Nama: Nayla Sofia Yasmin Nim: 221240059
Kelas: 2B PGMI
JAWABAN UTS PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan efisien dan efektif. Sebagai landasan pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai kompetensi dasar dan indikator yang ditetapkan. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran berarti penerapan secara nyata rencana pembelajaran yang telah dibuat oleh pendidik, dengan perencanaan pembelajaran yang baik akan membuat pelaksanaan pembelajaran akan berjalan baik pula. Proses pelaksanaan pembelajaran erat kaitannya dengan penciptaan lingkungan yang memungkinkan siswa belajar secara aktif. Sebagai upaya menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif diperlukan keterampilan mengelola kelas dengan baik. Keterampilan tersebut merupakan keterampilan guru untuk menciptakan, memelihara dan mengendalikan kondisi belajar yang optimal. 1
2. Dalam penyusunan langkah-langkah perencanaan pembelajaran setiap calon guru harus memahami makna standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran sesuai bidang studi yang akan dikembangkan para calon guru. Pada proses analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana yang tercantum pada standar isi, harus memperhatikan hal-hal berikut:
 Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi
 Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
 Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Demikian juga halnya kajian kompetensi dasar sama dengan kajian standar kompetensi
. Dengan dalam kontek perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan metode pengajaran, dalam suatu lokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Tujuan dalam pembelajaran akan berhasil dicapai jika terdapat perencanaan secara tertulis Paling tidak, perencanaan tertulis itu banyak membuahkan hasil suatu tujuan. Untuk membuahkan hasil dalam pembelajaran yang harus ditentukan terlebih dahulu adalah langkah-langkah mengenai apa-apa yang akan dilakukan, untuk siapa, dan bagaimana sistem pembelajaran yang baik. Jika hal ini sudah terencana, maka tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal.2
1 Sri Putrianingsih, Ali Muchasan, dan M. Syarif, “Peran Perencanaan Pembelajaran Terhadap Kualitas Pengajaran,” INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan 7, no. 1 (2021): 138–63.
2 Kadek Hengki Primayana, “Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0,” dalam Prosiding Seminar Nasional Dharma Acarya, vol. 1, 2020, 321–28.
3. Wina Sanjaya mengungkapkan bahwa manfaat peren- canaan pembelajaran meliputi empat macam, yaitu:
 Pertama, melalui proses perencanaan yang matang, kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung-untungan. Artinya, dengan perencanaan yang matang dan akurat, kita akan mampu memprediksi seberapa besar keberhasilan yang akan dapat dicapai. Mengapa demikian? Sebab perencanaan disusun untuk memperoleh keberhasilan, utamanya keberhasilan pembelajaran bagi siswa, dengan demikian kemungkinan kegagalan dapat diantisipasi oleh setiap guru. Coba Anda bayangkan apa yang akan terjadi manakala guru dalam proses pembelajaran tidak memahami dengan jelas tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa, strategi apa yang harus dilakukan, media dan sumber belajar apa yang harus digunakan, tentu saja proses pembelajaran akan berlangsung seadanya, dan hasilnya pun tentu saja tidak akan optimal. Bandingkan dengan guru yang pengelolaan pembelajaran direncanakan dengan matang. Misalnya guru paham tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa, strategi apa yang pantas dilakukan sesuai dengan tujuan, dari mana sumber yang dapat digunakan, tentu saja hasilnya pun akan lebih bagus dan optimal. Inilah makna bahwa salah satu manfaat perencanaan adalahkita akan terhindar dari hasil yang bersifat untung- untungan.
 Kedua, manfaatnya yaitu sebagai alat untuk memecahkan masalah. Seorang peren- cana yang baik akan dapat memprediksi kesulitan apa yang akan dihadapi oleh siswa dalam mempelajari materi pelajaran tertentu. Dengan perencanaan yang matang guru akan dengan mudah mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul. Kita mesti menyadari bahwa proses pembelajaran adalah proses yang kompleks dan sangat situasional. Berbagai kemungkinan bisa terjadi. Melalui perencanaan yang matang kita akan dengan mudah mengantisipasinya sebab berbagai kemungkinan sudah diantisipasi sebelumnya.
 Ketiga, yaitu untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat.
Seiring de- ngan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dewasa ini banyak sekali sumber belajar yang mengandung berbagai informasi.
Dengan demikian, siswa akan dihadapkan pada kesulitan memilih sumber belajar yang dianggap cocok dengan tujuan pembelajaran. Dalam rangka inilah perencanaan yang matang diperlukan. Melalui peren- canaan, guru dapat menentukan sumber mana saja yang dianggap tepat untuk mempelajari suatu bahan pembelajaran.
 Keempat, manfaatnya yaitu perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis, artinya proses pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya akan tetapi akan berlangsung secara terarah dan terorganisasi. Dengan demikian, guru dapat meng- gunakan waktu seefektif mungkin untuk keberhasilan proses pembelajaran. Mengapa de- mikian? Sebab, melalui perencanaan yang matang guru akan bekerja setahap demi setahap untuk menuju perubahan yang diinginkan sesuai dengan tujuan.3
4. Terdapat juga beberapa fungsi yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik bahwa pada garis besarnya perencanaan pembeljaran berfungsi berikut:
3 Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu: Implementasi Kurikulum 2018 Untuk SD/MI (Kencana, 2017).
1. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu.
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
3. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaraan yang diberikan dan prosedur yang digunakan.
4. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa , minat-minat siswa dan mendorong motivasi belajar.
5. Mengurangi kegiataan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi yang baik dan metode yang tepat.
6. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up-todate pada siswa.4
REFERENSI
Hamalik, Oemar. “Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem,” 2003.
Prastowo, Andi. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu:
Implementasi Kurikulum 2018 Untuk SD/MI. Kencana, 2017.
Primayana, Kadek Hengki. “Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0.” Dalam Prosiding Seminar Nasional Dharma Acarya, 1:321–28, 2020.
Putrianingsih, Sri, Ali Muchasan, dan M. Syarif. “Peran Perencanaan Pembelajaran Terhadap Kualitas Pengajaran.” INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan 7, no. 1 (2021): 138–63.
4 Oemar Hamalik, “Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem,” 2003.