MAKALAH
Sistem Indra Mata Manusia
Dosen Pengampu : Aldino, M.Pd
Disusun Oleh :
Rosalina veny widia astuti (24118606017) Novri yayan ramadhan ( 241186206008 )
Rima (241186206008)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, makalah yang berjudul "Sistem Indra Mata Manusia" ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas [sebutkan mata pelajaran/kuliah] serta sebagai upaya untuk menambah wawasan tentang fungsi dan mekanisme sistem penglihatan manusia.
Dalam makalah ini, kami membahas berbagai aspek yang terkait dengan sistem indra mata manusia, mulai dari struktur anatomi, proses penglihatan, hingga pentingnya menjaga kesehatan mata. Diharapkan, pembahasan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dalam memahami betapa pentingnya peran mata sebagai salah satu indra utama yang mendukung kehidupan sehari-hari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan guna meningkatkan kualitas makalah ini di masa mendatang.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, baik berupa bimbingan, informasi, maupun motivasi, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah...1
B. Masalah Rumusan...2
C. Tujuan...2
BAB II PEMBAHASAN...3
A. Organ mata manusia ………3
B. Proses pengelihatan manusia ………9
C. Gangguan/kelainan indra mata manusia ………. 10
BAB III PENUTUP... 15
A. Kesimpulan ...15
B. Saran ...15
Daftar Pustaka... 16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Mata merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki peran vital dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai indra penglihatan. Melalui mata, manusia mampu mengenali warna, bentuk, jarak, dan pergerakan objek di sekitarnya, sehingga memudahkan berbagai aktivitas sehari-hari. Indra penglihatan tidak hanya berfungsi untuk membantu memahami dunia luar, tetapi juga mendukung proses komunikasi, pendidikan, dan interaksi sosial.
Secara anatomis, mata manusia adalah struktur kompleks yang terdiri atas berbagai bagian seperti kornea, lensa, retina, dan saraf optik.
Setiap komponen memiliki fungsi spesifik yang saling mendukung untuk menciptakan penglihatan yang optimal. Proses penglihatan dimulai dari masuknya cahaya ke mata, yang kemudian diterjemahkan oleh retina menjadi sinyal listrik dan diteruskan ke otak untuk diolah menjadi gambar yang dapat dimengerti.
Namun, mata juga rentan terhadap berbagai gangguan dan penyakit, seperti rabun jauh, rabun dekat, katarak, dan glaukoma.
Gangguan tersebut dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan baik. Di sisi lain, perkembangan teknologi telah
memberikan solusi berupa alat bantu penglihatan, seperti kacamata, lensa kontak, hingga operasi laser untuk memperbaiki fungsi mata.
Makalah ini bertujuan untuk membahas secara mendalam
mengenai sistem indra mata manusia, mulai dari struktur, fungsi, hingga cara menjaga kesehatan mata agar dapat berfungsi optimal sepanjang hidup.
B.Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, rumusan masalah yang akan dibahas meliputi:
1. Apa saja struktur anatomi yang membentuk sistem indra mata manusia?
2. Bagaimana proses penglihatan terjadi pada manusia?
3. Apa saja gangguan atau penyakit yang dapat memengaruhi fungsi mata?
4. Bagaimana cara menjaga kesehatan mata agar tetap optimal?
C.Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk memahami struktur anatomi mata dan fungsi masing-masing bagiannya.
2. Untuk menjelaskan proses penglihatan pada manusia secara detail.
3. Untuk mengidentifikasi gangguan atau penyakit yang umum terjadi pada mata.
4. Untuk memberikan informasi mengenai langkah-langkah menjaga kesehatan mata agar terhindar dari gangguan atau penyakit.
BAB II PEMBAHASAN B. Organ Mata Manusia
Mata manusia adalah organ yang sangat kompleks, terdiri dari berbagai bagian yang bekerja secara harmonis untuk menghasilkan kemampuan penglihatan. Setiap komponen memiliki fungsi spesifik yang mendukung proses melihat. Berikut adalah penjelasan rinci tentang struktur dan fungsi utama organ mata manusia:
1. Bagian Luar Mata
Kelopak Mata (Palpebra) Kelopak mata berfungsi melindungi bola mata dari paparan debu, cahaya terang, dan risiko cedera fisik. Selain itu, kelopak mata membantu menyebarkan air mata ke seluruh permukaan mata untuk menjaga kelembapan dan kebersihan mata. Mekanisme berkedip juga berperan dalam mencegah kekeringan pada mata.
Bulu Mata (Cilia) Bulu mata berfungsi sebagai penghalang alami terhadap debu, partikel kecil, atau serangga yang berpotensi masuk ke mata. Selain itu, bulu mata memiliki fungsi estetika dan perlindungan tambahan.
Kelenjar Air Mata (Lacrimal Gland) Kelenjar ini memproduksi air mata yang berperan penting dalam menjaga kelembapan permukaan mata, menghilangkan partikel kecil, dan mencegah infeksi dengan kandungan enzim antimikroba. Air mata juga membantu menjaga kondisi kornea tetap jernih.
2. Bagian Depan Bola Mata
Kornea Kornea adalah lapisan transparan berbentuk cembung di bagian depan mata. Sebagai media pertama yang berinteraksi dengan cahaya, kornea memiliki kemampuan memfokuskan cahaya sebelum masuk lebih
dalam ke mata. Kornea sangat sensitif karena memiliki banyak ujung saraf yang melindungi dari kerusakan akibat benda asing.
Iris Iris adalah struktur melingkar yang memberikan warna pada mata, seperti coklat, biru, atau hijau. Iris mengontrol jumlah cahaya yang masuk dengan memperbesar atau memperkecil ukuran pupil, tergantung pada intensitas cahaya di lingkungan sekitar.
Pupil Pupil adalah lubang di tengah iris yang memungkinkan cahaya masuk ke mata. Ukurannya secara dinamis berubah berdasarkan intensitas cahaya;
mengecil (miosis) pada cahaya terang dan membesar (midriasis) pada cahaya redup untuk mengoptimalkan penglihatan.
Sklera Sklera adalah lapisan putih keras yang melindungi struktur dalam mata dan memberikan bentuk serta kekuatan bola mata. Sklera juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot mata yang memungkinkan pergerakan bola mata.
3. Bagian Tengah Bola Mata
Lensa Mata Lensa adalah struktur transparan dan fleksibel yang memfokuskan cahaya agar jatuh tepat pada retina. Kemampuan lensa untuk mengubah bentuknya (akomodasi) memungkinkan manusia melihat objek dengan jelas, baik pada jarak dekat maupun jauh.
Humor Aqueous Cairan bening ini mengisi ruang antara kornea dan lensa.
Humor aqueous berfungsi memberikan nutrisi ke kornea dan lensa, serta menjaga tekanan intraokular untuk mempertahankan bentuk mata.
4. Bagian Belakang Bola Mata
Retina Retina adalah lapisan tipis yang mengandung jutaan sel fotoreseptor yang bertugas mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
o Sel Batang (Rods): Berfungsi untuk penglihatan dalam kondisi redup atau cahaya rendah. Sel ini sangat sensitif terhadap cahaya tetapi tidak mendeteksi warna.
o Sel Kerucut (Cones): Berfungsi untuk penglihatan tajam dan warna dalam kondisi terang. Sel kerucut terdiri atas tiga jenis, masing- masing sensitif terhadap panjang gelombang cahaya merah, hijau, atau biru.
Makula Makula adalah area kecil di retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral dan detail. Bagian ini sangat penting untuk aktivitas seperti membaca dan mengenali wajah.
Fovea Fovea adalah bagian tengah makula yang memiliki konsentrasi tertinggi sel kerucut, memungkinkan penglihatan yang sangat tajam dan detail.
Saraf Optik Saraf ini menghubungkan retina dengan otak. Sinyal listrik yang dihasilkan retina dikirim melalui saraf optik ke otak untuk diolah menjadi gambar yang dapat dimengerti.
Humor Vitreous Cairan gel yang transparan ini mengisi ruang antara lensa dan retina. Humor vitreous membantu menjaga bentuk bola mata dan melindungi retina dari tekanan.
Mata dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari arah frontal dan arah oksipital.
Dari arah frontal, kita dapat menemukan:
1. Super silia/alis 2. Silia/bulu mata
3. Palpebra superior: lekukan di bagian kelopak mata atas
4. Pars supratarsalis: kelopak mata kecil yang berada di atas bulu mata 5. Pars tarsalis: kelopak mata lebar yang berada di bawah alis
6. Palpebra inferior: kelopak bawah
7. Rima Palbebra: garis yanng terbentuk ketika ketika menutup mata a) Komisura
8. Angulus okuli: sudut mata
a) Angulus Okuli Medialis: sudut mata dekat hidung b) Angulus Okuli Lateralis: sudut mata dekat pelipis 9. Limbus Palpebra
a) Limbus Palpebra Posterior b) Limbus Palpebra Anterior
10. Caruncula Lakrimalis: bagian yang menonjol di sudut mata bagian dekat hidung
11. Papila Lakrimalis Superior: lubang kecil yang berada di atas Caruncula Lakrimalis
12. Papila Lakrimalis Inferior/puntung lakrimal: lubang kecil yang berada di bawah Caruncula Lakrimalis
13. Tunika Conjunctiva:
a) Tunika Conjunctiva Bulbi : pada bola mata warna putih
b) Tunika Conjunctiva Palpebra: merah-merah yang ada di dalam mata bagian bawah
14. Fornik Conjunctiva:
a) Fornik Conjunctiva Anterior: merah-merah yang ada di dalam mata bagian paling atas
b) Fornik Conjunctiva Posterior: merah-merah yang ada di dalam mata bagian atas posisi dibawah anterior
15. Aparatus Lakrimalis: Saluran untuk mengeluarkan air mata, sedangkan tempat produksi air matanya di Glandula Lakrimalis (letaknya ada di Palpebra Superior bagian dalam). Ada lubang-lubang kecil di Glandula Lakrimalis yang dinamakan Doktuli Eskretorius: menjadi tempat keluarnya air mata.
Sedangkan dilihat dari sisi lain, mata dapat dilihat dari arah oksipital yang terdapat beberapa bagian, yaitu:
1. Periorbita: Peristem tulang yang membatasi cavum orbita 2. Beberapa Musculus Estraokuler(otot-otot pada okuli):
a) Musculus Levator Palpebra b) Musculus Rectus Superior c) Musculus Rectus Lateralis d) Musculus Rectus Medialis e) Musculus Rectus Inferior f) Musculus Oblicus Superior
g) Musculus Oblicus Inferior 3. Nervus Opticus: saraf pada mata
4. Bulbus Okuli/bola mata yang mempunyai 3 dinding:
a) Tunica Fibrosa(terluar), terdiri dari:
Kornea (terdapat Limbus Kornea yang berada di bagian tepi Kornea, juga Sulcus Korea sebagai tempat Limbus Kornea):
Untuk menangkap cahaya dari suumber cahaya
Sclera(terletak di Oksipital Kornea) b) Tunica Vasculosa, terdiri dari:
Koroid: lapisan dalam dari Sclera yang mengandung banyak pembuluh darah
Corpus Siliar: mengandung Musculus Siliaris, terletak diantara Kornea dan Sclera
Iris: Lanjutan dari Corpus Siliar, yang menuju ke depan dan berakhiran bebas. Iris berfungsi sebagai diafragma, pemberi warna pada mata.
Pupil: Lanjutan dari Iris yang berakhiran bebas dan membentuk sebuah lubang. Pupil berfungsi untuk meneruskan cahaya yang masuk ke bagian dalam mata, serta memfokuskan bayangan benda agar jatuh/fokus di bintik kuning/Makula Lutea.
c) Tunica Nervosa(dinding yang paling dalam), memiliki 2 lembaran:
Stratum Pigmenty(luar)
Retina(dalam), terdiri dari beberapa bagian:
Pas Optica/Oraserata: sel yang dapat menerima rangsang cahaya
Pas Iridica dan Pas Siliaris/Pas seka: tidak dapat menerima rangsang cahaya(sel yang buta)
Fovea Sentralis/Makula Lutea: Mengandung banyak lapisan sel koni
Discus Nervus Optiki: Yang biasa dilewati Nervus Opticus
Ekscavasio Ductus Nervus Optiki/ Makula Seka:
tidak mengandung sel koni Ruangan dan isi pada Bulbus Okuli/bola mata, ada 3:
a) Kamera Okuli: anterior dan posterior b) Lensa Kristalina
c) Kamera Fitria1
Sedangkan, menurut sumber lain. Bola mata terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
1. Dinding mata, yang mana terdiri dari:
a) Kornnea dan Sclera
b) Selaput Khoroid, Korpus, Siliaris, Iris dan Pupil 2. Medium tempat cahaya lewat, terdiri dari:
a) Kornea
b) Acquueous Humour c) Lensa
d) Vitreouus Humour 3. Jaringan Nervosa, terdiri dari:
a) Sel-sel saraf pada retina Saraf-saraf yang menjalar melalui sel-sel ini
B. Proses Pengelihatan Manusia
Mata manusia memiliki cara kerja otomatis, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan semua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat. Kerusakan fungsi salah satu bagiannya akan menjadikan mata tidak dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat iris, selain member warna pada mata iris juga dapat
1
merubah ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap iris akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikrimkan ke otak, untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus mengerut2.
Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa.Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata.Karena otot-otot di sekeliling lensa, cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke retina
Cahaya yang dipantulkan oleh benda yang ditangkap oleh mata menembus ke kornea lalu diteruskan masuk ke dalam mata melalui pupil. Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan benda yang dimaksud jatuh tepat di retina mata. Kemudian ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan bayangan benda tersebut ke otak. Otak kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga kita dapat melihat benda tersebut
C. Gangguan/kelainan Indra Mata manusia 1. Rabun Jauh (Miopia)
Penyebab:
Bola mata terlalu panjang atau kornea terlalu melengkung sehingga cahaya jatuh di depan retina.
Gejala:
Sulit melihat objek yang jauh.
Pengobatan:
Kacamata atau lensa kontak minus, operasi seperti LASIK.
2. Rabun Dekat (Hipermetropia) Penyebab:
Bola mata terlalu pendek atau kornea terlalu datar sehingga cahaya jatuh di belakang retina.
Gejala:
Sulit melihat objek yang dekat.
Pengobatan:
Kacamata atau lensa kontak plus.
3. Presbiopia (Mata Tua) Penyebab:
Penurunan elastisitas lensa mata akibat penuaan.
Gejala:
Sulit fokus pada objek dekat, sering terjadi setelah usia 40 tahun.
Pengobatan:
Kacamata bifokal atau lensa multifokal.
4. Astigmatisme (Silindris) Penyebab:
Bentuk kornea atau lensa tidak simetris sehingga cahaya tidak fokus pada satu titik di retina.
Gejala:
Penglihatan kabur atau terdistorsi pada semua jarak.
Pengobatan:
Kacamata atau lensa kontak silindris, operasi refraktif.
5. Katarak Penyebab:
Lensa mata menjadi keruh, sering terkait dengan penuaan, trauma, atau penyakit tertentu seperti diabetes.
Gejala:
Penglihatan kabur, warna terlihat pudar, sulit melihat di malam hari.
Pengobatan:
Operasi penggantian lensa.
6. Glaukoma Penyebab:
Tekanan cairan dalam mata meningkat sehingga merusak saraf optik.
Gejala:
Penglihatan tepi hilang secara bertahap, sakit mata, penglihatan buram.
Pengobatan:
Obat tetes mata, operasi, atau laser.
7. Buta Warna Penyebab:
Ketidakmampuan sel kerucut retina mendeteksi warna tertentu, biasanya faktor genetik.
Gejala:
Sulit membedakan warna tertentu seperti merah dan hijau.
Pengobatan:
Tidak ada penyembuhan, tetapi ada kacamata khusus untuk membantu.
8. Konjungtivitis (Mata Merah) Penyebab:
Infeksi virus, bakteri, alergi, atau iritasi.
Gejala:
Kemerahan, gatal, mata berair, dan terkadang keluarnya cairan.
Pengobatan:
Obat tetes antibiotik atau antihistamin, tergantung penyebab.
9. Retinopati Diabetik
Penyebab:
Kerusakan pembuluh darah retina akibat diabetes.
Gejala:
Penglihatan kabur, bintik-bintik hitam (floaters).
Pengobatan:
Kontrol gula darah, terapi laser, atau operasi vitrektomi.
10. Degenerasi Makula Penyebab:
Kerusakan makula (bagian tengah retina) sering terkait usia (Age-related Macular Degeneration, AMD).
Gejala:
Penglihatan pusat kabur atau hilang.
Pengobatan:
Obat, terapi laser, atau suplemen vitamin tertentu.
11. Strabismus (Mata Juling) Penyebab:
Otot mata tidak seimbang sehingga mata tidak sejajar.
Gejala:
Mata terlihat tidak sejajar, penglihatan ganda.
Pengobatan:
Terapi mata, kacamata khusus, atau operasi.
12. Keratoconus Penyebab:
Kornea menipis dan berbentuk seperti kerucut, penyebabnya tidak sepenuhnya diketahui.
Gejala:
Penglihatan kabur, sensitivitas terhadap cahaya.
Pengobatan:
Lensa kontak khusus, transplantasi kornea.
BAB III PENUTUP A.Kesimpulan
Indra mata adalah salah satu organ yang sangat vital bagi manusia, berfungsi sebagai alat utama dalam penglihatan. Mata memiliki struktur yang kompleks, termasuk kornea, lensa, retina, dan saraf optik, yang bekerja sama untuk menerima dan memproses cahaya menjadi informasi visual. Gangguan atau kelainan pada mata seperti miopia, hipermetropia, katarak, atau glaukoma dapat mengurangi kualitas penglihatan, bahkan menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik. Pemahaman mengenai anatomi, fungsi, dan perawatan mata sangat penting untuk menjaga kesehatan penglihatan.
B. Saran
1. Peningkatan Kesadaran
o Edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mata, termasuk mengenali gejala gangguan mata sejak dini.
2. Pola Hidup Sehat
o Konsumsi makanan yang kaya vitamin A, C, E, serta omega-3 untuk menjaga kesehatan retina dan mencegah degenerasi makula.
o Hindari kebiasaan buruk seperti merokok yang dapat meningkatkan risiko penyakit mata seperti katarak dan degenerasi makula.
3. Pemeriksaan Rutin
o Lakukan pemeriksaan mata secara berkala, terutama bagi individu yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan mata atau yang berusia di atas 40 tahun.
4. Perlindungan Mata
o Gunakan pelindung mata saat bekerja di lingkungan berbahaya atau terpapar sinar matahari langsung untuk mencegah kerusakan akibat UV.
5. Penggunaan Gadget Secara Bijak
o Batasi waktu penggunaan gadget untuk mengurangi risiko mata lelah (digital eye strain). Terapkan aturan 20-20-20, yaitu istiraha
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2016). Textbook of Medical Physiology (13th ed.).
Elsevier.
Snell, R. S., & Lemp, M. A. (2018). Clinical Anatomy of the Eye (3rd ed.). Elsevier.
Kanski, J. J., & Bowling, B. (2011). Kanski's Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach (7th ed.). Elsevier.
Marieb, E. N., & Hoehn, K. (2016). Human Anatomy & Physiology (10th ed.).
Frazier-Bowers, S. (2019). Ocular Anatomy and Physiology: A Complete Guide Bear, M. F., Connors, B. W., & Paradiso, M. A. (2016). Neuroscience: Exploring World Health Organization (WHO). (2021). World Report on Vision. WHO Press Heni Puji Wahyuningsih, Yuni Kusmiyati, ANATOMI FISIOLOGI, Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia:2017 ANATOMI MATA, Fakultas Kedokteran UMY, Youtube: Chamim Faizin, 2015
Noer Haeny, Analisis Faktor….FKM UI, 2009
Bruce James dkk, Lecture Notes Oftamologi, terj: Asri Dwi Rachmawati, (Semarang: Erlangga, Edisi Ke IX, 2005)
Syaifuddin, Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa …,h. 327