SEMINAR KEORGANISASIAN UNTUK
MENINNGKATKAN RENEGERASI YANG UNGGUL
Faris Ammar Muzhaffar 1, Muhammad Fakhrurrozi2, Niqmal Rasyid3
1 Manajemen Dakwah, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
2 Perbandingan Madzhab dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung,
Perbandingan Madzhab dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, [email protected]
Abstrak
Karang Taruna adalah sebuah organisasi masyarakat yang memiliki potensi besar dalam pengembangan keterampilan kerja, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Organisasi ini berperan penting dalam mendukung program-program kerja pemerintah desa. Kegiatan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif serta dengan pendekatan institusional dengan memetakkan skala prioritas permasalahan yang ada. Kami mahasiswa dan mahasiswi KKN TLC 197 selaku melakukan pengabdian kepada masyarakat Desa Tanjunglaya khususnya di RW 12 kami menyelenggarakan acara seminar keorganisasian untuk meningkatkan regenerasi organisasi karang taruna yang ungggul. Hasilnya adalah sangat penting untuk mengoptimalkan organisasi kepemudaan dengan memberikan pelatihan atau pembinaan seperti pelatihan kesekretariatan, kebendaharaan, dan kepemimpinan.
Kata Kunci: Tanjunglaya, pengabdian, KKN, Karang Taruna
Abstract
Karang Taruna is a community organization that has great potential in developing work skills, education and community empowerment.
This organization plays an important role in supporting village government work programs. Activities are carried out using qualitative methods and an institutional approach by mapping the priority scale of existing problems. As students and students of KKN TLC 197, we are providing service to the Tanjunglaya Village community, especially in RW 12, we are holding an organizational seminar to increase the regeneration of superior youth organizations. The result is that it is very important to optimize
youth organizations by providing training or coaching such as secretarial, treasury and leadership training
Keywords: Tanjunglaya, service, KKN, Karang Taruna
A. PENDAHULUAN
Karang Taruna adalah sebuah organisasi masyarakat yang memiliki potensi besar dalam pengembangan keterampilan kerja, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Organisasi ini berperan penting dalam mendukung program-program kerja pemerintah desa. Keberhasilan anggota Karang Taruna juga dapat menjadi inspirasi bagi remaja dan anak- anak lainnya untuk mengikuti jejak mereka. Melalui Karang Taruna, berbagai kreativitas dapat disalurkan, termasuk membekali generasi muda dengan keterampilan hidup (life skills) di tengah masyarakat (Ashary, 2016). Pembentukan Karang Taruna awalnya bertujuan sebagai wadah bagi pemuda agar terhindar dari perilaku negatif, dengan mengadakan kegiatan yang dapat membangun karakter, seperti kepemimpinan, pengambilan keputusan, manajemen waktu, kewirausahaan, serta menumbuhkan rasa sosial yang lebih tinggi. Selain itu, Karang Taruna merupakan wadah pembinaan pemuda yang tumbuh berdasarkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat, khususnya generasi muda di pedesaan yang terlibat dalam usaha dan kesejahteraan sosial masyarakat.
Karang Taruna berperan sebagai organisasi masyarakat yang bertujuan menciptakan kesejahteraan sosial dengan menghimpun, menggerakkan, dan menjadi tempat bagi generasi muda untuk menyalurkan kreativitas dalam kegiatan kepemudaan demi mendukung pembangunan desa atau wilayah setempat. Organisasi ini dapat berfungsi dengan baik jika didukung oleh pemerintah daerah dan masyarakat dalam memberdayakan pemuda setempat. Selain menciptakan kesejahteraan sosial bagi masyarakat desa, Karang Taruna juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi generasi muda dalam usaha kesejahteraan sosial demi kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
Karang Taruna Tunas Muda RW 12 Desa Tanjunglaya merupakan salah satu organisasi kepemudaan yang memiliki peran penting dalam menggerakkan kegiatan sosial dan ekonomi di tingkat RW. Organisasi ini beranggotakan pemuda-pemudi yang berdedikasi untuk berkontribusi dalam pembangunan desa melalui berbagai program dan kegiatan yang ditujukan bagi masyarakat. Namun, dalam menjalankan fungsi dan perannya, Karang Taruna Tunas Muda masih menghadapi sejumlah
tantangan, khususnya terkait dengan kemampuan kepemimpinan dan manajemen organisasi yang efektif.
Keterampilan kepemimpinan yang mumpuni dan manajemen yang baik menjadi faktor penentu dalam keberhasilan sebuah organisasi, termasuk Karang Taruna. Pada kenyataannya, banyak program yang tidak berjalan optimal karena kurangnya kemampuan dalam mengorganisir sumber daya dan memimpin tim. Hal ini mendorong perlunya peningkatan kapasitas kepemimpinan dan manajemen bagi para anggota, terutama pengurus inti yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, Seminar Peningkatan Kepemimpinan dan Manajemen ini diselenggarakan untuk memberikan pelatihan dan wawasan kepada anggota Karang Taruna Tunas Muda RW 12.
Tujuannya adalah untuk membekali para pemuda dengan keterampilan memimpin yang lebih baik, serta kemampuan manajerial yang diperlukan untuk menjalankan program-program organisasi dengan lebih terstruktur, efisien, dan tepat sasaran. Selain itu, seminar ini juga bertujuan untuk menanamkan sikap profesionalisme dan tanggung jawab dalam menjalankan setiap peran di dalam organisasi.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para peserta, terutama pengurus Karang Taruna Tunas Muda, dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam mengelola kegiatan sosial dan ekonomi di tingkat RW, serta berkontribusi lebih besar dalam memajukan Desa Tanjunglaya. Seminar ini menjadi langkah awal dalam upaya jangka panjang untuk menciptakan pemimpin-pemimpin muda yang handal dan mampu menghadapi tantangan yang ada di masa depan.
B. METODE PENGABDIAN (Gisha, 12 Pt, Tebal, Kapital Semua)
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dilaksanakan di Desa Tanjunglaya, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung tepatnya di Dusun 4 KP Ridogalih dan Miji yang terdiri dari RW 09, RW 11 dan RW 12.
Jarak dari kampus ke tempat KKN adalah 19 km atau kurang lebih dapat ditempuh dengan kurun waktu 40 menit.
Pemilihan daerah ini didasarkan pada kondisi sosiologi wilayah tersebut di mana tingkat partisipasi masyarakat ke pendidikan tinggi masih perlu ditingkatkan dan perlunya wawasan pada dunia organisasi untuk meningkatkan daya saing generasi muda. Sasaran kegiatan ini adalahanggota Karang Taruna desa tersebut yang bernama Karang Taruna Tunas Muda yang mayoritas merupakan siswa SMA, lulusan SMA dan
beberapa diantaranya menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu satu kali dan dilanjutkan pemantauan dengan koordinasi melalui grup whatsapp.
Kegiatan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif serta dengan pendekatan institusional dengan memetakkan skala prioritas permasalahan yang ada (Agung and Yuesti 2019). Tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut:
1. Analisis kebutuhan Anggota Karang Taruna Tunas Muda, yakni pelatihan atau seminar apa saja yang bisa dilakukan serta prioritasnya.
2. Penyusunan materi seminar dan dokumen administrasi, termasuk di dalamnya tim dokumentasi, tim penyusun instrumen peningkatan pemberdayaan mitra.
3. Seminar keorganisasian.
4. Pemberian kuesioner dan kegiatan tanya jawab sekaligus sesi refleksi.
Karang Taruna Tunas Muda sebagai mitra berkontribusi dalam menyediakan tempat, serta peralatan presentasi untuk mendukung kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini.
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan seminar keorganisasian dilaksanakan pada tanggal 23, Agustus 2024 yang bertempat di gudang warung dekor acara di muali dari pukul 19: 30 – 22:30 WIB acara ini diiikuti oleh 45 anggota karangtaruna dan pengurus turut hadir juga ketua rw 12 dan jajaran ketua rt yang berada di naungan rw 12 acara ini disambut hangat oleh masyarakat masyarakat turut bahagia terkait adanya program kerja ini dari mahasiswa kkn karena dinilai memiliki output yang berkelanjutan bagi anngota maupun pengurus karang taruna.
No Keterangan Tujuan Judul
1 Gambar 1 Meningkatan
semangat keorganisaian
kepada pengurus baru
karang taruna demi terwujudnya rengerasi yang
Pemateri seminar sedang
mepaparkan materi di hadapan audiens
unggul
2 Gambar 2 Audiens
menyakan terkait proses penggalangan
dana
Audiens bertanya
kepada pemateri
3 Gambar 3 Mewujudkan
indahnya silaturrahmi
setelah berdialektika
Sesi foto bersama
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
Program kerja ini sebenarnya sudah di nanti oleh masyarakat rw 12 khususnya para pengurus karang taruan rw 12, karena merka yakin bahwa program kerja mahasiswa kkn akan memberikan dampak yang berkelanjutan.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Karang Taruna adalah sebuah organisasi yang berfokus pada bidang sosial kemasyarakatan dan kepemudaan. Organisasi ini berfungsi sebagai wadah dan sarana bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam pengembangan masyarakat, khususnya bagi remaja. Karang Taruna tumbuh dari kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial individu, terutama di tingkat desa atau kelurahan, dengan kegiatan utama yang berkisar pada penyelenggaraan kesejahteraan social (Dinas Sosial 2024). Keanggotaan
Karang Taruna mencakup berbagai rentang usia, sehingga seluruh masyarakat dapat bergabung mulai dari usia 13 tahun hingga 45 tahun.
Anggota Karang Taruna harus berada dalam lingkungan desa atau kelurahan yang setara dan merupakan bagian dari komunitas lokal di desa atau kelurahan tersebut (Candra 2024).
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Karang Taruna adalah organisasi yang berfungsi sebagai wadah bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk meningkatkan kualitas diri mereka.
Tujuannya adalah mempersiapkan generasi muda untuk meneruskan perjuangan bangsa Indonesia. Dengan demikian, diharapkan mereka dapat berpartisipasi dalam berbagai program pembangunan yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan sosial, khususnya di Tingkat RW, desa atau kelurahan setempat.
Keberadaan Karang Taruna Tunas Muda di RW 12 desa Tanjunglaya berperan penting dalam menjembatani aspirasi generasi muda dengan pemerintah setempat. Sebagai wadah bagi generasi muda, Karang Taruna berupaya mendekati mereka melalui berbagai kegiatan dan program pembinaan yang dirancang oleh masing-masing divisi. Dengan cara ini, Karang Taruna berfungsi sebagai pengganti peran dalam membentuk moral generasi muda di RW 12 desa Tanjunglaya, untuk mencegah terjadinya degradasi moral. Jika hal ini tidak ditangani, cita-cita memiliki generasi muda yang bermoral baik bisa hanya menjadi impian yang tidak pernah terwujud.
Untuk menjaga agar organisasi ini tetap tumbuh dan berkembang dalam tantangan globalisasi serta pertumbuhan teknologi dan industri yang sangat pesat, maka Karang Taruna perlu membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Kami mahasiswa dan mahasiswi KKN TLC 197 selaku melakukan pengabdian kepada masyarakat Desa Tanjunglaya khususnya di RW 12 kami menyelenggarakan acara seminar keorganisasian untuk meningkatkan regenerasi organisasi karang taruna yang ungggul. Seminar ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 23 Agustus 2024 di Gudang Waroeng Dekor, Kp. Miji RW 12 Desa Tanjunglaya.Kami mengundang Ketua RW 12 selaku kepala warga di daerah setempat, RT 01, 02, dan 03, dan Seluruh anggota Karang Taruna Tunas Muda RW 12 selaku objek dari seminar kami kali ini. Acara dimulai pada jam 19.30 dengan materi Meningkatkan Kepemimpinan dan Manajemen dalam Karang Taruna oleh Faris Ammar Muzhaffar dan Muhammad Fakhrurrozi. Dengan adanya seminar ini, diharapkan Karang Taruna Tunas Muda akan semakin kokoh dalam berorganisasi dan mampu melakukan regenerasi anggota secara teratur. Hal ini bertujuan untuk menjaga kontinuitas lembaga serta memastikan bahwa kegiatan tetap berjalan secara aktif.
Berdasarkan diskusi yang telah kelompok kami lakukan, kami menemukan beberapa masalah terkait kepemudaan dan keorganisasian di wilayah RW 12 Kp Miji Desa Tanjunglaya, yaitu sebagai berikut:
1. Pemuda yang bersifar. Pasif dalam berorganisasi Para pemuda di wilayah RW 12 Kp Miji Desa Tanjunglaya cenderung kurang berminat untuk terlibat aktif dalam organisasi. Pemuda laki-laki lebih memilih berpartisipasi dalam kegiatan olahraga seperti bola voli dan sepak bola, sementara pemudi cenderung lebih memilih untuk menghindari keterlibatan dalam kegiatan organisasi kepemudaan yang ada.
2. Cara pemberian sangsi bagi anggota Karang Taruna yang tidak hadir dalam kegiatan. Karang Taruna Ada beberapa anggota Karang Taruna terkadang tidak hadir ketika adanya kegiatan yang di adakan oleh Karang Taruna tersebut. Bagaimana cara menegur anggota yang memiliki sifat seperti itu.
3. Cara menerima perbedaan pendapat Jadi disini terkadang anggota Karang Taruna kesulitan dalam menerima pendapat atau usulan dari Masyarakat yang secara tiba-tiba sementara Karang Taruna sudah Menyusunnya dengan sebaik mungkin.
4. Penggalangan Dana. Ketika Karang Taruna ingin mengadakan suatu kegiatan mereka kesulitan dalam mencari sponsor atau dana untuk mengadakan kegiatan atau acara tersebut. Yang mana ini merupakan salah satu pondasi agar acara bisa terlaksana.
5. Peran Ketua RT dan RW untuk membersamai Karang Taruna. Apa saja peran Ketua RT dan RW untuk membersamai Karang Taruna agar mereka bisa menjalankan tugas mereka dengan baik dan agar mereka bisa selalu mengayomi masyarakat dengan baik.
6. Organisasi seperti apa yang dianggap berhasil. Untuk mejadi acuan bagi anggota Karang Taruna agar lelah dan capek mereka terbayarkan dengan adanya suatu acuan bahwa sesuatu yang mereka kerjakan sudah dikatakan berhasil.
Masalah-masalah yang telah disebutkan di atas telah kami diskusikan, dan kami menemukan beberapa solusi serta cara untuk menyelesaikannya. Beberapa langkah penyelesaian tersebut antara lain:
1. Disini kami memberikan solusi untuk mengajak mereka menjadi anggota Karang Taruna dan di tempatkan di posisi yang mereka senangi. Contohnya pemuda yang memiliki minat dan bakat olahraga di letakkan di devisi Olahraga dan minat bakat, dll. Ini dilakukan agar mereka bisa menjalankan tugas mereka sekaligus menjadi kegemaran dan menyalurkan bakat yang ada dalam dirinya (Kamtiningtias and Utami 2016).
2. Untuk pemberian sangsi kepada anggota karang taruna yang tidak hadir dalam berkegiatan ini dilakukan pemberian Surat Peringatan.
Yang mana ini bertujuan untuk memperingati anggota bahwa kalau hal yang dilakukan nya itu salah. Surat Peringatan ini dilakukan sebanyak 3x. Ketika sudah 3x diperingatkan masih melakukan hal yang sama itu bisa memberikan sangsi sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang sudah disepakati sesama anggota Karang Taruna. Contohnya pemberian denda, dll.
3. Untuk menerima masukan dari Masyarakat kepada Karang Taruna.
Yang mana Ketika ada masukan atau usulan dari masyarakat setempat itu harus. Bahkan Karang Taruna harus menerima semua masukan yang ada. Dengan catatan masukan yang diterima harus dipilah pilih dan didiskusikan bersama anggota lainnya apakah masukan ini akan di realisasikan atau tetap pada keputusan pertama. Untuk menentukannya anggota Karang Taruna harus melihat dari segi positif kedua belah pihak, yang mana yang lebih baik itulah yang akan direalisasikan. Lebih mengutamakan kemaslahatan bersama adalah sebagai kunci utamanya.
4. Untuk sponsor atau penggulangan dana itu bisa dilakukan minimal 1 bulan sebelum mengadakan acara. Ini dilakukan agar para pihak perusahaan memiliki waktu untuk menganalisa proposal yang kita ajukan dan ini juga bertujuan agar dana yang didapatkan bisa memadai untuk acara yang akan di adakan nantinya. Untuk proposal yang akan dibagikan kepada perusahaan atau pabrik yang ada di wilayah setempat itu bisa ditujukan kepada bagian keuangan perusahaan.
5. Peran Ketua RT dan RW membersamai Karang Taruna yaitu sebagai penasehat dan pengarah Karang Taruna agar mereka selalu berada dijalan yang benar. Selain itu, Ketua RT dan RW juga menjadi penengah Ketika terjadinya perpecahan atau perbedaan pendapat yang ada di wilayah setempat. Ketua RT dan RW juga tidak boleh memihak karena itu juga bisa menjadi perpecahan menjadi semakin marak. Dan juga Ketua RT dan RW menjadi tameng bagi Karang Taruna Ketika ada yang menjelek-jelekan Karang Taruna Ketika ada yang berniat buruk yang tidak sesuai dengan fakta nya.
6. Organisasi yang dianggap berhasil yaitu ketika mereka sudah mencapai tujuan utama mereka atau bisa dikatakan masih berada dilingkup visi dan misi mereka. Yang mana ketika mereka sudah berada di lingkup ini pastilah organisasi tersebut akan berjalan dengan baik dan menjadi organisasi yang membanggakan bahkan menjadi contoh bagi orang banyak. Selain itu juga dengan semakin banyak nya orang yang ingin bergabung ke Karang Taruna itu juga disebut sebagai organisasi yang berhasil yang mana mereka
mampu memotivasi masyarakat lainnya bahwa Karang Taruna itu tidak seburuk yang mereka bayangkan.
Dari berbagai permasalahan yang ada mengenai kepemudaan serta solusi-solusi yang telah dilaksanakan, salah satu fokus utama adalah pada kegiatan kaderisasi dan regenerasi. Kaderisasi adalah hal yang sangat krusial bagi suatu organisasi karena memastikan kesinambungan perjuangan organisasi di masa depan. Tanpa kaderisasi, sulit membayangkan bagaimana organisasi akan terus beroperasi dan menjalankan tugas-tugasnya di kemudian hari. Kaderisasi adalah kebutuhan mutlak untuk membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan.
Tanpa adanya proses kaderisasi, tidak akan ada pemimpin di masa depan dan hal ini berpotensi menyebabkan kegagalan dalam pengelolaan.
Kaderisasi sangat berkaitan dengan proses kehidupan sosial, yakni menciptakan kader-kader yang intelektual untuk mendekati kesempurnaan dalam perubahan sikap, perilaku, dan pendewasaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengoptimalkan organisasi kepemudaan dengan memberikan pelatihan atau pembinaan seperti pelatihan kesekretariatan, kebendaharaan, dan kepemimpinan. Langkah-langkah ini sangat penting bagi organisasi yang masih dalam tahap awal namun harus terus melaksanakan kegiatan pengkaderan, agar organisasi dapat bertahan lama dan meningkatkan kualitas anggotanya (Sinombing et al. 2021).
E. PENUTUP
Karang Taruna merupakan organisasi yang berperan penting dalam mengembangkan potensi generasi muda melalui kegiatan sosial dan kepemudaan. Organisasi ini memfasilitasi pemuda untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan kesejahteraan sosial di tingkat desa atau kelurahan. Meski demikian, terdapat berbagai tantangan, seperti rendahnya minat pemuda untuk bergabung, kesulitan dalam penggalangan dana, serta masalah dalam menerima perbedaan pendapat. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan solusi yang meliputi penempatan anggota sesuai minat, pemberian sanksi bagi yang tidak aktif, dan keterlibatan ketua RT/RW sebagai pembimbing.
Kunci keberhasilan Karang Taruna terletak pada kaderisasi yang berkelanjutan, memastikan regenerasi anggota yang siap melanjutkan perjuangan organisasi. Proses kaderisasi ini penting dalam menciptakan pemimpin masa depan dan menjaga kelangsungan organisasi. Pelatihan kepemimpinan, manajemen, dan keterampilan organisasi menjadi langkah krusial untuk meningkatkan kualitas anggota. Organisasi dianggap berhasil
jika mampu mencapai visi dan misinya serta mampu menarik minat masyarakat untuk turut serta dalam kegiatannya.
Untuk meningkatkan efektivitas Karang Taruna di RW 12, beberapa langkah strategis disarankan. Pertama, Ketua RW dan masyarakat setempat perlu memberikan dukungan yang lebih konsisten terhadap kegiatan Karang Taruna, termasuk alokasi sumber pendanaan kegiatan dan peningkatan komunikasi. Kedua, penjadwalan kegiatan yang lebih fleksibel harus dipertimbangkan, mengingat keterbatasan waktu anggota yang masih pelajar dan pegawai pabrik. Integrasi dengan program sekolah dapat membantu meningkatkan partisipasi aktif. Ketiga, pelatihan rutin tentang tata kelola administrasi, dan kepemimpinan akan memperkuat struktur internal dan motivasi anggota.Keempat, memperkuat komunikasi dan kolaborasi dengan pemerintah setempat dan sponsor penting untuk mengatasi masalah pendanaan. Terakhir, meningkatkan kekompakan dan solidaritas antar anggota perlu diutamakan untuk memastikan keberhasilan organisasi. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Karang Taruna dapat berkontribusi lebih optimal dalam pembangunan masyarakat.
F. UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillahhirobbil Alamin Akhirnya tim penyusun telah menyelesaikan karya tulis ini dengan sebaik baiknya dan kami ucapkan Pengembangan Organisasi Dalam Karang Taruna terimakasih kepada banyak pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan artikel ini khususnya kepada dosen pembimbing lapangan bapak Taufiq Alamsyah S.H., M.H. , seluruh mahasiswa KKN 197 Tanjunglaya, masyarakat lingkungan RW 12, perangkat Desa Tanjunglaya dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kerjasama, kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. pengalama ini telah membuka mata dan hati kami terhadap beragam realitas sosial dan lingkungan. Kami berharap bahwa kontribusi kami selama kkn dapat memberikan manfaat dan memberikan dampak positif dalam lingkungan masyarakat Desa Tanjunglaya khusus nya masyarakat rw. 12. Semua kenangan dan pelajaran berharga yang kami peroleh selama kkn akan selalu menjadi bagian tak terlupakan dalam perjalanan pendidikan kami. Terimakasih sekali lagi, semoga kita semua selalu mampu berkontribusi untuk pembangunan masyarakat yang lebih baik di masa depan.
G. DAFTAR PUSTAKA
Agung, Anak Agung Putu, and Anik Yuesti. 2019. Metode Penelitian Bisnis Kuantitatif Dan Kualitatif Edisi Ke-1. Edited by I Nengah Suardhika. 1st ed. Vol. 1. Bali: CV. Noah Aletheia.
Candra, Vitra Adi Yogi Nur. 2024. “Pembinaan Karang Taruna Desa Duren Tahun 2024.” 2024.
https://duren-tugu.trenggalekkab.go.id/first/artikel/149-Pembinaan-Karang-Taruna- Desa-Duren-Tahun-2024.
Dinas Sosial, Admin Web. 2024. “Pelatihan Manajemen Organisasi Karang Taruna.” Dinas
Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi. 2024.
https://dinsosnakertrans.jogjakota.go.id/detail/index/9228.
Kamtiningtias, Winda, and Sri Utami. 2016. “Pengelolaan Sumber Daya Manusia Di Desa Wisata Bokesan Sindumartani Ngemplak Sleman” 19 (5): 1–23.
Sinombing, Ari Gustiana, Cipta Insan Setanggi Pekasih, Ijah Safitriningsih, Ningrum Sari, and Risa Rahmawati Sunarya. 2021. “Optimalisasi Organisasi Kepemudaan Sebagai Wadah Kaderisasi Kepemimpinan.” Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung 1 no. 89 (Desember): 118–29.