Dalam perusahaan sudah sepatutnya memberikan perhatian, memotivasi dan melatih karyawan untuk menjaga kualitas kinerja karyawan. Oleh karena itu kinerja pegawai dipengaruhi oleh kepemimpinan dan motivasi kerja untuk mencapai produktivitas kerja yang maksimal sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti dari UD Sari Buana Cemerlang ditemukan beberapa permasalahan mengenai kinerja pegawai, diantaranya tidak semua pegawai mampu mencapai tujuan kerjanya, kurangnya motivasi pegawai dalam bekerja, hal ini dibuktikan dengan adanya pegawai yang tidak mampu mencapai tujuan kerja. tidak mematuhi jam kerja, tanggung jawab kerja yang kurang jelas, kepemimpinan yang kurang efektif dan kinerja pegawai yang masih belum maksimal.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, motivasi kerja dan kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan di UD Sari Buana Cemerlang. Peneliti membatasi permasalahan dalam penelitian ini hanya pada masalah motivasi kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada UD Sari Buana Cemerlang. Bagaimana motivasi kerja dan kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada UD Sari Buana Cemerlang Medan.
Mengetahui pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada UD Sari Buana Cemerlang Medan. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi organisasi, seperti permasalahan yang berkaitan dengan kinerja pegawai, dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Handoko (2016:3), manajemen sumber daya manusia adalah daya tarik, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun organisasi. Menurut Dessler (2015:3), manajemen sumber daya manusia adalah proses perekrutan, pelatihan, evaluasi, dan kompensasi karyawan serta mengelola hubungan kerja, kesehatan dan keselamatan, serta hal-hal yang berkaitan dengan keadilan. Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Simamora dalam Sutrisno (2015:5) adalah manajemen sumber daya manusia adalah penggunaan, pengembangan, penilaian, pemberian penghargaan dan pengelolaan individu anggota suatu organisasi atau sekelompok pegawai.
Menurut Tangkilisan dalam Dahlan, Hasim, & Hamdan (2017:69) sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting dalam menentukan proses. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu dan seni serta suatu proses penarikan, seleksi, pelatihan dan pengembangan, penempatan yang meliputi promosi, penilaian kinerja, kompensasi, serta hubungan industrialisasi, sampai dengan kesimpulan. . hubungan kerja, agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi manajemen sumber daya manusia merupakan hal yang paling penting dan menjadi kunci dalam mencapai tujuan, karena tanpa disiplin yang baik sulit mencapai tujuan yang maksimal.
Motivasi Kerja
Pada prinsipnya motivasi yang maksimal dari pihak manajemen akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kerja setiap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Sedangkan Hasibuan mengatakan bahwa “motivasi adalah sesuatu yang menyebabkan, mengarahkan dan menunjang tingkah laku manusia agar mau bekerja keras dan mencapai hasil yang optimal dengan penuh semangat”. Menurut Susanto (2017:49), motivasi kerja adalah “kekuatan dan dorongan yang dimiliki seseorang untuk menimbulkan kegembiraan dan semangat dalam melakukan pekerjaan guna mencapai tujuan”.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah suatu proses dimana kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah pada tercapainya tujuan tertentu dan tujuan organisasi serta untuk memenuhi beberapa kebutuhan. Oleh karena itu penting adanya motivasi dari dalam diri untuk melakukan segala aktivitas yang menjadi tugas dan tanggung jawab sehari-hari.Sekalipun kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas cukup baik tetapi tidak didukung oleh motivasi kerja yang baik maka penyelesaian tugas tersebut tidak akan selesai. nah, dengan motivasi yang tinggi dari manajer atau bawahan pasti akan memberikan efek kinerja yang tinggi. Motivasi positif artinya manajer memotivasi (merangsang) bawahannya dengan memberikan hadiah kepada mereka yang mencapai kinerja di atas standar.
Dengan adanya motivasi yang positif maka semangat kerja bawahan akan meningkat karena pada umumnya masyarakat senang menerima hal-hal yang baik. Setiap individu mempunyai motivasi nyata yang dapat menjadi semangat dalam memacu dan menumbuhkan semangat kerja. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang muncul dan tumbuh serta berkembang dalam diri seseorang, yang kemudian mempengaruhinya untuk melakukan sesuatu yang bernilai dan bermakna.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka motivasi dapat mempunyai dua bentuk, yaitu motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari luar untuk memberi semangat pada seseorang, dan motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dan penting. Jika kebutuhan fisiologis relatif terpuaskan maka timbullah kebutuhan lain yaitu kebutuhan akan rasa aman. Aktualisasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki kebutuhan Maslow. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi diri yang sebenarnya.
Seseorang akan didominasi oleh kebutuhan aktualisasi diri dan akan menikmati tugas-tugas yang menantang keterampilan dan kemampuannya.
Kepemimpinan
Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah proses dan perilaku seorang pemimpin dengan cara mempengaruhi perilaku dan memberdayakan bawahannya agar mau bekerja sama melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan. tujuan perusahaan. Teori ini menekankan gagasan bahwa beberapa individu dilahirkan dengan sifat-sifat tertentu yang secara alami menjadikan mereka pemimpin. Misalnya, kreativitas akan berkembang jika seorang pemimpin berada pada organisasi yang fleksibel dan mendorong kebebasan berekspresi, dibandingkan pada organisasi yang birokratis.
Teori ini lebih fokus pada tindakan yang dilakukan pemimpin dibandingkan memperhatikan kualitas-kualitas yang melekat pada diri pemimpin. Teori ini menyatakan bahwa kualitas yang harus dimiliki seorang pemimpin berbeda-beda tergantung pada situasi yang dihadapinya. Dalam Sutikon, Hersey dan Blanchard fokus pada karakteristik kedewasaan bawahan sebagai situasi kunci yang menentukan efektivitas perilaku seorang pemimpin.
Menurut Fread Fiedler dalam Sutikno (2014:27), keberhasilan kepemimpinan tergantung pada penerapan gaya kepemimpinan pada situasi tertentu. Nilai strategis dan efektivitas seorang pemimpin didasarkan pada kemampuannya menghasilkan kepuasan dan motivasi di antara anggotanya dengan menerapkan imbalan. Seorang pemimpin harus mempunyai akhlak yang tinggi karena pada dasarnya pemimpin adalah teladan bagi para pengikutnya.
Dalam upaya menggerakkan dan memotivasi orang lain untuk melakukan tindakan yang bertujuan mencapai tujuan, seorang pemimpin mempunyai beberapa jenis (bentuk) kepemimpinan. Seorang pemimpin yang bersifat freewheeling cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan organisasinya berjalan sesuai dengan kecepatannya sendiri. Di sini, seorang pemimpin mempunyai keyakinan bahwa dengan memberikan kebebasan sebesar-besarnya kepada bawahannya, maka segala usahanya akan cepat berhasil.
Untuk mencapai efektivitas organisasi, penerapan berbagai jenis kepemimpinan di atas harus disesuaikan dengan tuntutan situasi. Menurut Hasibuan, ada 2 fungsi kepemimpinan yang secara umum digunakan oleh seorang pemimpin ketika mengarahkan atau mempengaruhi bawahannya, yaitu. Efektivitas kepemimpinan adalah sebuah proses. Oleh karena itu, upaya maksimal dapat dicapai oleh siapa pun yang menduduki jabatan kepemimpinan, dengan terus berusaha agar sifat-sifat tersebut semakin banyak menjadi miliknya, selama ia berprofesi sebagai pemimpin.
Kinerja Karyawan
Pengertian kinerja menurut Mangkunegara (2016:67) adalah kualitas dan kuantitas hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dengan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Pengertian lain dari kinerja adalah hasil kerja dan perilaku kerja yang dicapai dengan melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam jangka waktu tertentu (Kasmir, 2016:182). Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan pengertian kinerja sebagai hasil kerja yang mengacu pada jangka waktu tertentu untuk menyelesaikan tanggung jawab dan tugas yang diberikan untuk mencapai tujuan organisasi.
Semakin banyak keterampilan dan keahlian yang Anda miliki, semakin Anda mampu menyelesaikan pekerjaan Anda dengan benar, sesuai definisi. Artinya apabila suatu pekerjaan mempunyai desain yang baik maka akan memudahkan dalam mengerjakan pekerjaan tersebut dengan baik dan benar. Seseorang yang mempunyai kepribadian atau budi pekerti yang baik akan mampu mengerjakan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab sehingga hasil pekerjaannya juga akan baik.
Kepemimpinan adalah perilaku seorang pemimpin dalam mengorganisasi, memimpin dan memerintahkan bawahannya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Lingkungan kerja dapat meliputi ruang, tata ruang, sarana dan prasarana, serta hubungan kerja dengan rekan kerja. Apabila lingkungan kerja dapat menciptakan suasana nyaman dan memberikan ketenangan maka akan tercipta lingkungan kerja yang kondusif sehingga dapat meningkatkan hasil kerja seseorang menjadi lebih baik karena ia bekerja tanpa gangguan.
Namun sebaliknya jika suasana atau kondisi lingkungan kerja tidak memberikan kenyamanan atau ketenangan maka akan mengakibatkan suasana kerja menjadi tidak menentu. Pada akhirnya hal itu akan mempengaruhi pekerjaan. Merupakan upaya seorang pegawai untuk menjalankan aktivitas kerja dengan sungguh-sungguh.Disiplin kerja dalam hal ini dapat berupa ketepatan waktu, misalnya selalu datang kerja tepat waktu. Kemudian disiplinlah dalam melakukan apa yang diperintahkan kepadanya sesuai dengan perintah yang harus dilakukan.Pegawai yang disiplin akan mempengaruhi kinerjanya.
Mutu pekerjaan yang dicapai berdasarkan standar kesesuaian dan kesiapan yang tinggi akan menimbulkan penghargaan dan kemajuan serta pengembangan organisasi melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan secara sistematis.
Penelitian Terdahulu
Dari hasil penelitian diketahui bahwa manajemen dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai BPR Artahuda Mandiri Margoyoso Pati. Penelitian yang dilakukan oleh Iman Syatoto dan Agustinus Kambae pada tahun 2022 berjudul “Pengaruh Motivasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT AK, Tbk”. Dari hasil penelitian diketahui terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja pegawai, dan terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen terhadap kinerja pegawai.
Manajemen dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan (studi kasus pada PT. Maha Nagari Nusantara Brand Torch). Pengaruh motivasi kerja, gaya kepemimpinan, gaji dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dalam perspektif ekonomi Islam (Studi Kasus CV. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan dan terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen terhadap kinerja karyawan.
Kerangka Konseptual
Indikator motivasi kerja menurut Tilekson dikenal dengan teori hierarki kebutuhan, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Menurut Obiwuru dalam Busro, kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi orang lain agar bekerja sama sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku kerja yang dicapai dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam jangka waktu tertentu (Kasmir, 2016:182).
Menurut Mitchell di Sedarmayanti, indikator untuk mengukur kinerja pegawai adalah kualitas kerja, batasan waktu, inisiatif, kemampuan dan komunikasi.
Hipotesis