• Tidak ada hasil yang ditemukan

internalisasi nilai-nilai religius dan implikasinya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "internalisasi nilai-nilai religius dan implikasinya"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apa implikasi karakter siswa setelah internalisasi nilai-nilai agama di SDN 117 Inpres Kurusumange Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini semoga menjadi perhatian atau masukan bagi guru untuk menerapkan nilai-nilai agama pada siswa. Mengintensifkan program kegiatan keagamaan sebagai media penanaman pendidikan karakter keagamaan sebagai pendidikan karakter wajib bagi peserta didik.

KAJIAN PUSTAKA

Kerangka Pikir

Berdasarkan teori dan konsep yang telah dijelaskan sebelumnya, internalisasi nilai-nilai agama dan implikasinya terhadap karakter siswa merupakan salah satu cara untuk menemukan nilai-nilai agama dan membentuk karakter siswa. Pada hakikatnya tujuan “internalisasi nilai-nilai agama dan implikasinya terhadap karakter” adalah untuk membentuk karakter keagamaan. Dengan dilaksanakannya internalisasi tersebut maka peserta didik akan memiliki karakter religius yang mengandung 3 unsur utama yaitu aqidah, akhlak dan muamalah.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini berpola cara berpikir dengan konsep seperti pada Gambar 2.1.

Jenis Penelitian

Alasan penggunaan jenis penelitian deskriptif kualitatif ini adalah peneliti ingin mendeskripsikan atau menggambarkan secara realistik karakter siswa yang fokus pada penerapan nilai-nilai keagamaan di SDN 117 Inpres Kurusumange Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros menurut fokus pada masalah yang diajukan. Dalam desain penelitian naratif, peneliti mendeskripsikan kehidupan individu, mengumpulkan, menceritakan kisah-kisah tentang kehidupan individu tersebut, dan mencatat cerita atau sejarah pengalaman individu tertentu.

Lokasi dan Objek Penelitian

Akhlak merupakan salah satu nilai keagamaan yang diamalkan di SDN 117 Inpres Kurusumanga yang tercermin dalam perilaku siswanya. Dengan demikian nilai-nilai keagamaan yang ditanamkan akan berjalan lancar dengan dukungan seluruh warga sekolah. Internalisasi nilai-nilai keagamaan siswa dimulai dari hal yang mendasar yaitu kegiatan keagamaan.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa internalisasi nilai-nilai agama berimplikasi pada karakter dan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai keagamaan yang ditanamkan di SDN 117 Inpres Kurusumange adalah nilai ibadah, nilai amanah dan keikhlasan, nilai akhlak dan kedisiplinan, nilai keteladanan. Di SDN 117, Inpres Kurusumange menganut nilai-nilai keikhlasan yaitu melakukan segala sesuatu dengan penuh tanggung jawab.

Dari hasil penelitian wawancara, strategi internalisasi nilai-nilai keagamaan yang ditanamkan pada siswa SDN 117 Inpres Kurusumange terbagi menjadi dua yaitu di dalam kelas dan di luar kelas. Secara teoritis, strategi internalisasi nilai-nilai karakter keagamaan siswa melalui program kegiatan keagamaan di SDN 1117 adalah Inpres Kurusumange. Implikasi internalisasi nilai-nilai keagamaan siswa terhadap karakter atau perilaku sehari-hari siswa di SDN 117 Inpres Kurusumange memberikan dampak positif sebesar 90%.

Bagaimana peran sekolah, guru dan warga sekolah lainnya dalam mendukung penerapan nilai-nilai agama di sekolah? Bagaimana perkembangan prestasi akademik dan perilaku sosial siswa, guru, dan orang tua melalui internalisasi nilai-nilai agama?

Fokus Penelitian

Informan Penelitian

Teknik penentuan informan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Informan kunci, yaitu mereka yang mengetahui dan mempunyai berbagai informasi dasar yang diperlukan untuk penelitian. Dalam hal ini yang menjadi informan kunci adalah kepala sekolah, guru kelas, dan guru agama.

Berdasarkan uraian di atas, maka informasi tersebut diperlukan untuk mencari informan kunci, yang kemudian dilanjutkan dengan tujuan untuk mengembangkan dan mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan masalah penelitian.

Sumber Data

Selain itu sekolah ini juga mempunyai visi dan misi yang sangat mendukung penerapan nilai-nilai agama di sekolah dengan melaksanakan dan meningkatkan kegiatan keagamaan. Keadaan sekolah juga sangat mendukung terlaksananya nilai-nilai keagamaan, yaitu dengan adanya berbagai program kegiatan di sekolah dan lingkungan yang digunakan untuk terwujudnya program tersebut. Peran yang dimaksud dalam penelitian ini tidak hanya peran sekolah saja, namun juga peran guru dan orang tua dalam mendukung penerapan nilai-nilai agama di sekolah.

Orang tua senang membantu sekolah dalam membangun masjid, sedangkan guru berperan sangat penting dalam menerapkan nilai-nilai agama. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa peran sekolah dalam penerapan nilai-nilai keagamaan di SDN 117 Inpres Kurusumange adalah dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yang ada untuk menunjang terlaksananya program-program yang diadakan di sekolah tersebut, seperti musala, tempat wudhu, perlengkapan sholat dan lain sebagainya. Strategi internalisasi nilai-nilai keagamaan yang ditanamkan di SDN 117 Inpres Kurusumange melakukan proses penanaman nilai-nilai keagamaan kepada siswa melalui dua strategi, yaitu strategi kegiatan di dalam kelas melalui proses pembelajaran di kelas dan yang kedua adalah kegiatan. di luar kelas.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi penanaman nilai-nilai keagamaan pada peserta didik meliputi keakraban dengan pembinaan, keteladanan dan ajakan dalam pelaksanaannya. Selain kewajiban guru dalam mengajarkan materi kepada siswa, guru juga selalu menanamkan nilai-nilai keagamaan pada siswa. Bahwa sekolah senantiasa meningkatkan mutu pendidikan karakter khususnya dalam hal internalisasi nilai-nilai agama pada siswa melalui program kegiatan keagamaan yang sudah ada di sekolah.

Guru diharapkan berupaya untuk menanamkan dalam diri siswa kemampuan lebih dalam menginternalisasikan nilai-nilai agama. Sehingga nilai-nilai keagamaan yang ditanamkan dapat diamalkan dengan kesadaran diri dan tanggung jawab dan pada akhirnya dapat membentuk karakter keagamaan.

Instrument Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam penelitian dari sumbernya, karena tujuan utama penelitian adalah memperoleh data dan menemukan teori. Tanpa pengetahuan mengenai teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi standar data tertentu. Sugiyono berpendapat pengumpulan data dalam penelitian kualitatif terjadi pada kondisi alam, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data sebagian besar adalah observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.

Di bawah ini peneliti akan menguraikan teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri khas dibandingkan dengan teknik lainnya yaitu wawancara dan angket. Jika wawancara dan kuisioner selalu berkomunikasi dengan orang lain, maka observasi tidak terbatas pada orang saja, tetapi juga objek alam lainnya.

Teknik pengumpulan data menggunakan observasi digunakan jika peneliti menaruh perhatian pada perilaku manusia, proses kerja, fenomena alam dan jika jumlah responden tidak terlalu besar. Narasumber atau responden dalam penelitian ini adalah guru kelas dan guru agama.

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Peran sekolah dan guru dalam penerapan nilai-nilai agama Peran sekolah dalam mendukung penerapan nilai-nilai agama dengan menyediakan fasilitas yang dapat digunakan untuk menunjang terlaksananya program yang dilaksanakan di sekolah yaitu dengan hadirnya mushola , tempat mencuci, perlengkapan sholat. Nilai-nilai keagamaan ditanamkan di SDN 117 Inpres Kurusumanga. Dalam penerapan nilai-nilai keagamaan tersebut siswa sangat perlu menghadapi perubahan zaman dan dalam hal ini siswa diharapkan mampu berperilaku dan berkarakter baik. Menurut teori Ahmad Thontowi (2005), nilai-nilai agama adalah wujud hubungan manusia dengan penciptanya melalui ajaran agama yang telah terinternalisasi dalam diri manusia dan tercermin dalam hubungan dan perilakunya sehari-hari. Di SDN 117, Inpres Kurusumange menghubungkan nilai moral dengan kesantunan yaitu budaya 3S dan nilai kedisiplinan dengan ibadah tepat waktu dan peraturan sekolah.

Strategi internalisasi dalam penelitian ini digunakan sangat efektif untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan pada siswa di sekolah karena strategi ini memberikan penanaman melalui kebiasaan, keteladanan, dan pembentukan sikap dan perilaku. Tahap transformasi nilai: Tahap ini merupakan proses yang dilakukan pendidik untuk menginformasikan tentang nilai-nilai yang baik dan buruk. Internalisasi nilai-nilai keagamaan siswa di SDN 117 Inpres Kurusumange adalah melalui peran sekolah dan guru dalam penerapan nilai-nilai keagamaan, yaitu dengan menyediakan fasilitas yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan program yang diadakan di sekolah, memberikan izin kepada guru yang mempunyai gagasan untuk menyelenggarakan program kegiatan, menunjang kegiatan di luar sekolah, dan guru memberikan teladan yang baik bagi siswa.

Kemudian dengan nilai-nilai keagamaan yang diajarkan kepada santri yaitu nilai ibadah melalui shalat ashar berjamaah, shalat ashar, shalat jum'at dan sedekah di hari jumat, nilai amanah dengan mentaati segala aturan serta bertanggungjawab dan ikhlas dengan apa yang ada. sedang terjadi. terlaksana, nilai moral sopan santun, bertemu, menyapa dan berjabat tangan dengan guru serta kedisiplinan dengan berdoa tepat waktu, berangkat sekolah tepat waktu, nilai keteladanan dengan memberi contoh yang baik kepada siswa, guru juga mendapat siraman rohani dari kepala sekolah, maka dengan strategi internalisasi nilai-nilai keagamaan yang ditanamkan pada siswa SDN 117 Inpres Kurusumange terbagi menjadi dua. Implikasi internalisasi nilai-nilai keagamaan terhadap karakter siswa di SDN 117 Inpres Kurusumange mempunyai implikasi positif sebesar 90% dengan indikator meningkatkan ketakwaan dengan melaksanakan ibadah berjamaah tepat waktu, membangkitkan motivasi dengan melaksanakannya di rumah dengan membaca Al-Qur'an , menerapkan amalan yang baik, amalan dan nasehat dari guru atau ustaza/ustaz dari luar dan melaksanakan sholat berjamaah di rumah karena pembiasaan di sekolah, meningkatkan kedisiplinan yaitu menaati peraturan atau ketentuan yang ditetapkan di sekolah, menerapkan dan tiba di sekolah tepat waktu untuk menunaikan ibadah. Sholat berjamaah, Bertanggung jawab melaksanakan kegiatan keagamaan yang diprogramkan sekolah, melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan berani menghadapi akibat dari sikap, perkataan dan perilaku yang dikenakan, Menghargai orang lain yaitu selalu menghormati guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah dengan menyapa dan menyapa ketika bertemu dengan guru, kepala sekolah, dan warga sekolah. Agar peneliti dapat melakukan penelusuran lebih dalam mengenai internalisasi nilai-nilai agama di sekolah, sehingga dapat menginternalisasikan nilai-nilai tersebut ke dalam karakter siswa, sehingga dapat dikaji lebih dalam.

Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Sikap dan Perilaku Keagamaan Siswa di MTS Negeri Wates Kulon Progo. Materi pelatihan: Penguatan metodologi pembelajaran berbasis nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Budaya Keagamaan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Tinjauan Teori dan Praktik Kontekstualisasi Pendidikan Keagamaan di Sekolah Yogyakarta: Kalimedia.

Gambar 1. Penyerahan surat izin penelitian
Gambar 1. Penyerahan surat izin penelitian

Gambar

Tabel 2.1 Indikator Nilai Religius terhadap karakter siswa
Gambar 1. Penyerahan surat izin penelitian
Gambar 3. Wawancara dengan Guru Kelas
Gambar 5. Halaman depan SDN 117 Inpres Kurusumange
+2

Referensi

Dokumen terkait

Effectiveness of video media and leaflets on knowledge about breast massage techniques for postpartum women at Gempol Health Center in 2022 From table 4, it shows that the results of

pembelajaran terdiri dari pendidik dan peserta didik yang belajar bagaimana melakukan kegiatan yang sistematis di lingkungan dan mencapai tujuan belajarnya sehingga proses belajar