pendataan Lokasi

Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh

(28)

Metodologi – Pengecekan dan Pengukuran Lapangan

▪ Bertujuan untuk memverifikasi output dari workshop penyiapan

sebelumnya, mengukur dan

infrastruktur yang sudah tidak layak

▪ Alat: GPS, meteran, papan dada, bolpoin, kertas

▪ Output: Delineasi permukiman kumuh dengan data kondisi kekumuhan dan infrastruktur di lingkungan tersebut.

(29)

FORM VERIFIKASI PERUMAHAN KUMUH DAN

PERMUKIMAN KUMUH

(30)

Metodologi – Pembuatan Profil Kumuh

• Data:

a. Delineasi kumuh dari GPS b. Data nama-nama dan

alamat penduduk yang terlayani infrastruktur permukiman yang rusak atau tidak terlayani sama sekali (mis. jamban/ infrast.

air minum) % dan nilai

kekumuhan

• Tools: Map Source, Global

Mapper, Google Earth dan Arc

Map

(31)

Metodologi – FGD Penyepakan Profil Kumuh

Disepakati dan diverifikasi:

a. Peta delineasi dan dokumen-dokumen pendukung

b. Indikasi program hasil rumusan awal analisis penangan permukiman kumuh Finalisasi

Profil:

Tujuan: memperbaiki profil kumuh sesuai

dengan kesepakatan-kesepakatan yang

dihasilkan dari FGD sebelumnya.

(32)

Alat Survei - GPS

a. Siapkan peta dasar

b.Menuju ke titik awal survei kawasan kumuh.

c. Menghidupkan GPS

d.Tekan tanda sinyal pada menu utama e.Tekan menu setup;

f. Pilih tracks;

g.Kemudian pilih "Record, Show On Map" pada track log

h.Tracking Kawasan Kumuh yang telah diidentifikasi

i. Marking dan foto eksisting kawasan kumuh serta penampakan yang ada

j. Stop Track Log setelah selesai tracking;

k.Save Track dan Archived.

Tata Cara Tracking

dengan GPS

(33)

Alat Survei - Drone

▪ Drone adalah pesawat pengintai tak berawak yang dijalankan dengan pusat kendali di suatu tempat dengan menggunakan komputer atau juga remote control.

▪ Selain untuk merekam video dari atas, Drone juga bisa dipasangkan dengan Lidar sensor.

▪ Drone dengan Lidar berfungsi:

▪ Untuk membuat peta topografi/kontur

▪ Untuk pemodelan 3D, untuk analisis pola ruang, struktur ruang dan perencanaan desain kawasan

(34)

Pengolahan Data Hasil Survei

Software yang digunakan:

1. MapSource: untuk mentransfer hasil tracking

2. Global Mapper dan Google earth: untuk merubah format data tracking

3. Arc Map : untuk mengolah data tracking agar dibuat profil

(35)

PROFIL PERMUKIMAN KUMUH

04

.

(36)

Profil Permukiman Kumuh

(37)

Profil Permukiman Kumuh –

Bangunan Gedung

(38)

Profil Permukiman Kumuh – Jalan

Lingkungan

(39)

Profil Permukiman Kumuh – Penyediaan Air

Minum

(40)

Profil Permukiman Kumuh – Drainase

Lingkungan

(41)

Profil Permukiman Kumuh – Pengelolaan

Air Limbah

(42)

Profil Permukiman Kumuh – Pengelolaan

Sampah

(43)

Profil Permukiman Kumuh – Proteksi

Kebakaran

(44)

Data Baseline

(45)

KESIMPULAN

05

.

(46)

Kesimpulan

Data permukiman kumuh yang sangat detail diharapkan mampu untuk memberikan gambaran yang cukup tentang kondisi masyarakat dengan infrastrukturnya di area kumuh;

Dengan data yang konsisten dan akurat, diharapkan perencanaan yang dihasilkan lebih akurat, tepat sasaran dan membuahkan outcome yang sesuai.

Perencanaan berbasis teknologi dengan menggunakan GIS dan pengindraan jauh harus lebih dioptimalkan

Teknologi GIS dan penginderaan jauh memudahkan kita dalam monitoring dan evaluasi perencanan program di tahun-tahun berikutnya, serta membandingkan kondisi penanganan kekumuhan dengan kota-kota lain di Indonesia dan juga di dunia.

(47)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

KEDUNGSAPUR merupakan satu dari delapan kawasan strategis yang tercantum di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah No 21 Tahun 2003 dan

Page | 16 Rencana Strategik Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Jayawijaya 2018-2023 merupakan dokumen perencanaan strategis yang memberikan arah

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga buku Laporan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa

Ketentuan rencana gambar masterplan kawasan strategis provinsi pendidikan Jatingangor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, konsep keseluruhan komponen perancangan kawasan

Kawasan lindung dalam Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Lampung Tahun 2009 sampai dengan Tahun

Berdasarkan karakteristik objek, penelitian ini menggunakan pendekatan survei dan wawancara terbatas, berdasarkan karakeristik populasi, lima kawasan kumuh yang telah

KEDUNGSAPUR merupakan satu dari delapan kawasan strategis yang tercantum di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Tengah No 21 Tahun 2003 dan

Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Semarang mengamanatkan adanya fungsi kawasan strategis ekonomi yang salah satu