• Tidak ada hasil yang ditemukan

jenis araceae di kawasan cagar alam lembah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "jenis araceae di kawasan cagar alam lembah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JENIS - JENIS ARACEAE DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT

ARTIKEL ILMIAH

NOVITA SARI NIM. 11010254

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

JENIS-JENIS ARACEAE DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

SUMATERA BARAT Oleh:

Novita Sari, Nursyahra, Rizki

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Email: vita_cute22@yahoo.co.id ABSTRACT

Indonesia is one of the countries that have high biological varieties such as perdue, tree, palm, and a kind of herbs like araceae. Generally araceae lives in mainland, include forest floor, river periphery and also at stony. Araceae can be found in several regions at Indonesia, including West Sumatera in natural reserve of Harau valley. The purpose of this research is to know the kinds of araceae in natural reserve of Harau valley. This research is done from June until August 2015 with using direct survey method to take the sample in natural reserve of Harau valley. The identification of sample is done in botany laboratory of biology department STKIP PGRI West Sumatera. Based on the this research, there are 25 kinds of araceae that include 12 of tribal group such as Aglaonema (3 kinds), Alocasia (1 kind), Amorphophallus (4 kinds), Anadendrum (2 kinds), Caladium (2 kinds), Colocasia (1 kinds), Dieffenbanchia (1 kind), Homalomena (2 kinds), Raphidophora (2 kinds), Scindapsus (2 kinds), Schismatoglottis (3 kinds), and Syngonium (2 kinds).

Key Word : Araceae, Cagar Alam, Lembah Harau PENDAHULUAN

Araceae merupakan tumbuhan herba yang bergetah dan memiliki bunga yang berseludang dan tongkol. Menurut Steenis (2008) Araceae adalah tumbuhan herba atau perdu tidak berambut, kebanyakan berumbi atau berakar rimpang, bentuk daun bervariatif, memiliki seludang, bunga bertongkol dan berkelamin dua. Araceae umumnya ditemukan pada 3 habitat yaitu hidup di daratan, di perairan, dan hidup epifit. Sebagian besar suku ini hidup di daratan, baik pada lantai hutan, pinggir sungai maupun bebatuan.

Tumbuhan yang termasuk dalam familia Araceae memiliki banyak manfaat diantaranya dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias seperti Aglaonema, Alocasia, Anthurium, Homalomena, Schismatoglottis, Epipremnum, Monstera dan Philodendron.

Beberapa jenis juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan alternatif, contohnya dari jenis Colocasia esculenta (L.) Schott.

(talas), Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson (suweg) (Kurniawan dan Asih, 2012). Selain dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan bahan pangan, Araceae juga

dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat seperti Arisaema, Lasia, Homalomena dan Typhonium, daun dan akarnya digunakan untuk mengobati encok, bengkak dan sakit perut.

Selain itu ada juga yang dimanfaatkan sebagai kelengkapan upacara adat Agama Hindu, baik umbinya, daun ataupun batangnya yaitu Alocasia macrorrhizos (L.) G. Don., Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson, Colocasia esculenta (L.) Schott., Colocasia gigantea (Blume) Hook.f., Homalomena cordata Schott, Remusatia vivipara (Roxb.) Schott. dan Schismatoglottis calyptrata (Roxb.) Zoll. & Moritzi (Warseno, 2013).

Tumbuhan Araceae ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk diantaranya di Sumatera Barat. Penyebaran dan populasi tumbuhan Araceae tidak sama di setiap daerah diantaranya 297 jenis Araceae di Borneo (termasuk Kalimantan), 159 jenis di Sumatera, 49 jenis di Sulawesi, 22 jenis di Kepulauan Sunda Kecil (termasuk Bali dan Nusa Tenggara), 67 jenis di Jawa, 35 jenis di Maluku, dan 114 jenis di Papua-New

(4)

Guinea (termasuk Papua) (Haigh dkk., 2009 dalam Kurniawan, 2012).

Berdasarkan hasil observasi di salah satu hutan yang berada di Sumatera Barat yaitu hutan Cagar Alam Lembah Harau bahwa di kawasan Cagar Alam ini memiliki berbagai macam tumbuh tumbuhan seperti herba, perdu, pohon yang terdiri dari kayu, palem dan tumbuhan bawah salah satunya yaitu familia Araceae. Hutan di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau memiliki temperatur minimum berkisar antara 00 - 170 C dan temperatur maksimum berkisar antara 250 - 330 C dan curah hujan 2.673,50 mm (tahunan) (BKSDA, 2012). Menurut Mayo et al (1997) pertumbuhan Araceae sangat tergantung pada ketersediaan air dan menyukai daerah yang lembab. Dengan hal tersebut telah dilakukan penelitian Jenis – Jenis Araceae Di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis Araceae di kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus 2015 di Kawasan Cagar

Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Botani Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey langsung dilapangan untuk memperoleh data dan pengambilan sampel. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil identifikasi yang telah dilakukan di Laboratorium Botani Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat diperoleh 25 jenis Araceae yang didapatkan pada kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat.

Araceae yang didapatkan pada kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat terdiri dari 12 marga yaitu Aglaonema, Alocasia, Amorphophallus, Anadendrum, Caladium, Colocasia, Dieffenbanchia, Homalomena, Raphidophora, Scindapsus, Schismatoglottis dan Syngonium; dan 25 jenis.

Masing–masing jenis dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 Jenis-Jenis Araceae yang didapatkan di kawasan Cagar Alam Lembah Harau

No Marga Jenis Habitat

I. Aglaonema 1. Aglaonema commutatum Schott. T

2. Aglaonema simplex Blume. T

3. Aglaonema vittatum Schott. T

II. Alocasia 4. Alocasia longiloba Miq. T

III. Amorphophallus 5.Amorphophalus abyssinicus (Rich) N.E.Br. T 6.Amorphophalus angulatus Hett. & A. Vogel. T

7.Amorphophalus variabilis Blume. T

8.Amorphophalus sp. T

IV. Anadendrum 9. Anadendrum sp.1 T

10. Anadendrum sp.2 T

V. Caladium 11. Caladium bicolor Vent. T

12. Caladium humboldtii (Raf.) Schott. T VI. Colocasia 13 a. Colocasia esculenta (L.) Schott. Vars 1. T b. Colocasia esculenta (L.) Schott. Vars 2. T VII. Dieffenbanchia 14 a. Dieffenbanchia segiune (Jasquin) Schott. Vars 1. T b.Dieffenbanchia segiune (Jasquin) Schott. Vars 2. T VIII. Homalomena 15. Homalomena rubescens (Roxb.) Kunth. T

16. Homalomena sp. T

IX. Raphidophora 17. Raphidophora latevaginata Engl. T 18. Raphidophora sylventris (Bl.) Engl. T X. Scindapsus 19 a. Scindapsus pictus Hassk. Vars 1 T b. Scindapsus pictus Hassk. Vars 2 T c. Scindapsus pictus Hassk. Vars 3 T

(5)

20. Scindapsus lucens Bogner & P. Boyce. T XI. Schismatoglottis 21. Schismatoglottis corneri A. Hay T

22. Schismatoglottis sp. T

23. Schismatoglottis scortechinii Hook. f. T

XII. Syngonium 24. Syngonium auritum (L. ) Schott. E

25. Syngonium podophyllum Schott. E

Ket : T = Terestrial, E = Epifit

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa jenis Araceae yang paling banyak didapatkan adalah dari marga Amorphophallus yang berjumlah 6 jenis dan yang paling sedikit yaitu dari marga Alocasia, marga Colocasia dan marga Dieffenbanchia yang berjumlah 1 jenis. Jenis Colocasia esculenta (L.)Schott memiliki 2 variasi yaitu Colocasia esculenta (L.) Schott.

Vars 1 yang daun dan tangkainya berwarna ungu dan Colocasia esculenta (L.) Schott. Vars 2 yang daun dan tangkainya berwarna hijau.

Jenis Dieffenbanchia segiune (Jasquin) Schott.

memiliki 2 variasi yaitu Dieffenbanchia segiune (Jasquin) Schott. Vars 1. corak pada permukaan daun tersebar hampir di seluruh permukaan daun dan Dieffenbanchia segiune (Jasquin) Schott. Vars 2. corak pada daunya hanya ada di dekat ibu tulang daun. Jenis Scindapsus pictus Hassk. memiliki 3 variasi yaitu Scindapsus pictus Hassk. Vars 1. warna daun hijau muda dan memiliki bercak warna abu-abu, Scindapsus pictus Hassk. Vars 2.

warna daun hijau tua dan memiliki bercak warna abu-abu dan Scindapsus pictus Hassk.

Vars3 warna daun hijau tua dan tidak memiliki bercak pada permukaan daun.

Kunci Determinasi Dari Jenis Araceae yang Didapatkan

Dari semua Araceae yang didapatkan di kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat, maka dapat dibuat kunci determinasi sebagai berikut:

Kunci determinasi dari marga Aglaonema 1a.Panjang pelepah panjang tangkai

daun...Aglaonema simplex Blume.

1b.Panjang pelepah tidak panjang tangkai daun...2

2a.Susunan anak tulang daun

tersebar...Aglaonema vittatum Schott.

2b.Susunan anak tulang daun tidak tersebar...Aglaonema commutatum Schott.

Kunci determinasi dari marga Amorphophallus

1a.Bagian terlebar daun

ditengah...Amorphophallus sp.

1b.Bagian terlebar daun tidak ditengah...2 2a.Panjang tangkai daun 15-17 cm...Amorphophallus angulatus Hett. &

A. Vogel

2b.Panjang tangkai daun tidak 15-17 cm...3 3a.Jumlah anak daun 10...Amorphophallus

variabilis Blume.

3b.Jumlah anak daun < 10...Amorphophalus abyssinicus (Rich) N.E.Br.

Kunci determinasi dari marga Anadendrum

1a.Pangkal daun

runcing...Anadendrum sp.1

1b.Pangkal daun tidak

runcing...Anadendrum sp.2 Kunci determinasi dari marga Caladium 1a. Warna dasar daun putih...Caladium

humboldtii (Raf.) Schott.

1b.Warna dasar daun tidak

putih...Caladium bicolor Vent.

Kunci determinasi dari marga Homalomena

1a. Pertulangan daun

menjari...Homalomena rubescens (Roxb.) Kunth.

1b.Pertulangan daun tidak

menjari...Homalomena sp.

Kunci determinasi dari marga Raphidophora

1a. Pangkal daun rata...Raphidophora latevaginata Engl.

1b.Pangkal daun tidak rata...Raphidophora sylvestris (BI.) Engl.

Kunci determinasi dari marga Schismatoglottis

1a.Bangun daun seperti jantung terbalik...Schismatoglottis corneri A. Hay.

1b.Bangun daun tidak seperti jantung terbalik...2

(6)

2a.Daun memiliki corak putih...Schismatoglottis scortcechinii Hook.f.

2b.Daun tidak memiliki corak putih...Schismatoglottis sp.

Kunci determinasi dari marga Syngonium 1a.Bangun daun seperti anak panah

...Syngonium podophyllum Schott.

1b.Bangun daun tidak seperti anak panah...Syngonium auritum (L.) Schott.

Jenis dari marga Alocasia hanya satu yaitu Alocasia longiloba Miq. Jenis dari marga Dieffenbanchia hanya satu yaitu Dieffenbanchia seguine (Jasquin) Schott..

Jenis dari marga Colocasia hanya satu yaitu Colocasia esculenta (L.) Schott.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat, didapatkan hasil 25 jenis Araceae yang termasuk ke dalam 12 marga dengan ketinggian tempat 400-850 m dpl. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Ananda (2013) di Cagar Alam Lembah Anai kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat, didapatkan hasil 34 jenis Araceae yang termasuk ke dalam 14 marga dengan ketinggian tempat 400-850 m dpl dan kelembaban 60% - 100%, selain itu penelitian yang dilakukan Kurniawan dan Asih (2012) di Pulau Bali didapatkan hasil 21 jenis dan 12 marga dengan ketinggian tempat 0-1.000 m dpl. Selanjutnya penelitian yang dilakukan Erlinawati (2010) di Gunung Wilis, Jawa Timur didapatkan 5 jenis Araceae yang termasuk ke dalam 5 marga dengan ketinggian tempat 1.000-1.500 m dpl yang keadaan daerahnya kering.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis Araceae yang didapatkan pada kawasan Cagar Alam Lembah Harau cukup tinggi. Jika dibandingkan dengan di Pulau Bali dan Gunung Wilis, karena Araceae umumnya dapat hidup di daerah yang ketinggian tempatnya di bawah 700 m dpl.

Selain itu menurut Mayo et al (1997) pertumbuhan Araceae sangat tergantung pada ketersediaan air dan menyukai daerah yang lembab.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan didapatkan 12 marga dan 25 jenis Araceae di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera

Barat. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar meneliti daerah kawasan Cagar Alam Lembah Harau sebelah Selatan.

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, R. D. 2013. Jenis-Jenis Araceae Di Kawasan Cagar Alam Lembah Anai Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat.

Balai Konservasi Sumber daya Alam Sumatera Barat, 2012. Buku Informasi Kawasan Konservasi Balai KSDA Sumatera Barat. Departemen Kehutanan, Republik Indonesia.

Des, M. 2007. Taksonomi Tumbuhan Tinggi.

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang, Padang.

Erlinawati, I. Jenis-Jenis Araceae Di Sekitar Gunung Wilis Jawa Timur. Journal Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus: 4A (13–17), 2010.

Kurniawan, A. dan N. P. S. Asih. 2012.

Araceae Di Pulau Bali, UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya

“Eka Karya” Bali, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Jakarta: LIPI PRESS.

Lawrence, G.H.M. 1964. Taxonomy of Vascular Plants. The MacMillan Company, New York.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2004.

Pedoman Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora. Pusat Penelitian Biologi. Bogor.

Mayo, S. J., J. Bogner, P. C. Boyce. 1997. The Genera of Araceae. The Trustess, Royal Botanic Gardens, Kew.

Suhono, B., O. Siswanto, L. Suryadi 2010.

Ensiklopedia Flora. PT. Kharisma Ilmu. Jakarta.

Sumarwoto, 2005. Deskripsi dan Sifat-sifat Lainnya Iles-iles (Amorphophallus muelleri Blume). Jurnal Biodiversitas Volume 6 halaman : 185 – 190.

(7)

Steenis, V., S. Bloembergen, P. J. Eyma, P.J.

2008. Flora untuk sekolah di Indonesia. Pradnya Paramita. Jakarta.

Tjitrosupomo, G. 2004. Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Warseno, T. 2013. Pelestarian dan Pemanfaatan Jenis-Jenis Araceae Sebagai Tanaman Upacara Agama Hindu Di Kebun Raya “Eka Karya”

Bali. Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas Vol : 1 – Hal : 115-121 yang diselenggarakan oleh UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya

“Eka Karya” , Februari 2013. Bali : LIPI

Winarti, W. (2002). Aglaonema simplex Blume (Araceae) di Pulau Jawa. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Referensi

Dokumen terkait

Hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa, jumlah Nekotn pada spesies Mystus gulio memang lebih mendominasi dibanding spesies yang lain, ini disebabkan jumlah spesies

information relating to: a description of the area of your research; an account of what you did, why you did it, and what the outcomes were; the relationship of your work to