• Tidak ada hasil yang ditemukan

internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter"

Copied!
196
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Sejak tahun 2019 hingga awal tahun 2021, terdapat 2 santri yang dikeluarkan dari pesantren karena melanggar peraturan pesantren berat.

Batasan Masalah

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap di Marhalah Ula (Tingkat Pertama) kelas I A Putra yang berjumlah 21 siswa dan kelas I B Putra yang berjumlah 20 siswa. Penelitian ini berkaitan dengan implementasi materi pembelajaran akhlak pada mata pelajaran hadis dengan menggunakan buku berjudul “80 Hadits Nabi SAW Panduan Menjadi Santri yang Baik” terbitan Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya Kota Bengkulu.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Bagi Pondok Pesantren : Berkontribusi kepada Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya Kota Bengkulu dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan akhlak. Bagi Santri : Memberikan masukan dalam pembelajaran akhlak sebagai internalisasi nilai-nilai karakter yang lebih baik.

Sistematika Pembahasan

Bagi Kementerian Agama : Sumbangsihnya kepada para praktisi pendidikan dalam pengembangan pendidikan karakter, serta dalam memperkaya khazanah keilmuan di dunia pendidikan khususnya dalam upaya pendidikan karakter di dunia pesantren kepada masyarakat pada umumnya. , untuk lebih lanjut. kementerian agama bertugas melayani dan membimbing masyarakat luas dalam urusan keagamaan.

KERANGKA TEORI

Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter ditujukan untuk mengembangkan kepribadian melalui pendidikan moral, yang hasilnya terlihat pada perbuatan nyata seseorang, yaitu berperilaku baik dan jujur, bertanggung jawab, menghargai hak orang lain, dan lain-lain.26 Karakter mempunyai tiga bagian yang saling berhubungan. , yaitu pengetahuan tentang moralitas (moral behavior) dan perasaan (moral feeling) serta perilaku moral (moral behavior). Tujuan pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu pelaksanaan dan hasil pendidikan yang berujung pada prestasi yang dapat membentuk karakter atau moral peserta didik.

Nilai-nilai Pendidikan Karakter

  • Nilai Religius
  • Nilai Kejujuran
  • Nilai Toleransi
  • Nilai Disiplin
  • Nilai Kerja Keras
  • Nilai Kreatif
  • Nilai Mandiri
  • Nilai Demokratis
  • Nilai Rasa Ingin Tahu
  • Nilai Semangat Kebangsaan
  • Nilai Cinta Tanah Air
  • Nilai Menghargai Prestasi
  • Nilai Bersahabat
  • Nilai Cinta Damai
  • Nilai Gemar Membaca
  • Nilai Peduli Lingkungan
  • Nilai Peduli Sosial
  • Nilai Tanggung Jawab

Mereka yang berkepribadian ramah pun bisa memahami pikiran, sikap, dan perilaku orang lain. Cinta damai merupakan sikap, perkataan dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat serta mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

Pembelajaran

  • Pengertian Pembelajaran
  • Tujuan Pembelajaran
  • Metode Pembelajaran
  • Media Pembelajaran
  • Pelaksanaan Pembelajaran

Penggunaan metode ini juga baik, seperti yang diungkapkan Sudjana, metode tanya jawab merupakan salah satu metode pengajaran yang efektif dan efisien untuk membangun kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. Selain metode tanya jawab juga terdapat metode keteladanan, metode ini dikemukakan oleh Abdullah Nashih Ulwan bahwa keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang paling berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam menyiapkan dan membentuk moral, spiritual, dan etika sosial. aspek anak-anak. 88 Basrudin, dkk, Menggunakan metode tanya jawab untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sumber daya alam di Kelas IV SDN Fatufia Kecamatan Bahodopi, Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol.1 No.1 ISSN 2354-614X.

Menurut Nasution, media pembelajaran merupakan alat bantu pembelajaran, yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang digunakan oleh guru.91 Kemudian, menurut Azhar Arsyad, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar. proses, sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar.92.

Materi Akhlak

  • Akhlak Kepada Allah SWT dan Rasul Allah
  • Akhlak Kepada Sesama Manusia
  • Akhlak Kepada Lingkungan

Di dalam al-Quran, perintah bertawakkal kepada Tuhan diulang sembilan kali dalam bentuk tunggal dan dua kali dalam bentuk jamak. Akhlak terhadap Rasulullah pada hakikatnya adalah sejauh mana manusia bersedia mengikuti petunjuk baginda yang terdapat dalam al-Quran dan as-Sunnah. Kedua, akhlak bagi anak-anak sebagai keturunan ibu bapa yang merupakan sebahagian daripada darah daging ibu bapa.

Meskipun harus diakui bahwa dimensi moral adalah terhadap orang lain, tidak hanya terhadap tetangga, tetapi juga terhadap orang lain yang tidak seagama, seperti sikap pemerintah terhadapnya.

Penelitian Relevan

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang ingin peneliti selidiki adalah penelitian ini hanya membahas tentang internalisasi karakter keagamaan, sedangkan penelitian yang ingin peneliti lakukan adalah tentang internalisasi sembilan nilai pembentukan karakter dalam diri anak. pelaksanaan pembelajaran. Perbedaan penelitian ini dengan yang akan peneliti teliti adalah internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter pada ajaran tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, sedangkan penelitian yang ingin peneliti teliti adalah internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter. dalam pelaksanaan pembelajaran materi moral. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang ingin peneliti teliti adalah penelitian ini tentang pembentukan karakter religius dan mandiri di pesantren.

Perbedaan penelitian ini dengan yang ingin peneliti selidiki adalah penelitian Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Kitab Kuning (Risalatul Muawwanah).

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian kualitatif dapat dirancang untuk membantu praktik teori, kebijakan, permasalahan sosial dan tindakan 106 Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologis yang bertujuan untuk menggali internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam pelaksanaan pembelajaran materi akhlak bagi santri di Pondok Pesantren Salafiyah. Sentot Alibasya Kota Bengkulu. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk dapat memahami makna yang terdalam dari suatu peristiwa atau suatu permasalahan tertentu dan bukan untuk mempelajari dan membuktikan adanya sebab akibat atau korelasi antara suatu permasalahan atau suatu peristiwa 107.

Tempat dan Waktu Penelitian

Sumber Data

Hasbullah Achmad selaku pimpinan pesantren sekaligus guru, Ustaz Nurqalbi selaku Kepala Desa Pondok Putra sekaligus guru, Ustaz Muhammad Saleh sebagai guru, 8 santri kelas 2A dan 8 santri kelas 2B. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen visi dan misi pesantren, pengelolaan pesantren, buku-buku pelajaran akhlak yang diajarkan kepada santri, jurnal ilmiah yang berkaitan dengan penelitian dan data-data lain yang berkaitan dengan penelitian ini. .

Teknik Pengumpulan Data

Tujuan utama wawancara dalam penelitian ini adalah untuk menggali pemikiran konstruktif para informan mengenai internalisasi 9 nilai pendidikan karakter dalam pelaksanaan pembelajaran materi akhlak bagi santri di Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya Kota Bengkulu. . Hasbullah Achmad selaku pimpinan pesantren sekaligus guru, Ustaz Nurqalbi selaku ketua Pondok Putra dan Desa Pengajaran, Ustaz Muhammad Saleh sebagai guru, dan santri sebanyak 16 orang. Mengenai dokumen yang berbentuk karya seperti karya seni, bisa berupa film, gambar, patung, dan lain sebagainya, santri di Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya Kota Bengkulu.

Dokumentasi yang peneliti peroleh adalah visi dan misi pesantren, jumlah santri, foto kegiatan pembelajaran akhlak santri, motto pesantren serta data pengurus Ustaz dan Ustazah Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya Kota Bengkulu.

Teknik Keabsahan Data

Metode triangulasi, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda-beda (observasi, wawancara, studi dokumentasi). Peneliti akan mengumpulkan data-data yang peneliti peroleh di lapangan, seperti data pada saat observasi, data pada saat wawancara dan data yang diperoleh pada saat pengumpulan dokumentasi, semua data tersebut akan peneliti gunakan sebagai penguat dalam penelitian ini. Triangulasi teori dilakukan dengan cara mengkaji berbagai teori relevan sehingga dalam hal ini tidak digunakan satu teori saja melainkan teori yang berbeda.

Dalam penelitian ini digunakan triangulasi metode yang dilakukan dengan cara pengecekan data proses pembelajaran akhlak di Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya Kota Bengkulu yang terbagi menjadi tujuan pembelajaran, sumber belajar, strategi pembelajaran, media dan evaluasi pembelajaran akhlak. dimana datanya diambil dari wawancara, observasi dan dokumentasi karakter siswa.

Teknik Analisis Data

Hasbullah Achmad selaku Pimpinan dan Pengajar Pesantren, Ustaz Nurqalbi selaku Ketua Pondok Putra dan Kampung Belajar, Ustaz Muhamed Saleh selaku Guru dan 16 santri Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya Kota Bengkulu. Selain itu data diperoleh dari observasi langsung pada saat peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya Kota Bengkulu. Dengan demikian, data yang direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti dalam melakukan pengolahan data.

Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data terkait perolehan nilai-nilai karakter dalam pendidikan akhlak di Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya Kota Bengkulu.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Pembelajaran Materi Akhlak Di Pondok

Kemudian belajar dengan baik dan terakhir membaca doa.”121 Selain informan Ilham Yudistira, peneliti juga bertanya kepada informan mahasiswa Muhammad Raja Said Prayoga, ujarnya. 34; Di Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya pembelajaran menekankan pada praktek langsung yang keteladanan dan rutin sehingga menjadi amalan yang baik dan dapat membentuk perilaku siswa yang berakhlak baik. 131 Hal senada juga diungkapkan informan mahasiswa Afif Bintang. 34;Oh iya, saya juga suka belajar dengan Ustadz Muhammad Soleh, beliau baik, dan dari penjelasannya kita bisa memahaminya.".

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa Ustaz Muhammad Soleh dalam merealisasikan bahan ajar akhlak di kelas menggunakan sarana informasi yaitu buku ajar Hadits yang berjudul “80 Hadits Nabi a.s. Bagus".

Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam

Untuk mengetahui dan memahami bagaimana sikap jujur ​​para santri di Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya, sebelum diajarkan kejujuran, peneliti bertanya kepada informan Ustaz Muhammad Soleh yang mengatakan: .. 34;Para santri, sebelum diajarkan kejujuran, saya melihat terkadang mereka tidak jujur. Hal senada juga diungkapkan oleh Ustadz Nurqalbi yang mengatakan: 34; Ya, ustaz mengajarkan kita untuk penasaran, maka jika ada yang kurang saya pahami, saya akan bertanya.”

Selain itu, saya juga memberikan contoh yang baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Pembahasan

  • Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam

Pembahasan internalisasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran materi moral bagi Santri di Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya. Adapun internalisasi nilai-nilai karakter baik yang dilakukan pada santri kelas I A dan I B di Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya terlaksana dengan baik. Adapun internalisasi nilai-nilai karakter kepedulian sosial yang dilakukan pada santri kelas I A dan I B di Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya.

Tentang perolehan nilai-nilai karakter bertanggung jawab pada santri kelas I A dan I B di Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya.

PENUTUP

Implikasi

Penerapan materi ajar akhlak kepada santri di Asrama Islam Selefiyah Sentot Alibasya yang telah berjalan dengan baik dan teratur walaupun masih terdapat kekurangan, lambat laun akan mampu membentuk kepribadian para santri. Internalisasi delapan nilai pendidikan karakter dalam pengajaran materi akhlak santri di Pondok Pesantren Salafiyah Sentot Alibasya sudah sesuai dengan kriteria nilai-nilai pendidikan karakter, meskipun internalisasi nilai-nilai disiplin ketika mereka masuk kelas tidak dapat dilaksanakan. dilaksanakan dengan baik maka akan menghasilkan siswa yang berakhlak mulia dan sukses.

Saran

Mahlianurrahman, Pengembangan Perangkat Pembelajaran SETS untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa Sekolah Dasar, Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, P – ISSN E – ISSN No.7 Vol.1. juni 2017. Mardeni, Yenti, Membentuk Karakter Mandiri Melalui Mata Pelajaran Seni Budaya, Jurnal TRIADIK, Vol.18, No.2, OKTOBER 2019. Novriyansah, Andika, Kajian Perkembangan Karakter Jujur pada Anak Usia Dini, Jurnal Potensi, PG - P AUD F K I PUN I B , Vol .2 No. .

Sandika, Evan, Pelaksana Pendidikan Karakter Religius dan Jujur oleh SDIT Suis (Sekolah Unggulan Islam) Klas V Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran Pendidikan Agama Islam Al Hidayah, P-ISSN Vol.2 No.1, 2019.

Gambar 1. Wawancara dengan KH. Hasbullah Achmad
Gambar 1. Wawancara dengan KH. Hasbullah Achmad

Gambar

Gambar 1. Wawancara dengan KH. Hasbullah Achmad
Gambar 3. Wawancara Dengan Ustaz Muhammad Soleh
Gambar 2. Wawancara Dengan Ustaz Nurqalbi
Gambar 4. Wawancara dengan M. Sahal Khoir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Seperti apa kebijakan yang diterapkan Pondok Pesantren Nurul Iman dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada para santri.. Apa tujuan dari penanaman nilai-nilai karakter di