• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUAL BELI AYAM ADUAN MENURUT PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "JUAL BELI AYAM ADUAN MENURUT PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH "

Copied!
95
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat diambil permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah hukum jual beli keran aduan di kecamatan banjar sari menurut perspektif hukum ekonomi syariah. Untuk memberikan masukan dan informasi kepada masyarakat luas mengenai status hukum jual beli kran aduan.

Penelitian Relevan

Bedanya, jual beli pakan burung dilihat dari segi hukum Islam boleh (boleh), namun dalam pelaksanaannya yang berlangsung PASTHY, akad jual beli pakan burung mengandung unsur gharar. 10. 10 Dimas Tri Pebrianto, “Revisi Hukum Islam Tentang Jual Beli Pakan Burung” (Yogyakarta: Skripsi Universitas Sunan Kali Jaga, 2012).

LANDASAN TEORI

Pengertian Jual Beli

Penukaran adalah suatu barang atau sesuatu yang diperlakukan seperti suatu barang yaitu untuk kepentingan kedua belah pihak. Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa jual beli adalah suatu akad yang dilakukan oleh dua orang yang saling menukarkan barang atau harta.

Dasar Hukum Jual Beli

Hukum pertukaran tetap berlaku yaitu kedua belah pihak mempunyai sesuatu yang diserahkan melalui suatu kontrak jual beli dengan hak milik yang terus-menerus. Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa diperbolehkan juga membeli barang-barang sepele dan segala sesuatu yang orang anggap untuk dijual. Inilah pandangan kehati-hatian para pengikut Madzhab.

Rukun dan Syarat Jual Beli

Barang yang diperjualbelikan harus dapat dipegang, yaitu pada saat jual beli barang tersebut harus ditahan karena jika dilepas maka rusak atau hilang. Penyerahan barang tersebut dilakukan sebelum pemisahan, yaitu pada saat terjadinya penjualan dimana barang tersebut berada di dalam negeri.

Macam-macam Jual Beli

Jual Beli yang Dilarang (Tidak Diperbolehkan)

Para ahli hukum sepakat bahwa suatu penjualan dianggap sah apabila dilakukan oleh orang yang telah baligh, berakal, dapat memilih, bertindak bebas dan tidak dilarang mengeluarkan harta untuk melindungi haknya. Menurut banyak ulama, suatu jual beli dianggap sah karena ada kesediaan kedua belah pihak dalam akad dan ada konsistensi antara ijab dan qabul.

Tinjauan Umum Tentang Adu Binatang

  • Sejarah Adu Ayam
  • Pandangan Islam Mengenai Adu Binatang
  • Landasan Hukum Adu Binatang

Permainan sabung ayam di pulau jawa berawal dari cerita rakyat Cindelaras yang memiliki seekor ayam sakti dan diundang oleh raja Jenggala Raden Putra dengan syarat jika ayam Cindelaras hilang maka ia bersedia memberikannya. mengangkat kepalanya untuk dipenggal. namun jika ayamnya menang maka separuh kekayaan Raden Putra akan hilang. Hasil penelitian menunjukkan realitas lain dari sabung ayam yaitu adanya hubungan antara sabung ayam dengan kekuasaan, status dan harga diri masyarakat Bali (laki-laki) terhadap dirinya. Istihsan menurut ulama ushul fiqh berarti meninggalkan hukum yang ditetapkan atas suatu peristiwa atau kejadian yang ditentukan berdasarkan dalil syariat, dan juga menetapkan hukum lain atas peristiwa atau kejadian itu, karena ada dalil syara’nya. yang mengharuskan ditinggalkannya.46.

Menurut mazhab Hanafi, istihsan sebenarnya adalah salah satu jenis qiyas. Konsep hukum dalam sabung ayam adalah saddu al-azari'at. Dari konsep ini diperoleh gambaran yang jelas bahwa saddu al-azari'at adalah usaha seorang mujtahid untuk menjatuhkan larangan terhadap suatu hal hukum yang hakikatnya boleh. Artinya segala sesuatu yang hukum aslinya boleh, namun akan menimbulkan perbuatan haram, maka hukumnya menjadi haram.49.

Sebagian ulama mengartikan pengertian saddu alazari'at sebagai sesuatu yang mengarah pada perbuatan yang haram dan mengandung kerugian. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa saddu alazari'at adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang. Namun jika obyek jual belinya mengarah pada maksiat atau sesuatu yang dilarang, maka hukumnya menjadi haram.

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama, baik perorangan atau perorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti.54 Untuk menjawab pertanyaan penelitian, dalam penelitian ini peneliti memperoleh sumber data primer dari masyarakat di Kecamatan Banjar Sari. Ali Hasan, Zakat, Asuransi Pajak dan Lembaga Keuangan (Masail Fiqhiyah II), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi, peneliti dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara semi terstruktur untuk mewawancarai responden yaitu anggota masyarakat kecamatan Banjar Sari yaitu Pak Tri, Pak Budi Santoso, Pak Yudi, Pak Tohir, Pak Suroto. Wawancara semi terstruktur dimana peneliti dalam hal ini hanya mengajukan pertanyaan sesuai kerangka pertanyaan yang telah ditetapkan. Metode wawancara ini digunakan untuk memperoleh data proses pelaksanaan penelitian dan memperoleh informasi mengenai jual beli ayam aduan menurut perspektif hukum ekonomi syariah (studi kasus kecamatan Banjar Sari).

Pengumpulan data melalui dokumentasi yaitu arsip, antara lain buku-buku teori, pengumpulan data, artikel, dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.59. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data di Desa Banjar Sari. Selain itu, metode dokumentasi melibatkan upaya lain dengan mencari dan menelaah buku.

Teknik Analisis Data

Permasalahan yang muncul dalam praktek jual beli kalkun aduan di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Metro Utara adalah adanya penyalahgunaan jual beli kalkun aduan yang diperbolehkan sepanjang hanya untuk dipelihara melainkan untuk jual beli kalkun aduan. . kalkun untuk berkelahi. Jika melihat jual beli kalkun aduan dari sudut hukum ekonomi syariah, terdapat asas tauhid, setiap langkah dan petunjuk hukum harus mencerminkan nilai-nilai ketuhanan. Sedangkan untuk praktek jual beli kalkun aduan, peserta yang ikut mengandalkan keberuntungan dan menginginkan hadiah yang besar dengan mudah.

Jual beli ayam aduan yang mengandung unsur maysir berarti hasil yang diperoleh tidak halal. Prinsip maslahah, dalam prakteknya jual beli ayam aduan tidak memberi manfaat bagi masyarakat dan lebih banyak mengandung kerugian. Oleh karena itu, jual beli ayam aduan membuat masyarakat menjadi malas bekerja karena menunggu kebahagiaan dari hasil ayam aduan.

Ketika Islam melarang laki-laki memakai sutra, bukan berarti jual beli sutra haram. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa praktek jual beli kalkun aduan yang dilakukan warga Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro adalah dengan tujuan untuk berkelahi atau berkelahi. Jika dikaitkan dengan hukum saddu al-azari'at, kita mempunyai gambaran jelas bahwa praktek jual beli kalkun aduan adalah haram.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Praktik Jual Beli Ayam Aduan Menurut Perspektif Hukum Ekonomi

Berdasarkan wawancara yang dilakukan di Kelurahan Banjar Sari Kecamatan Metro Utara pada tanggal 9 November 2017 melalui wawancara terhadap penjual ayam aduan sebagai berikut. Tn. Tri dan Tn. Budi Santoso memilih bisnis jual beli ayam jago karena banyaknya peminat sabung ayam sehingga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan seiring dengan banyaknya event sabung ayam. Penjual ayam aduan biasanya mengembangbiakkan jenis ayam jago yang sering menang dalam aduan.

Karena menurut keturunannya, ayam aduan yang sering menang aduan atau aduan sangat mempengaruhi hasil keturunan ayam aduan tersebut. 70 Hasil wawancara dengan Bpk. Trijem dan Tn. Kepada Buda Santoso, penjual ayam aduan di Kecamatan Banjarsari, 9 November 2017. Pada intinya kriteria tersebut juga masuk dalam kriteria penjual dalam melakukan transaksi dan penentuan harga ayam aduan.

Apabila ayam aduan tersebut merupakan ras atau bibit yang unggul (juara aduan) dan siap diadu maka harga yang ditawarkan sangatlah mahal. Menurut Pak. Tohir, ia mengatakan, ia bisa membedakan ciri-ciri fisik ayam penunjang ketangkasan atau kualitas bertarung dengan ayam biasa, menurut penuturannya ia membeli seekor ayam aduan seharga Rp 300.000 untuk mengikuti sabung ayam yang digelar tersebut. Menurut Pak Suroto, ayam aduan tersebut dibelinya dari Pak Budi Santoso seharga Rp 250.000, harga tersebut cukup murah karena ia mengenalnya dengan baik. Menurutnya, ciri-ciri bibit ayam aduan yang baik terlihat dari ukuran ayamnya. sisir, kaki kering bersisik dan badan kencang 73 .

Analisis Jual Beli Ayam Aduan Menurut Perspektif Hukum Ekonomi

Sebagaimana telah dijelaskan oleh para ulama, hukum asli jual beli dukun adalah boleh (boleh), namun jual beli waruq adalah haram dan tidak boleh jika ada unsur perjudiannya yaitu ada harta benda yang dipertaruhkan. Adapun hukum jual beli kran aduan juga diperbolehkan hukumnya berdasarkan izin umum jual beli. Lafadz umum jual beli yang disebutkan pada bagian di atas mencakup semua jenis dan tipe jual beli.

Adapun fakta bahwa kalkun aduan dapat digunakan untuk sabung ayam (kadang-kadang disertai dengan perjudian) selama pertarungan melawan hewan terlarang, maka hal ini tidak cukup menjadi alasan untuk melarang jual beli kalkun karena tiga alasan; Status sahnya Perjanjian Jual Beli dapat dilihat dari kehalalan barang yang diperjualbelikan ditinjau dari barang itu sendiri. Rukun jual beli yang berkaitan dengan Ma'qud alayh tentang kehalalan terpenuhi dalam akad jual beli ayam aduan.

Ketika Islam melarang penggunaan emas sebagai tempat makan dan minum, bukan berarti jual beli emas itu haram. Ketika Islam mengharamkan pembunuhan, bukan berarti dilarang jual beli pedang dan pisau yang bisa digunakan untuk membunuh, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat memahami dan menerapkan hukum jual beli menurut hukum agama.

PENUTUP

Saran

Adanya sosialisasi dari umat beragama mengenai ilmu agama, dalam hal ini khusus mengenai jual beli yang sah menurut hukum agama. Alvin Pandu Prakasa, Suradi, Herni Wwidanarti, “Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Hewan Secara Online”, (Fakultas Hukum Universitas Diponegoro), vol.3, no.2, 2014. Dimas Tri Pebrianto, “Review Hukum Islam tentang Jual Beli Burung bakalan” Yogyakarta: Disertasi di Universitas Sunan Kali Jaga, 2012.

Enizar, Hadits Ekonomik, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta: Rajawali Pers, 2013 Fadhiklah Mursyid,” Revisi Hukum Islam Tentang Jual Beli dan Pakai. Hendi Suhendi, Fikh Muamalah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008 Husain, Metode Penelitian, Edisi ke-2, Jakarta: PT. Tanah Datar", (Pekanbaru: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau), Dalam Jom FISIP Vol.2 No.1 Februari 2015 Juliansyah Noor, Metode Penelitian, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, .

Mardani, Sharia Economische Fiqh: Muamalah Fiqh, Jakarta: Kencana, 2012 Masri Singarimbun en Sofyan Efendi, Survey Research Methods,. Musnad Rozin, Ushul Fiqh 1, STAIN Jurai Siwo Metro Lmpug: december 2014 Nasrun Haroen, ulus fiqh 1, Jakarta: Logos Publishing House, 1996. Nasrun Haroen, FIQH MUAMALAH, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007 Nasution, Onderzoeksmethoden (wetenschappelijk onderzoek ), Jakarta: Bumi Aksara, 2012 Nizaruddin, Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Idea Pres, 2013.

Fedrian Hasmand, dkk, Jakarta: PT Niaga Swadaya, 2008 Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Uvod v Mu‟amalah, Semarang:. Wahbah Az-Zuhaili, Wa Adillatuhu fiqh Islam, juz 5, ter. Abdul Hayyie al-kattani, dkk, Jakarta: Gema Insani, 2007. www.papaji.forumid.ned/t7221-dasar- Hukum-adu-ayam.com preneseno 28. marca 2017.

FOTO PENELITIAN
FOTO PENELITIAN

Gambar

Gambar 1 : Struktur pemerintahan kelurahan Banjarsari 69
FOTO PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melakukan jual beli secara non tunai ini pemilik toko memberikan persyaratan keada petani jagung yaitu “hasil panen harus dijual kepada mereka” transaksi yang terjadi ketika