MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
“ Integrasi Nasional”
Di Susun Oleh Kelompok 2:
Arum Rohmiwidati
Julia Hartati
Nia Ramadani
Nur Apriani Manalu
Sri Handayani
Dosen Pembimbing: Batdal Niati, M.Pd Pasir pangaraian university
English Department
TP 2022/2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...2
KATA PENGANTAR...4
BAB I...5
PENDAHULUAN...5
1.1 Latar Belakang...5
1.2 Rumusan Masalah...6
1.3 Tujuan...6
BAB II...6
PEMBAHASAN...6
2.1 Pengertian Integrasi Nasional...6
2.3 Syarat integrasi nasional...8
2.4 Faktor Penentu Integrasi Nasional...9
2.5 Contoh Integrasi Nasional...12
BAB III...14
PENUTUP...14
3.1 Kesimpulan...14
3.2 Saran...14
DAFTAR PUSTAKA...15
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Integrasi Nasional”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah pendidikan pancasila. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu penulis selama proses penyelesaian tugas akhir ini hingga selesainya makalah ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan pada Miss Batdal Niati, M.pd selaku dosen mata kuliah pendidikan pancasila.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian integrasi nasionalbeserta konsep, syarat dan faktor penentunya. Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai integrasi nasional.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis.
Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Pasir Pangaraian, 15 Februari 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau-pulau yang dibatasi oleh laut dan selat sebagai sebuah negara kepulauan yang terdiri dari banyak etnis dan budaya, Indonesia menghadapi berbagai kemungkinan adanya perpecahan yang dapat menjadi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan kesatuan bangsa. Berbagai upaya tengah dilakukan, yakni diwajibkan kepada seluruh masyarakat untuk memupuk komitmen persatuan dalam keberagaman, seperti tidak menyinggung, harus saling menghormati antaragama dan keyakinan, serta menghargai perbedaan budaya.
Upaya-upaya untuk mempersatukan keberagaman tersebut bisa disebut intefrasi nasional. Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Intergasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Dalam hal ini penulis ingin membahas mengenai integrasi nasional. Agar masyarakat khususnya pelajar maupun mahasiswa dapat mengetahui betapa pentingnya integrasi nasional bagi bangsa indonesia.
1.2Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan integrasi nasional?
2. Bagaimana konsep integrasi nasional?
3. Apa saja syarat integrasi nasional?
4. Apa saja faktor penentu integrasi nasional?
1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan integrasi nasional.
2. Untuk mengetahui Bagaimana konsep integrasi nasional.
3. Untuk mengetahui apa saja syarat integrasi nasional.
4. Untuk mengetahui apa saja faktor penentu integrasi nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional adalah penyatuan atau asimilasi bangsa- bangsa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Pengertian integrasi nasional bermacam- macam. Menurut Kamus Besar Bangsa Indonesia (KBBI), integrasi berarti berasimilasi sampai menjadi satu kesatuan yang utuh dan utuh. Padahal arti kata “nation” berarti bangsa.
Oleh karena itu, integrasi nasional merupakan proses penyatuan wilayah yang membuat perbedaan. Dalam pengertian politik, integrasi nasional adalah integrasi berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan wilayah nasional yang mengembangkan identitas nasional. Dari segi antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian diri dengan berbagai faktor budaya untuk mencapai keselarasan fungsi-fungsi yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Jadi pada dasarnya, integrasi nasional merupakan konsep penting yang perlu dipahami oleh semua warga negara. Dalam hal integrasi nasional, antara lain ada syarat-syarat, formasi-formasi dan hambatan-hambatannya. Berikut ini pengertian integrasi nasional menurut para ahli secara terperinci:
1) Menurut Dr. Nazardin Shamsdin
Integrasi nasional adalah proses pemersatuan suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupannya, yakni aspek politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
2) Menurut Howard Wriggins
Integrasi nasional adalah penyatuan bagian-bagian individu masyarakat menjadi satu kesatuan atau satu keutuhan yang lebih utuh, atau penyatuan banyak komunitas kecil ke dalam satu negara.
3) Menurut Myron Weiner
Integrasi nasional adalah proses berbagai kelompok sosial dan budaya dalam satu wilayah membentuk suatu identitas nasional.
4) Menurut J. Soedjati Djiwandono
Integrasi nasional adalah cara untuk mendamaikan keberlanjutan dalam kesatuan nasional dalam arti luas dengan hak untuk menentukan nasib sendiri.
5) Menurut Safari di Bahar
Integrasi nasional berarti penyatuan atau penyempurnaan berbagai unsur bangsa yang semula terpisah.
6) Menurut Alfani
Integrasi nasional adalah pembentukan identitas nasional dan integrasi berbagai kelompok sosial dari budaya ke dalam satu kesatuan wilayah.
7) Menurut KBBI
Integrasi nasional adalah suatu bentuk yang mengintegrasikan berbagai kelompok budaya dan sosial secara regional dan membentuk identitas nasional.
2.2 Konsep integrasi nasional
Konsep integrasi nasional secara vertikal melibatkan hubungan orang- orang dengan pemerintah yang hubungannya saling terintegrasi secara vertikal.
Konsep integrasi ini juga mencakup bagaimana pemerintah pusat dan daerah dapat terintegrasi. Konsep integrasi nasional secara horizontal mencakup penyatuan bangsa Indonesia yang memiliki tingkat kemajemukan yang relatif tinggi. Bagaimana membangun identitas nasional yang sama, meskipun kelompok masyarakat, agama, suku, dan identitas berbeda- beda.
Integrasi Nasional, dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, menyatukan berbagai perbedaan budaya atau kelompok sosial dalam satu wilayah untuk membentuk satu kesatuan yang harmonis dalam satu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), atau merupakan bentuk upaya untuk menggabungkan.
Dengan kata lain, integrasi nasional adalah keinginan dan kesadaran untuk bersatu sebagai satu negara, negara Indonesia. Berikut ini penjelasan konsep integrasi nasional yang dapat dilihat secara politis dan antropologis:
Pengertian Politik Integrasi Nasional adalah proses mengintegrasikan kelompok-kelompok budaya dan sosial yang berbeda ke dalam satu kesatuan wilayah nasional, yang membentuk identitas nasional.
Pengertian Antropologis integrasi nasional adalah proses mengadaptasi unsur-unsur yang berbeda dari kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi keselarasan fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.
Berbagai jenis keanekaragaman yang ada di Indonesia harus dilindungi dan dipelihara oleh seluruh elemen masyarakat. Jangan menjadikan perbedaan sebagai kontradiksi, karena perbedaan dan keragaman ini adalah kekayaan dan manfaat yang dimiliki Indonesia. Integrasi nasional menjadi sebuah proses menyatukan perbedaan- perbedaan yang ada dalam suatu negara dalam rangka menciptakan persatuan bagi rakyatnya. Untuk mencapai integrasi nasional, beberapa faktor dan syarat harus dipenuhi, termasuk pengakuan dari seluruh elemen masyarakat.
Konsep dan pengertian umum integrasi nasional adalah suatu upaya atau proses untuk menyatukan perbedaan- perbedaan yang ada dalam suatu negara untuk menciptakan kerukunan dan kerukunan nasional. Integrasi nasional penting untuk tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa. Di Indonesia, konsep integrasi nasional dari masa lalu sudah gencar diterapkan. Mengingat latar belakang etnis dan budaya masyarakat Indonesia, pencapaian persatuan nasional merupakan kebutuhan penting dan mutlak untuk menciptakan kerukunan berbangsa dan bernegara di tanah air. Namun, mencapai integrasi nasional tidaklah mudah.
Untuk mencapainya diperlukan peran serta dan kontribusi seluruh lapisan masyarakat. Selain aturan, nilai dan norma yang telah disepakati, hal ini juga menjadi salah satu syarat tercapainya integrasi nasional.
2.3 Syarat integrasi nasional
Dalam praktik dan pencapaiannya di lapangan, integritas nasional memerlukan beberapa syarat untuk mencapainya karena sebuah integritas tidak akan dimiliki tanpa upaya apapun, termasuk dalam berbangsa dan bernegara. Di bawah ini adalah tiga syarat utama untuk mencapai proses integrasi nasional di Indonesia yang perlu Grameds ketahui:
1) Adanya Kesadaran Massa
Syarat utama untuk membangun integritas dan persatuan nasional adalah kesadaran seluruh masyarakat bahwa hubungan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Integrasi nasional hanya dapat dicapai dengan kontribusi seluruh elemen masyarakat.
2) Kesepakatan Tentang Aturan dan Pedoman
Syarat- syarat berikutnya adalah terciptanya kesepakatan masyarakat tentang norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
Semua masyarakat harus menyetujui aturan hidup yang telah ditetapkan.
3) Adanya Nilai Dan Norma Yang Berlaku
Integrasi nasional juga dapat dicapai melalui adanya norma dan nilai sosial yang dijadikan aturan baku dalam melaksanakan proses integrasi sosial.
Nilai dan norma tersebut penting sebagai aturan yang berlaku dalam masyarakat.
Integrasi nasional juga memiliki beberapa jenis yang menjelakas setiap fenomena integritas yang terjadi dalam berbangsa dan bernegara seperti berikut ini:
1) Integrasi asimilasi adalah bentuk integrasi yang merupakan perpaduan dua budaya atau lebih yang menghilangkan ciri- ciri budaya asli yang diterima masyarakat.
2) Integrasi akulturasi adalah perpaduan dua budaya atau lebih tanpa menghilangkan ciri-ciri budaya asli di lingkungannya.
3) Integrasi normatif adalah integrasi yang didasarkan pada norma- norma yang menghubungkan masyarakat.
4) Keterpaduan perangkat merupakan keterpaduan yang terbukti merupakan hasil kesatuan individu dalam masyarakat.
5) Integrasi idealis adalah integrasi yang dilakukan dan dibuktikan dengan ikatan spiritual yang kuat tanpa adanya paksaan.
6) Integrasi fungsional adalah integrasi yang berlangsung untuk fungsi tertentu semua pihak dalam masyarakat.
2.4 Faktor Penentu Integrasi Nasional
Faktor pendukung integrasi nasional : 1) Perasaan Persatuan dan Perjuangan
Salah satu faktor dan kontributor terpenting bagi integritas dan persatuan nasional adalah perasaan berbagi nasib dan persahabatan yang sama. Ini dimulai pada masa kolonial ketika orang Indonesia, tanpa memandang suku, agama, ras, atau kelas, bersatu untuk kemerdekaan dari keinginan yang sama.
2) Menginginkan Persatuan
Salah satu peristiwa yang menunjukkan keinginan Indonesia untuk bersatu adalah peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Bangsa Indonesia ingin bersatu dengan semangat juang yang sama sesuai dengan cita-cita bangsa.
3) Cinta Tanah Air
Faktor- faktor yang mempengaruhi integrasi nasional juga disebabkan oleh kecintaan masyarakat Indonesia terhadap tanah air. Hal ini terbukti sampai hari ini dalam perjuangan penaklukan, pemeliharaan dan pendudukan Republik Indonesia.
4) Bentuk Idealisme Nasional
Integrasi Nasional merupakan bentuk ideologi nasional yang disepakati bersama. Melalui ideologi Pancasila, Indonesia yang memiliki banyak perbedaan dan keragaman dapat terus bersatu. Hal ini karena nilai- nilai Pancasila berlaku bagi masyarakat, bangsa, dan kehidupan bangsa.
5) Budaya Gotong Royong
Faktor yang memungkinkan terjadinya integrasi nasional adalah adanya Budaya Gotong Royong. Budaya Gotong Royong dikenal sebagai ciri khas dari individualitas masyarakat Indonesia yang diturunkan secara turun temurun dan dilestarikan hingga saat ini.
6) Memprediksi Ancaman Asing
Integrasi nasional juga penting dalam memprediksi ancaman eksternal.
Bentuk ancaman eksternal dapat berupa pendudukan wilayah atau pulau terluar Indonesia.
Faktor penghambat Integrasi Nasional:
1) Masyarakat Indonesia Yang Beragam
Masyarakat yang ada sangat beragam dan mencakup berbagai suku, agama, ras dan golongan lainnya. Bahkan terbukti ada ribuan suku bangsa di Indonesia yang menghambat integrasi bangsa karena perbedaan yang tegas.
2) Luas wilayah Indonesia
Luas wilayah Indonesia juga dapat menghambat integrasi nasional.
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau yang dipisahkan oleh lautan luas.
3) Pemahaman Etnosentrisme Yang Kuat
Etnosentrisme adalah bentuk fanatisme kelompok etnis yang mengakui budaya mereka lebih unggul dari budaya lain. Hal ini memungkinkan semua suku bangsa Indonesia untuk percaya bahwa budaya mereka lebih unggul dari suku-suku lain. Situasi ini dapat menjadi ancaman bagi integrasi nasional.
4) Pembangunan yang Tidak Merata
Mengingat wilayah Indonesia yang sangat luas, tantangan dalam melaksanakan integrasi nasional adalah ketimpangan pembangunan.
Wilayah Jawa dan Indonesia bagian barat mungkin lebih berkembang daripada Indonesia bagian timur. Hal ini dapat menyebabkan
ketidakpuasan dengan beberapa pemangku kepentingan.
5) Erosi Budaya Adat Dimulai
Indonesia Erosi budaya adat juga dapat menghambat integrasi nasional.
Lemahnya nilai budaya suatu negara bermula dari kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian negara tersebut, baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung.
1. Nilai sila pertama
Organisasi budi oetomo menganut agama islam dimana semua anggotanya melaksanakan organisasi berlandaskan iman dan takwa
2. Nilai sila kedua
Tujuan organisasi budi ortomo adalah tidak lain terlepas dri penjajahan Belanda yakni menciptakan kemanusiaan yang adil dan beradap.
3. Nilai sila ketiga
Nilai persatuan yang dimaksud dalam organisasi Budi Utomo adalah tentang bersatunya para pelajar Indonesia untuk lepas dari jajahan Belanda.
4. Nilai sila keempat
Melalui terbentuknya organisasi Budi Oetomo adalah menciptakan suatu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Nilai sila yang kelima
Nilai keadilan sosial tentang biaya pendidikan bagi yang tidak mampu.
2.5 Contoh Integrasi Nasional
Penerapan integrasi nasional dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari- hari. Berikut ini adalah contoh integrasi nasional lingkungan sekolah dan juga masyarakat:
1. Seragam
Seragam sekolah berbentuk sama untuk semua anak sekolah. Terlepas dari kelas orang tua, ekonomi, suku, ras atau agama, mereka berseragam sekolah. Biasanya hanya karakter lembaga yang membedakan mereka. Jika sekolah muslim maka akan menggunakan seragam dengan bentuk yang lebih tertutup atau berhijab untuk murid- murid perempuannya. Ini semua berarti integrasi nasional di sekolah. Menggabungkan semua elemen yang ada untuk mencapai tujuan bersama. Seragam guru dan kepala sekolah serta siswa juga merupakan bagian dari integrasi nasional.
2. Pelaksanaan Gotong royong
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang memiliki nilai kemanusiaan yang sangat tinggi. Gotong Royong meninggalkan banyak perbedaan dalam masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. Bekerja sama menyederhanakan semua masalah yang ada. Beratnya sama dengan membawanya, dan itu sama dengan membawanya dengan ringan. Ini adalah istilah yang sering kita dengar dan baca. Pelaksanaan gotong royong lebih rendah terjadi di masyarakat perkotaan. Hanya sedikit orang yang melakukannya. Masih banyak daerah di masyarakat pedesaan di mana segala sesuatu dinilai berdasarkan ketulusan, bukan materi.
3. Saling Menghargai
Saling menghargai dan menghormati adalah bentuk lain dari integrasi nasional.
Hal ini sangat penting dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia. Saling menghormati dan berterima kasih di antara orang-orang yang berbeda suku, berbeda budaya, berbeda adat, berbeda ras dan berbeda agama. Sikap ini membimbing manusia untuk hidup rukun dan damai.
4. Akulturasi dan Akulturasi Budaya
Semua daerah di Indonesia memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda.
Proses integrasi bangsa dari segi budaya terjadi melalui akulturasi dan asimilasi.
Oleh karena itu, semua budaya yang sejalan berusaha untuk bersatu dan beradaptasi. Akulturasi dan asimilasi seringkali menciptakan budaya negara yang lebih maju tanpa mengabaikan budaya lokal. Contoh akulturasi dan asimilasi paling terkenal terjadi ketika pendatang dari Jawa menetap di Lampung. Dua budaya yang berbeda disatukan dalam bidang yang sama. Awalnya, karena perbedaan suku dan perbedaan, sering terjadi konflik antara kedua suku tersebut.
Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat Lampung dan pendatang dari Jawa mampu hidup berdampingan secara damai.
5. Kepatuhan Terhadap Hukum
Aturan dikeluarkan untuk kepentingan umum. Hal ini untuk memastikan bahwa hak seseorang tidak bertentangan dengan hak orang lain. Dengan demikian, integrasi nasional juga dicapai melalui kepatuhan terhadap peraturan. Misalnya, ikuti aturan lalu lintas: Jika orang tidak saling mengikuti, jalan akan kacau, sehingga pada persimpangan untuk pejalan kaki dan mobil memudahkan terjadinya kecelakaan.
6. Toleransi Beragama
Indonesia memiliki enam agama yang diakui sebagai agama negara. Hak asasi manusia sangat dilindungi di sini. Agama dan kebebasan menjalankan agama sesuai dengan keyakinannya berkembang dengan baik. Bangsa Indonesia yang memiliki keragaman ras dan agama memiliki tingkat toleransi yang tinggi dibandingkan dengan negara lain yang hanya memiliki keragaman ras. Teladan toleransi antarumat beragama ini telah membawa keberhasilan integrasi nasional dalam beberapa dekade kemerdekaan. Ingatlah bahwa pengampunan tidak berarti bahwa semua orang percaya harus berpartisipasi dalam berbagai kegiatan keagamaan. Toleransi berarti tidak mengganggu ibadah atau kegiatan keagamaan lainnya.
7. Upacara Bendera
Contoh identitas nasional adalah upacara bendera. Ritual bendera yang dilaksanakan setiap hari Senin di sekolah, berlangsung pada hari-hari libur tertentu, seperti Hari Kemerdekaan dan Hari Sumpah Pemuda, dan merupakan bagian dari integrasi nasional. Saat ini, dengan mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu kebangsaan, rasa cinta tanah air dan sikap rela berkorban merasuki para siswa. Dalam upacara bendera, siswa juga melatih kedisiplinan tentang menaati peraturan, menaati guru, dan memakai seragam yang merupakan bagian dari menaati peraturan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya- budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
3.2Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
Bohlan, (2005). Integrasi nasional. (http://www.basic-integrasi-nasional.org) https://promo.gramedia.com/gramedia-anniversary-53-tahun/?
utm_campaign=seo&utm_content=literasi&utm_medium=literasi&utm_so urce=literasi