• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT BERKAT SINAR SENTOSA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP KINERJA PEGAWAI PT BERKAT SINAR SENTOSA"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Sumber daya manusia merupakan aset paling berharga yang dimiliki oleh suatu instansi, organisasi atau perusahaan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Erlina Sari Harahap (2019) dan Nur Selviana (2018) serta Rizky Trisna Firman Haqiqi (2017), semuanya menyatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu, untuk mencapai kinerja yang diharapkan perusahaan diperlukan motivasi internal dan pengembangan sumber daya manusia.

Dengan motivasi internal dan pengembangan sumber daya manusia diharapkan perusahaan dapat lebih berkembang untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan mengembangkan sumber daya manusia guna memotivasi karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT Berkat Sinar Sentosa yang berjudul “Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Karyawan PT Berkat Sinar Sentosa”.

Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu dampak pengembangan sumber daya manusia dan motivasi intrinsik terhadap kinerja karyawan di PT Berkat Sinar Sentosa. Apa dampak pengembangan sumber daya manusia dan motivasi intrinsik terhadap kinerja karyawan PT Berkat Sinar Sentosa. Untuk mengetahui dan menganalisis dampak pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan PT Berkat Sinar Sentosa.

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengembangan sumber daya manusia dan motivasi intrinsik terhadap kinerja karyawan PT Berkat Sinar Sentosa.

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses pengorganisasian, pengelolaan dan pemeliharaan seluruh orang yang ada dalam perusahaan agar tujuan perusahaan dapat dengan mudah tercapai. Perolehan tenaga kerja Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu proses teknis, teoritis, konseptual dan orientasi untuk memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kompensasi merupakan suatu proses pemberian kompensasi langsung dan tidak langsung sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Pemutusan hubungan kerja adalah pemutusan hubungan kerja seseorang pada suatu perusahaan yang disebabkan oleh keinginan karyawan, pensiun dan sebagainya (Rivai, 2009:13).

Pengembangan Sumber Daya Manusia

  • Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia
  • Jenis Pengembangan Sumber Daya Manusia
  • Pengembangan Informal
  • Pengembangan Formal
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Sumber Daya Manusia
  • Tujuan dan Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia
  • Indikator Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia dalam jangka panjang, sebagai pembeda kegiatan pelatihan pada pekerjaan tertentu, telah menjadi perhatian dalam pengembangan sumber daya manusia. Melalui kegiatan pengembangan karyawan yang ada, pengembangan sumber daya manusia berupaya untuk mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap perekrutan karyawan baru. Apabila pegawai dikembangkan dengan baik, maka kekosongan formasi akan diisi secara internal melalui kegiatan perencanaan SDM.

Pengembangan sumber daya manusia bertujuan untuk menciptakan kerangka kerja yang koheren dan komprehensif secara logis untuk mengembangkan lingkungan di mana karyawan didorong untuk belajar dan berkembang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya yang berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam arti luas, melalui pelatihan dan pendidikan. Dengan mengatasi tantangan (tindakan afirmatif) dan pergantian karyawan, pengembangan sumber daya manusia dapat menopang atau mempertahankan angkatan kerja yang efektif.

Marwansyah (2014:9) menyatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya terencana yang dilakukan manajemen untuk meningkatkan kompetensi pegawai dan kinerja suatu organisasi melalui program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan. Sementara itu, Priansa menyatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia dapat dipahami sebagai persiapan individu seorang karyawan untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau lebih tinggi dalam organisasi. Pengembangan sumber daya manusia didasarkan pada kenyataan bahwa individu atau karyawan memerlukan pengembangan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan agar dapat bekerja dengan baik.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh. Pengembangan sumber daya manusia merupakan proses perubahan sumber daya manusia yang dimiliki suatu organisasi dari suatu kondisi ke kondisi lain agar lebih siap memikul tanggung jawab di masa depan dalam mencapai tujuan organisasi. Tujuan pengembangan sumber daya manusia mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi kelembagaan/organisasi.

Tujuan dimensi kelembagaan mengacu pada apa yang dapat dicapai oleh suatu lembaga/organisasi sebagai hasil dari program pengembangan sumber daya manusia. Pelatihan mempunyai tujuan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi, oleh karena itu pelatihan merupakan bagian dari pengembangan sumber daya manusia. Tujuan utama pengembangan sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, sikap dan tanggung jawab pegawai agar lebih efektif dan efisien dalam mencapai sasaran program dan tujuan organisasi.

Artinya sumber daya manusia yang profesional dalam organisasi harus mendapat pelatihan dan pendidikan yang sebaik-baiknya, bahkan sesempurna mungkin. Sehingga upaya pengembangan sumber daya manusia meliputi peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja dalam melaksanakan dan mencapai tujuan program kerja yang telah ditetapkan.

Motivasi Intrinsik

Pengertian Motivasi Intrinsik

Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Intrinsik

Terkadang keinginan akan kekuasaan ini dipenuhi dengan cara yang tidak terpuji, namun cara yang digunakan tetap dianggap berhasil. Selanjutnya keinginan untuk berkuasa atau menjadi pemimpin mempunyai arti yang positif yaitu ingin terpilih menjadi ketua atau pemimpin, tentunya para pemilih sudah mengetahui terlebih dahulu prestasinya, sehingga layak dijadikan penguasa. suatu organisasi/satuan kerja.

Indikator Motivasi Intrinsik

Hasrat akan kekuasaan akan mendorong seseorang untuk bekerja. Terkadang keinginan akan kekuasaan ini dipenuhi dengan cara yang tidak terpuji, namun cara yang digunakan tetap dianggap berhasil.

Kinerja Pegawai

Pengertian Kinerja Pegawai

Sedangkan menurut Saefudin (2017:77), kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok untuk melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai tanggung jawabnya dengan hasil yang diharapkan. Sejauh mana tujuan lembaga tercapai dapat dilihat dari banyaknya lembaga yang memenuhi persyaratan lingkungannya. Memenuhi persyaratan lingkungan berarti mampu memanfaatkan peluang atau mengatasi tantangan atau ancaman lingkungan hidup dalam rangka menghadapi atau memenuhi tuntutan dan perubahan lingkungan instansi (Fahmi, 2016:56).

Upaya tersebut dapat berupa pengembangan sistem, perbaikan sistem kerja, sebagai kelanjutan dari penilaian prestasi kerja pegawai yang dicapai dengan kemampuan yang dimilikinya dalam kondisi tertentu. Oleh karena itu kinerja merupakan hasil hubungan antara usaha, kemampuan dan persepsi terhadap tugas yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja seorang pegawai merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya berdasarkan keterampilan, pengalaman dan waktu yang diinvestasikan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil kinerja, keberhasilan dan kerja, baik kualitas maupun kuantitas, berdasarkan keterampilan, pengalaman dan ketahanan dengan tanggung jawab selama jangka waktu yang telah ditentukan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai

Artinya pegawai yang mempunyai IQ di atas rata-rata, pendidikan yang cukup untuk jabatannya dan terampil dalam melakukan pekerjaan sehari-hari akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai meliputi kemampuan pegawai dalam pekerjaannya, tingkat usaha yang dikeluarkannya, dan dukungan organisasi yang diterimanya. Berkenaan dengan fungsi manajemen dan kegiatan manajemen, sumber daya manusia perlu dikembangkan, dievaluasi dan jika perlu diubah agar dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja kompetitif organisasi dan individu di tempat kerja (Kaswan, 2013: 67).

Indikator Kinerja Pegawai

Penelitian Terdahulu

PLN Persero UP3 Medan, dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Trisna Firman Haqiqi pada tahun 2017 mengenai dampak perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan PT. Permata Bahari Malindonesia, dengan hasil penelitian menyatakan bahwa perencanaan dan pengembangan sumber daya berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT.

Pengembangan sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Kantor Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Takalar. Motivasi intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Badan Pusat Statistik Kota Tangsel.

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Kerangka Konseptual

Pembangunan umumnya berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk mendorong pekerjaan yang lebih baik. Indikator yang digunakan untuk mengukur pengembangan sumber daya manusia adalah efektivitas pengembangan profesional terhadap kebutuhan pegawai, efektivitas pengembangan terhadap tujuan pribadi, dan efektivitas pengembangan terhadap cita-cita karir. Nawawi (2017:32) berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah dorongan kerja yang timbul dari diri karyawan sebagai individu, berupa kesadaran akan pentingnya pekerjaan yang dilakukan. Atau bisa dikatakan motivasi intrinsik berasal dari dalam diri individu itu sendiri, tanpa ada paksaan atau dorongan dari orang lain, melainkan berdasarkan kemauan sendiri.

Indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi intrinsik adalah prestasi, rasa hormat, tanggung jawab dan peluang untuk maju dan berkembang. Mangkunegara (2019:75) menyatakan kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Indikator yang kami gunakan untuk mengukur kinerja karyawan adalah kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efisiensi dan kemandirian.

Hipotesis

Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai

Pengaruh Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Pegawai

Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja Pegawai

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1  Kerangka Konseptual  Keterangan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Motivasi berpengaruh signisifikan terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia BPSDM Kota Makassar, berdasarkan

Yang ketiga adalah Binge Eating Disorder gangguan makan berlebih hampir sama dengan bulimia yaitu makan berlebihan namun tidak disertai dengan purging tetapi individu makan lebih